KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
LUKA BAKAR
A. Anatomi Fisiologi:
Luka Bakar
Jenis luka yang disebabkan oleh kontak dengan
sumber panas kering, panas basah, tersengat
listrik, bahan kimia, radiasi, suhu terlalu rendah
(frostbite).
Panas kering.
Panas basah.
Tersengat listrik.
Bahan kimia.
Radiasi.
Frostbite.
B.
Derajat
Penyebab
Karakteristik
Nyeri
Sinar matahari
Nyeri
Cahaya, cairan
hangat
Nyeri ;
hiperest
etik
Derajat Keseluruhan
IIB
epidermis,
sebagian dermis
Benda panas,
nyala api,
cedera radiasi
Kering ; pucat ;
berlilin ; tidak
memutih
Sensitif
terhadap
tekanan
Kulit terkelupas,
avaskular, pucat,
kuning sampai
coklat
Sedikit
nyeri
Keparahan
Keparahan
Luka bakar
minor
Kriteria
Derajat II PLTT <15 % (dws) <10 (anak)
Derajat III <2 % tanpa komplikasi.
Luka bakar
mayor
C. Resiko Komplikasi
Syok hipovolemik/neurogenik
Distres pernafasan
Gangguan kardiovaskuler: gangguan irama
(pada luka bakar listrik) dan gagal jantung
Gagal ginjal akut
Compartmen syndrome (pada LB derajat III
daerah ekstremitas)
Contoh :
BB pasien 50 Kg, luas luka bakar 40 %,
maka kebutuhan cairan pasien adalah 4 x 50
x 40 = 8.000 ml.
Diberikan :
8 jam I diberikan
8 jam II diberikan
8 jam III diberikan
: 4.000 ml
: 2.000 ml
: 2.000 ml
F. Masalah Keperawatan
Gangguan volume cairan: kurang berhubungan dengan
peningkatan evaporasi, permeabilitas kapiler.
Monitor tanda-tanda vital (tensi, nadi,pernafasan)
setiap jam (pada kasus parah setiap 30 menit)
Pasang infus dan berikan cairan sesuai dengan
indikasi
Monitor tetesan infus sesuai dengan indikasi
Pasang kateter jika luka bakar > 30% derajat II dan III
Monitor masukan dan keluaran setiap1 jam. Evaluasi
kecenderungan.
Laporkan bila jumlah urin < 30 atau > 70 ml perjam
Monitor Ht, BUN, elektrolit setiap 12 jam sesuai
perintah
Skill site
Penghitungan luas luka bakar
&
resusitasi cairan