Anda di halaman 1dari 111

APLIKASI DESAIN

Ketua :
M. Nur Rezeki
Anggota :
M. Rifki Maulana
Suci Chairunisa
Tri Utami Amalia
Lia Istina
Putri Dewi Astuti
Zamas
Nova
Admalja
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

L
A
N
S
E
K
A
P

Bahan Material
Lansekap

Material dalam lansekap


sangat dibutuhkan untuk
membangun sebuah fungsi
ruang. Yang diterapkan sebagi
bidang-bidang arsitektur yang
terbentuk karena adanya
unsur material yang
direkayasa sesuai bentuk,
warna, tekstur, dan ukuran
dimensi yang diciptakan.
Dalam arsitektur lansekap
dikenal 2 (dua) bagian besar
bagian material lansekap,
yaitu
1. Material lunak (soft
materials)
2. Material keras (hard
materials)

Material lunak (soft materials)


kelebihan arsitektur lansekap dalam
menggubah ruang adalah dapat menggubah
ruang dengan komponen material lunak (soft
materials), yaitu tanaman atau pepohonan dan
air.
tanaman khususnya di iklim tropis, dikenal 2
macam tanaman ditinjau dari masa daunnya,
yakni :
1) Tanaman yang menggugurkan daunya
(deciduous plants)
2) Tanaman yang hijau sepanjang tahun
(evergreen conifers)

Contoh
Tanaman yang
mengugurkan daun

Tanaman yang
mengugurkan daun
Flamboyan
(delinox regia)

angsana
(pterocarpus
indicus)

cemara
(auracaria)

Cemara
(Araucaria columnari)

pemahaman dan penguasaan dari material


tanaman yang dimaksud terutama terhadap
karakteristik dan habitat tanaman

Karakter tanaman
terdiri dari :
a) Bentuk (tajuk,
batang,
cabang,
ranting, daun)
b) Tekstur
(batang dan
daun)
c) Warna (batang,
daun, dan
bunga)
d) Fungsi

Habitus tanaman
terdiri dari
a) Pola
pertumbuhany
a
b) Sistem
perakaranya
c) Tempat
tumbuhnya
d) Pola
pemeliharaany
a

1. Bentuk tajuk tanaman

bulat
Tidak
beratur
an

palmae
kolom

Tajuk bentuk
payung

kerucut

tiang

oval

Tajuk bentuk
melebar

Tajuk bentuk
bebas

2. Fungsi tanaman
secara ekonimi lingkungan fungsi tanaman yaitu :

Iklim mikro yang teduh


Keindahan warna. Dan tekstur
Kulit kayu dan buah
Penahan angina
secara ekologis fungsinya yaitu :
Menyerap CO2 dan menghasilkan O2
Memperbaiki ikli setepat
Mencegah terjadinya erosi (run off)
Menyerap air hujan.

Fungsi tanaman dalam lansekap.


Sebagai
pembat
as
pandan
gan

Sebagai
pengont
rol sinar
matahar
i dan
angin

Sebagai
kompon
en
pemben
tuk
ruang

Sebagai
material
mencipta
kan
keindaha
n

Material keras (hard materials)


material keras dapat dibagi dalam 5
kelompok besar, yaitu sebagai berikut :
1) Material keras alami (organic materials)
2) Material keras dari potensi geologi (inorganic
materials used in their natural state)
3) Material keras buatan bahan metal (inorganic
materials used in highly modified state)
4) Material keras sintetis atau tiruan (synthetic
materials)
5) Material keras kombinasi (composite
materials)

1. Material keras alami


material keras alami yang banyak digunakan dalam
arsitektur lansekap adalah kayu.
kayu dapat dipergunakan sebagai bahan untuk
pembetukan prabot lanskap (landscape furniture),
dinding penahan tanah ataupun lantai.

2. Material keras alami dari potensi geologi


material yang dimaksud antara lain batu-batuan,
pasir dan batu bata.

3. Material keras buatan bahan metal


material yang dimaksud antara lain alumunium,
besi, perunggu, tembaga, dan baja.

4. Material keras buatan sintetis atau tiruan


material yang dimaksud antara lain bahan plastic
atau fiberglas.

5. Material keras buatan kombinaasi


material yang dimaksud antara lain bahan material
keras beton, dan plywood.

SKALA

Macam-macam Skala

1. Skala manusia

2.Skala generik

3.Skala gambar/peta
Perbandingan atau perkecilan antara
gambar atau peta yang dikerjakan dengan
mempergunakan satuan angka atau
numerik ataupun grafik.

