Kriteria
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keselamatan
Kesehatan
Keamanan
Kenyamanan
Efisiensi
Estetika
Setiap tindakan yang potensial melanggar
kriteria
tersebut harus dikendalikan
INSTRUMEN PENGATURAN
LAHAN:
Isu
Teknik / Instrumen
Perencanaan /
pengadaan / alokasi
Pemanfaatan /
Penataan /
implementasi
Pengendalian
pemanfaatan
Zoning regulation,
development control, dll
SISTEM PENGENDALIAN
PEMANFAATAN LAHAN
Peraturan zoning (Regulatory System):
pemanfaatan lahan yang didasarkan pada kepastian
hukum perangkat: zoning regulation (Amerika Serikat)
Discretionary system:
Pemanfaatan ruang yang proses pengambilan
keputusannya didasarkan pada pertimbangan lembaga
perencanaan yang berwenang untuk masing-masing
proposal pembangunan yang diajukan development
control (Inggris, Singapura)
PENGERTIAN ZONING:
Merupakan pembagian lingkungan kota ke dalam zonazona dan menetapkan pengendalian pemanfaatan ruang
(ketentuan hukum) yang berbeda-beda (Barnett, 1982;
So, 1979).
Setiap zona mempunyai aturan yang seragam dan satu
zona dengan zona lainnya bisa berbeda ukuran dan
aturan.
Dalam zoning aturan ditetapkan terlebih dahulu. Izin
pembangunan yang sesuai dengan aturan dapat
langsung diterbitkan oleh pejabat berwenang tanpa
melalui penilaian (review).
RTRW KAB
Struktur Wilayah
STRUKTUR
KETERKAITAN LEVEL
TATA RUANG
Rencana Detail
Zoning Regulation
LEGAL KONTEKS
Dasar penerapan zoning adalah kewenangan police
power
Kewenangan pemerintah membuat peraturan untuk
melindungi kesehatan masyarakat, keselamatan dan
kesejahteraan umum; mengintervensi kehidupan private
masyarakat bagi perlindungan kesehatan masyarakat,
keselamatan dan kesejahteraan
Zoning harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Rencana tata ruang pengarah, penasehat
Zoning pelaksana
FUNGSI ZONING:
Sebagai instrumen pengendalian
pembangunan.
Peraturan zoning yang lengkap akan memuat
prosedur pelaksanaan pembangunan sampai ke
tata cara pengawasannya. Ketentuan-ketentuan
yang ada karena dikemas menurut penyusunan
perundangan yang baku dapat menjadi
landasan dalam penegakan hukum bila terjadi
pelanggaran.
DEFINISI
Peraturan Zonasi adalah ketentuan yang mengatur
tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan
pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok/zona
peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci
tata ruang.
LINGKUP SUBSTANSI
1. Zoning text/statement; legal text
berisi aturan-aturan (= regulation)
Menjelaskan tentang tata guna lahan dan kawasan,
permitted and conditional uses, minimum lot requirements,
standar pengembangan, administrasi pengembangan
zoning
2.
Zoning map
berisi pembagian blok peruntukan (zona), dengan
ketentuan aturan untuk tiap blok peruntukan tersebut
Menggambarkan peta tata guna lahan dan lokasi tiap
fungsi lahan dan kawasan
Zoning Map
Zoning Map:
Zoning text:
PRINSIP ZONING
KOMPONEN ZONING:
1.
2.
3.
Komponen utama
Komponen penanggulangan dampak
ketentuan lain
Komponen utama:
Ketentuan lain:
KELEMBAGAAN ZONING
Governing body / Badan Legislatif:
Planning commission:
Board of Appeal/adjustment; atau
zoning board:
Staff;
Kelebihan zoning:
Kelemahan zoning:
kepastian,
predictability,
legitimacy,
accountability,
VARIANCE ZONING:
Incentive/bonus zoning:
Izin peningkatan intensitas dan kepadatan
pembangunan (tinggi bangunan, luas lantai) yang
diberikan kepada pengembang dengan imbalan
penyediaan fasilitas publik (arcade, plaza, pengatapan
ruang pejalan, peninggian jalur pejalan atau bawah
tanah untuk memisahkan pejalan dan lalu-lintas
kendaraan, ruang bongkar-muat off-street untuk
mengurangi kemacetan dll) sesuai dengan ketentuan
yang berlalu.
