Anda di halaman 1dari 4

Analisis Validitas Isi Soal IPA Kelas 1 SD

dan Tinjauan Teori Perkembangan Kognisi Anak


Semester 1
Standar Kompetensi
Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Mengenal anggota tubuh dan
kegunaannya, serta cara perawatannya

Kompetensi Dasar
.1 Mengenal bagian-bagian tubuh dan
kegunaannya serta cara perawatannya.
.2 Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar
tumbuh sehat dan kuat (makanan, air,
pakaian, udara, lingkungan sehat)
.3 Membiasakan hidup sehat

a. Soal Pilihan Ganda


Pilihlah satu jawaban yang benar
1. Anggota tubuh yang ada di kepala adalah ...
a. siku
b. paha
c. mata
2. Bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat pendegar adalah ...
a. hidung
b. mata
c. telinga
3. Banyak jari tangan ada ...
a. dua
b. lima
c. sepuluh
4. Bagian tubuh yang berguna sebagai alat gerak adalah ...
a. kaki dan tangan
b. mata dan telinga
c. dada dan perut

5. Menangkap bola menggunakan ...


a. tangan
b. kaki

c. kepala
6. Menggosok gigi sebaiknya dilakukan sebanyak ... hari
a. satu kali
b. dua kali
c. tiga kali
7. Adi mandi menggunakan ...
a. sampo
b. sabun mandi
c. detergen
8. Kita harus memakai pakaian yang
a. bagus
b. bersih
c. kotor
9. Ketika batuk sebaiknya menutup mulut menggunakan ...
a. buku
b. sapu tangan
c. baju
10. Bunyi yang terlalu keras dapat merusak ...
a. mata
b. telinga
c. hidung
A. Tinjauan Teori Validitas Isi
Azwar (2003) menyatakan bahwa validitas isi merupakan validitas yang
diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis
rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement. Petanyaan yang
dicari jawabannya dalam validitas isi adalah apakah masing-masing aitem-aitem dalam
tes

layak untuk

mengungkap

atribut

yang diukur sesuai

dengan indikator

keperilakuannya dan apakah aitem-aitem dalam tes telah mencakup keseluruhan


domain isi yang hendak diukur. Pengertian mencakup keseluruhan kawasan isi tidak
saja mengatakan bahwa domain tes harus komprehensif isinya akan tetapi harus pula
memuat hanya aitem-aitem yang relevan dengan tujuan ukur, yaitu yang tidak keluar dari
batasan tujuan ukur.
Pembahasan
Sesuai dengan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh anak kelas 1 SD,
maka dapat dianalaisis bahwa validitas isi dari soal-soal tersebut sudah mencakup atau
relevan untuk diberikan kepada anak kelas 1 SD. Demi mencapai suatu standar

kompetensi pada anak kelas 1 SD, disusunlah berbagai indikator-indikator kompetensi


dasar dalam pengembangan soal-soal yang akan diberikan pada anak, yaitu untuk
mempermudah mencapai standar kompetensi pada anak kelas 1 SD. Maka hal ini dapat
dievaluasi bahwa soal-soal tersebut sudah relevan atau tidak keluar dari batasan tujuan
soal-soal itu dibuat. Sehingga soal-soal tesebut layak diberikan pada pembelajaran anak
kelas 1 SD, agar nantinya anak kelas 1 SD dapat mencapai standar kompetensi yang
harus dimiliki dalam pengembangan pembelajarannya.
B. Teori Perkembangan Kognisi Anak
Berdasarkan teori Piaget (dalam Santrock, 2002) bahwa anak usia 6-11 tahun
berada pada tahapan operasional konkret. Anak mengembangkan untuk berpikir secara
logis mengenai keadaan saat ini (konkret), namun belum mampu berpikir abstrak. Piaget
yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk mencakup gagasangagasan baru, karena informasi tambahan memajukan pemahaman. Otak anak pada usia
6-7 tahun besarnya dua per tiga otak orang dewasa, tapi memiliki 5-7 kali lebih banyak
sambungan antar neuron dari pada otak anak usia 18 bulan atau orang dewasa.
Kemampuan anak ibarat benih yang perlu dipelihara dan dipupuk agar tumbuh dengan
baik. kalau lingkungan tidak memberikan pemeliharaan dan perlindungan terhadap
rangsangan yang berlebihan, maka potensi serta kemampuan-kemampuan tertentu tidak
dapat terwujud.
Pembahasan
Pada anak yang menginjak dibangku kelas 1 SD, rata-rata anak berada pada
kisaran usia 6-7 tahun. Hal ini menurut teori Piaget bahwa anak berada pada tahapan
operasianal konkret. Anak mampu berpikir secara logis pada saat ini (konkret).
Pembelajaran ini tampak dari hasil pengamatan anak mengenai lingkungan sekitanya.
Namun hanya sebatas apa yang diolah tampa memporsesnya menjadi suatu pemecahaan
masalah yang tebatas pada dirinya. Hal ini perlu dicermati dalam pemberian proses
pembelajaran yang layak pada anak. Karena anak mampu dengan baik meyerap berbagai
infomasi-informasi dan mencontohkan pada bentuk perilku. Anak akan mahir
mengoperasikan angka, mengetahui konsep waktu dan ruang, membedakan fantasi dan
kenyataan, dapat mengkategorikan, mengatur sesuatu berdasarkan aturan tertentu.
Namun anak tetap masih memiliki keterbatasan dalam pemrosesan informasi tersebut.
Anak masih belum bisa berpikir abstrak.

Dapat disimpulkan bahwa untuk anak kelas 1 SD tersebut, soal-soal pembelajaran


yang diberikan tersebut lebih kebentuk contoh-contoh pengalaman yang pernah
dilakukan pada anak. Agar anak mampu menyadarinya dengan baik bagian-bagian dasar
dan fungsi-fungsi alat tubuhnya sendiri. Sehingga proses kogitif anak nantinya
berkembang dan bisa dioptimalkan untuk menghadapi tahapan perkembangan kognitif
selanjutnya usia remaja, yaitu mampu berpikir abstrak dan membangun kemampuan
problem solving anak remaja, yang tegantung pada informasi-informasi yang ditangkap
dari hasil pembelajarannya pengalaman anak.

Anda mungkin juga menyukai