4.Skala ruang lingkungan dan kota


a. Skala ruang intim
Merupakan skala ruang kecil,
sehingga memberikan rasa
perlindungan bagi manusia yang
berada didalamnya.

b. Skala ruang
monumental
Merupakan skala ruang
besar dengan suatu objek
yang mempunyai nilai
tertentu.

c. Skala ruang kota


Merupakan skala ruang yang
dikaitkan dengan kota serta
lingkungan manusianya.

d. Skala ruang
menakutkan
Merupakan bangunan
yang mempunyai
ketinggian yang berada
jauh diatas skala ukuran
manusia.

Menurut yoshinobu ashiara dalam


buku open spaces
D/H=1, ruang terasa seimbang dalam
perbandingan jarak dan tinggi bangunannya.
D/H<1, ruang yang terbentuk akan terlalu
sempit dan memberikan rasa tertekan.
D/H>1, ruang terasa agak besar
D/H>/2, pengaruh ruang tidak akan terasa

Menurut Paul D Spriegen


D/H=1 cenderung memperhatikan detail daripada
keseluruhan bangunan
D/H=2 Cenderung untuk melihat bangunan sebagai
komponen keseluruhan bersama dengan detailnya.
D/H=3 Bangunan terlihat dalam hunbungan dengan
lingkungannya
D/H=4 Bangunan dilihat sebagai pembatas depan
saja.

Contoh perbandingan antara


ketinggian objek dengan jarak
antar objek pada suatu daerah
pintu masuk

Skala dalam hubungannya dengan


gambar dan peta
a.
Skala angka atau skala pecahan (numerical scale/fraction
scale)
Contoh :
Skala 1:100, artinya 1 cm di peta/gambar=100 cm keadaan
nyata dilapangan.
Skala 1:50.000, artinya 1 cm di peta/gambar=50.000 cm
keadaan nyata dilapangan.
b.
Skala verbal (skala 1 inch : 1 mile atau skala 1 cm : 1 km)
Contoh :
Skala 1 inch : 4 mile, 1 inch dipeta = 4 mile di lapangan.
Skala 1 cm : 5 km, 1 cm dipeta = 5 km di lapangan.

c. Skala grafik (grafic scale atau bar scale)

Contoh :
Pada peta dengan skala 1:5.000, dibuat
garis petak-petak dengan ukuran 4 cm.
Bila kita ingin memperkecil menjadi
skala 1:20.000, maka garis bantu petak
yang dibuat pada kertas gambar baru
sebesar :
5.000 X 4 cm = 1
cm
20.000

SIRKULASI

Beberapa uraian pendapat tentang


pergerakan kinetika :
1. Berbagai bentuk lintasan
- bentuk bergelung-gelung
- bentuk menyimpang
- bentuk melingkar
- bentuk berliku
- bentuk hiperbolik
- bentuk sentrifugal
- bentuk sentripetal
- bentuk berbelok ke kiri dan ke kanan
- bentuk melayang ke atas
- bentuk mendaki
- bentuk discending
- bentuk busur
- bentuk langsung

Bentuk Lintasan
dalam Grafik

Kecepatan dari pergerakan itu dapat bervariasi mulai dari gerak lambat
( merayap, merangkak ) hingga gerak cepat ( kilat )
Sifat gerak yang dapat di tampilkan antara lain sbb :
- sifat menenangkan ( soothing )
- sifat mencengangkan ( starting )
- sifat mengagetkan ( shocking )
- sifat mematahkan ( baffling )
- sifat logis ( logical )
- sifat bertahap-tahap ( sequential )
- sifat maju ( progressive )
- sifat bertingkat-tingkat ( hieratic )
- sifat lurus ( linier )
- sifat bergelombang ( wayelike )
- sifat mengalir ( flowing )
- sifat bercabang ( branching )
- sifat menyebar ( diverging )
- sifat mengumpul ( converging )
- sifat malu-malu, ragu-ragu ( timorous )
- sifat kuat ( forceful )
- sifat meluas ( expanding )
- sifat berkerut ( contracting )
Perpaduan antara kecepatan gerak dan sifat pergerakan terhadap suatu subjek
akan menghasilkan suatu rasa emosional tertentu, sehingga dalam merancang
suatu lintasan gerak harus dikontrol dengan hati-hati.