Minor variance:
Izin untuk bebas dari aturan standar sebagai upaya
untuk menghilangkan kesulitan yang tidak perlu akibat
kondisi fisik lahan (luas, bentuk persil).
Special zoning:
Ketentuan ini dibuat dengan spesifik sesuai dengan
karakteristik setempat (universitas, pendidikan) untuk
mengurangi konflik antara area ini dan masyarakat
sekelilingnya dengan pemanfaatan ruang yang sesuai
dengan area tersebut. Umumnya untuk menjaga
kualitas lingkungan (ketenangan, kelancaran lalu-lintas
dan sebagainya).
TDR (Transfer of development right):
Pemilik dapat mentransfer hak membangunnya
(bisasanya lantai bangunan) kepada pihak lain dalam
satu distrik/kawasan.
Negotiated Development:
Pembangunan yang dilakukan berdasarkan negosiasi
antarstakeholder.
Design and historic preservation:
Ketentuan-ketentuan pemanfaatan ruang dan elemen
lainnya (keindahan, tata informasi dll) untuk memelihara
visual dan karakter kultur dari masyarakat setempat.
Flood plain zoning:
Ketentuan pemanfaatan ruang pada kawasan rawan banjir
untuk mencegah dampak kerugian
Conditional uses:
seringkal disebut sebagai pemanfaatan khusus merupakan
izin pemanfaatan ruang yang diberikan pada suatu zona
jika kriteria atau kondisi khusus zona tersebut
memungkinkan atau sesuai dengan pemanfaatan ruang
yang diinginkan
Non-conforming uses:
Penggunaan bangunan atau struktur yang telah ada
pada waktu rencana disahkan/berlaku dapat
diteruskan meskipun tidak sesuai. Ketentuan ini
bertujuan untuk mengurangi keefektifan peraturan
zoning; mencegah rusaknya nilai property; mendorong
terjadinya penurunan kualitas lingkungan.
Dalam ketentuan ini dilarang mengubah penggunaan
ke non-conforming use lainnya; mengubah atau
memperluas bangunan/struktur, kecuali diperintahkan
pemerintah; menelantarkan/tidak digunakan dalam
jangka waktu lama.
Spot zoning;
Perubahan peta zoning yang mengubah ulang
(rezoning) suatu bagian lahan dan penggunaan yang
kurang intensif menjadi penggunaan yang lebih intensif
Floating zoning:
Kawasan yang diambangkan pemanfaatan ruangnya,
untuk melihat kecenderungan perubahannya
/perkembangannya atau sampai ada penelitian
mengenai pemanfaatan ruang tersebut.
Exclusionary zoning;
Praktek zoning ini diterapkan pada zona yang
mempunyai dampak pencegahan munculnya
bangunan rumah bagi masyarakat berpendapatan
rendah dan moderat.
Ketentuan ini dimotivasi oleh perhatian pada populasi
masyarakat dibandingkan kebutuhan perumahan
keseluruhan pada wilayah dimana masyarakat
tersebut menjadi bagiannya.
Contract zoning;
Ketentuan ini dihasilkan melalui kesepakatan antara
pemilik properti dan komisi perencana atau lembaga
legislatif.
Growth Control,
Pengendalian ini dilakukan melalui faktor faktor
pertumbuhan seperti pembangunan sarana dan
prasarana melalui penyediaan infrastruktur yang
diperlukan, mengelola faktor ekonomi dan sosial
hingga politik.
IMPLEMENTASI ZONING
KETENTUAN PELENGKAP
ZONING
Rencana komprehensif.
Peraturan subdivision/perpetakan.
Pengendalian estetika dan arsitektural.
Persyaratan parkir on-street.
Peraturan bangunan, dan
Pembatasan niat (convenant/deed
restriction)
Karena sifatnya tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan
dapat menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan sekitarnya.
CONTOH MATRIKS ZR
( ZONING TEXT )