Anda di halaman 1dari 2

BAB II.

STATIN

Statin saat ini merupakan hipolipidemik yang paling efektif dan aman. Obat ini
efektif terutama untuk menurunkan kolesterol. Pada dosis tinggi, statin juga dapat
menurunkan trigliserida yang disebabkan peninggian VLDL.

FARMAKODINAMIK
Statin bekerja dengan menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan
menghambat enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan sintesis kolesterol ini, maka
SREBP yang terdapat pada membran dipecah oleh protease, lalu diangkut ke nukleus. Faktorfaktor transkripsi kemudian akan berikatan dengan gen reseptor LDL, sehingga terjadi
peningkatan sintesis reseptor LDL. Peningkatan jumlah reseptor LDL pada membran sel
hepatosit akan menuruknak kadar kolesterol darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL dan
IDL juga menurun sedangkan HDL meningkat.
FARMAKODINAMIK
Semua statin, kecuali lovastatin dan simvastasin berada dalam bentuk -hidroksi.
Kedua statin yang disebut diatas merupakan prodrug dalam bentuk lakton dan harus
dihidrolisis lebih dahulu menjadi bentuk aktif asam -hidroksi. Statin diabsorbsi sekitar 40
75%, kecuali fluvastatin yang diabsorbsi hampir sempurna. Semua obat mengalami
metabolisme lintas pertama di hati. Waktu paruhnya berkisar 1-3jam, kecuali atrovastatin (14
jam) dan rosuvastatin (19 jam). Obat-obat ini sebagian besar terikat protein plasma. Sebagian
besar dieksresi oleh hati ke dalam cairan empedu dan sebagian kecil lewat ginjal.
EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT
Umumnya statin ditoleransi baik oleh pasien. Pada kira-kira 1-2% pasien terjadi
peningkatan kadar transaminasehingga melebihi 3x nilai normal. Dalam segi keamanan perlu
dilakukan pemeriksaan transaminase pada awal pemberian dan 3-6 bulan setelahnya. Jika
normal maka uji ulang dapat dilakukan 6 -12 bulan setelahnya. Obat harus segera dihentikan
jika didapatkan kadar transaminase yang tetap tinggi atau bertambah tinggi.

Efek samping statin yang potensial berbahaya adalah miopati dan rabdomiolisis.
Kejadian miopati jarang (<1%) tapi meningkat bila diberikan bersama obat-obatan tertentu
seperti fibrat dan asam nikotinat dan mempengaruhi statin.
Efek samping lainnya yang dapat terjadi adalah gangguan saluran cerna, sakit
kepala, rash, neuropati perifer dan SLE. Belum diketahui keamanan penggunaan statin pada
kehamilan. Demikian pula statin sebaiknya tidak digunakan ibu laktasi. Penggunaan pada
anak dibatasi hanya untuk hiperkolesterolemia familial homozigot dan kasus-kasus tertentu
yang heterozigot.
POSOLOGI DAN INDIKASI
Statin, kecuali atrovastatin dan rosuvastatin sebaiknya diberikan pada malam hari.
Absorbsi lovastatin meningkat bila disertai makanan. Pemberian statin sebaiknya dimulai dari
dosis kecil lalu ditingkatkan hingga dosis yang lebih tinggi sampai didapatkan efek yang
diinginkan. Lovastatin dimulai dari 20mg hingga maksimal 80mg/hari. Paravastatin 1080mg/hari. Simvastatin 5-80mg/hari, fluvastatin 20-80mg/hari, atrovastatin 10 -80mg/hari
dan rosuvastatin 10-40mg/hari.

SUMBER : Suyatna F D. 2009. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Seksi VI No.23

Anda mungkin juga menyukai