Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUTORIAL

BLOK ENDOKRINOLOGI
CANTIK SEPERTI BULAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IX
CHOIROTUN HISAN

G0013063

CLASSIDIO PRIMASA M. P.

G0013069

DINA LUTHFIYAH

G0013075

ELIAN DEVINA

G0013085

FITRI MAULANI

G0013097

HENRY ALDEZZIA P.

G0013111

LISANA SHIDQI

G0013137

LUKLUK AL ULYA

G0013141

M. FIARRY FIKARIS

G0013145

NURUL FADILAH

G0013183

RR. VENA DEWATARIE J. P.

G0013207

VARLEY CH TANAWANI

G0012247

TUTOR : MUTMAINAH, dr.M.Kes


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

BAB I
PENDAHULUAN
Cantik Seperti Bulan
Seorang perempuan usia 25 tahun, datang ke dokter dengan keluhan
badannya semakin membesar setelah mengkonsumsi secara rutin obat prednison.
Hasil pemeriksaan fisik: TD 140/100 mmHg, moon face, dan striae abdomen.
Pemeriksaan laboratorium: kadar serum kortisol pagi hari meningkat.
Jika

hasil

pemeriksaan

MRI

kelenjar

hipofise

normal,

apakah

kemungkinan etiologi penyakit pada pasien ini? Pemeriksaan tambahan apakah


yang

masih

diperlukan

penatalaksanaannya?

untuk

menegakkan

diagnosis

dan

bagaimana

BAB II
DISKUSI DAN STUDI PUSTAKA
A. Seven Jump
1. Langkah I: Membaca skenario dan memahami pengertian beberapa
istilah dalam skenario.
Dalam skenario ini kami mengklarifikasi istilah sebagai berikut :
a. Prednison: sebuah obat untuk mengobati gejala rendahnya
kortikosteroid dalam tubuh dan juga dalam mengatasi athritis,
multiple sklerosis, dan lupus. Obat ini digunakan untuk
mengganti steroid yang biasanya secara normal dihasilkan oleh
tubuh. (Medline)
b. Moon face: bertambahnya ukuran muka akibat adanya deposit
lemah dan bertambahnya cairan dalam jaringan di muka akibat
pelepasan hormon yang tinggi terutama kortisol (web medical
doctor)
c. Pemeriksaan MRI: suatu alat pemeriksaan diagnosis radiologi
yang menghasilkan gambar penampang tubuh atau organ
manusia dengan medan magnet. (Jurnal FK UI)
d. Striae: tanda tegang berwarna ungu disebabkan oleh ruktur atau
robek pada serabut-serabut elastis pada kulit. (Patofosiologi)
e. Etiologi: ilmu pengetahuan tentang fakto-faktor yang
menyebabkan penyakit (Kamus Kedokteran Dorland)
f. Kortisol: suatu sekret yang dihasilkan dari korteks adrenal
manusia yaitu hasil utama dari glukokortikoid alami. (Kamus
Kedokteran Dorland)

2. Langkah II: Menentukan/ mendefinisikan permasalahan


Permasalahan pada skenario ini yaitu sebagai berikut:
1. Berapa kadar normal kortikosteroid pada manusia di siang dan
sore?
2. Apa hubungan mengonsumsi prednison dengan kadar serum
kortisol yang meningkat di pagi hari?
3. Apa yang menyebabkan tekanan darah pada pasien abnormal
tinggi?
4. Fungsi kortisol dalam tubuh manusia?
5. Apa diagnosis dan diagnosis banding yang tepat berdasarkan
skenario?
6. Pemeriksaan tambahan apa yang dibutuhkan untuk diagnosis?
7. Kelenjar apa yang menghasilkan hormon kortisol? Bagaimana
struktur anatomi, histologi, dan fisiologi kelenjar tersebut?
8. Mengapa bisa terjadi gejala moonface dan striae?
9. Apakah kemungkinan etiologi penyakit tersebut?
10. Apakah penatalaksanaan penyakit tersebut?
11. Apakah hubungan tingginya hormon kortisol dengan terjadinya
obesitas?
12. Bagaimana dosis pemberian obat prednison, pengaruh, efek
samping, indikasi, dan kontraindikasinya?
13. Prognosis untuk penyakit tersebut?
3. Langkah III: Menganalisis permasalahan dan membuat pernyataan
sementara mengenai permasalahan (tersebut dalam langkah II)
a Kadar normal hormon kortisol di pagi hari adalah antara 7-28
g/dL.
Kadar normal hormon kortisol di sore hari adalah antara 2-18
g/dL.
Sementara dari sumber lain didapatkan bahwa:
Kadar normal hormon kortisol pagi hari (pukul 08.00) adalah 20
g/dL.
Kadar normal hormon kortisol sore hari (pukul 16.00) adalah 4
g/dL.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hormon kortisol lebih banyak
disekresikan di pagi hari dan menurun di sore hari (irama
b

Circadian).
Prednison adalah obat kortikosteroid yang akan menaikkan kadar
hormon kortikosteroid (glukokortikoid) dalam tubuh. Hormon

kortisol adalah hormon kortikosteroid (glukokortikoid), sehingga


c

prednison dapat menaikkan kadar hormon kortisol ini.


Walaupun kortisol merupakan hormon glukokortikoid, tetapi
kortisol

juga

memiliki

efek

mineralokortikoid.

Hormon

mineralokortikoid akan menaikkan reabsorbsi Na+ dan pengeluaran


K+. Apabila ion Na+ meningkat dalam tubuh, maka akan
menaikkan tekanan darah. Sehingga dengan tingginya kadar
hormon kortisol tubuh, terjadi gangguan pada keseimbangan
d

elektrolit tubuh, yang dapat menyebabkan tingginya tekanan darah.


Fungsi hormon kortisol antara lain:
1 Menstimulasi glukoneogenesis.
2 Menurunkan penggunaan glukosa pada sel.
3 Menaikkan konsentrasi glukosa darah.
4 Menurunkan kadar protein sel.
5 Menaikkan kadar protein hati dan plasma.
6 Mendorong mobilisasi asam lemak.
7 Mempunyai efek anti-inflamasi dan anti-alergi.
8 Kortisol akan mem-blok respon inflamatori ke reaksi alergi.
9 Kortisol juga berefek pada sel darah dan pada imunitas dalam
penyakit infeksi.
10 Melawan kerusakan efek jaringan terhadap stres baik fisik

maupun mental.
Dari gejala yang tampak pada skenario dan hasil pemeriksaan,
diagnosis sementara adalah Cushing syndrome eksogen, karena

konsumsi obat kortikosteroid (prednison) secara berlebihan.


Pemeriksaan tambahan dapat berupa:
1 Tes supresi dexamethason.
2 CRH releasing test.
3 CT Scan resolusi tinggi.
Pada kelenjar hipofisis sehingga dapat menunjukkan
daerah-daerah

dengan

penurunan

meupun

kenaikan

densitas yang konsisten.


Pada kelenjar adrenal dapat menunjukkan pembesran
kelenjar

adrenal

dengan

syndrome

Cushing

yang

disebabkan sekresi ACTH abnormal maupun pada pasien


4

dengan adenoma atau karsinoma.


Ultrasonografi

Untuk mengetahui adakah keabnormalan pada kelenjar


g

adrenal.
Hormon kortisol dihasilkan oleh kelenjar adrenal/ suprarenalis.
Kelenjar ini terletak di kutub superior ginjal dan berjumlah
sepasang. Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian yaitu korteks
dan medula.
1 Korteks, dibagi menjadi 3 zona:
a Zona
Glomerulosa

menghasilkan

hormon

mineralokortikoid (aldosteron)
Zona Fasciculata menghasilkan hormon glukokortikoid

(kortisol)
Zona Retikularis menghasilkan sex steroid (androgen,

estrogen), DHEA (dehidroepiandrosteron)


Medula, menghasilkan katekolamin

(epinefrin

dan

norepinefrin)
Sekresi hormon kortisol sendiri dipengaruhi oleh hipotalamus
dan hipofisis. Skema pengaturan sekresi hormon kortisol
adalah sebagai berikut:
Hipotalamus
Mensekre
si

CRH

Menguran
gi
produksi
CRH

(corticotrophic releasing hormone)

Hipofisis
(adenohipofisis/ hipofisis anterior)
Mensekre
si

ACTH
(adrenocorticotrophic hormone)

Menguran
gi
produksi
ACTH

Adrenal
Mensekre
si
Feed back
negatif

Cortisol

Skema 1. Pengaturan sekresi hormon kortisol.


Sekresi hormon kortisol diatur oleh respon hormonal, dengan HPA aksis.

Moon face terjadi karena penguraian lemak yang abnormal di


bagian tubuh dan wajah. Apabila banyak terjadi penumpukan di

bagian wajah maka akan menyebabkan obesitas di kepala.


Penyebab Cushing Syndrome bisa secara eksogen (dari luar)
maupun endogen (dari dalam).
Penyebab secara internal (dari dalam)/ endogen, bisa berupa:
1 Adenoma hipofisis (penyebab endogen terbanyak).
2 Sindrom ACTH ektopik munculnya sel kanker di luar
kelenjar hipofisis, di mana kelenjar tersebut dapat mensekresi
ACTH. Biasanya berupa karsinoma bronkhogenik, karsinoid
3

thymus, karsinoma pankreas, dan adenoma bronkhus.


Adenoma adrenal (jarang terjadi).
Penyebab secara eksternal (dari luar)/ eksogen, yaitu konsumsi
obat kortikosteroid (prednison, prednisolon, dexamethason)
secara berlebih.

Dalam skenario, etiologi Cushing Syndrome-nya adalah karena


konsumsi obat kortikosteroid (prednison) secara berlebih.
j
k

Belum terjawab.
Hubungan sekresi kortisol berlebih dengan obesitas
Kortisol dapat mendorong terjadinya mobilisasi asam lemak. Asam
lemak

tersebut,

terutama

akan

disimpan

di

wajah,

area

interscapular (tengkuk), maupun bagian perut ke atas.


Sekresi kortisol yang berlebih akan mengaktifkan lipase pada
proses lipolisis pada bagian ekstremitas, sedangkan pada wajah dan

bagian atas serta pada bagian tengkuk (area interscapular) akan


terjadi penimbunan lemak.
l Belum terjawab.
m Belum terjawab.

4. Langkah IV: Menginventarisasi permasalahan secara sistematis dan


pernyataan sementara menganai permasalahan pada langkah III
Dari skenario I ini, dapat dibuat skema sebagai berikut:
5. Langkah V: Merumuskan tujuan pembelajaran
a) Pemeriksaan tambahan apa yang digunakan untuk menegakkan
diagnosis?
b) Mengapa bisa terjadi gejala striae?
c) Bagaimana penatalaksanaan penyakit tersebut?
d) Bagaimana dosis pemberian obat prednison, pengaruh, efek
samping, indikasi, dan kontraindikasinya?
e) Prognosis untuk penyakit tersebut?
f) Bagaimana mekanisme penimbunan lemak sehingga terjadi
moonface?
g) Bagaimana cara tes supresi dexametason?
h) Apa yang dimaksud dengan CRH releasing test?
6. Langkah VI: Mengumpulkan informasi baru
Belajar mandiri, mengumpulkan informasi dari literatur maupun
internet.
7. Langkah VII: Melaporkan, membahas, dan menata kembali informasi
baru yang diperoleh

BAB III
KESIMPULAN

Dari hasil diskusi tutorial kelompok kami, kami menyimpulkan bahwa


pasien dalam skenario ini terkena cushing syndrome, hal ini didasarkan pada ciriciri fisik pasien yaitu moon face, striae dan tekanan darah tinggi, merupakan
tanda-tanda utama dari cushing syndrome. Menurut hasil diskusi kami, penyebab
dari cushing syndrome ini adalah adenoma di kelenjar adrenal. Orang ini
digolongkan terkena cushing syndrome bukan cushing disease karena pada
pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI) menunjukkan bahwa hipofise
dalam keadaan normal dan tidak terdapat adenoma. Untuk menegakkan diagnosis
perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu tes tingkat kortisol dalam urine,
supresi deksametason level rendah dan crh releasing test. Jika memang benar
terdapat adenoma pada kelenjar adrenal, maka perlu dilakukan adrenalotektomi
atau operasi pengangkatan adrenal dan pasien harus diber hormon adrenal
eksogen seumur hidupnya.

BAB IV
SARAN

Berdasarkan diskusi kelompok kami pada skenario ini, ternyata kami


kurang dalam hal memperluas literatur untuk lebih mudah memahami skenario
dam hambatan lainnya yaitu kurang aktifnya semua anggota kelompok dalam
berdiskusi sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk itu, kami harus lebih banyak membaca dan belajar lagi agar
pengetahuan kami lebih banyak sehingga diskusi tutorial selanjutnya akan
berjalan dengan lancar, mahasiswa dapat aktif tanpa terkecuali, dan hasilnya
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Dorland (2007). Stria. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31. Jakarta : EGC.2010
Ganiswara, Sulistia G. Setiabudi, Rianto. Suyatna, Frans D Purwantyastuti,
Nafialdi (2001) Farmakologi Dan Terapi Edisi 4, Jakarta : FK UI
Guyton, Arthur C,dkk (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta :
EGC
Kedeputian Akademis Oragastra (2012). Fungsi Korisol ; Endokrin Kortisol.
Notosiswoyo Mulyono, Susy Susanti (2004). Media Litbang Kesehatan.
Pemanfaatan Magnetic Resonance Imangin (MRI) Sebagai Sarana Diagnosis
Pasien, XIV (3)
PriceSA, Wilso LM (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit .
Jakarta : EGC
Sherwood, Lauralee (2012) Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 11. Jakarta
: EGC
Wedbnd (2014). Moon Facies. A tu z gudes.

[online] available at

www.webnd.com/a-tu-z-gudes/moonfacies. Diakses 3 Maret 2014


Adler,

G.K.,

2013.

Cushing

syndrome.

[online]

Available

at:

<

http://emedicine.medscape.com/article/117365-overview#showall > [Diakses 2


Maret 2014].
Griffing,

G.T.,

2012.

Serum

cortisol.

[online]

Available

at:

<

http://emedicine.medscape.com/article/2088826-overview#showall > [Diakses 2


Maret 2014].
Guyton A.C., Hall J.E., 2006. Textbook of medical physiology. Philadelphia:
Elsevier Saunders.

Jameson, J.L., 2010. Harrisons endocrinology second edition. New York:


McGraw-Hill Companies.
MIMS, 2013. Prednisone full prescribing. [online] Available
http://www.mims.com/USA/drug/info/prednisone/prednisone?type=full
[Diakses 2 Maret 2014].

at:

<
>

National Endocrine and Metabolic Disease Information Service, National of


Diabetes and Digestive and Kidney Disease, National Institute of Health, 2012.
Cushings
syndrome.
[online]
Available
at:
<
http://endocrine.niddk.nih.gov/pubs/cushings/cushings.aspx > [Diakses 2 Maret
2014].
National Library of Medicine, National Institute of Health, 2010. Prednisone.
[online]
Available
at:
<
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/meds/a601102.html > [Diakses 2
Maret 2014].
National Library of Medicine, National Institute of Health, 2011a. Cushing
syndrome.
[online]
Available
at:
<
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000410.htm > [Diakses 2 Maret
2014].
National Library of Medicine, National Institute of Health, 2011b. Cushing
syndrome

exogenous.
[online]
Available
at:
<
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000389.htm > [Diakses 2 Maret
2014].

National Library of Medicine, National Institute of Health, 2011c. Cortisol level.


[online]
Available
at:
<
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003693.htm > [Diakses 2 Maret
2014].

Anda mungkin juga menyukai