PENGUMPULAN DATA
Hadi Priyanto
Fitrah Riana S.
Ni Kadek Wedha A.
Dwi Hariadi
Uswatun Khasanah
Rizka Aulia
(12080304007)
(12080304008)
(12080304022)
(12080304023)
(12080304036)
(12080304037)
Jadi, ditinjau dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data
adalah keterangan-keterangan tentang suatu fakta yang dapat dijadikan bahan
untuk menyusun suatu informasi.
Data perlu dikelompokkan terlebih dahulu, sebelum digunakan dalam
proses analisis. Menurut Hasan (2002:82), pengelompokan data disesuaikan
dengan karakteristik yang menyertainya. Berikut ini dijelaskan secara rinci
mengenai jenis- jenis data tersebut.
1. Pengelompokan Data menurut Sumber Pengambilannya
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua yaitu, sebagai
berikut.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya. Data primer ini, disebut juga data asli atau data
baru. Contohnya yaitu, interview, observasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini,
biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti
terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia. Contohnya adalah data
dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
2. Pengelompokan Data menurut Waktu Pengumpulan
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua, yaitu sebagai
berikut :
a. Data Berkala (time series)
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan.
Contohnya seperti; perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan
pokok penduduk.
b. Data Kerat Lintang (cross section)
Data kerat lintang adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu
untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan
Peringkat
(ranking)
mahasiswa
dalam
satu
kelas
yang
c. Data Interval
Data interval adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang
diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, di mana jarak antara tiap
obyek atau kategori adalah sama. Pada data ini, terdapat angka nol mutlak.
Contohnya seperti; jarak kota A ke kota B ditempuh dengan kecepatan
antara 60 km/jam sampai dengan 65km/jam
d. Data Rasio
Data rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal,
data ordinal dan data interval dan dilengkapi titik nol absolut dengan
makna empiris. Angka pada data ini, menunjukkan ukuran yang
sebenarnya dari obyek/kategori yang diukur. Contohnya seperti;
pengukuran berat.
Selain itu, menurut Ikhsan (2008:137), pada kebanyakan penelitian
akuntansi keperilakuan jenis data dikelompokkan menjadi data subyek, fisik, dan
dokumenter. Ketiga jenis data tersebut tidak berbeda dengan pengelompokan
jenis-jenis data yang biasa digunakan dalam penelitian-penelitian bisnis dan
manajemen. Berikut ini dijelaskan secara rinci mengenai ketiga jenis data
tersebut.
1. Data subyek
Data subyek merupakan jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,
pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjadi subyek penelitian. Dengan demikian, data subyek merupakan data
penelitian dilaporkan sendiri oleh responden secara individual atau secara
kelompok dari sumbernya. Data subyek selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan
bentuk tanggapan (respon) yang diberikan, baik secara lisan (verbal), tertulis dan
ekspresi. Respon verbal diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti dalam wawancara. Respon tertulis diberikan sebagai
tanggapan atas pertanyaan tertulis (kuisioner) yang diajukan oleh peneliti. Respon
ekspresi diperoleh dari proses observasi.
2. Data Fisik
Data fisik merupakan jenis data penelitian yang berupa obyek atau bendabenda fisik. Data fisik merupakan benda berwujud yang menjadi bukti suatu
keberadaan atau kejadian pada masa lalu. Data fisik dalam penelitian keperilakuan
dapat dikumpulkan melalui metode observasi.
3. Data Dokumenter
Data dokumenter merupakan jenis data penelitian yang antara lain berupa:
faktur, penjualan, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk
laporan program. Data dokumenter memuat apa dan kapan suatu kejadian atau
transaksi, serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian. Data dokumenter dalam
penelitian dapat menjadi bahan atau dasar analisis data yang kompleks yang
dikumpulkan melalui metode observasi dan analisis dokumen yang dikenal
dengan content analisys. Data dokumenter yang dihasilkan melalui content
analisis antara lain berupa kategori isi, telaah dokumen, pemberian kode
berdasarkan karakteristik kejadian atau transaksi.
B. PENGUMPULAN DATA
Menurut Hasan (2002:83), pengumpulan data adalah pencatatan peristiwaperistiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik
sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung
penelitian.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik
tertentu, antara lain.
I.
TEKNIK OBSERVASI
a. Pengertian Observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti melihat dan
di
mana
pengamat
dalam
melaksanakan
melaksanakan
1. Data yang diperoleh adalah data aktual/segar dalam arti bahwa data
diperoleh dari responden pada saat terjadinya tingkah laku.
2. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tingkah laku yang
diharapkan muncul mungkin akan muncul atau mungkin juga tidak
muncul. Karena tingkah laku dapat dilihat atau diamati, maka kita segera
dapat mengatakan bahwa yang diukur memang sesuatu yang dimaksudkan
untuk diukur.
Kelemahan teknik obeservasi adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu
dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi/muncul.
2. Beberapa tingkah laku sukar atau tidak mungkin diamati bahkan mungkin
dapat membahayakan si-pengamat jika diamati.
II.
Sedangkan menurut
Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.
Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda.
Responden harus mampu menjawab.
Pertanyaan atau pernyataan harus relevan.
Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek.
Hindari pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif.
Apabila hal-hal di atas tidak diperhatikan dengan baik, maka ada
isi
hati
dan
pemikirannya.
Kelemahan kuesioner terbuka:
a. Bagi peneliti, sulit mengolah jawaban yang dituliskan secara
bebas.
b. Pengolahan jawaban memakan waktu lama.
c. Pada peneliti timbul rasa bosan dengan membaca jawaban yang
sangat banyak dan bervariasi.
d. Rasa malas akan timbul pada responden yang tidak mempunyai
banyak waktu.
2. Pertanyaan tertutup
a. Pertanyaan yang diajukan kepada responden disediakan pilihan
jawaban.
b. Responden diminta untuk memilih satu di antara beberapa jawaban
yang tersedia.
Contoh : Menurut pendapat Bapak/Ibu/Sdr, tunjangan kemahalan
yang diberikan oleh pemerintah kepada para pegawai Unipa
( ) telah memadai
( ) cukup
( ) terlalu kecil.
Kelebihan kuesioner dengan jawaban tertutup :
a. Bagi peneliti, mudah mengolah jawaban yang masuk.
b. Bagi peneliti, waktu untuk mengelompokkan jawaban menjadi
singkat.
c. Untuk responden mudah memilih jawaban.
d. Untuk responden dalam mengisi jawaban menjadi singkat.
Kelemahan kuisioner dengan jawaban tertutup :
a. Bagi peneliti, dalam membuat pertanyaan perlu hati-hati jangan
sampai ada hal-hal yang tertinggal.
b. Bagi peneliti, waktu untuk membuat pertanyaan menjadi lebih
lama.
c. Untuk responden, kebebasan dalam menjawab pertanyaan dibatasi.
d. Untuk mengatasi hal tersebut alangkah baiknya bila pada
pertanyaan paling akhir dibuatkan pertanyaan yang bersifat
terbuka.
Contoh :
Sesudah
Bpk/Ibu/Sdr.
selesai
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
Angket terbuka
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya memberikan
kebebasan kepada responden, untuk memberikan jawaban dan
i.
ii.
iii.
alasannya!
Berapa lama biasanya anda belajar di rumah?
Apakah waktu tersebut anda rasa cukup? Mengapa?
2. Angket Tertutup :
SS
sesuai
dengan
KS
TS
10 Saya
merasa
nyaman
ketika
mendengarkan musik sambil belajar
11 Saya terbiasa belajar dalam suasana sepi
12 Saya suka memberi
kombinasi pada catatan
13 Saya mengingat
memahami catatan
warna
pelajaran
dan
dengan
Saya
telah
mampu
menyeimbangkan segala aktivitas
10
Saya
menggunakan
asas
pergunakan waktu sekarang
12
SS
KS
TS
13
c. Sumber data dapat terkumpul dalam jumlah banyak pada saat yang
bersamaan.
d. Dapat menghemat tenaga, biaya, dan waktu.
Kelemahan metode kuesioner, antara lain.
a.
b.
c.
d.
Unsur yang tidak disadari dan tidak ditanyakan tidak akan terungkap.
Besar kemungkinan jawaban terlalu subyektif ditinjau dari sisi responden.
Kesulitan merumuskan diri sendiri ke dalam bahasa responden.
Ada unsur merekonstruksi unsur data secara logis dari unsur data yang
1. Wawancara berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana pewawancara menggunakan
(mempersiapkan) daftar pertanyaan, atau daftar isian sebagai pedoman saat
melakukan wawancara.
2. Wawancara tidak berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana pewawancara tidak menggunakan
daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun selama dalam proses
wawancara.
e) Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Melakukan Wawancara
Menurut Hasan (2002:85-86), dalam melakukan wawancara, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Penampilan fisik, termasuk pakaian yang dapat memberikan kesan apakah
pewawancara dapat dipercaya atau tidak.
2. Sikap dan tingkah laku.
3. Identitas, pewawancara harus memperkenalkan dirinya dan kalau perlu
menunjukkan tanda pengenal atau surat tugas.
4. Kesiapan materi, dalam arti pewawancara memahami dan menguasai apa
yang akan ditanyakan dan siap memberikan jawaban apabila diperlukan.
5. Sebaiknya lakukan perjanjian dengan calon responden, kapan mereka
bersedia untuk diajak wawancara.
6. Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu menggunakan kalimat
pembuka atau kalimat pengantar, dan dalam proses wawancara, gunakan
bahasa yang baik dan benar.
7. Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak responden dituntun
seperlunya, agar ia tidak mengalami banyak kesulitan dalam menjawab
atau mengemukakan pendapat.
f) Kelebihan dan Kekurangan Wawancara
Menurut Hasan (2002:85), teknik wawancara juga memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan wawancara adalah sebagai berikut.
1. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan
menulis.
yang telah ada, sebab instrumen yang dihasilkan dapat dipandang sebagai hasil
penelitian itu sendiri.
2. Tes Pengukur Kemampuan Dasar
Tes pengukur kemampuan dasar dibagi menjadi tiga, yaitu tes intelegensi
(kecerdasan), tes bakat, dan tes minat. Tes intelegensi (kecerdasan) mengukur
kemampuan atau potensi individu secara umum. Tidak mudah dalam membuat tes
ini dan harus standarilized. Tes kecerdasan biasanya mengukur beberapa
kemampuan dasar seperti kemampuan numerikal, verbal, tilikan ruang dan lainlain, sehingga merupakan satu perangkat dalam bentuk baterai tes. Salah satu yang
cukup terkenal adalah tes kecerdasan yang disusun oleh Binet Simon yang disebut
tes intelegensia yang menghasilkan ukuran kecerdasan dalam bentuk IQ. Dasar
yang digunakan adalah rasio antara umur mental dengan umur kronologis. Jika
umur mental lebih tinggi daripada umur kalender akan menghasilkan IQ tinggi,
dan sebaliknya.
Rumus yang digunakan adalah :
MA
X 100
MK
MA = Umur mental
MK = Umur Kronologis / kalender
100 = Bilangan tetap
Penggunaan tes intelegensi dalam penelitian bisa dilakukan untuk melihat
pengaruhnya terhadap variabel prestasi belajar, motivasi, kemampuan berkarya,
pengembangan karir, dan lain-lain. Tes intelegensi umumnya tersedia di fakultas
psikologi yang siap untuk digunakan. Bahkan telah ada yang disusun untuk
keperluan anak Indonesia.
Tes bakat atau aptitude test yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui
dan mengukur bakat seseorang, misalnya bakat bahasa. Sedangkan tes minat atau
measure of interest yaitu alat untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
Jadi, berbeda dengan tes hasil belajar yang diberikan setelah seseorang mengikuti
program belajar, maka tes kemampuan dasar ini dapat diberikan kapan saja, tidak
2. Tes Tertulis
Yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis
tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang
diberikan secara tertulis pula. Tes tertulis dibedakan dalam 2 (dua) bentuk,
yaitu sebagai berikut:
a. Tes subjektif/essay
Tes subjektif pada umumnya berbentuk essay. Tes bentuk ini
sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya didahului
dengan kata-kata seperti : uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana,
bandingkan, simpulkan, dan sebagainya.
1) Kebaikannya adalah :
a) Mudah disipakan dan disusun
b) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau
untung-untungan
c) Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta
menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus
d) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan
maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri
e) Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu
masalah yang diteskan
2) Keburukannya adalah :
yang
mempengaruhi
2) Kelemahannya :
a) Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada esai
karena soalnya banyak dan harus diteliti untuk menghindari
kelemahan-kelemahan lain
b) Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya
pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses
mental yang tinggi
c) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
d) Kerja sama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih
terbuka
e) Tes Praktik/Unjuk Kerja
3. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
suatu
keterangan
atau
(2010: 274), metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan sebagainya.
Jadi, ditinjau dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis maupun elektronik. Dokumendokumen yang telah dihimpun, terlebih dahulu dipilih yang sesuai dengan tujuan
dan fokus masalah yang akan diteliti. Kemudian dokumen tersebut diurutkan
sesuai dengan sejarah kelahirannya, kekuatan dan kesesuaian isinya dengan tujuan
pengkajian. Selanjutnya, dilakukan analisis, perbandingan dan pensintesisan
(pemaduan) sehingga membentuk satu hasil kajian yang sistematis, terpadu dan
utuh.
Tujuan dari dokumentasi adalah untuk melengkapi data yang belum
dikemukakan oleh informan dan untuk mengetahui seberapa besar data tersebut
dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya metode dokumentasi dalam penelitian
pendidikan dimaksudkan untuk mendapatkan data peserta didik melalui buku
pribadi. buku induk siswa. hasil tes psikologis dan hasil belajar peserta didik.
b. Kajian Isi Dokumen (Content Analysis Document)
Penggunaan dokumen ini berkaitan dengan apa yang disebut analisis isi.
Cara menganalisis isi dokumen adalah dengan memeriksa dokumen secara
sistematik bentuk-bentuk komunikasi yang dituangkan secara tertulis dalam
bentuk dokumen secara obyektif. Definisi yang dikemukakan Holsti (dalam
Moleong, 2007: 220), bahwa kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan
untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan
dilakukan secara objektif, dan sistematis.
Prinsip dasar dari kajian isi, menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong,
2007:220-221) memiliki lima ciri utama, yaitu.
1. Prosesnya harus mengikuti aturan. Aturan itu sendiri haruslah berasal dari
kriteria yang ditentukan, dan prosedur yang ditetapkan.
2. Prosesnya sistematis.
3. Prosesnya diarahkan untuk menggeneralisasi.
4. Mempersoalkan isi yang termanifestasikan
5. Menekankan analisis secara kuantitatif, namun hal tersebut dapat pula
dilakukan bersama analisis kualitatif.
c. Kelebihan dan kelemahan Teknik Dokumentasi
Menurut Hasan (2002:87-88), ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari
studi dokumentasi. Beberapa kelebihan dari studi dokumentasi ini adalah sebagai
berikut.
1. Pilihan alternatif, untuk subyek penelitian tertentu yang sukar atau
tidsk mungkin dijangkau, maka studi dokumentasi dapat memberikan
jalan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data).
2. Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara
langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh
oleh kehadiran peneliti atau pengumpul data.
3. Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau jauh ke
masa lalu, studi dokumentasi memberikan cara yang terbaik.
4. Besar sampel, dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik
memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar dengan
biaya yang relatif kecil.
Kelemahan studi dokumentasi adalah sebagai berikut.
1. Bias, biasanya data yang disajikan dalam dokumen bisa berlebihan
atau tidak ada (disembunyikan).
2. Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen dipelihara untuk dibaca
ulang oleh orang lain.
3. Tidak komplit, data yang terdapat dalam dokumen biasanya tidak
lengkap.
4. Format tidak baku, format yang ada pada dokumen biasanya berbeda
dengan format yang terdapat pada penelitian, disebabkan tujuan
penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.
VI.
Teknik Sosiometri
a. Pengertian Sosiometri
Sosiometri adalah suatu metode untuk mengumpulkan data tentang pola
dan struktur hubungan antara individu-individu dalam kelompok. Metode ini
mula-mula dikembangkan oleh Moreno an Jenning. Metode ini didasarkan atas
postulat-postulat bahwa kelompok mempunyai struktur yang terdiri dari
hubungan-hubungan interpersonal yang kompleks. Hubungan-hubungan ini dapat
diukur secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Posisi tiap-tiap individu dalam
struktur kelompoknya dan hubungannya yang wajar dengan individu yang lain
dapat diukur dengan metode ini (Kencana, 1993:109).
Sosiometri adalah suatu metode pengumpulan serta analisis data mengenai
pilihan, komunikasi, dan pola interaksi antar-individu dalam kelompok. Dapat
dikatakan bahwa sosiometri adalah kajian dan pengukuran pilihan sosial.
Sosiometri disebut pula sebagai sarana untuk mengkaji tarikan (attraction) dan
tolakan (repulsion) anggota-anggota suatu kelompok (Siahaan, 2005).
Jadi, ditinjau dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
sosiometri adalah teknik pengumpulan data untuk menemukan, memetakan,
menuliskan dan mengevaluasikan status sosial, struktur-struktur sosial dan
perkembangan atau proses gejala-gejala sosial, dengan jalan mengukur besarnya
penolakan serta penerimaan antara individu-individu di dalam kelompok.
Dalam metode sosiometri, pengumpulan data ditujukan untuk memperoleh
keterangan tentang adanya interaksi di antara anggota kelompok, antara kelompok
dengan kelompok, antara pribadi dengan anggota kelompok dan sebagainya.
Atribut dalam interaksi dapat saja perilaku keinginan, antisipasi maupun suatu
fantasi. Berjenis-jenis perilaku sosial seperti duduk di samping, makan bersama,
membeli, meminjamkan dan sebagainya.
Data sosiometri dapat memberikan jawaban tentang posisi individu dalam
kelompok, tentang hubungan dalam sub kelompok ataupun tingkat kohesi dari
kelompok dalam studi tentang pengaruh variasi struktur kelompok terhadap
perilaku anggota kelompok ataupun dalam melihat ciri perorangan yang selalu
dipilih dan yang jarang-jarang dipilih.
Keterangan:
i.p = indeks pemilihan
n = jumlah anggota dalam kelompok
5. Membuat laporan hasil analisis sosiometri
c. ....................................................,
alasannya ............................................
2. Pilihlah seorang teman anda yang paling anda senangi untuk menjadi
ketua kelompok belajar:
Nama:...........................................,
alasannya ................................................
3. Pilihlah teman anda yang paling anda senangi untuk menjadi ketua
kelas:
Nama:.....................................,
alasannya .....................................................
4. Pilihlah 3 (tiga) orang teman anda dalam kelas ini yang anda senangi
untuk diajak bermain-main bersama (misalnya: kesenian, olahraga, dan
lain-lain):
a. ...................................................,
alasannya ............................................
b. ....................................................,
alasannya ............................................
c. ....................................................,
alasannya ............................................
5. Pilihlah 3 (tiga) orang teman anda dalam kelas ini yang kurang anda
senangi:
a. ....................................................,
alasannya ............................................
b. ....................................................,
alasannya ............................................
c. ...................................................,
alasannya ............................................
6. Pilihlah seorang teman anda dalam kelas ini yang paling tidak anda
senangi:
.....................................................,
alasannya ................................................
2. Matrik sosiometri
Data yang diperoleh dari angket sosiometri kemudian dirangkum dalam
matrik sosiometri, yaitu suatu tabel yang berisi nama pemilih, nama yang
dipilih beserta urutan pilihan dan jumlah pilihannya {f = (Pilihan I x 3)+
(Pilihan II x 2)+(Pilihan III x 1)}
3. Sosiogram
Sosiogram adalah penggambaran hubungan sosial dalam bentuk bagan.
Sosiogram dibuat berdasarkan pada data matrik sosiometri, yang dapat dipakai
untuk melihat hubungan sosial secara keseluruhan. Sosiogram dapat dibuat dalam
bentuk lajur, lingkaran atau bentuk bebas. Dari sosiogram dapat diketahui dengan
jelas tentang:
1. Status sosiometri dari setiap subyek
2. Besarnya jumlah pemilihan untuk setiap subyek
Bentuk hubungan
1. Berbentuk segitiga (triangle). Bentuk ini merupakan suatu persahabatan atau
hubungan yang mempunyai intensitas yang cukup kuat.
2. Berbentuk bintang (star). Konfigurasi ini kurang baik sebab kalau A (yang
berkedudukan sebagai pusat) tidak ada maka kelompok itu akan pecah
(disintegrasi).
3.
SOSIOGRAM
4. Indeks pemilihan
Dari contoh di atas, kesimpulan secara umum diperoleh bahwa A adalah
anak yang paling populer dalam kelompok tersebut, dengan mendapat jumlah
pemilih 4 terdiri atas 3 pilihan pertama dan 1 pilihan kedua. Dengan demikian
tingkat popularitas A dalam kelompok dapat dicari melalui perhitungan indeks
pemilihan, yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta
________________. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta:
Bumi Aksara
Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Ikhsan, Arfan. 2008. Metodologi Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Kencana, Nur Wayan. 1993. Pemahaman Individu. Surabaya: Usaha Nasional