Anda di halaman 1dari 16

HIDRASI AIR.

Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat adalah garam hidrat bisa terurai menjadi senyawa
anhidrat atau garam anhidrat dan uap air. Artinya, molekul air (air hidrat) terlepas dari ikatan dimana
kehilangan air dari hidrat ini menjadi dalam beberapa tahap membentuk suatu rangkaian juga dengan
struktur kristal yang teratur dan mengandung air lebih sedikit. Air hidrat sering terlepas ikatannya
karena pemanasan, jika CuSO4.5H2O dipanaskan, semua airnya hilang, kristal CuSO4 disebut juga
dengan tembaga (III) sulfat hidrat. Jika kristal anhidrat tersebut dibiarkan diudara terbuka, akan
menyerap air dari udara secara terus menerus sampai penta-hidrat terbentuk. Kehilangan air dari
hidrat terjadi beberapa tahap membentuk suatu rangkaian hidrat dengan struktur kristal teratur yang
mengandung air lebih sedikit. Untuk mengetahui bahwa semua air sudah hilang adalah sebagai
berikut :
1.

Memberikan pemanasan pada senyawa hidrat sehingga terjadi perubahan wujud yaitu menjadi

bubuk
2. Terjadi perubahan warna
3.

Gelas tempat pemanasan akan kering dari molekul airnya.

Bila suatu zat terlarut yang berupa fase padat dilarutkan kemudian larutan tersebut diuapkan maka
pada hasil penguapannya yaitu berupa fase padat kembali. Zat padat yang terbentuk tersebut
mengandung air. Istilah-istilah penting dalam mempelajari air hidrat ini adalah sebagai berikut :
1.

Garam anhidrat adalah garam yang telah mengalami kehilangan molekul air, garam ini terbentuk

dari penguraian garam hidrat yang dipanaskan


2.

Garam hidrat adalah garam yang mempunyai sejumlah tetap molekul air dalam setiap molekulnya

3.

Persen komposisi adalah perbandingan massa air kristal terhadap massa garam hidrat atau

perbandingan massa air yang dibebaskan semua dalam air.


Klatrat merupakan molekul-molekul asing yang terperangkap dalam suatu struktur induk yang besar
tanpa ada reaksi kimia. Struktur induk ini bisa berupa atau berasal dari molekul H2O atau molekul
lainnya seperti agrerat aquamon (fenol). Hidrat dari gas mulia dalam molekul air dapat menjadi klatrat
(Wilkinson, 1989 : 205-208).
Selain itu, pada analisis gravimetri praktis terdapat metode-metode penguapan atau pembebasan gas.
Metode pembebasan gas atau penguapan pada hakekatnya bergantung pada penghilangan bahan
penyusun (konstituen) yang mudah menguap (atsiri), dapat dicapai dengan beberapa cara :
1.
2.

Dengan pemijaran sederhana dalam udara atau dalam suatu aliran gas yang tak bereaksi
Dengan pengolahan beberapa regensia kimia, pada mana bahan penyusun yang dikehendaki

dijadikan mudah menguap

3.

Pengolahan dengan suatu regensia kimia, pada mana bahan penyusun yang dikehendaki,

dijadikan tak mudah menguap (tak atsiri).


Zat yang telah dijadikan tak mudah menguap ini dapat diabsorpsi (diserap) dalam sejumlah medium
yang sesuai, yang telah ditimbang. Bila penaksiran ini adalah penaksiran langsung atau bobot residu
ditetapkan dan proporsi bahan penyusun itu dihitung dari bobot yang hilang, yang terakhir ini adalah
metode tak langsung. Penetapan cairan yang melekat pada permukaan atau air kristalisasi dalam
senyawaan terhidrasi, dapat dilakukan hanya dengan memanaskan saja, sampai temperatur yang
sesuai dengan menimbang residunya. Zat-zat yang terurai ketika dipanaskan dapat dipelajari lebih
lengkap pada analisis termal. Air ini juga dapat diabsorpsi dalam sejumlah zat pengering yang sesuai
dengan bobotnya seperti kalsium klorida.
Beberapa unsur, seperti natrium dan kalsium, yang bersenyawa dengan radikal-radikal dari asam yang
mudah menguap atau asam organik, dapat ditetapkan dengan memanaskannya sampai kering dengan
asam sulfat, residu berupa sulfat, lalu ditimbang.
2Hax + H2SO4 Na2SO4 + 2Hx
Logam-logam yang mengganggu tentu saja harus dihilangkan lebih dulu. Satu contoh yang
berhubungan adalah penetapan silika murni dalam residu silika tak murni yang telah dipijarkan.
Residu ini lalu diolah dengan satu campuran asam sulfat dan asam fluorida, silika diubah menjadi
silikon tetrafluorida yang mudah menguap.
SiO2 + 4HF

