Yayasan Papa Miskin Keuskupan Sufragan Larantuka
Yayasan Papa Miskin Keuskupan Sufragan Larantuka
Dalam melaksanakan tugas sesuai Surat Perjanjian Hubungan Kerja ini, PIHAK KEDUA
menyatakan sanggup dan bersedia untuk:
1. Menjunjung tinggi dan mentaati prinsip prinsip etika medik Katholik.
2. Menjunjung tinggi dan mengamalkan sebaik-baiknya kode etik profesi.
3. Melakukan segala tindakan medis berdasarkan kemampuan dasar referensi yang jelas serta
standar profesi resmi.
4. Menggunakan sarana dan prasarana termasuk obat dan alkes serta tenaga yang disediakan
oleh PIHAK PERTAMA, dan tidak diperkenankan membawa sendiri.
5. Mentaati dan melaksanakan tata tertib yang berlaku di lingkungan tugas.
6. Memberikan pelayanan medis dengan adil tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi,
politik, agama, dan suku bangsa.
7. Secara khusus memperhatikan pelayanan kesehatan kepada orang kecil dan miskin / kurang
mampu, sebagai perwujudan cinta kasih kristiani.
8. Rela dan siap dipanggil Rumah Sakit diluar jam dinas, apabila memang benar benar sangat
dibutuhkan.
9. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik PIHAK PERTAMA beserta unit karyanya.
Pasal : 4
Balas Karya
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju bahwa untuk seluruh pelayanan medis dan tindakan
yang dilakukan, PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan balas jasa sebesar Rp. 5.000.000,(Lima Juta Rupiah) setiap bulan kepada PIHAK KEDUA, dengan ketentuan bahwa pajak
penghasilan menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasal : 5
Fasilitas dan Jaminan Sosial Lainnya
PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan bagi PIHAK KEDUA rumah tinggal dengan
fasilitas air bersih dan listrik sesuai dengan keadaan setempat.
Segala kerusakan yang ditimbulkan oleh PIHAK KEDUA dan pergantian peralatan karena
habis masa pakainya, menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
Biaya pemakaian fasilitas pada rumah tinggal tersebut, menjadi tanggungan PIHAK KEDUA
sendiri.
PIHAK KEDUA berhak mendapat pelayanan kesehatan di unit kesehatan setempat atau
Rumah Sakit Bukit sejauh tersedia.
Dalam hal dibutuhkan rujukan, PIHAK PERTAMA bersedia menanggung biaya transportasi
ke dan dari tempat rujukan dalam negeri, berlaku hanya untuk diri sendiri.
Apabila PIHAK KEDUA diperbolehkan menggunakan kendaraan dinas yang tersedia untuk
kepentingan pribadi, sepanjang tidak menghalangi / mengganggu kebutuhan pelayanan
Rumah Sakit.
Pasal : 6
Cuti
1. Setiap tahun PIHAK KEDUA berhak atas cuti tahunan selama 30 (Tiga Puluh) hari kerja
dengan biaya ditanggung sendiri.
2. Cuti Tahunan diberikan oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan permintaan tertulis PIHAK
KEDUA.
3. Permintaan cuti tahunanan oleh PIHAK KEDUA diajukan sekurang- kurangnya satu bulan
sebelum waktunya, agar dapat diatur perencanaan pelayanan sebagaimana mestinya.
4. Cuti tahunan yang tidak diambil, tidak dapat digabungkan dengan cuti tahunan berikutnya.
Pasal : 7
Jaminan Perlindungan
PIHAK KEDUA berhak mendapatkan perlindungan dan pembelaan dari PIHAK PERTAMA
terhadap tuntutan dari pasien
Pasal : 8
Penyelesaian Perselisihan
Dalam hal terjadinya perselisihan diantara kedua belah pihak maka, kedua belah pihak
bersepakat untuk menyelsaikan dengan melalui musyawarah.
Pasal : 9
Ketentuan Peralihan
Hal hal lain yang belum cukup diatur dalam Surat Perjanjian Kerja ini, akan diatur
kemudian berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
1.
2.
3.
4.
Pasal : 10
Ketentuan Penutup
Surat Perjanjian Hubungan Kerja ini berlaku pada hari ditandatangani oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sampai pada tanggal : 04 Januari 2015
Apabila salah satu pihak hendak memutuskan Perjanjian Hubungan Kerja ini sebelum
waktunya, pihak tersebut wajib memberitahukan hal ini secara tertulis kepada pihak lainnya,
paling lambat enam bulan sebelumnya.
Paling lambat satu minggu sesudah diterima surat pemberitahuan tersebut, maka kedua belah
pihak akan merundingkan cara cara pemutusan hubungan kerja sebaik baiknya sesuai
dengan isi dan jiwa pasar 8 Surat Perjanjian Hubungan Kerja ini.
Apabila PIHAK PERTAMA yang memutuskan hubungan kerja, maka pihak kedua berhak
mendapatkan pasongan sebesar satu bulan balas karya yang berlaku, bila masa kerja kurang
dari satu tahun. Sedangkan apabila masa kerja sudah lebih dari satu tahun, maka besarnya
pasongan setara dua bulan balas karya.
Demikian Surat Perjanjian Hubungan Kerja ini dibuat dengan benar diatas kertas bermaterai
cukup dan untuk sah nya, kedua belah pihak membubuhkan tanda tangannya di bawah ini. Surat
Perjanjian ini dibuat dua rangkap dan masing masing pihak memperoleh satu rangkap.
Lewoleba, 04 Januari 2014
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Saksi:
1.
2.