Oleh,
Susan Arlya
Pembimbing
dr. Suhardi Sp.BTKV
Blunt trauma
Blast
Crush
Deceleration
2. Penetrating Trauma
Low energy
High energy
Shotgun
Type I: >7 meters from the weapon
Soft tissue injury
Type II: 3-7 meters from weapon
Penetration into deep fascia and some
internal organs
Type III: <3 meters from weapon
Massive tissue destruction
Akibat trauma
- fraktur kosta
- flail chest
- fraktur sternum
- kontusio paru
- pneumotoraks
- hematotoraks
- ruptur bronkhus
- hematoperikardium tamponade jantung
Life- threatening chest injury :
1.
2.
Tension pneumothoraks
3.
Massive hemothorax
4.
Pericardiac tamponade
5.
Flail chest
Inadequate oxygen
delivery to tissues
TISSUE
HYPOXIA
Emfisema subkutis
Dapat diketahui dari terabanya krepitasi udara
dibawah kulit, biasanya dimulai disekitar luka
tembus dinding dada atau patahan tulang iga.
Tatalaksana : umunya tidak membutuhkan
terapi . Namun penting untuk mengetahui
peneyabab dari emfisema subkutis.
Perhatikan :
- fraktur kosta 1-3 :
- trauma besar
- cedera organ lain
- mortalitas tinggi
- fraktur kosta 4-9 :
- kontusio paru
- pneumotoraks
- fraktur kosta 10-11 :
- organ intra abd.
Hipoventilasi akibat nyeri
FRAKTUR KOSTAE
Flail Chest
frakture coste
pada lebih dari
2 costes dan
lebih dari 2
garis fraktur ,
dengan costae
yang
fraktur
harus berurut
serta frakture
biasanya pada
daerah anterio
dan lateral
Gejala :
Nafas pendek, Paradoxical Movement
(gerakan dinding dada berlawanan
selama pernafasan) , krepitasi, udem
Emergency : nyeri membuat
pernavasan tidak adekuat
Tindakan definitif
- Plate & screw
- Wire
- Clips / staples
Penanganan :
1. Ventilasi yang ade kuat
2. Penanganan nyeri dengan anti nyeri
3. Resusitasi cairan
4. Stabilisasi dada
internal
- ventilator
external - sand bags
PNEUMOTHORAKS
Simple
Open pneumothoraks
Tension pneumthoraks
TENSION PNEUMOTHORAKS
DIAGNOSIS
Anamnesis
Riwayat trauma
Mekanisme trauma
Pemeriksaan Fisik
KU : hemodinamilk tidak stabil
Leher : peningkatan JVP (akibat
penekanan vena cava)
thorkas
Inspeksi: dada cembung pada sisi
yang sakit, pergesran trakea
Palpasi:
Fremitus
turun
sampai hilang
Perkusi : Hipersonor
Auskultasi: Suara napas lemah
sampai hilang
Penanganan dengan
dekompresi paru, dengan
melakukan torakosintesis
pada ICS 2 dengan
menggunakan kateter
berukuran 14 fr. Setelah itu
buat suasana one-way-valve.
HEMATOTHORAKS
Hematotoraks adalah
suatu keadaan
dimana terdapat
penumpukan darah
dari dalam cavum
pleura diantara
pleura parietalis dan
pleura viseralis
Etiologi
Traumatis
Non traumatis
Hemothoraks massif lebih sering disebabkan oleh luka
tembus yang merusak pembuluh darah sistemik atau
pembuluh darah pada hilus paru.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Kejadian trauma
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
a.
b.
Palpasi :
a.
b.
Perkusi :
a.
b.
Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura tinggi
Auskultasi :
a.
b.
2. Thoracotomy
Cardiac tamponade
Akumulasi cairan/darah pada
pericard yang menyebabkan
penekanan pada ruang
jantung.
Beck Triad
1. Penurunanan tekanan darah
2. Distensi vena cava
3. Suara jantung terdengar jauh
TERIMA KASIH