SiF4 + 2H2O

Residu terdiri dari zat pengatur dan kehilangan bobot dari krus merupakan banyaknya silika murni
yang terdapat, asalkan zat-zat pengkontaminasinya berada dalam bentuk yang sama sebelum dan
sesudah pengolahan dengan asam fluorida, dan tak menguap pada pengerjaan ini. Meskipun silika
bukan satu-satunya unsur yang membentuk fluorida yang mudah menguap, ia adalah unsur yang
paling melimpah dan paling sering dijumpai, maka metode pemisahan dengan penguapan itu
umumnya memuaskan. Pemisahan Kronium sebagai bromil klorida CrO2Cl2 merupakan satu metode
yang mudah untuk menghilangkan kromin, manakala aluminium dan unsur-unsur trivalen lainnya
harus ditetapkan (Setiono, 1998 : 503-505).
Selain dengan cara pengendapan, pemisahan analit murni dapat dilakukan dengan cara penguapan
atau dengan cara pengeringan. Dasarnya adalah penghilangan penyusun yang mudah menguap, yang
dilakukan dengan beberapa cara :
1.

Pemijaran secara sederhana dalam udara atau dalam aliran gas yang tidak ikut bereaksi

(indifferent)
2.

Dengan memakai pereaksi kimia yang dapat mengubah penyusun yang diketahui menjadi lebih

mudah menguap

3.

Dengan memakai pereaksi kimia sehingga senyawa dapat diubah menjadi penyusun yang sukar

untuk menguap.
Pada cara-cara ini juga dapat ditentukan kelembaban atau kadar air hablur suatu bahan dengan cara
memanaskan pada suhu dengan menimbang dapat dihitung kadar air lembab atau air hablur.
Penetapan kadar karbondioksida dalam senyawa-senyawa karbonat dapat dilakukan dengan
penambahan asam berlebihan lalu CO2-nya diserap dengan larutan alkali atau asbes alkalis (ascarite)
gas CO2 didorong keluar dari larutan dengan pemanasan atau dengan dengan mengusirnya
menggunakan aliran udara bebas CO2. Udara untuk keperluan ini harus kering (tidak lembab) dan jika
perlu dikeringkan melalui pengeringan sebelum dilakukan ke alat-alat penyerapan CO2. Penambahan
berat yang terakhir ini merupakan berat dari CO2 yang dicari (Rohman, 2007 : 111-112).
Gravitasi metiko dengan cara penguapan lazim dipakai untuk penentuan kadar air dan karbondioksida.
Air dihilangkan secara terhitung dari cuplikan senyawa anorganik dengan cara penyerapan pada zat
pengering padat. Massa air yang hilang itu ditetapkan dengan cara tak langsung. Disini dianggap
bahwa air merupakan satu-satunya zat yang telah diuapkan. Anggapan ini seringkali tidak benar,
karena pemijaran kadang-kadang tidak semata-mata disebabkan oleh penyerapan air. Selain untuk
penetapan kadar air gravitasi dengan cara penguapan dapat pula dipakai penentuan kadar
karbondioksida. Biasanya senyawa-senyawa karbonat diuraikan dengan asam sehingga dihasilkan gas
karbondioksida yang mudah lepas dari larutan bila dipanaskan (Rivai, 2006 : 316-317).
Sifat polar molekul air penting bila air digunakan sebagai suatu pelarut. Air mudah melarutkan banyak
senyawa ion karena hidrasi senyawa ion-ion itu. Sebuah ion terhidrasi adalah suatu penggugusan ion
itu dengan satu molekul air atau lebih. Dalam larutan banyaknya molekul air yang menggerumuni ionion nampaknya tak tentu, namun sering kali bila suatu larutan air dari suatu garam yang larut
diuapkan, garam itu mengkristal dengan banyaknya molekul air yang tepat tertentu, yang disebut air
kristalisasi. Dalam kebanyakan hal ternyata air kristalisasi dalam garam-garam dikaitkan dengan ion
positif sering kali dalam menamai garam atau dalam menulis rumus untuk menamainya, nama atau
rumus garam tak terhidrasi digunakan untuk garam berhidrasi. Misalnya suatu larutan tembaga sulfat
dapat dinyatakan dengan rumus CuSO4 dalam persamaan, padahal dalam kenyataan baik ion Cu2+
maupun SO42- terhidrasi dalam larutan tersebut, untuk menekankan ada atau tidaknya air terhidrasi
digunakan istilah anhidrat (anhydrous) dan hidrat dalam nama itu untuk membedakan keduanya,
misalnya:
Tembaga sulfat anhidrat CuSO4, tembaga sulfat pentahidrat CuSO4.5H2O, zink klorida anhidrat
ZnCl2, zink klorida heksahidrat ZnCl.6H2O. Penta dan heksa diatas menyatakan banyaknya molekul
air dalam CuSO4.5H2O empat molekul air diikat didekat tiap ion Cu2+ dan satu diikat dalam kristal
antara ion-ion SO42- suatu garam-garam hidrat murni CuSO4.5H2O nampak seperti kering, tidak
kelihatan lembab sama sekali, namun sering kali terdapat beda yang jelas antara garam anhidrat dan

hidrasi, misalnya tembaga sulfat anhidrat CuSO4 berwarna putih, sedangkan senyawa hidratnya
CuSO4.5H2O berwarna biru (Kleinfelter, 1980 : 362-363).
Beberapa senyawa, ketika kristal dari larutan air, dari padatan yang memasukkan molekul air sebagai
bagian dari struktur kristal. Air dihubungkan sebagai kristalisasi atau air hidrasi senyawa dikatakan
berhidrasi itu disebut hidrat, hidrasi biasanya didapatkan dari memanaskan senyawa, meninggalkan
senyawa hidrat, jumlah molekul air digabung dengan satu unit formula dari senyawa anhidrat biasa
sangat tergantung pada kondisi luar yaitu temperatur dan tekanan. Beberapa perbedaan hidrat-hidrat
dapat diketahui. Contohnya kristalisasi dari larutan air pada suhu ruang sebagai dehidrat
Na2CO3.7H2O dan monohidrat Na2CO3.H2O adalah stabil (Peters, 1978 : 110).
Banyak garam dari senyawa-senyawa dengan jumlah mol air tertentu dikombinasikan dengan masing
- masing mol garam. Senyawa hidrat dihubungkan sebagai air kristalisasi atau hidrasi. Senyawa
seperti itu disebut hidrat. Garam hidrat biasanya diubah pada anhidrat dengan pemanasan :
Garam hidrat garam anhidrat + air
Karena itu mungkin untuk menentukan persentase air yang ada seperti pada suatu garam hidrat
dengan menentukan massa yang hilang ketika massa hidrat yang diketahui dipanaskan :
Persentase zat : . 100 %
http://asrianinoniblogspotcom.blogspot.com/2012/02/laporan-lengkap-hidrasi-air.html?
zx=3e284ad924f47acf

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat
ini di Bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain. [4] Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat
1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di Bumi. [5] Air sebagian besar terdapat di laut (air
asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, danlautan es. Air dalam obyek-obyek
tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas
permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada
bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut.[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah memiliki undangundang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004
tentang Sumber Daya Air.

Sifat-sifat kimia dan fisika


Air

Informasi dan sifat-sifat


Nama sistematis

air
aqua,

Nama alternatif

dihidrogen

monoksida,

Hidrogen hidroksida

Rumus molekul

H2O

Massa molar

18.0153 g/mol

Densitas dan fas

0.998 g/cm (cariran pada 20 C)

0.92 g/cm (padatan)

Titik lebur

0 C (273.15 K) (32 F)

Titik didih

100 C (373.15 K) (212 F)

Kalor jenis

4184 J/(kgK) (cairan pada 20 C)

Artikel utama: Air (molekul)


Air

adalah

substansi

kimia

dengan rumus

kimia H2O:

satu molekul air

tersusun

atas

dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atomoksigen. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan

tidak berbau pada

kondisi

standar,

yaitu

pada tekanan 100

kPa

(1

bar)

and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal,
terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom
oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas,
sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsurunsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, danfosfor, sulfur dan klor. Semua elemenelemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan

normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah
karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh
atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan
negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air
memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya
dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan
yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam
kesetimbangan dinamis antara fase cair danpadat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam
bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan)
dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

Elektrolisis air
Artikel utama: Elektrolisis air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini
disebut elektrolisis air. Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron,
tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain
terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion
H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi
keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektrode dan
dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen
peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.
Kelarutan (solvasi)
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut
dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan
zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat
"hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut
menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekulmolekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekulmolekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.