2. Manusia dan Pergerakan


a. Faktor-faktor yang merangsang manusia untuk cenderung bergerak, antara
lain sebagai berikut :
- bila ada sesuatu yang menyenangkan
- bila ada benda-benda yang diinginkan
- sedikit mempunyai halangan
- adanya tanda atau petunjuk yang jelas dan mengarah
- bila ada sesuatu yang sesuai atau cocok
- bila sesuatu mempunyai kegunaan
- bila sesuatu mempunyai daya tarik
- untuk menuju jalan masuk
- bila ada sesuatu yang berbeda
- untuk mencapai suatu tujuan
- bila ada sesuatu yang menakjubkan dan rasa ingin tahu
- bila menerima sesuatu
- menuju suatu titik yang mempunyai warna dan tekstur terkuat
- bila ada ruang-ruang yang menyenangkan
- bila ada rasa petualangan
- bila ada sesuatu yang indah, permai
- menuju objek atau daerah dan ruang yang cocok dengan hati atau
kebutuhannya

b. Faktor-faktor yang merangsang manusia untuk menolak bergerak,


antara lain yaitu :
- ada rintangan
- ada sesuatu yang tidak menyenangkan
- ada sesuatu di luar perhatian
- ada sesuatu gesekan
- ada suatu penolakan
- ada suatu kekerasan
- ada permukaan yang curam
- ada sesuatu yang monoton
- kebosanan
- sesuatu yang tidak diinginkan
- sesuatu yang melarang
- ada bahaya
- ada sesuatu yang tak serasi
c. Faktor yang membimbing manusia dalam pengarahan gerakan, yaitu
:
- gubahan dari bentuk-bentuk alam
- adanya pembagi ruang-ruang
- adanya tanda-tanda atau simbol-simbol
- adanya dinding pengarah atau penahan
- adanya pola sirkulasi
- tersedianya lajur-lajur
- bentuk-bentuk ruang

d. Faktor yang merangsang manusia untuk beristirahat, yaitu :


- kondisi kenikmatan, kesenangan
- kesempatan untuk menangkap view, objek atau detail yang
jelas
- halangan untuk bergerak
- terlibat dalam keadaan tanpa tujuan
- kesempatan untuk sesuatu yang bersifat pribadi
- kesempatan untuk konsentrasi
- ketidakmampuan untuk maju
- adanya gubahan yang menyenangkan untuk bentuk dan
ruang

3. Jenis Pergerakan dan Pengaruhnya bagi manusia


a. Pergerakan Horizontal
Pengaruh pergerakan horizontal pada manusia dikarenakan
adanya :
- pergerakan lebih mudah, lebih bebas, dan lebih efisien pada
bidang horizontal
- perubahan arah lebih mudah
- pergerakan lebih aman
- pemilihan alternatif arah lebih banyak
- pergerakan lebih mudah dikontrol
- pergerakan lebih stabil karena keseimbangan gaya tarik bumi
- pandangan terhadap objek yang bergerak lebih mudah
dikontrol
- mudah melihat objek-objek yang vertikal

4. Pengaruh Jarak pada sirkulasi


Jarak dapat menganggu pola sirkulasi yang diterapkan. Jarak yang
terlalu jauh menyebabkan pola sirkulasi yang direncanakan tidak
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Perancang mempunyai tugas
untuk memperkecil halangan tersebut, apalagi bila sirkulasi tersebut
dikaitkan dengan faktor kecepatan dan pertimbangan ekonomi. Hal ini
dapat diatasi dengan penerapan pola sirkulasi yang bersifat langsung
dan praktis.

b. Pergerakan Menurun atau ke bawah


Pengaruh pergerakan ke bawah pada manusia karena adanya :
- Usaha atau tenaga yang dikerahkan berkurang, namun sudut kemiringan harus
dipertimbangkan
- Adanya perasaan untuk bersembunyi, perlindungan atau privacy
- Perlindungan bawah tanah
- Seakan-akan kembali ke alam primitif
- Adanya konsep penyimpanan bawah tanah
c. Pergerakan mendaki atau ke atas
Pengaruh pergerakan ke atas pada manusia adalah :
- Bersifat menggembirakan
- Membutuhkan tenaga tambahan
- Merasa berpisahan dengan benda-benda di tanah
- Mengambang dekat dengan matahari
- Menambah rasa memiliki bidang lantai
- Mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa
- Usaha mencapai menara
- Konsep manusia menantang langit
- Berkesan kuat
- Menakjubkan
- Dramatis

TATA HIJAU

Elemen lansekap
1. Elemen keras (hard material);
perkerasan, bahan statis.
2. Elemen lembut (Soft material);
tanaman, air
. Penataan dan perancangan tanaman
mencangkup:
1. Habitus tanaman
2. Karakter tanaman
3. Fungsi tanaman
4. Erletakan tanaman.

Habitus tanaman
Habitus tanaman: tanaman yang dilihat dari segi
botanis/morfologis, sesuai ekologis dan efek visual.
Pembedaan berdasarkan Segi botanis/ morfologis
tanaman:
1. Pohon: batang berkayu, jauh dari tanah, berakar
dalam, tinggi >3 M
2. Perdu: batang berkayu, percabangan dekat
dengan tanah, berakar dangkal, tinggi 1-3 m
3. Semak: batang tidak berkayu, percabangan dekat
dengan tanah, berakar dangkal, tinggi 50-100 cm
4. Penutup tanah: batang tidak berkayu, berakar
dangkal, tinggi 20-50 cm.

Segi ekologis
tanaman:
1. Dataran rendah
2. Dataran tinggi
3. Lereng
4. Gurun
5. Danau
6. Pantai

Karakter tanaman
Karakter tanaman dilihat dari:
1. Bentuk batang dan percabangannya
2. Bentuk tajuk
3. Massa daun
4. Masa bunga
5. Warna
6. Tekstur
7. Aksentuasi
8. Skala ketinggian
9. Dan kesendiriannya

Pemilihan jenis tanaman tergantung pada


1. Fungsi tanaman (sesuai fungsi perancangan)
2. Perletakan tanaman (sesuai denganfungsi tanaman)

FUNGSI TANAMAN
(Carpenter Philip L, Theodora D. Walker,
Lhanpear F, 1975, Plant in the Landscape)
fungsi tanaman di katagorikan:
1. Kontrol pandangan (visual control)
2. Pembatas fisik (physical barriers)
3. Pengendali iklim (Climate control)
4. Pencegah erosi (erosion control)
5. Habitat satwa (wildlife habitats)
6. Nilai estetis (aesthetic values)

Kontrol pandangan (visual


control)
Menahan silau yang ditimbulkan oleh sinar matahari,
lampu jalan, sinar lampu kendaraan pada:
1. Jalan raya
2. Bangunan
3. Kontrol pandangan terhdap ruang luar
4. Kontrol pandangan untuk mendapat ruang
pribadi
5. Kontrol pandangan terhadap hal yang tidak
menyenangkan

Pembatas fisik (physical


barriers)
Tanaman data digunakan sebagai penghalang
pergerakan manusia dan hewan serta mengarahkan
pergerakan

Pengendali iklim (Climate


control)
1. Kontrol radiasi sinar matahari dan
suhu
2. Kontrol/ pengendali angin
3. Kontrol/ pengendali suara
4. Penyaring udara

Pencegah erosi (erosion


control)
Akar tanaman data mengikat tanah sehingga tanah
menjadi kokoh dan tahan terhadap ukulan air hujan
serta tiupan angina serta data menahan air hujan yang
jatuh secara tidak langsung ke permukaan tanah.

Habitat satwa (wildlife


habitats)
Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan
serta tempat berlindung kehidupannya.

Nilai estetis (aesthetic


values)
Nilai estetika dari tanaman di peroleh dari
1. Perpaduan antara warna (daun, batang, dan
bunga)
2. Bentuk fisik tanaman (batang, percabangan,
tajuk)
3. Tekstur tanaman
4. Skala tanaman
5. Komposisi tanaman

Peletakan Tanaman
Peletakan tanaman harus disesuaikan dengan
tujuan dari perancangan tanpa melupakan fungsi
dari tanaman yang di pilih.
Peletakan harus mempertimbangkan kesatuan
dalam desain (hannebaum, Leroy, 1981,
landscape design):
Variasi
Penekanan
Keseimbangan
Kesederhanaan
Urutan

TANAMAN RAMBAT

MARKISAH
ASSIFLORA QUADRANGULARIS L)

ANGGUR
(Vitis
vinivera)

AIR MATA
PENGANTIN
(Antigonon)

JALU MAMANG
(Monstera
pertusa Auct)
ALMANDA
(Allamanda Cathartica
L)

KEMBANG BUGANG
( Clerodendrum
calamitosum L)

NONA MAKAN SIRIH


(Clerodendrum Thomsonae
Balf F)

TANAMAN RAMBAT
1. SIRIH (PIPER BETLE L)
2. SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCIDA (L)
H.B.K
3. BINTARO (CERBERA MANGHAS L)
4. BUNGA MADIA (THUNBERGIA
GRANDIFLORA ROXB)

Fasilitas Parkir

Pengertian Parkir
Menghentikan mobil beberapa saat.
(Poerwadarmita, 1984)
Tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka
waktu sementra atau sebentar tergantung pada
kendaraan dan kebutuhannya. (Peraturan Lalul
Lintas)
Tempat pemberhentian kendaraan angkutan atau
barang (bermotor maupun tidak bermotor) pada
suatu tempat dalam waktu tertentu. (Taju, 1996)
Keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang
tidak bersifat sementara. (Pedoman teknis
Penyelengggaraaan Fasiliitas Parkir Direktorat
Jendral Perhubungan Darat)

Sebab-Akibat
Akibat
adanya
pergerakan
yang
menuju
se
suatu
tempat
tuhuan
perjalanan.
Suatu
area
parkir
berfungsi
dengan
baik, apabila tidak
terjadi konflik pada
ruas jalan di sekitar
parkir tersebut.

Kriteria Lokasi Parkir


Tapak area parkir
Pencapaian

Satuan Ruang Parkir

Ruang Bebas Kendaraan


Parkir

Ruang bebas diberikan


pada arah lateral dan
longitudinal kendaraan.
Arah lateral ditetapkan
pada
posisi
pintu
terbuka, diukur dari
ujung pintu paling luar
dengan kendaraan lain
di sampingnya.
Jarak
bebas
arah
lateral: 5 cm
Jarak
bebas
arah
longitudinal: 30 cm

SRP- Pengguna Kursi Roda


dan Ambulance
SRP untuk pengguna
kursi
roda
ataupun
mobil ambulance harus
diberikan ruang bebas
lebih
besar
untuk
memudahkan aktifitas
penggunanya.
SRP-KR: lebar 3,6 m
minimal 3,2 m
SRP-Am: lebar 3,0 m
minimal 2,6 m

SRP-BUS/TRUCK
Luasan untuk SRP Bus/Truck pada
dasarnya seperti SRP untuk
kenderaan lainnya disesuaikan
dengan dimensi kendaraannya
itu sendiri.

Jenis Peruntukan Tempat


Parkir
Parkir Tetap

Pusat perdagangan
Pusat perkantoran swasta atau pemerintahan
Pusat perbelanjaan eceran atau pasar swalayan
Pasar
Sekolah
Tempat rekreasi
Hotel dan tempat penginapan
Rumah sakit

Parkir Sementara

Bioskop
Tempat pertunjukan
Tempat pertandingan olahraga
Rumah ibadah

Standar Kebutuhan Ruang


Parkir
Kegiatan Parkir Tetap
Pusat perdagangan

Pusat perkantoran

Pasar swalayan

Pasaar

Kampus atau Sekolah

Tempat Rekreasi

Hotel atau Tempat Penginapan

Rumah Sakit

Kegiatan Parkir
Sementara
Bioskop/Gedung Pertunjukan
diasumsikan durasinya adalah 1.5 sampai 2 jam
dan keluar pada
waktu yang bersamaan.

Gelanggang Olahraga
diasumsikan sama dengan sebelumnya.

Belum Tercantum
dalam Tabel
Sebelumnya

Kriteria Taman Parkir

Rencana Umum Tata Ruang Daerah


Keselamatan dan kelancaran lalulintas
Kelestarian lingkungan
Kemudahan bagi pegguna jasa
Ketersedian tata guna lahan
Letak antara jalan akses utama dan daerah yang
dilayani

Pola Parkir
Membentuk sudut 90

Membentuk sudut 30, 45 dan 60

Pola Parkir Pulau

Pola Sirkulasi Parkir

PENCAHAYAAN

Bentuk sumber cahaya buatan :


a. Api pembakaran
b. Lampu minyak (obor, cempor)
c. Lampu minyak gas (petromak)
d. Lampu pijar
e. Lampu sorot
f. Lampu neon

Fungsi cahaya
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Penerangan cahaya untuk ruang tempat


kegiatan (parkir,plaza,pedestrian)
Penerangan cahaya untuk sirkulasi
Penerangan cahaya untuk
tanaman/pepohonan
Penerangan cahaya untuk perabot
lansekap
Penerangan cahaya untuk kolam/air
mancur
Penerangan cahaya bagi benda seni,

Dampak suasana gelap bagi


manusia
a. Rasa takut
b. Rasa tidak jelas
c. Rasa menyeramkan

Perletakan sumber cahaya dapat


dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1.
2.
3.

Sumber cahaya di atas mata manusia


Sumber cahaya setinggi mata manusia
Sumber cahaya di bawah mata manusia

Dilihat dari segi arah sumber


cahaya
1. Arah cahaya tegak lurus ke bawah
2. Arah cahaya tegak lurus ke atas
3. Arah cahaya membentuk sudut

Aplikasi pencahayaan dalam desain


arsitektur lansekap
Penerangan cahaya sebagai aksentuasi
Cahaya dapat digunakan untuk memperjelas elemen
atau benda yang akan dijadikan aksentuasi.

Penerangan cahaya sebagai


pembentuk bayang-bayang
Efek bayangan yang terjadi akibat sinar
cahaya terhadap dinding akan memberikan
kesan visual yang atraktif.

Penerangan cahaya sebagai refleksi

Penerangan cahaya sebagai pengarah

PATTERN ATAU POLA


LANTAI

Perkerasan merupakan bagian dari material yang dipergunakan


dalam penyelesaian desain lansekapnya.
Bahan material yang dimanfaatkan untuk perkerasan antara
lain , yaitu krikil, batu lempeng, semen, aspal, beton, batu koral,
ubin keramik, dan batu bata.
Dua segi yang perlu di perhatikan dalam pembentukan
perkerasan adalah segi fungsional dan segi estetikanya

Segi Fungsi mencakup :


1. Kegunaan dan
pemanfaatan lantai
perkerasan
2. Waktu pemakaian
kegiatan siang atau
malam hari

Segi Estetika mencakup :


1. Bentuk desain
perkerasan sesuai tema
rancangannya
2. Ukuran dan patokan
umum
3. Penggunaan bahan,
baik bentuk, tekstur
maupun warna
4. Keamanan konstruksi
5. Pola lantai atau pattern

1. Kegunaan dan Pemanfaatan Lantai Perkerasan

2. Waktu Kegiatan Siang atau Malam Hari


3. Bentuk Desain Perkerasan

4. Ukuran dan Patokan Umum

5. Penggunaan Material, Baik Bentuk, Tekstur maupun Warna

6. Keamanan Konstruksi

7. Pola Lantai atau Pattern

Fungsi dan Penerapan pola lantai


perkerasan, yaitu :
a. Memberi kesan batasan ruang maya
b. Memperkecil skala ruang lantai
c. Menambah nilai keindahan lingkungan
d. Membuat lantai tidak terlalu polos
e. Memberikan kesan intim dan atraktif
f. Memberikan pengarahan menuju suatu objek

KENYAMANAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KENYAMANAN
a.

Sirkulasi
sirkulasi
sangat
berperan
penting
untuk
pola
penempatan aktivitas dan penggunaan tapak, sehingga
merupakan pergerakan dari satu tempat ketempat lain.
Kenyamana dapat berkurang akibat dari sirkulasi yang
kurang baik.

b.

Sirkulasi dibagi menjadi dua bagian yaitu sirkulasi


manusia dan sirkulasi kendaraa. Iklim atau Kekuatan
Alam terdiri dari :
Radiasi Sinar Matahari
Angin
Curah hujan
Temperatur

.
.
.
.

c.

Kebisingan
pada daerah yang padat, misalnya perkantoran dan
industri, kebisingan merupakan masalah yang dapat
mengganggu kenyamanan bagi penduduk di sekitarnya.
Untuk menanggulanginya dapat kita pakai tanaman
denga pola dan ketebalan yang rapat.

d.

Aroma atau Bau-bauan


bau tidak sedap pada daerah pembuangan sampah
akan mengganggu orang-orang yang melewatinya.
Untuk mengurang bau tak sedap tersebut, maka
sumber bau tersebut ditempatkan pada area yang
tertutup dari pandangan visual serta ditutupi oleh
pepohonan ataupun semak.

e.

Bentuk
bentuk elemen landscape furniture harus disesuaikan
dengan ukuran stardar manusia agar skala yang
dibentuk mempunyai rasa nyaman.

f.

Keamanan
keamanan bukan saja mencangkup dari segi kejahatan
(kriminal, tetapi juga termasuk kekuatan konstruksi dari
eleman lansekap, tata letak elemen, bentuk elemen dan
kejelasan fungsi.

g.

Kebersihan
sesuatuyang bersih selain menambah daya tarik lokasi,
juga menambah rasa nyaman karena bebas dari
kotoran sampah dan bau tidak sedap.

h.

Keindahan
keindahan perdu
kenyamanan

diperhatikan

guna

mendapatkan

Drainase

1. Sumber Aliran Air


Bergeraknya air menjadi suatu aliran disebabkan
adanya daya Tarik bumi (gravitasi) serta tekanan yang
dapatmenuju kesemua arah. Cepat lambatnya aliran
airdiatas tanah tergantung pada kemiringan dan daya
resap tanah. Daya resap tanah tergantung pada besar
kecilnya pori pori tanah itu sendiri.
Air yang mengalir di permukaan tanah berasal
dari :

Buangan air hujan


Buangan air sisa kegiatan manusia

2. Sifat Air
Air adalah zat cair yang mempunyai permukaan rata,
karena pengaruh gravitasi maka

permukaan air selalu horizontal


Tidak berwarna dan tembus cahaya
( dalam keadaan murni)
Mempunyai warna dan keruh (bila
tercemar)
Tidak berbentuk kekal selalu berubah
sesuai berubah sesuai dengan tempatnya.
Aliran kecepatan air permukaan tanah tergantung dari
kemiringan tanah, kondisi tanah, banyaknya tanaman
permukaan tanah, dan pengaruh gravitasi bumi.

3. Sistem saluran pembuangan


untuk melakukan system pembuangan perlu diketahui
terlebih dahulu hal hal berikut :

Tujuan dan sasaran dari rancangan tapak yang


direncanakan.
Perbedaan ketinggian antara lokasi saluran
induk buangan kota dengan lokasi
daerahgenangan air atau lokassi tapak.
Volume air buangan yag hendak ditampung dan
dialirkan.
tentang hubungan antara system salurang
pembuangan dengan aliran air permukaan,
white, dalam buku concept source book.
Menuliskan konsep sebagai berikut :

1)
2)

3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)

Sistem aliran air terbagi menjadi aliran permukaan dan aliran bawah tanah.
Untuk mempermudah aliran air, maka perletakan massa bangunan
diusahakan pada tempat yang tinggi atau naikkan bangunan pada di atas
gundukan tanah.
Hindarkan drainase saluran pembuangan yang berada dibawah bangunan
ayau perkerasan.
Hidarkan perletakan massa bangunan pada tanah yang rawan banjir atau
pada cekungan permukaan.
Hindarkan daerah-daerah yang terendam air dan susah dikeringkan.
Manfaatkan tempat-tempat yang diperkeras sebagai pengalir air.
Kumpulkan pengaliran air menuju arah reservoir (penampungan air
buangan), kolam atau danau.
Alirkan air keseluruh pembuangan didalam tapak dan salurkan ke saluran
pembuangan di jalan utama (roil kota)
Jangan limpahkan drainase pada lahan disebelah tapak.
Alirkan air ke tepi tapak atau ke sudut tapak dan alirkan ke tempat yang
rendah.
Alirkan air ke pusat saluran utama dan keluarkan dari tapak.
Gunakan perkerasan jalan didalam tapak sebagai pengalir air menuju saluran
pembuangan.
Manfaatkan kontur secara ilmiah.
Mengubah kontur untuk mengalirkan air seperti yang diinginkan.

4. Saluran pembuangan
saluran pembuanga terdiri dari :

a) Saluran pembuangan air diatas tanah (open


channels);
b) Saluran pembuangan air didalam tanah ( subsurface
strom drains)
saluran air pembuanga diatas tanah dapat dibuat dengan
tertutup
Ataupun terbuka. Sedangkan saluran pembuangan air
didalam tanah umumnya tertutup.
Saluran terbuka dan tertutup di atas tanah (open channels)
Untuk saluran diatas tanah konsep dasar secara
umumdikenal adanya saluran primer (saluran utama), saluran
sekunder (saluran penghubung), saluran tersier (saluran
penampung).

contoh

Contoh saluran pembuangan air diatas


tanah yang dibuat secara alamiah. Lekukan
tanah dapat menampunga air hujan dan
memberikan efek visual yang menarik
bersatu dengan alam.

Contoh saluran pembuangan air di


atas tanah yang berkamuflase
dengan susunan tanaman air
untuk menghilangkan kesan
adanya saluran dan menciptakan
visual lansekap yang menarik.

5. bentuk-bentuk saluran pembuangan diatas tanah


a. Bentuk saluran
pembuangan dengan
membentuk muka tanah

b. Bentuk saluran
pembuangan dengan
konstruksi perkerasan

c. Saluran pembuangan air didalam tanah


Saluran pembuangan air bawah tanah
dipergunakan pada tapak yang sangat
luas atau sangat terbatas dan berada
di ruang luar.
Keuntungan menerapkan saluran
pembuangan dengan system saluran
pembuangan air didalam tanah
adalah lapangan menjadi tidak
terganggu oleh adanya saluran
pembuangan saerta kesan visual
menjadi menarik dan indah.

Hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan


system saluran bawah tanah adalah :
Tersedianya bak control

Besaran lubang saluran

Kemiringan dasar saluran

REKAYASA LANSEKAP

Pentingnya Rekayasa
Lansekap Bagi
Perancangan Ruang
Luar

Mendapat gambaran hasil akhir yang lebih


jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dapat menghitung anggaran yang akan
dikeluarkan, waktu penyelesaian dan
pemilihan material.
Membuat gambar kerja yang lebih akurat.
Dapat berkomunikasi antara disiplin ilmu
yang akan berkaitan dalam peracangan
tersebut.

Hal-hal Yang Perlu


Diperhatikan Dalam
Rekayasa Lansekap
A. PEMBENTUKAN DAN
PENGOLAHAN MUKA
TANAH

1. Pembentukan
memperhatikan :
- Kondisi Tanah

muka

tanah

ini

harus

- Hukum Six Cardinal Pada Kontur


- Peta Dasar
- Penyesuaian Pada Grading
- Gambaran Bentuk Tapak
- Penyesuaian Terhadap
Sirkulasi
- Penafsiran Pada Kontur
- Pengaruh Aliran Air
- Standar penyesuaian pada Grading Plan

Hal-hal Yang Perlu


Diperhatikan Dalam Rekayasa
Lansekap
B. STRUKTUR-STRUKTUR
DALAM LANSEKAP
Pengetahuan akan struktur harus didasari hal
berikut
- Pengetahuan material-bahan
lansekap
- Dasar ilmu mekanika dan
keseimbangan
- Teknik Konstruksi kayu
- Teknik- konstruksi
beton
Kondisi tanaman
yang
akan
ditanam
- Rekayasa
Penanaman,
yang harus
- Metode penanaman
memperhatikan
:
-

Kondisi Tanah (Media


tanah)
Pasca Penanaman

Hal-hal Yang Perlu


Diperhatikan Dalam
Rekayasa Lansekap
C. SISTEM UTILITAS
DALAM TAPAK
Merupakan rangkaian sarana-prasarana penunjang rekayasa lansekap,
antara lain :
- Sistem irigasi penyiraman
~ Sistem Pemipaan
~ Keran air
- Sistem penerangan luar (Outdoor Lighting System) yang
memperhatikan :
~ Perletakan jaringan kabel, yang memerhatikan :
# Panel pembagi arus listrik dari PLN # Ukuran (Besaran Kabel)
# Boks sekring sebagai pengaman # Sistem jaringan
# Penggunaan Jenis Kabe # Keamanan sambungan antar kabel

~ Perletakan titik lampu


~ Bentuk dan jenis Lampu

Hal-hal Yang Perlu


Diperhatikan Dalam
Rekayasa Lansekap
D. KONSTRUKSI
KHUSUS

E. GAMBAR KERJA

F. PERKIRAAN BIAYA

DINDING PENAHAN TANAH


(RETAINING WALL)

1. Faktor Kekuatan Struktur DPT


faktor kekuatan struktur tergantung pada gaya yang
terjadi dari kemiringan tanah yang langsung
mendorong dinding penahan.
2. Bentuk Struktur DPT
Terdapat empat jenis dan sistem DPT sebagai berikut :
. Jenis dan sistem dinding gravitasi (gravitasi walls).
. Jenis dan sistem dinding kantilever (cantilever walls).
. Jenis dan sistem dinding pancang (sheet piling walls).
. Jenis dan sistem dinding jangkar (anchored walls).
3. Penampilan luar DPT
penampilan luar DPT berkaitan dengan pemilihan
material DPT. Bahan yang paling umum digunakan oleh
DPTantara lain, yaitu :
. Material batu alam
. Matetial kayu
. Material batu bata
. Material beton

Thank
s

Anda mungkin juga menyukai