Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Adi Sahputra
Kelas
: I A Semester 1
Mata Kuliah : Bahasa
Indonesia

Diksi
Diksi adalah pilihan kata yaitu kata yang di pilih yang akan digunakan
untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Ketepatan pemilihan
kata di pengaruhi oleh kemampuan yang memahami, mengetahui,
menguasahi dan penggunaan kata aktif dan efektif kepada pendengar dan
pembaca.
1. Ketepatan atau tepat
Sebagai pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis
yang benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis
dan pembaca.
2. Kesesuaian
Pilihan kata yang cocok dengan konteks, seperti situasi
pemakaian, sasaran penulis, dan lain- lain.

Persyaratan Ketetapan Pemilihan Kata:


1 Adanya Sinonim.
Adalah dua kata atau lebih pada asasnya mempunyai makna yang
sama, tetapi bentuk berlainan. Kesinoniman tidaklah mutlak hanya ada
kesamaan atau kemiripan. Kita ambil misalnya: cermat dan cerdik kedua
kata itu bersinonim tapi kedua kata itu tidak persis sama benar.
Kesinoniman masih berhubungan dengan masalah makna Denotasi dan
makna Konotasi.
aMakna Denotatif
Adalah makna sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk
menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada denotatif tidak
mengalami perubahan.
Contoh:
Dia adalah wanita cantik
a Makna Konotasi
Bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan
makna denotasi yang mengalami penambahan.
Contoh:
Dia adalah wanita manis

2 Menggunakan Kata Berpasangan (Idiomatik) dan Berlawanan


Makna dengan Cermat.
Kontruksi yang khas satu bahasa yang salah satu unsurnya tidak
dapat dihilangkan atau diganti. Misaalnya: Sehubungan dengan,
berhubungan dengan, sejalan dengan, disebabkan oleh, berharap akan,
dan lain- lain.
3 Kata Umum dan Khusus.
Kata Umum adalah Kata yang sering di gunakan.
Kata Khusus adalah Cakupan masalahnya di bawah kata khusus.
Contoh: Kendaraan dan Angkot

Umum
Khusus
Binatang dan Kambing

Umum
Khusus
Lihat Contoh di atas. Kata Kendaraan dan Binatang memiliki
acuan yang lebih luas dari pada Angkot dan Kambing. Kendaraan
tidak hanya Angkot dan Binatang tidak hanya Kambing. Dalam Hal
ini Kata acuannya lebih luas disebut Kata Umum seperti Kendaraan
dan Binatang, sedangkan kata cakupannya lebih khusus disebut
Kata Khusus.
4 Hampir Mirip Ejaannya.
Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanya,
misalnya: Inferensi (kesimpulan), dan interferensi (saling mempengaruhi),
sarat (penuh) dan syrat (ketentuan)
5 Hindari Kata Ciptaan Sendiri.
Jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakaian kata harus
menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya: modern sering di
artikan sebagai subyektif canggih menurut kamus modern berarti terbaru
atau mutakhir, cangih berarti banyak cakap , suka menggangu, nanyak
mengetahui, bergaya intelektual.

6 Hindari Kata Indria.


Sering kali terjadibahwa hubungan satu indria dengan indruia yang
lain dirasakan begitu rapat , sehingga kata yang yang sebenarnya hanya
dikenakan kepada satu indria dikenakan pula pada indria lainnya. Gejalah
ini disebut dengan Sinestesia
Contoh:

Perabah
Perasa
Penciuman
Penglihatan

: Dingin, panas, lembab


: Pedas, pahit, asam
: Asam, tajam
: Pijar, kabur

7 Perubahan Makna.
Sebuah proses yang di alami sebuah kata dimana makna yang lama
lebih luas cakupannya daripada makna yang baru. Misalnya kata Pala
yang tadi seperti buah pada umumnya, sekarang hanya dipakai untuk
menyebutkan jenis buah tertentu.
8 Penulisan Kata Kerja.
9 Penggunaan Akhiran Asing.
Jika diperlukan harus memahami maknanya secara tepat. Misalnya:
dilegalisir harusnya dilegalisasi, koordinir harusnya koordinasi.

Anda mungkin juga menyukai