Najih
Najih
Latar Belakang
Loss (kehilangan) adalah keadaan individu berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada kemudian menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Iyus
Yoseph,2009:179)
Grief adalah respon emosi yang diekspresikan ketika
seseorang mengalami suatu kehilangan yang kemudian
dimanifestasikan dalam bentuk perasaan sedih, gelisah,
cemas, sesak nafas, susah tidur dan lain sebagainya
(Suseno:2004)
Manifestasi konseli II
1.
2.
3.
4.
5.
Sedih
Kurang fokus
Marah
Menyesal
Susah tidur
Rumusan Masalah
Bagaimana peran penting
kecerdasan emosi pada konseli
dengan gangguan loss and grief?
Tujuan penelitian
Mengetahui bagaimana peran penting
kecerdasan emosi pada konseli dengan
gangguan loss and grief (kehilangan dan
berduka) di klinik fisioterapi Stikes Cirebon.
Manfaat penelitian
a. Teoritis : Menambah wawasan bagi civitas akademik
IAIN.
b. Praktis : penelitian ini berguna untuk:
1. Sebagai dasar bagi konselor atau pembimbing untuk
mengatasi konseli gangguan loss and grief
2. Hasil penelitian bisa disosialisasikan ke
sekolah/rumah sakit sebagi acuan dalam penanganan
siswa atau pasien dengan ganggua nloss and grief
3. Masyarakat luas untuk dapat mengatasi loss and grief
ketika menimpa mereka
Penelitian Terdahulu
1. Intan Cahya Sari, Judul : Grief Pada Remaja Putra Karena
Orang Tuanya Meninggal.
2. Adeke Dini Fahransa, 2008, Judul : Grief Pada Ayah Yang
Anaknya Meninggal Mendadak
3. Adina Fitria S., 2013, Judul: Grief pada remaja akibat
kematian orang tua secara mendadak
Kerangka Teori
Kehilangan adalah suatu keadaan Individu berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan (Iyus
Yosep,2009:179)
Grief (berduka) adalah suatu reaksi yang diakibatkan oleh
bereavment (suatu kondisi emosional yang penuh dengan
kesedihan dan tekanan karena kematian) (kail dkk:2000).
Kehilangan dan Grief merupakan hal yang integral dalam
kehidupan
Denial of loss
Realizatin of loss
Feeling of abandonment , alarm, and anxiety
Despair, crying, phisical numbnees, mental
confusion. Indecivinees
5. Restlessnees (a product of anxiety), insomnia,
loss of appetite, irritability, loss of self control,
wondering mind
Perlu adanya banyak dukungan untuk dapat melewati fasefase tersebut baik dari lingkungan ataupun dari dalam diri
dan salah satunya adalah kecerdasan emosi
Menurut Goleman (2002 : 512), kecerdasan emosional
adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan
emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life
with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan
pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its
expression) melalui keterampilan kesadaran diri,
pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan
sosial.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode Kualitatif
Deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam (Moleong,
2013:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
prilaku yang dapat diamati.
Sumber Data
Sumber data primer, yakni data mengenai subject penelitian dalam hal ini
adalah:
1. Konseli pada klinik fisioterapi stikes cirebon yang mengalami loss dan grief
(kehilangan berduka)
2. Keluarga konseli
3. Dan tetangga konseli yang mengetahui dan menyaksikan sikap konseli
dalam keseharian
4. Teman-teman konseli
5. Pemikiran dan karya para tokoh yang membahas tentang loss and grief
ataupun kecerdasan emosi.
Sumber data skunder yakni 1. sumber data lain yang relevan dengan tema
bahasan yang digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan penelitian ini. 2)
Karya lain yang mendukung dan relevan dengan penelitian.
SISTEMATIKA PENELITIAN
BAB I : LATAR BELAKANG
BAB II : KEHIDUPAN SEHARI-HARI KONSELI
BAB III : TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS