Kinematika dan
Dinamika Robot
Lengan
Untuk Kasus Robot Penjinak Bom dan Robot
Tari Pakkarena
Buku ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang tertarik tentang ilmu Robot
Lengan atau Manipulator Robot, digunakan dalam lingkup terbatas namun
diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memperkaya khasanah ilmu
robotika
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Buku Ajar
Mata Kuliah
Kode MK
: 480D2102
Nama Penulis
NIDN
: 0030037203
Prodi/ Jurusan
: Teknik Mesin
Fakultas
: Teknik
Perguruan Tinggi
: Universitas Hasanuddin
Makassar, 10 Januari 2015
Hormat kami,
Penulis
Universitas Hasanuddin
NIP 195509141987021001
NIP 197203301995121001
Mengetahui,
Oleh
Diterbitkan oleh:
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
ii
ISBN:
iii
Kata Pengantar
Puji Syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan Hidayahnya, Shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW. Alhamdulillah buku ajar ini telah selesai disusun untuk keperluan
pengajaran pada Jurusan Mesin Fakultas Teknik Unhas.
Buku ini menjelaskan tentang Kinematika dan Dinamika Robot Lengan sebagai bagian dari
Ilmu Robotika, Secara umum Imu Robotika ada dua macam yaitu Mobile Robot dan
Manipulator Robot dengan tidak atau kombinasi keduanya. Penjelasan hingga contoh kasus
dari manipulator robot dipaparkan dalam buku ini.
Ada dua kasus yang diangkat dalam buku ajar ini yaitu: Mobile Manipulator sebagai robot
penjinak bom untuk kasus loading and unloading, dan Robot Humanoid untuk kasus Robot
Tari Pakkarena. Kedua kasus ini dipilih sehubungan dengan menunjang usaha pemerintah
memberantas terosisme dan penanggulangan bencana yang diakibatkan oleh pengeboman,
walaupun tidak menutup kemungkinan untuk dilaksanakn pada mitigasi bencana. Kemudian
penulis memaparkan robot Tari Pakarena, untuk lebih memahami budaya Tarian Makassar
melalui pemanfaatan robot humanoid.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Sdr. Randis, MT dan Sdr Ridho, ST
yang telah banyak membantu dalam penyusunan buku ini. Serta seluruh Tim Robot
Komunitas Jenbacher Jurusan Mesin Fakultas Teknik Unhas.
Banyak kekurangan dalam buku ini, namun penulis tetap berharap ada manfaat yang bisa
diperoleh pembaca. Waalaikum Salam Warahmatullahi Wabaraktuh
Rafiuddin Syam, PhD
Makassar, 10 Januari 2015
iv
Daftar Isi
B.
C.
4.3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4.4.
4.5.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
sebaliknya sebuah robot manipulator industri umumnya sering disebut sebagai lengan robot,
dengan link dan sendi. Manipulator robot yang meniru karakteristik lengan manusia
disebutnjuga lengan diartikulasikan. Semua sendi mereka rotary (atau revolute). Walaupun
demikian, gerakan diartikulasikan lengan robot berbeda dari gerakan lengan manusia.
Sementara sendi robot memiliki derajat lebih sedikit kebebasan atau disebut derajat
kebebasan atau Degree of Freedom (DOF),
walaupun dari suatu sudut tertentu dengan kebebasan yang lebih disbanding manusia.
Misalnya, siku dari robot diartikulasikan dapat menekuk ke atas atau bawah sedangkan
seseorang hanya bisa menekuk siku mereka dalam satu arah selebihnya hanya pada posisi
lengan lurus.
Manipulator dikelompokkan ke dalam kelas sesuai dengan kombinasi sendi yang digunakan
sesuai dalam konstruksi manipulator robot tersebut. Sebuah lengan geometri Cartesian
(kadang-kadang disebut crane gantry) hanya menggunakan prismatik sendi, dan dapat
mencapai posisi apapun di ruang kerja persegi panjang yang oleh gerakan Cartesian link.
Dengan mengganti sendi pinggang lengan Cartesian dengan bersama revolute, lengan
geometri silinder terbentuk.
posisi end effector yang digambarkan dengan koordinat polar. Akhirnya, mengganti sendi
siku dengan revolute hasil bersama dalam geometri revolute, atau lengan diartikulasikan.
Ruang kerja dari lengan diartikulasikan adalah bola yang berdinding tebal namun dalam
implementasi masih cukup rumit. Cangkang bagian luar adalah sebuah bola tunggal, yang
bias saling berpotongan bola.
Intinya, sebuah robot industri terdiri dari manipulator robot, power supply, dan pengendali.
Manipulator robot dapat dibagi menjadi dua bagian, masing-masing dengan fungsi yang
berbeda, yaitu:
lengan dan tubuh - Lengan dan tubuh robot digunakan untuk memindahkan dan
bagian posisi atau alat dalam are kerja. Mereka terbentuk dari tiga sendi yang
terhubung.
Manipulator robot diciptakan dari urutan link dan kombinasi bersama. Link adalah anggota
kaku yang menghubungkan sendi. Sumbu adalah komponen bergerak dari manipulator robot
yang menyebabkan gerakan relatif antara link sebelum atau sesudahnya. Sendi mekanik yang
digunakan untuk membangun robot lengan manipulator terdiri dari lima jenis utama. Dua dari
sendi yang linear, di mana gerakan relatif antara link yang berdekatan adalah non-rotasi, dan
tiga jenis rotary, gerakan relatif manipulator robot melibatkan rotasi antara link.
Bagian lengan-dan-tubuh manipulator robot didasarkan pada salah satu dari empat
konfigurasi. Setiap anatomi ini menyediakan area kerja yang berbeda dan cocok untuk
aplikasi yang berbeda, seperti yang terlihat dibawah ini:
Gantry - Robot ini memiliki sendi linear dan dipasang di atas kepala. Mereka juga disebut
robot Cartesian dan bujursangkar.
Cylindrical - Dinamakan untuk bentuk amplop kerjanya, robot anatomi silinder yang dibuat
dari sendi linear yang terhubung ke basis rotary joint.
Polar - Basis bersama robot polar memungkinkan untuk memutar dan sendi adalah
kombinasi dari jenis putar dan linier. Ruang kerja yang dibuat oleh konfigurasi ini
bulat.
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | PENDAHULUAN
Jointed-Arm - ini adalah konfigurasi robot paling populer industri. Lengan ini
menghubungkan dengan sendi memutar, dan link di dalamnya terhubung dengan rotary
sendi. Hal ini juga disebut robot diartikulasikan.
Gambar 2.2. Area kerja untuk robot manipulator ditinjai dari sisi geometri: (a) Cartesian
geometry; (b) cylindrical geometry ; (c) polar/spherical geometry; (d) revolute geometry/articulated
arm, (sumber [McKerrow]).
Pada Gambar 2.2. terlihat area kerja dari robot manipulator, diperlihatkan dari sisi geometri
dengan metode Cartesian Geometry.
BAB II
FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
2.1. Pendahuluan
Pada bagian ini penulis menjelaskan jenis jenis dan fungsi dari manipulator robot. Secara
umum hanya ada dua jenis robot yaitu mobile robot; yaotu robot yang bergerak dan
berpindah tempat dan manipulator robot atau robot lengan atau robot yang tidak berpindah
tempat atau statik posisi.
Tujuan ambisius telah ditetapkan untuk robotika humanoid masa depan. Mereka diharapkan
dapat menjadi sahabat dan asisten bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai
pembantu utama dalam bencana buatan manusia dan alam. Pada tahun 2050, sebuah tim dari
humanoid robot pemain sepak bola harus menang melawan pemenang Piala Dunia terbaru.
DARPA mengumumkan baru-baru ini Grand Challenge berikutnya dalam robotika:
membangun robot yang melakukan hal-hal seperti manusia di dunia yang dibuat untuk
manusia.
Kemajuan telah dibuat dalam penelitian humanoid mengakibatkan sejumlah robot humanoid
mampu bergerak dan melakukan tugas-tugas yang dirancang dengan baik. Selama satu
dekade terakhir dalam penelitian humanoid, dalam majalah spektrum IEEE ikut mendorong
ilmu pengetahuan dan teknologi telah muncul yang mengarah ke pengembangan sistem
mekatronika humanoid yang sangat maju diperkaya dengan kemampuan sensorimotor dan
sistem kompleks. Ada hal yang penting untuk kemajuan humanoid robot yaitu produksi untuk
robot ini. Dari data yang ada, banyak inovasi teknis dan hasil yang luar biasa oleh universitas,
lembaga penelitian dan perusahaan yang terlihat.
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
Gambar diatas merupakan final lomba robot Darpa (Defense Advanced Research Projects
Agency), yang diliput oleh majalah ilmiah Spektrum IEEE. Sedang pada bagian lain pembaca
dapat memperhatikan beberapa humanoid robot yang ikut berkompetisi dimana humanoid
robot untuk melakukan tugas seperti manusia.
Gambar 2.2. Salah satu finalis lomba humanoid robot sedunia (Darpa Robotics Challenge)
Pada gambar 2.2, terlihat robot dalam finalis Darpa sedunia yang berlangsung di Amerika
Serikat. Perlombaan robot ini berhadiah total USD 4.5 atau sekitar 60 Miliar Rupiah. Jumlah
hadiah yang sangat besar jika dibandingkan dengan hadiah ditanah air, yaitu Kontes Robot
Indonesia yang berhadiah jauh lebih sedikit.
Gambar 2.3. TROOPER Robot pada Lockheed Martin Advanced Technology Laboratories
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
Gambar 2.4. Beberapa gerakan humanoid robot dalam melakukan tugas manusia
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
10
11
dari luar, misalnya ketika berjalan dan bersenggolan dengan orang masih tetap dapat menjaga
keseimbangannya sendiri.
2.3. Robot Industri
Robot industry atau manipulator robot atau robot lengan
A. Robot Mengelas
Robot pengelasan adalah penggunaan alat diprogram mekanik (robot), yang benarbenar mengotomatisasi proses pengelasan yaitu pengelasan dan penanganan bagian.
Proses seperti gas metal arc welding, sementara sering otomatis, tidak selalu setara
dengan robot las, karena operator manusia terkadang mempersiapkan bahan yang
akan dilas. Robot pengelasan umumnya digunakan untuk pengelasan resistansi spot
dan las busur dalam aplikasi produksi yang tinggi, seperti industri untuk industry
otomotif.
robot. Konsep
yaskawa
adalah terintegrasi
through-the-arm kabel
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
12
Casting Ekstraksi
Dross Skimming
C. Robot Painting
Menurut Wikipedia online, Robot Pengcatan telah digunakan selama puluhan tahun
dalam aplikasi cat otomotif dari versi hidrolik pertama sebagai catatan jenis robot
ini masih digunakan hingga hari ini, tapi memiliki kualitas yang rendah dan keamanan
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
13
perlu dikipirkan untuk penambahan elektronik terbaru. Robot terbaru yang akurat dan
memberikan hasil dengan film seragam membangun dan ketebalan yang tepat.
14
2.4. Kinematika
Pada industri yang sebenarnya, manipulator robot adalah mesin yang sangat canggih
menunjukkan tinggi presisi dan pekerjaan yang berulang. Umumnya, manipulator robot
memiliki payload, area kerja menengah (16 sampai 20 kg dari payload) dan dapat elakukan
pekerjaan berulang hingga presisi 0,1 mm, untuk robot kecil menunjukkan kinerja yang lebih
baik (sampai 0,01 mm).
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
15
Cylicdrical
Cartesian
Polar
Revolution
Scara
p i t c h - y a w - r o l l (YXZ)
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
16
Robot industri adalah pada dasarnya disusun oleh link rigid, dihubungkan secara seri dengan
sendi (biasanya enam sendi), dimana salah satu ujung tetap (dasar) dan sambungan yang lain
bebas bergerak dan berguna untuk melakukan pekerjaan ketika pada posisi yang benar pada
bagian ujung atau dikenal dengan end-effector.
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
17
Pada Gambar diperlihatkan tabel sebagai respresentasi robot manipulator system sumbu (axis
lines) dan system koordinat. The Denavit-Hartenberg parameters, jangkauan sambungan dan
batas kecepatan yang diperlihatkan pada tabel 2.
18
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | FUNGSI DAN JENIS JENIS MANIPULATOR ROBOT
19
BAB III
MOBILE MANIPULATOR ROBOT: Kasus Robot
Penjinak Bom
3.1. Pendahuluan
Aksi terorisme yang terjadi belakangan ini semakin meningkat terutama di indonesia.
Jenis bom yang digunakan juga sudah bervariasi, mulai dari jenis bom dengan daya rendah
sampai dengan penggunaan bom dengan daya ledak yang cukup besar seperti: bom Bali pada
tahun 2002, bom di JW Marriot pada tahun 2003, bom di depan kedutaan besar Australia
pada tahun 2004 dan bom Bali II pada tahun 2005, dan yang terakhir bom solo pada tahun
2012 [1]. Bahkan aksi terorisme berupa bom ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar akan
tetapi sudah merambah ke perkampungan dan pedesaan.
Salah satu langkah untuk mengurangi terjadinya ledakan bom adalah menjinakkan
bom tersebut. Namun pekerjaan menjinakkan bom adalah salah satu pekerjaan yang memiliki
resiko tinggi [2] Sewaktu-waktu bom tersebut dapat meledak, sebagaimana peristiwa bom
20
buku yang memakan korban seorang anggota polisi [3]. Oleh karena itu untuk mengurangi
resiko jatuhnya korban jiwa diperlukan sebuah alat yang dapat menggantikan tugas manusia.
Salah satu hal yang dapat dibuat untuk menggantikan tugas manusia dalam pelaksanaan tugas
tersebut adalah Robot.
Robot yang sering digunakan untuk pelaksanaan penjinak bom adalah jenis dari
security robot . Security robot yang paling sering digunakan untuk menjinakkan bom adalah
mobile robot yang dilengkapi lengan manipulator dengan gripper diujungnya yang berfungsi
untuk memindahkan bom tersebut ke tempat yang aman untuk dijinakkan [4]. Pada
prinsipnya robot penjinak bom ini sama dengan security robot yaitu gabungan antara mobile
robot dan manipulator robot. Mobile robot merupakan base dari sistem ini. Sedangkan
manipulator robot diletakkan dibagian atas dari base, yang berfungsi mirip lengan manusia.
Problem yang muncul saat ini adalah belum adanya robot penjinak bom dengan harga
yang terjangkau dengan kemampuan yang menjanjikan. Robot penjinak bom yang sering
digunakan untuk pertahanan keamanan di indonesian adalah robot penjinak bom dari amerika
yang memiliki harga yang sangat tinggi [5]. Sedangkan apabila dibandingkan dengan
mendesain dan membuat robot penjinak bom sendiri kita dapat menggunakan biaya yang
lebih murah tetapi fungsi yang sama, sehingga dapat menghemat pengeluaran negara dalam
bidang pertahanan dan keamanan.
Pada penelitian sebelumya, digunakan robot penjinak bom dengan menggunakan
manipulator 4-Joint (DOF) yang didapat dengan metode DH Parameter dengan sistem kontrol
berbasis wireless, dengan kontrol cukup baik untuk mengarahkan robot path (lintasan) yang
telah ditentukan [6]. Untuk itu penulis tertarik untuk mendesain suatu robot. Dalam hal ini
adalah robot penjinak bom dengan menggunakan manipulator 5-Joint (DOF) yang dapat
membantu manusia dalam menjinakkan bom demi mengurangi jatuhnya korban jiwa. Selain
itu diharapkan dengan diciptakannya robot ini dapat menghemat pengeluaran negara dalam
pembelian robot penjinak bom yang sangat mahal.
21
22
1
1
= [
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
]
1
1
(3.1)
23
Mobile robot yang dimaksud disini ialah mobile robot berpenggerak dua roda kirikanan yang dikemudikan terpisah (Differentially Driven Mobile Robot, disingkat DDMR).
Pada gambar 2, Robot diasumsikan berada dalam kawasan 2D pada koordinat Cartesian XY.
(3.2)
(3.3)
Masalah klasik dalam kontrol kinematik DDMR ini adalah bahwa ia memiliki dua
aktuator, namun parameter kontrolnya lebih dari dua, yaitu x untuk gerakan ke arah X (1
DOF). Inilah ciri khas dari sistem nonholonomic.
24
Dari persamaan (3) nampak bahwa derajat kebebasan dalam kontrol kinematiknya berjumlah
tiga, yaitu (x,y,) karena ketiga parameter ini perlu dikontrol secara simultan untuk
mendapatkan gerakan nonholonomic. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 3, di bawah.
Perpindahan kedudukan robot dari STAR ke STOP bila dipandang pada titik G adalah
perpindahan dari koordinat Gambar 5. Gambar tampak dan isometri (1 , 1 ) ke (2 , 2 )
secara translasi. Namun hal ini tidak dapat dilakukan sebab robot harus dikontrol agar
bergerak maju, sehingga ia harus membuat manuver belok membentuk lingkaran terlebih
hingga pada posisi yang memungkinkan untuk mengarahkannya ke koordinat (2 , 2 ).
Oleh karena itu diperlukan titik acuan F yang berada di luar garis yang menghubungkan
kedua roda agar sudut hadap dapat dihitung.
Bentuk umum persamaan kinematik untuk DDMR ini dapat dinyatakan dalam
persamaan kecepatan sebagai berikut:
(3.4)
() = () ()
dimana sistem koordinat umum robot ,
=[ , ,
atau
= [ ]
sedang, kecepatan radial ( =Kecepatan linier dan = Kecepatan sudut) dan Matriks
transformasi nonholonomic , diperoleh
=[, ] atau
= [ ]
25
Pelaksanaan penelitian ini meliputi menggambar desain robot penjinak bom dengan
menggunakan program autocad, membuat persamaan kinematik dan dinamika dari robot
penjinak bom, kemudian melakukan simulasi pada program Matlab, Merakit system mekanik
dari Robot penjinak bom sesuai dengan gambar dan rancangan yang telah di buat.
Selanjutnya untuk system elektrik, membuat program penggerak motor berdasarkan nilainilai yang telah diperoleh sebelumnya dari pengujian dikomputer, selanjutnya di download ke
mikrokontroler.
Pada gambar 4, terlihat model dari robot penjinak bom. Jenis roda menggunakan tracking dan
terdapat manipulator dengan 5 DOF.
26
47,5003
0,185
226,9114
0,18
85,5884
0,097
90
90
0,05
0
0
1
0
0
0
]
0
1
T = [
0
0
0,737
0,676
0
0
(3.5)
T = [
0
0
1
0
0
0
0,185
0
]
0
1
(3.6)
T = [
0
0
0.997
0,077
0
0
0 0,18
0
0
]
1
0
0
1
(3.7)
]
T = [
0 0 1
0
0 0 0
1
(3.8)
27
1
0
T = [
0
0
0 0 0,05
0 1
0
]
1 0
0
0 0
1
(3.9)
Setelah memperoleh nilai transformasi matriks untuk setiap sumbu, selanjutnya dilakukan
perkalian matriks untuk mendapatkan nilai dari kinematika manipulator.
Sehingga diperoleh:
0,707
0,707
=[
0
0
0 0,707 3,021
0 0,707 2,564
]
1
0
3,65
0
0
1
(3.10)
L4 = 0.2;
28
Nilai
0,06
0,73
0,29
45o
[ ]
5,932
[ 10,155]
13,33
Sedangkan data diperoleh untuk percepatan, parameter yang digunakan dapat dilihat pada
tabel 1, sebagai berikut:
= = 400 = 13,33 rad/s
= 2 . = 13,332 . 0,06 = 10,66 2 / 2
[ ]
15,07
[ 5,59 ]
10,66
29
Dari hasil yang dicapai pada ulasan diatas makan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Persamaan Kinematika untuk robot lengan dapat diturunkan dengan menggunakan
metode DH parameter.
2. Simulasi pada proram matlab berjalan dengan baik sesuai dengan hasil formula
perhitungan kinematika manipulator dan mobile manipulator yang telah di hitung
sebelumnya.
3. Pengujian dengan medan yang tidak teratur berhasil dilakukan dengan kecepatan rata-rata
0,3 m/s.
3
2.5
2
sumbu y
1.5
1
0.5
0
-0.5
-1
5
2
sumbu x
-1
-1
sumbu z
30
BAB IV
HUMANOID ROBOT SEBAGAI ROBOT LENGAN:
Kasus Robot Tari Pakarena
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan salah satu jenis dari manipulator robot yaitu
Humanid Robot untuk kasus Robot Seni dengan nama robot tari pakarena. Beberapa
pengertian dan jenis jenis humanoid robot diperkenalkan pula pada bab ini. Pembahasan
mengenai kinematika dan dinamika robot lengan diperlihatkan pada bab ini.