Butir-butir embun menempel padajaring laba-laba.


Kohesi dan adhesi
Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan
parsial negatif (-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan
bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi
karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogenyang berarti, ia (atom
oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam
molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif
elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif
ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen.
Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami ke-polar-annya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Air

DAFTAR PUSTAKA
J.Basset, Rc.Denny.G.H Jehni. Memahami Kimia Analisa Kuantitatif edisi 4. Erlangga. Jakarta. 1994
R.A.Day dan A.L.Undewood. Kimia Analisis Kuantitatif. Erlangga. Jakarta. 1989
Rivai,Harrizul. Asas pemeriksaan kimia. UI.Press. Jakarta . 2006
Rohman dkk. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka belajar. Jakarta. 2007
Dirjen POM. Farmakope Indonesia edisi ketiga. Departemen kesehatan. Jakarta. 1979
Tim dosen kimia dasar. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. UIN Alauddin. Makassar. 2011
Anonim. R.Hidrat. www.scribd.com/doc/137435b (diakses pada tanggal 11 Januari 2012)
EC DIRECTIVE. Lembar data keselamatan bahan. www. merck-chemicals. co. id / PDF. (diakses
pada tanggal 10 Januari 2012)

Lembar Data Keselamatan Bahan


Asam nitrat, ACS reagen
ACC # 96317
Bagian 1 - Kimia Produk dan Identifikasi Perusahaan
MSDS

Nama: Asam

AC424000250,

nitrat,

reagen

ACS Nomor

AC424005000 Sinonim: Asam

Nitrat. Identifikasi Perusahaan:

Katalog: AC424000000,

Azotic;

Engravers

Acros Organik NV

AC424000025,

Nitrat;

Hidrogen

Satu Reagen Lane

Lawn Fair, NJ 07410 Untuk informasi di Amerika Utara, hubungi : 800-ACROS-01 Untuk
keadaan darurat di AS, panggilan CHEMTREC: 800-424-9300
Bagian 2 - Komposisi, Informasi tentang Bahan

EINECS

CAS #

Nama kimia

Persen

7697-37-2

Asam sendawa

69-71%

231-714-2

7732-18-5

Air

Saldo

231-791-2

Simbol bahaya: OC
Frase Resiko: 35 8
Bagian 3 - Identifikasi Bahaya

TINJAUAN DARURAT

ELINCS

Penampilan:. Jernih, kuning ! Bahaya Korosif. Kuat oksidator. Kontak dengan bahan lain dapat
menyebabkan kebakaran. Menyebabkan luka bakar mata dan kulit. Dapat menyebabkan iritasi saluran
pernapasan parah dengan luka bakar mungkin. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan parah
dengan luka bakar mungkin. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan parah dengan luka bakar
mungkin. Organ Sasaran: Tidak ada data. Efek Kesehatan Potensi mata: Menyebabkan luka bakar
mata berat. Dapat menyebabkan cedera mata ireversibel. Dapat menyebabkan kerusakan kimia
konjungtivitis dan kornea. Kulit: Menyebabkan luka bakar kulit. Dapat menyebabkan dalam, ulkus
menembus kulit. Dapat menyebabkan ruam kulit (dalam kasus lebih ringan), dan kulit dingin dan
basah dengan sianosis atau warna pucat. Tertelan: Dapat menyebabkan kerusakan parah dan
permanen

pada

menyebabkan

saluran
perforasi

pencernaan. Menyebabkan
pada

saluran

luka

pencernaan. .

bakar

saluran

Dapat

pencernaan. Dapat

menyebabkan

efek

sistemik Penghirupan: Efek mungkin tertunda. Menyebabkan luka bakar kimia pada saluran
pernapasan. Inhalasi dapat berakibat fatal sebagai akibat dari kejang, edema peradangan, dari laring
dan bronkus, edema pneumonitis kimia dan paru. Aspirasi dapat menyebabkan edema paru. Dapat
menyebabkan efek sistemik. Dapat menyebabkan edema paru akut, asfiksia, pneumonitis kimia, dan
obstruksi saluran napas atas yang disebabkan oleh edema. kronis: inhalasi yang berulang dapat
menyebabkan bronkitis kronis. Paparan berulang dapat menyebabkan erosi gigi. Efek mungkin
tertunda.
Bagian 4 - Tindakan Pertolongan Pertama

Mata: Dapatkan bantuan medis dengan segera. JANGAN memungkinkan korban untuk menggosok
atau tetap mata tertutup. . Irigasi yang luas dengan air yang dibutuhkan (minimal 30
menit) Kulit:Dapatkan bantuan medis dengan segera. Segera basuh kulit dengan banyak air dan sabun
setidaknya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Cuci pakaian
sebelum digunakan kembali. Hancurkan sepatu yang tercemar. Tertelan: JANGAN memancing
muntah. Jika korban sadar dan waspada, beri 2-4 cupfuls susu atau air. Jangan pernah memberikan
apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. . Dapatkan bantuan medis Terhirup: Dapatkan
bantuan medis dengan segera. Hapus dari paparan udara segar segera. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. JANGAN menggunakan mulut ke mulut
resusitasi. Jika pernapasan telah berhenti menerapkan pernapasan buatan menggunakan oksigen dan
perangkat mekanis yang sesuai seperti tas dan masker. Catatan untuk Dokter: Mengobati gejalanya
dan penuh dukungan.
Bagian 5 - Tindakan pencegahan kebakaran

Informasi Umum: Seperti dalam api apapun, memakai peralatan pernapasan mandiri dalam tekanandemand, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara), dan alat pelindung penuh. Kuat oksidator. Kontak
dengan bahan mudah terbakar dapat menyebabkan kebakaran. Selama terjadi kebakaran, gas
menjengkelkan

dan

sangat

beracun

dapat

dihasilkan

oleh

dekomposisi

termal

atau

pembakaran. Gunakan semprotan air untuk menjaga api kontainer terkena dingin. Zat adalah
noncombustible. Gunakan air dengan hati-hati dalam banjir dan jumlah. Media Pemadam: Zat
adalah noncombustible; agen penggunaan paling tepat untuk memadamkan api di sekitarnya. Hubungi
profesional pemadam kebakaran segera.
Bagian 6 - Tindakan Pelepasan Kecelakaan

Informasi Umum: . Gunakan perlengkapan pelindung pribadi yang tepat seperti yang ditunjukkan
dalam Bagian 8 Tumpahan / Kebocoran: Menyerap tumpahan dengan bahan inert (misalnya
vermiculite, pasir atau tanah), kemudian masukkan ke dalam wadah yang sesuai. Hindari limpasan ke
selokan atau saluran yang mengarah ke saluran air. Bersihkan tumpahan segera, mengamati tindakan
pencegahan di bagian Peralatan pelindung. Neutralize tumpahan dengan natrium bikarbonat. Hapus
semua sumber api. Sediakan ventilasi. Sebuah busa uap menekan dapat digunakan untuk mengurangi
uap.
Bagian 7 - Penanganan dan Penyimpanan

Penanganan: Cuci sampai bersih setelah memegang. Hubungi dokter dan cuci sebelum digunakan
kembali. Gunakan hanya di daerah berventilasi baik. Jangan menghirup debu, uap, kabut, atau
gas.Simpan wadah tertutup rapat. Hindari kontak dengan pakaian dan bahan mudah terbakar
lainnya. Jangan pada kulit atau mata. Hindari konsumsi dan inhalasi. Buang sepatu yang
terkontaminasi.Penyimpanan: Jauhkan dari panas, percikan, dan api. Jangan menyimpan bahan
mudah terbakar dekat. Simpan wadah tertutup saat tidak digunakan. Simpan di, daerah sejuk dan
kering, berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak kompatibel.
Bagian 8 - Pengontrolan Pemaparan, Perlindungan Pribadi

Teknik Kontrol: Fasilitas untuk menyimpan atau menggunakan bahan ini harus diperlengkapi
dengan fasilitas pencuci mata dan pancuran keselamatan. Gunakan ventilasi yang memadai untuk
menjaga konsentrasi udara rendah. Batas Paparan

Nama kimia

ACGIH

NIOSH

OSHA - Akhir Pels

2 ppm TWA, 4 ppm 2 ppm TWA; 5 mg/m3 2 ppm TWA; 5 mg/m3

Asam sendawa
Air

STEL

TWA 25 ppm IDLH

TWA

tidak terdaftar

tidak terdaftar

tidak terdaftar

Pels dikosongkan OSHA: Asam nitrat: 2 ppm TWA; 5 mg/m3 TWA, 4 ppm STEL, 10 mg/m3 STEL
Air:.

Tidak

ada

Pels

dikosongkan

OSHA

terdaftar

untuk

kimia

ini Pribadi

Alat

Pelindung Mata:Pakailah kacamata pelindung yang sesuai atau keamanan bahan kimia kacamata
seperti yang dijelaskan oleh mata OSHA dan peraturan perlindungan wajah dalam 29 CFR 1.910,133
atau Standar Eropa EN166. Kulit: Pakailah sarung tangan yang sesuai untuk mencegah pajanan
kulit. Pakaian: Pakai celemek kimia. Kenakan pakaian yang cocok untuk mencegah pajanan
kulit. Respirator: Kenakan NIOSH / MSHA atau Standar Eropa EN 149 disetujui penuh penutup
wajah respirator maskapai dalam modus tekanan positif dengan ketentuan pelarian darurat.
Bagian 9 - Sifat Fisik dan Kimia

Bentuk: Cair Penampilan: jernih, kuning Bau: berbau - bau tajam pH: 1.0 Tekanan Uap: 6,8
mmHg Densitas

Uap: Tidak

tersedia. Tingkat

Penguapan: Tidak

tersedia. Viskositas: Tidak

tersedia.Titik didih: 122 derajat C Pembekuan / Melting Point: -42 derajat C swa-sulut/suhu
penyulutan otomatis Suhu: Tidak tersedia. Titik Nyala: Tidak tersedia. Suhu Dekomposisi: Tidak
tersedia.NFPA Rating: (perkiraan) Kesehatan: 3; mudah terbakar: 0; Reaktivitas: 1 Batas Ledakan,
Bawah: Tidak

tersedia. Atas: .

Tidak

tersedia Kelarutan: Larut. Spesifik

Gravity

Densitas: 1,41Formula Molekul: HNO3 Berat Molekul: 63,01


Bagian 10 - Stabilitas dan Reaktivitas

Kimia Stabilitas: Stabil. Terurai ketika kontak dengan udara, cahaya, atau bahan organik. Kondisi
yang harus dihindari: Suhu yang tinggi, bahan yang tidak kompatibel, sumber pengapian, debu,
kelembaban,

mudah

terbakar

material,

mengurangi

agen. Pertentangan

dengan

Bahan

lain: Mengurangi agen, asam (organik, misalnya asam asetat, asam benzoat, asam format, asam
methanoic, asam oksalat), alkohol dan glikol (misalnya butil alkohol, etanol, metanol, etilen glikol),
aldehid (misalnya asetaldehida, akrolein, kloral hidrat, formaldehida), amida (misalnya butyramide,
diethyltoluamide, dimetil formamida), amina (alifatik dan aromatik, dimetil amina misalnya,
propilamina, piridin, trietilamina), azo, diazo, dan hydrazines (misalnya dimetil hidrazin, hidrazin,
hidrazin metil), karbamat (misalnya carbanolate, karbofuran), caustic ( misalnya amonia, amonium

hidroksida, kalsium hidroksida, kalium hidroksida, sodium hidroksida), sianida (misalnya kalium
sianida, sodium sianida), dithiocarbamates (misalnya ferbam, maneb, metham, Thiram), ester
(misalnya butil asetat, etil asetat, propil format) , eter (misalnya dioksan, furfuran, tetrahidrofuran
(THF)), fluor (anorganik, amonium fluorida misalnya, kalsium fluorida, fluorida cesium), hidrokarbon
(aromatik, benzene misalnya, chrysene, cumen. Produk Pembusukan yang Berbahaya: . Nitrogen
oksida Polimerisasi yang Berbahaya: belum pernah dilaporkan.
Bagian 11 - Informasi Toksikologi