31
Secara umum robot humanoid memiliki tubuh dengan kepala, dua buah lengan dan
dua kaki, meskipun ada pula beberapa bentuk robot humanoid yang hanya berupa
sebagian dari tubuh manusia, misalnya dari pinggang ke atas. Beberapa robot humanoid
juga memiliki wajah, lengkap dengan mata dan mulut.
Robot humanoid digunakan sebagai alat riset pada beberapa area ilmu
pengetahuan. Periset perlu mengetahui struktur dan perilaku tubuh manusia (biomekanik)
agar dapat membangun dan mempelajari robot humanoid. Di sisi lain, upaya
mensimulasikan tubuh manusia mengarahkan pada pemahaman yang lebih baik
mengenai hal tersebut. Kognisi manusia adalah bidang studi yang berfokus kepada
bagaimana manusia belajar melalui informasi sensori dalam rangka memperoleh
keterampilan persepsi dan motorik. Pengetahuan ini digunakan untuk mengembangkan
model komputasi dari perilaku manusia dan hal ini telah berkembang terus sepanjang
waktu.
32
33
di desain khusus untuk menari adalah robot NAO (NOW) buatan Aldebaran Robotics,
Prancis. Nao pertama kali di luncurkan ke pasar pada tahun 2011, namun karena harga
yang sangat tinggi Nao kurang diminati di pasar Indonesia. Nao sendiri memiliki 21
sampai 25 derajat kebebasan tergantung pada tipe saat pemesanan. (Anonim. 2014)
Robot humanoid yang akan kami gunakan pada penelitian ini yaitu robot humanoid
produksi ROBOTIS, yaitu Bioloid Premium Kit. Dimana robot tersebut dimodifikasi
sedemikian rupa agar dapat melakukan tari pakkarena layaknya seperti yang dilakukan
oleh seorang penari. Setiap frame body robot terbuat dari plastik engineer. Setiap frame
body sudah dirancang sedemikian rupa sehingga mudah untuk pemasangan pada
berbagai model dan sangat cocok dengan servo dynamixelnya. Tiap servo dynamixel
memiliki lubang begitupun juga frame body untuk memudahkan pemasangan baut dan
mur, yang melekatkan dynamixel pada frame body.
1. Sistem komnikasi humanoid robot
34
CM-530 juga dilengkapi dengan sistem yang dapat mendeteksi suara atau dapat
bertindak sebagai sensor suara, dimana sensor suara ini akan digunakan sebagai
awalan untuk robot mulai menari. Bahkan menjadi pengarah robot ketika menari
tarian pakkarena.
2. Konstruksi Robot Humanoid Robot
Untuk membuat robot humanoid seni tari agar dapat bergerak dengan benar,
dibutuhkan konstruksi robot yang seimbang. Konstruksi robot sangat berpengaruh
pada keseimbangan geraknya, terutama pada titik keseimbangan berat badan robot
ketika bergerak. Pada robot humanoid seni tari ini konstruksi robot berdasarkan
konstruksi robot premium bioloid humanoid type A. Konstruksi robot terdiri dari
sambungan antar rangka menggunakan motor servoAX-12A dan AX-18.
Pada robot humanoid ini terdiri dari 18 motor servo yang berfungsi sebagai
sendi. 18 motor servo/sendi tersebut diantranya 3 buah sendi pada tangan kanan, 3
buah sendi pada tangan kiri, 5 buah sendi pada kaki kiri dan 5 buah sendi pada kaki
kanan. Susunan motor servo dan rangka robot disambung sedemikian rupa, sehingga
didapatkan bentuk robot yang proporsional, seperti bentuk tubuh manusia.
3. Aktuator Motor DC
Motor adalah salah satu dari mesin yang dipakai untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Pada pembuatan robot, motor yang sering digunakan adalah
motor dc. Ada beberapa pilihan motor dc yang dapat digunakan pada pembuatan
robot, (F.U, K.S, R.C, Gonzalez, C.S.G. Lee. 1987) yaitu :
a.
Motor dc kontinyu yaitu motor yang berputar secara terus menerus jika padanya
diberikan sumber daya listrik dan berhenti jika suplai sumber listrik dihentikan.
b.
c.
Motor servo adalah kombinasi dari motor dc dengan rangkaian umpan balik
elektronik.
35
36
Servo AX-12 dan AX-18 memiliki dimensi 32x50,1x40 mm. Motor ini mampu
berputar 360. Motor servo ini memiliki resolusi 0,29 dengan reduksi putaran 254 :
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | HUMANOID ROBOT SEBAGAI ROBOT LENGAN:
Kasus Robot Tari Pakarena
37
1. Torsi makimum yang dapat dihasilkan oleh Servo AX-12 sebesar 15 kgf.cm pada
tegangan 12V, dengan besar arus 1,4A. Kecepatan putar maksimal motor ini adalah
59 rpm pada tegangan 12V, sedangkan torsi maksimum yang dapat dihasikan oleh
AX-18 sebesar 18kgf.cm pada tegangan 12V, dengan besar arus 1,4A dan Kecepatan
putar maksimal motor sebesar 97 rpm pada tegangan 12V. Tegangan kerja motor ini
berkisar antara 9 12 V, dengan tegangan yang dianjurkan sebesar 11,1V. Motor ini
mampu bekerja dengan baik pada suhu -5 70C.
38
39
a.
b.
Gerakan kaki, yaitu gerakan dengan menggerakkan posisi kaki mengikuti gerakan
tari pakkarena pada umumnya dengan cara menggerakan salah satu kaki ataupun
keduanya. Gerakan ini selayaknya manusia melakukan tari pakkarena.
c.
Gerakan serong, yaitu gerakan berpindah arah dengan cara menggerakan kedua
kaki robot. Gerakan ini ada dua macam, yaitu serong kanan dan serong kiri.
Gerakan ini dilakukan dengan cara bertumpu pada kaki.
Ada 3 proses untuk memprogram robot humanoid ini, yaitu pengaturan piranti
b.
Roboplus Motion, merupakan salah satu software dari roboplus yang berfungsi
untuk memprogram servo tipe AX yang tersambung dengan CM-530.
Pemrograman pada servo meliputi, pengontrolan sudut putar servo dan
pengontrolan kecepatan putar servo. Selain itu, pada software ini mampu
membaca posisi masing-masing servo.
c.
40
diharapkan, maka sistem kontrol dapat mengendalikan proses tersebut sehingga sistem
dapat berjalan kembali sesuai dengan yang diharapkan. Sistem kontrol sering digunakan di
pabrik-pabrik, industri-industri maupun gedung-gedung yang memang memerlukannya.
Sistem kontrol otomatik adalah sistem fisik yang memiliki watak dinamik. Dengan
demikian pengertian sistem dinamik menjadi penting untuk memungkinkan pemahaman
pada pengontrolan secara efektif. Sistem kontrol pada umumnya menggunakan
komponen-komponen dalam berbagai tipe meliputi mekanik, elektrik, elektronik, hidrolik,
pneumatik dan kombinasi dari padanya. Karenanya sangat diperlukan prinsip dan
karakteristik dari peralatan yang menggunakan komponen-komponen tersebut dalam
pengontrolan. Pada saat sekarang ini kontrol otomatik tidak saja dalam bidang keteknikan,
namun kegunaannya telah diperluas kedalam bidang ekonomi perdagangan dan politik
(Pickel, Antonio, 2003).
1.
41
melakukan
koreksi
variabel-variabel
kontrolnya
karena dilakukan secara otomatis dalam sistem kontrol dalam sistem kontrol itu
sendiri.Dengan demikian keluaran akan selalu dipertahankan berada pada kondisi
stabil sesuai dengan setpoint yang ditentukan (Robotis. 2010). Kontrol robot loop
tertutup dapat dinyatakan seperti gambar di bawah:
Jadi pada sistem kendali loop terbuka, keluaran tidak dibandingkan dengan
masukan acuannya. OIeh sebab itu, untuk setiap masukan acuan terdapat suatu
kondisi operasi yang tetap. Perlu diketahui bahwa sistem kendali loop terbuka harus
dikalibrasi dengan hati-hati, agar ketelitian sistem tetap terjaga dan berfungsi dengan
baik. Dengan adanya gangguan (disturbances), sistem kendali loop terbuka tidak
dapat bekerja seperti yang diharapkan. Kendali loop terbuka dapat digunakan dalam
praktek hanya jika hubungan masukan dan keluaran diketahui dan jika tidak terdapat
gangguan internal maupun gangguan eksternal. Dengan demikian jelas bahwa sistem
semacam ini bukan sistem kendali berumpan-balik. Demikian pula bahwa setiap
sistem kendali yang bekerja berdasar basis waktu adalah sistem loop terbuka.
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | HUMANOID ROBOT SEBAGAI ROBOT LENGAN:
Kasus Robot Tari Pakarena
42
contohnya pemanggang roti, pencuci piring, eskalator, mesin cuci dan lain-lain.
(Pitowarno, Endra 2006)
6. Kinematika Robot
1. Pengertian Kinematika
Kinematika adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai gerakan (meliputi
lintasan,
kecepatan
dan
percepatan)
dari
mesin
atau
mekanisme
tanpa
(a)
(b)
43
c. Pasangan (pair)
Merupakan kontak dua permukaan dari komponen yang saling berhubungan
(Mappaita, Abdullah. 2003). Pasangan dibagi menjadi dua yaitu:
1). Pasangan rendah (Low pair)
Pasangan yang kontaknya berupa bidang, contoh : semua sambungan /engsel
pada mekanisme.
2). Pasangan tinggi (High pair)
Pasangan yang kontaknya berupa titik atau garis, contoh : bola diatas bidang
datar atau silinder diatas bidang datar.
kebebasan
atau
yang
dikenal
dengan
degree
of
freedom
44
45
.....................................(3)
Nilai J dalam persamaan (5) harus mencermin kan nilai dari semua sendi dalam
mekanisme, yaitu sambungan setengah sendi dihitung 1/2karena sambungan
tersebut hanya menghapus 1DOF (full), maka J menjadi J1 untuk sambungan 1
DOF dan J2 untuk sambungan 2 DOF (half) [17]:
M = 3(L - 1) 2J1 J2 .........................................(4)
2. Analis Kinematik Robot
Kinematika dapat didefenisikan sebagai studi pergerakan robot (motion) tanpa
memperhatikan gaya(force) ataupun faktor lain yang mempengaruhi pergerakan robot
tersebut. Pada sebuah analisis kinematik, posisi, kecepatan dan akselerasi dan seluruh
link dihitung tanpa memperhatikan gaya yang menyebabkan pergerakan tersebut.
Kinematika robot secara umum terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Kinematika Maju (Forward)
Kinematika maju adalah analisis kinematik untuk mendapatkan kordinat posisi
(x,yz) jika diketahui sudut dari tiap sendi. Sebagai contoh, jika mempunyai robot
n-DOF dan diketahui sudut dari tiap sendi maka kita dapat menggunakan analisis
kinematik maju untuk mendapatkan kordinat posisi dari robot.
b. Kinematika Mundur (Invers)
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | HUMANOID ROBOT SEBAGAI ROBOT LENGAN:
Kasus Robot Tari Pakarena
46
Kinematika inversi adalah analisis kinematik untuk mendapatkan besar sudut dari
masing-masing sendi jika kita mempunyai data kordinat posisi (x,y,z).
Kinematika maju
Ruang sudut/sendi
(r,)
Ruang kartesian
P(x,y,z)
Kinematika inverse
(x,y,z) maka kita dapat merepresentasikannya dalam matriks 3x1 [], dimana angka
1
1 merupakan angka pembagi.
Jadi koordinat (0,2,3) dapat kita dapat kita representasikan dalam bentuk vektor
47
(5)
48
Nama
Translasi koordinat k
pada sumbu x sejauh a
pada sumbu y sejauh b,
pada sumbu z sejauh c.
1
[0
0
0
0 0
1 0 ]
0 1
0 0 1
1
0
0
0
[
0
sumbu x sebesar
0
0
0
0
Rotasi koordinat k pada
1
0
[ 0
sumbu y sebesar
0
0
0
0
Rotasi koordinat k pada
[ 0
0
0
1
sumbu z sebesar
0
0
0
Rotasi koordinat k pada
Transformasi
Trans (a,b,c)
0
0]
0
1
0
0]
0
1
0
0]
0
1
Rot x ()
Rot y ()
Rot z ()
49
1
= [0
0
0
0 1
0 0 1
1
1 0 0 ] [ 0 0 ] [0
0 1 0
0
0
0
1 0
0 0 1
0
0
0
0 1
0 2 + 1
0
2
]
=[
0
0
1
0
0
0
0
1
0 0 2
1 0 0]
0 1 0
0 0 1
(6)
Sebagai contoh, berdasarkan gambar diatas, jika sebesar 90 dan titil asal
koordinat gripper ( , , )adalah (0,0,0) maka titik asal tersebut bila
direpresentasikan dalam koordinat ( , , ) adalah :
= [
0
0
0
0
0
0
1
0
2 + 1
0 1 0 1
2
0 0 2]
] = [1
0
0 1 0
0
0
0 0 1
1
50
melibatkan sistem 1 DOF saja. Terakhir, posisi koordinat tangan atau posisi ujung
robot (end effector) akan dapat diketahui. (Rosen, Jacob. 1989)
Setiap koordinat pada D-H Parameter dibuatberdasarkan tiga buah aturan di
bawah ini:
1. Sumbu Zi-1 berada di sepanjang poros pergerakan dari joint ke-i
2. Sumbu Xi tegak lurus terhadap sumbu Zi-1 dan menunjuk menjauh darinya
3. Sumbu Yi melengkapi sistem koordinat yang diperlukan berdasarkan aturan
tangan kanan
(a)
(b)
Gambar 4.21. parameter denavit-hartenberg (a) tampak depan, (b) tampak atas
Sumber : Norton, Robert (2002)
Metode D-H menggunakan 4 buah parameter, yaitu , , d, a. Untuk
robot dengan n-DOF maka keempat parameter itu ditentukan hingga yang ke-n.
Berikut penjelasan 4 buah parameter yang terdapat pada gambar 2:
1.
2.
3.
4.
51
= ................................(7)
Untuk link dengan konfigurasi sendi putaran, matriks A pada sendi ke-n
adalah (Norton, Robert. 2002) :
]
= [
0
0
1
0
0
(8)
Untuk mencari kinematika maju dapat menggunakan metode ini. Metode ini
berguna untuk menganalisis gerak rotasi translasi antara lengan-lengan yang terhubung
dalam suatu manipulator yang berguna pada pemrograman robot manipulator di
industri (misalnya robot SCARA). Prinsipnya ialah transformasi koordinat antara dua
link yang berdekatan, dengan hasil suatu matriks 4x4 yang menyatakan sistem
koordinat dari suatu link yang terhubung pada link sebelumnya.
52
Joint,i
1
2
3
i
/2
0
0
ai
0
a2
a3
di
d1
0
0
i
1
2
3
Menurut Rosen J.,(1989) (Norton, Robert. 2002) rumus umum D-H Parameter adalah:
01
ci
si ci1
= [
si si1
0
si
ci ci1
ci si1
0
0
si1
ci1
0
a
si1 di
]
ci1 di
1
(9)
1 0 1
0
2 2 0 22
1
0
2
0
1
2 2 22]
] 1 2 = [
=[
0
1 0
0
0
1
0
1
0
0 0
0
0
0
1
1
2 3
3 3 0
3
3 0
=[
0
0
1
0
0
0
33
33]
0
1
Kanan
58.02
130.5
Kiri
135.277
88.360
53
b) Step ke-dua :
Kanan
Kiri
c) Step ke-tiga :
Kanan
Kiri
d) Step ke-empat :
Kanan
Kiri
e) Step ke-lima :
f)
Kanan
Kiri
g) Step ke-enam :
h)
Kanan
Kiri
21.213
135.277
115.966
88.360
144.38
135.277
47.38
88.360
137.179
135.277
204.179
88.360
80.55
135.277
41.069
41.069
205.53
88.360
110.518
110.518
Dari hasil perhitungan diperoleh semua nilai Px dan Py dari tiap gerakan. Dan dari
nilai Px dan Py inilah kita bisa melihat trajektori (lintasan) yang terjadi pada saat
robot melakukan gerakan pada satu kali motion dalam beberapa step sperti yang
terlihat pada grafik di bawah ini:
54
200
150
-21.213, 115.966
100
41.069, 110.518
137.179, 204.179
135.277, 88.36
144.38, 47.38
50
0
-50
-50 0
50
100
150
200
-100
58.02, -130.5
-150
tstep
: 1s
ttotal step
: 1s x 6 = 6s
sehingga kita dapat mengetahui waktu aktual (t aktual) dari total step pada gerakan
10 adalah:
6
=
10
0,9
= 6,67
B. Sistem Pemrograman
Ada dua perangkat lunak yang digunakan untuk membantu dalam proses
perencanaan pergerakan robot humanoid yaitu:
1. Roboplus Motion
Merupakan software GUI (Graphical user interface) yang memungkinkan
kita untuk membuat urutan gerak robot art humanoid sesuai dengan pergerakan
tarian pakkarena, dengan menentukan sudut-sudut posisi motor servo, sehingga
membentuk gerakan menyerupai penari pakkarena.
55
56
57
D. Simulasi
Proses simulasi dilakukan secara nyata dibidang datar, dimana setelah kita
menentukan sudut n (n=1,2,3,...) tiap motor melalui Roboplus Motion dan dianalisis
menggunakan software Roboanalyzer akhirnya kita dapat menghitung posisi robot
(Px dan Py) kemudian program di download kedalam mikrokontroler robot dan
dinyalakan pada posisi on, setelah pada posisi on musik dinyalakan lalu diamati
respon pergerakan robot apakah sesuai dengan direncanakan atau tidak.
4.5.Perhitungan untuk Humanoid Robot
1. Menghitung matriks tangan pertama.
58
1
0
-90
0
0
2
67
0
0
60
3
97
0
0
-90
cos(0) sin(0)
sin(0) cos(0)
0
1 = (
0
0
0
0
cos(60) sin(60)
sin(60) cos(60)
1
2 = (
0
0
0
0
cos(90) sin(90)
sin(90) cos(90)
2
3 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0. cos(0)
1
0. sin(0) ) = (0
0
0
0
1
67. cos(60)
67. sin(60) ) =
0
1
0
0
1
0
1
2
3
2
0
(0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0)
0
1
3
2
1
2
673
2
0
0
97. cos(90)
0
97 . sin(90)) = (1
0
0
0
1
67
1
0
0
1 )
1
0
0
0
0
0
1
0
0
97
)
0
1
0
0
1
0
0
97
)
0
1
Kinematika maju
0
3
1
0
0
3 = (0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
2
0) . 3
0
2
1
0
(0
0
3
= 01. 12. 23
3
2
1
2
0
0
0.87 0.5
0.5 0.87
=(
0
0
0
0
= 58.02
0
0
1
0
67
0
2
673 . (1
0
2
0
0
1 )
1
0
0
0
0 58.02
0 130.5
)
1
0
0
1
= 130.5
59
0
1
cos(0) sin(0)
( ) cos(0)
= ( sin 0
0
0
0
0
cos(45) sin(45)
sin(45) cos(45)
1
2 = (
0
0
0
0
2
3
-90
0
0
cos(20) sin(20)
(
)
(
)
= ( sin 20 cos 20
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0. cos(0)
1
0. sin(0) ) = (0
0
0
0
1
0
45
-20
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0)
0
1
67. cos(45)
0.707 0.707 0
67. sin(45) ) = (0.707 0.707 0
0
0
1
0
0
0
0
1
0 97. cos(20)
0.94 0.34
0 97. sin(20) ) = (0.34 0.94
0
0
1
0
0
0
0
1
47.376
47.376
)
0
1
0 91.15
0 33.18
)
1
0
0
1
Kinematika maju
0
2
= 01. 12. 23
60
0
3
1
= (0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
2.
91.15
33.18
)
0
1
135.277
88.360
)
0
1
= 88.360
61
0
1
a (mm)
1
0
2
67
3
97
-90
0
0
cos(0) sin(0)
( ) cos(0)
= ( sin 0
0
0
0
0
cos(45) sin(45)
sin(45) cos(45)
1
2 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
cos(90) sin(90)
sin(90) cos(90)
2
3 = (
0
0
0
0
0
0
0
0. cos(0)
1
0. sin(0) ) = (0
0
0
0
1
67. cos(45)
67. sin(45) ) =
0
1
0
0
1
0
2
2
2
0
45
90
0
1
0
0
0
0
1
0
2
2
2
0
0)
0
1
672
2
672
2
0
(0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0 0
0 97
)
1 0
0 1
97. cos(90)
0
97 . sin(90)) = (1
0
0
0
1
0
1 )
0
97
)
0
1
Kinematika maju
0
3
1
0
0
3 = (0
0
2
2
0
2
3 =
2
0
( 0
0
1
0
0
0
0
1
0
2
2
2
2
0
0
2
0
2
0) . 2
0
2
1
0
(0
= 01. 12. 23
2
2
2
2
0
0
(15)2
822
1
0
0
1
0
0
1
0
672
0
2
672 . (1
0
2
0
0
1 )
62
= 115.966
0
1
1
2
-90
0
0
cos(0) sin(0)
( ) cos(0)
= ( sin 0
0
0
0
0
cos(45) sin(45)
( ) cos(45)
= ( sin 45
0
0
0
0
cos(20) sin(20)
sin(20) cos(20)
2
3 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0. cos(0)
1
0. sin(0) ) = (0
0
0
0
1
0
45
-20
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0)
0
1
67. cos(45)
0.707 0.707 0
67. sin(45) ) = (0.707 0.707 0
0
0
1
0
0
0
0
1
0 97. cos(20)
0.94 0.34
0 97. sin(20) ) = (0.34 0.94
0
0
1
0
0
0
0
1
47.376
47.376
)
0
1
0 91.15
0 33.18
)
1
0
0
1
63
Kinematika maju
0
2
1
0
0
3 = (0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
= 01. 12. 23
0
3
0.905 0.424 0
0.424 0.905 0
=(
0
0
1
0
0
0
= 135.277
91.15
33.18
)
0
1
135.277
88.360
)
0
1
= 88.360
64
Join a (mm)
1
0
2
67
3
97
-90
0
0
0
0
0
0
45
0
cos(45) sin(45)
sin(45) cos(45)
1
2 = (
0
0
0
0
2
3
0
0
1
0
0
0
1
0
cos(0) sin(0)
( ) cos(0)
= ( sin 0
0
0
0
0
0. cos(0)
1
0. sin(0) ) = (0
0
0
0
1
67. cos(45)
67. sin(45) ) =
0
1
0
0
1
0
2
2
2
0
1
0
0
0
0
1
0
2
2
2
0
(0
0
0
97. cos(0)
1
97 . sin(0)) = (0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0)
0
1
0
0
1
0
672
2
672
2
0
1 )
0 97
0 0
)
1 0
0 1
Kinematika maju
0
3
1
0
0
3 = (0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
2
2
2
2
0
2
2
=
3
2
2
0
0
(0
0
= 01. 12. 23
2
2
0
2
2
0) . 2 2
0
2
2
1
0
0
(0
0
0
0
1
0
672
1
2
672 . (0
0
0
2
0
1
0
)
0
1
0
0
1
0
0
672
+ 97
0.707 0.707 0
2
0.707 0.707 0
672
=(
0
0
1
2
0
0
0
0
)
1
= 144.38
0
0
1
0
97
0
)
0
1
144.38
47.38
)
0
1
= 47.38
65
0
1
cos(0)
= ( sin(0)
0
0
cos(45)
sin(45)
1
2 = (
0
0
cos(20)
sin(20)
2
3 = (
0
0
-90
0
0
sin(0)
cos(0)
0
0
sin(45)
cos(45)
0
0
sin(20)
cos(20)
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
45
-20
0. cos(0)
1 0
0. sin(0) ) = (0 1
0 0
0
0 0
1
67. cos(45)
0.707
67. sin(45) ) = (0.707
0
0
0
1
0
0
1
0
0.707
0.707
0
0
0 97. cos(20)
0.94
0 97. sin(20) ) = (0.34
0
1
0
0
0
1
0.34
0.94
0
0
0
0)
0
1
0 47.376
0 47.376
)
1
0
0
1
0 91.15
0 33.18
)
1
0
0
1
Kinematika maju
0
2
= 01. 12. 23
66
0
3
1
= (0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
91.15
33.18
)
0
1
135.277
88.360
)
0
1
= 88.360
67
1
0
-90
0
0
2
67
45
97
45
cos(0) sin(0)
sin(0) cos(0)
0
1 = (
0
0
0
0
cos(45) sin(45)
sin(45) cos(45)
1
2 = (
0
0
0
0
cos(45) sin(5)
sin(45) cos(45)
2
3 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0. cos(0)
1
0. sin(0) ) = (0
0
0
0
1
67. cos(45)
67. sin(45) ) =
0
1
0 97. cos(45)
0 97 . sin(45)) =
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
2
2
2
2
2
2
0
(0
0
0
2
2
2
2
2
2
0
(0
0
0
0
0)
0
1
0
0
1
0
0
0
672
2
672
2
0
1 )
972
2
972
2
1
0
0
1 )
Kinematika maju
0
3
0
3
1
= (0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
3 = (
0
0
= 01. 12. 23
2
2
0
2
2
0) . 2 2
0
2
2
1
0
0
(0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
672
2
2
2
2
2
672 . 2 2
2
2
2
0
0
0
1 ) (0
0
0
972
972 + 67) = (1
0
0
0
1
= 137.179
1
0
0
0
0
0
1
0
972
2
972
2
0
1 )
0 137.179
0 204.179
)
1
0
0
1
= 204.179
68
1
0
-90
0
0
2
67
0
0
45
3
97
0
0
-20
cos(0) sin(0)
sin(0) cos(0)
0
1 = (
0
0
0
0
cos(45) sin(45)
sin(45) cos(45)
1
2 = (
0
0
0
0
cos(20) sin(20)
sin(20) cos(20)
2
3 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0. cos(0)
1
0. sin(0) ) = (0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0)
0
1
67. cos(45)
0.707 0.707 0
67. sin(45) ) = (0.707 0.707 0
0
0
1
0
0
0
0
1
0 97. cos(20)
0.94 0.34
0.34
0.94
0 97. sin(20) ) = (
0
0
1
0
0
0
0
1
47.376
47.376
)
0
1
0 91.15
0 33.18
)
1
0
0
1
Kinematika maju
0
2
1
0
0
3 = (0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
= 01. 12. 23
91.15
33.18
)
0
1
69
0
3
0.905 0.424 0
0.424 0.905 0
=(
0
0
1
0
0
0
= 135.277
135.277
88.360
)
0
1
= 88.360
-90
0
0
0
0
0
0
45
-20
70
0
1
cos(0) sin(0)
( ) cos(0)
= ( sin 0
0
0
0
0
cos(45) sin(45)
sin(45) cos(45)
1
2 = (
0
0
0
0
cos(20) sin(20)
sin(20) cos(20)
2
3 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0. cos(0)
1
0. sin(0) ) = (0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0)
0
1
67. cos(45)
0.707 0.707 0
67. sin(45) ) = (0.707 0.707 0
0
0
1
0
0
0
0
1
0 97. cos(20)
0.94 0.34
0 97. sin(20) ) = (0.34 0.94
0
0
1
0
0
0
0
1
47.376
47.376
)
0
1
0 91.15
0 33.18
)
1
0
0
1
Kinematika maju
0
2
0
3
1
= (0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
= 01. 12. 23
0
3
0.905 0.424 0
0.424 0.905 0
=(
0
0
1
0
0
0
= 135.277
91.15
33.18
)
0
1
135.277
88.360
)
0
1
= 88.360
71
90
0
0
0
0
0
75
20
-100
cos(75) sin(75)
sin(75) cos(75)
0
1 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
0. cos(75)
0.259 0.966 0 0
0. sin(75) ) = (0.966 0.259 0 0)
0
0
1 0
0
0
0
0 1
1
cos(20) sin(20)
sin(20) cos(20)
1
2 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
67. cos(20)
0.940 0.342 0
67. sin(20) ) = (0.342 0.940 0
0
0
1
0
0
0
0
1
cos(100) sin(100)
(100) cos(100)
sin
2
3 = (
0
0
0
0
2
3
0.940 0.342 0
0.342 0.940 0
= (
0
0
1
0
0
0
62.959
22.915
)
0
1
0 97. cos(100)
0 97. sin(100) )
1
0
0
1
91.151
33.176
)
0
1
Kinematika maju
0
2
= 01. 12. 23
1
0
0
3 = (0
0
0
1
0
0
0.34
0
3
0.94
0
( 0
2
0
2
0) . 2
0
2
1
0
(0
0
0
1
0
0.94 0
0.34
0
0
1
0
2
2
2
2
0
0
672
0.94
2
0.34
672 . (
0
0
2
0
1
0
)
0
1
0
0.34
0.94
0
0
672
+ 33.18
0.34 0.94 0
2
0.94 0.34 0
672
+ 158.15 ( 0
0
1
2
0
0
0
0
)
1
= 80.55
0
0
1
0
91.15
33.18
)
0
1
80.55
205.53
)
0
1
= 205.53
72
Join a (mm)
1
0
2
67
3
97
90
0
0
0
0
0
75
50
-90
0
0
1
0
0. cos(75)
0.259 0.966 0 0
0. sin(75) ) = (0.966 0.259 0 0)
0
0
1 0
0
0
0
0 1
1
73
1
2
cos(50) sin(50)
( ) cos(50)
= ( sin 50
0
0
0
0
0
0
1
0
0.643 0.766 0
0.766
0.643 0
1
2 = (
0
0
1
0
0
0
2
3
cos(90) sin(90)
(90) cos(90)
sin
=(
0
0
0
0
0
0
1
0
67. cos(50)
67. sin(50) )
0
1
43.067
51.325
)
0
1
97. cos(90)
0
97. sin(90) ) = (1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
97
)
0
1
Kinematika maju
0
2
0
3
= 01. 12. 23
1
0
0
0
0
0
1
0
0
97
)
0
1
= 110.518
1
0
-90
0
75
2
67
0
0
50
3
97
0
0
-90
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin | HUMANOID ROBOT SEBAGAI ROBOT LENGAN:
Kasus Robot Tari Pakarena
74
0
1
cos(75) sin(75)
( ) cos(75)
= ( sin 75
0
0
0
0
cos(50) sin(50)
sin(50) cos(50)
1
2 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0. cos(75)
0.259 0.966 0 0
0. sin(75) ) = (0.966 0.259 0 0)
0
0
1 0
0
0
0
0 1
1
67. cos(50)
0.643 0.766 0
67. sin(50) ) = (0.766 0.643 0
0
0
1
0
0
0
0
1
cos(90) sin(90)
sin(90) cos(90)
2
3 = (
0
0
0
0
0
0
1
0
97. cos(90)
0
(
)
97. sin 90 ) = (1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
43.067
51.325
)
0
1
0
97
)
0
1
Kinematika maju
0
2
0
3
= 01. 12. 23
0
3
1
0
0
0
0
0
1
0
0
97
)
0
1
= 41.069
= 110.518
75
Daftar Pustaka
Anonim, Mengenal jenis jenis robot berdasarkan bentuk dan fungsinya, 2015 diakses pada
http://www.osiensmartboy.com/2015/02/mengenal-jenis-jenis-robot-berdasarkan.html
Hutama, A. (2013). Terorisme_di_Indonesia (Online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Terorisme_di_Indonesia).
Budianto, W. (2013, Maret 20). http:/ilmuti.com/robot-penjinak-com.html.
Winarto, Y. (2011, Maret 15). http://nasional.kontan.co.id/news/beginilah-kronologis-bom-utankayu-1.
Rahman, R. (2011). http://elib.unikom.ac.id /files/disk1/452/jbptunikompp-gdl-syaehubuld-22551-911.unik-i.pdf.
Igun. (2011). The densus 88 indonesian specia squad robotic (Online).
(http://my.opera.com/igun/blog/2011/05/28/the-densus-88-indonesian-special-squadrobotic).
Suwarno, Analisis Kinematika Mobile Manipulator Pada Robot Penjinak Bom [tesis]. Makassar:
Universitas Hasanuddin; 2008.
Rosen, J. (1989). Model of Robot XE "Robot" Manipulation : Introduction & Basic Ideas Speed
Description & Transformation. Washinton: Department of Electrical Engineering University of Washinton.
Endra, P. (2006). Disain, control, dan Kecerdasan Buatan XE "Kecerdasan, buatan" . Yogyakarta:
Andi Yogyakarta.
Craig, John. 1989. Introduction to Robotics: Mechanism & Control. Addison: Wesley.
Evan Ackerman, Robots Learn to Push Heavy Objects With Their Bodies, Just Like You, Spectrum
Magazine IEEE, diakses pada
http://spectrum.ieee.org/automaton/robotics/humanoids/robots-learn-to-push-heavy-objectswith-their-bodies-just-like-you
Sofge Erik, Start Your Humanoids: Today's DARPA Robotics Challenge Is Historic, And Hilarious
These bots are made for walking, http://www.popsci.com/rise-cool-robots-darpa-roboticschallenge-finals-are-here
Ackerman Evan, Lockheed Martin's Team TROOPER Sets Expectations for DRC Finals, IEEE
spectrum magazine, http://spectrum.ieee.org/automaton/robotics/humanoids/team-trooperdrc-finals
76
77
Rafiuddin Syam, penulis yang akrab disapa Rafi ini adalah staf
pengajar Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sejak
tahun 1995. Sehari-hari sebagai kepala Laboratorium Teknik Kendali
dan Robotika Jurusan Mesin Universitas Hasanuddin. Penulis lahir di
Tahuna tahun 1972. Penulis aktif dibidang pengajaran dan penelitian
bidang kendali dan robotika sejak tahun 2000. Penulis lulusan pada
program Magister Divisi Sistem Produksi, Teknik Mesin, Universitas
Saga, Jepang tahun 2002. Selanjutnya, penulis menyelesaikan Doctor of
Philosophy (PhD) bidang Kendali dan Robotika tahun 2005 di
Universitas yang sama. Penelitian bidang mobile robot, manipulator
robot, mobile manipulator dan flying robot menjadi fokus penulis,
disamping itu aplikasi soft-computing untuk mobile dan manipulator
robot, sistem kendali adaptif dan kendali lanjut seperti sistem Fuzzy
Logic, algoritma genetika, sistem pakar, dan jaringan syaraf tiruan