RTECS #:
CAS # 7697-37-2: QU5775000; QU5900000 CAS # 7732-18-5: ZC0110000 LD50/LC50: CAS #
7697-37-2: Terhirup tikus: LC50 = 67 ppm (NO2) / 4H;
<br.
CAS # 7732-18-5:
oral, tikus: LD50 => 90 mL / kg;<br.
Karsinogenisitas:
CAS # 7697-37-2: Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NIOSH, NTP, atau OSHA. CAS # 7732-18-5:.
Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NIOSH, NTP, atau OSHA Epidemiologi: . Tidak ada informasi
ditemukan Teratogenisitas: informasi tidak ditemukan. Efek Reproduksi: . Tidak ada informasi
ditemukan Neurotoksisitas: . Tidak ada informasi yang ditemukan Mutagenik: Tidak ada informasi
yang ditemukan. Studi lain: Lihat entri yang sebenarnya dalam RTECS untuk informasi lengkap.
</br.
</br.
Bagian 12 - Informasi Ekologi

Ekotoksisitas: Tidak ada data yang tersedia. Tidak ada informasi tersedia. Lingkungan: Terrestial:
Selama transportasi melalui tanah, asam nitrat akan larut beberapa materi tanah, khususnya, karbonat
bahan berbasis. Asam akan dinetralisir sampai tingkat tertentu dengan adsorpsi proton juga terjadi
pada bahan tanah liat. Namun, sejumlah besar asam diharapkan tetap untuk transportasi ke arah muka
air tanah. Setelah mencapai permukaan air tanah, asam akan terus bergerak, sekarang ke arah aliran
air tanah. Fisik: Tidak akan terurai atau bioconcentrate. lain: Untuk informasi lebih lanjut, lihat
"BUKU DARI KEADAAN LINGKUNGAN DAN DATA SAMBUNGAN."
Bagian 13 - Pertimbangan Pembuangan

Penghasil limbah kimia harus menentukan apakah suatu bahan kimia dibuang diklasifikasikan sebagai
limbah berbahaya. US EPA pedoman untuk penentuan klasifikasi tercantum dalam 40 CFR Bagian
261,3. Selain itu, generator limbah harus berkonsultasi negara bagian dan lokal peraturan limbah
berbahaya untuk memastikan klasifikasi lengkap dan akurat. RCRA P-Series: Tidak terdaftar. RCRA
U-Seri: Tidak terdaftar.
Bagian 14 - Transportasi Informasi

US DOT
Nama
Pengiriman:

IATA

RID / ADR

IMO

Asam sendawa

Kanada
TDG
Asam
sendawa

Bahaya Kelas:

8 (9.2)

UN Nomor:

UN2031

UN2031

Packing Group:

II

II

Bagian 15 - Informasi Peraturan

US FEDERAL
TSCA
CAS # 7697-37-2 terdaftar pada persediaan TSCA.
CAS # 7732-18-5 terdaftar pada persediaan TSCA. Kesehatan & Keselamatan Pelaporan
Daftar Tidak ada bahan kimia yang dalam Daftar Pelaporan Kesehatan & Keselamatan. Kimia Uji
AturanTak satu pun dari bahan kimia dalam produk ini berada di bawah Peraturan Uji Kimia. Bagian
12b Tidak ada bahan kimia yang terdaftar di bawah 12b Bagian TSCA. TSCA Gunakan Aturan
Baru Signifikan Tidak ada bahan kimia dalam bahan ini memiliki SNUR bawah
TSCA. SARA Bagian 302 (RQ) CAS # 7697-37-2: RQ akhir = 1000 pon (454 kg) Bagian 302
(TPQ) CAS # 7697-37-2: TPQ = 1000 pon, RQ = 1000 SARA Kode CAS # 7697-37 - 2:. akut,
kronis, mudah terbakar Bagian 313 . Bahan ini mengandung asam nitrat (CAS # 7697-37-2, 69 71%),
yang tunduk pada persyaratan pelaporan Pasal 313 dari SARA Judul III dan 40 CFR Part 373 Bersih
Air Act: Bahan ini tidak mengandung polutan udara berbahaya. Bahan ini tidak mengandung 1

depletors Kelas Ozon. Bahan ini tidak mengandung 2 depletors Kelas Ozon. Undang-undang Air
Bersih: CAS # 7697-37-2 terdaftar sebagai Zat Berbahaya di bawah PPA. Tak satu pun dari bahan
kimia dalam produk ini terdaftar sebagai Polutan Prioritas di bawah PPA. Tak satu pun dari bahan
kimia dalam produk ini terdaftar sebagai Polutan Beracun di bawah PPA. OSHA: CAS # 7697-37-2
dianggap sangat berbahaya oleh OSHA.NEGARA CAS # 7697-37-2 dapat ditemukan pada keadaan
berikut hak untuk tahu daftar:. California, New Jersey, Florida, Pennsylvania, Minnesota,
Massachusetts . CAS # 7732-18-5 tidak ada pada daftar negara dari CA, PA, MN, MA, FL, atau
NJ California Tidak ada Risiko Tingkat Signifikan: Tidak ada bahan kimia dalam produk ini
terdaftar. Eropa / Internasional Peraturan Pelabelan Eropa di Sesuai dengan EC
Directive Simbol bahaya: OC Frase Risiko: . R 35 Menyebabkan luka bakar parah R 8 Kontak
dengan bahan mudah terbakar dapat mengakibatkan kebakaran.Keselamatan Phrases: S 26 Jika
kontak dengan mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis. S 36 Pakai pakaian
pelindung yang sesuai. S 45 Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak sehat, segera dapatkan
saran medis (tunjukkan label jika memungkinkan). S23B Jangan menghirup asap. WGK (Air Bahaya
/ Perlindungan) CAS # 7697-37-2: 1 CAS # 7732-18-5:. Tidak ada informasi tersedia Kanada CAS
# 7697-37-2 terdaftar di Daftar DSL Kanada. CAS # 7697-37-2 terdaftar di Daftar DSL Kanada. CAS
# 7732-18-5 terdaftar di Daftar DSL Kanada. CAS # 7732-18-5 terdaftar di Daftar DSL
Kanada. Produk ini memiliki klasifikasi WHMIS C, D1A, E. CAS # 7697-37-2 terdaftar di Daftar
Pengungkapan Kanada Ingredient. CAS # 7732-18-5 adalah tidak tercantum pada Daftar
Pengungkapan Kanada Ingredient. Batas CAS # 7697-37-2: OEL-ARAB Republik Mesir: TWA 2
ppm (5 mg/m3) OEL- AUSTRALIA: TWA 2 ppm (5 mg/m3); STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL-Belgia:
TWA 2 ppm (5,2 mg/m3); STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL-Cekoslowakia: TWA 2,5 mg / m3; STEL 5
mg/m3 OEL-DENMARK: TWA 2 ppm (5 mg/m3) OEL-FINLANDIA: TWA 2 pp m (5 mg/m3);
STEL 5 ppm (13 mg/m3); Kulit OEL-PERANCIS: TWA 2 ppm (5 mg/m3) ; STEL 4 ppm (10 mg/m3)
OEL-JERMAN: TWA 10 ppm (25 mg/m3) OEL-Hongaria : STEL 5 mg/m3 OEL-JEPANG: TWA 2
ppm (5,2 mg/m3) OEL-ATAS FILIPINA: TW A 2 ppm (5 mg/m3) OEL-POLANDIA: TWA 10
mg/m3 OEL-RUSIA: TWA 2 ppm; STEL 2 mg/m3; Kulit OEL-SWEDIA: TWA 2 ppm (5 mg/m3);
STEL 5 ppm (13 mg/m3) OEL-SWISS: TWA 2 ppm (5 mg/m3); STEL 4 ppm (1 mg/m3) OELTHAILAND: T WA 2 ppm (5 mg/m3) OEL-TURKI: TWA 2 ppm ( 5 mg/m3) OEL-INGGRIS : TWA
2 ppm (5 mg/m3); STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL DI BULGARIA, KOLOMBIA, JORDAN, KOREA
cek ACGIH TLV OEL DI SELANDIA BARU, SINGAPURA, VIETNAM cek ACGI TLV
Bagian 16 - Informasi Tambahan

MSDS Tanggal Buat: 1997/12/16 Revisi # 4 Tanggal: 2001/12/06


Informasi di atas diyakini akurat dan mewakili informasi terbaik saat ini tersedia bagi kita. Namun,

kami tidak membuat jaminan yang dapat diperjualbelikan atau garansi lain, tersurat maupun
tersirat, sehubungan dengan informasi tersebut, dan kami mengasumsikan bahwa tidak ada
kewajiban yang timbul dari penggunaannya. Pengguna harus melakukan penyelidikan sendiri untuk
menentukan kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu mereka. Dalam acara tidak akan Fisher
bertanggung jawab atas segala klaim, kerugian, atau kerusakan pihak ketiga atau untuk kehilangan
keuntungan atau kerusakan khusus, tidak langsung, insidental, konsekuensial atau teladan, apapun
yang timbul, bahkan jika Fisher telah diberitahukan kemungkinan seperti kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai