PSIKOANALISIS
HUMANISTIK
Asumsi-Asumsi Dasar
Asumsi paling dasar : Kepribadian individu
dapat dipahami hanya dalam terang sejarah
manusia.
Diskusi mengenai situasi manusia selalu
mendahului diskusi kepribadian, [dan]
psikologi harus dilandaskan kepada konsep
antropologis-filosofis tentang eksistensi
manusia.
Fromm menyetujui tentang gagasan
Evolusioner Manusia
Kemampuan Rasio adalah Berkah sekaligus
Kutukan Di satu sisi mengijinkan
manusia untuk bertahan dan di sisi lain
memaksa mereka untuk memecahkan dikotomi
dasar yang tak terpecahkan yaitu Dikotomi
Eksistensial
Dikotomi Eksistensial
Kesadaran diri mengatakan bahwa kita pasti akan
mati namun manusia berusaha untuk menolak
dikotomi ini dengan mempostulasikan hidup
sesudah mati
Manusia sanggup mengkonsepsikan tujuan
realisasi diri namun manusia juga sadar bahwa
hidup terlalu singkat untuk mencapai tujuan
tersebut
Manusia sebagai individu yang terpisah namun
kebahagiaannya bergantung kepada perasaan
bersatu dengan sesamanya.
Kebutuhan-Kebutuhan Eksistensial
Keterhubungan (Relatedness)
Transedensi (Transcendence)
Keberakaran (Rootedness)
Rasa Identitas (Sense of Identity)
Kerangka Orientasi (Frame of Orientation)
Keterhubungan (Relatedness)
Yaitu dorongan untuk menyatu dengan pribadi lain di luar dirinya.
Ketundukan
Keterhubungan
Menguasai
Menyenangkan
tapi sesuatu hal
yang tidak sehat
Hub. Yang
Simbiotik
Mencintai
Menderita
Pelemahan
Pengandalan
Diri Sendiri
Kekuatan
Batin
Menghalangi
Pertumbuhan
Integritas
Psikologi
Kesehatan
Psikologi
Transedensi (Transedence)
Yaitu desakan untuk naik mengatasi eksistensi pasif dan
aksidentalnya menuju wilayah kebertujuan dan kebebasaan
(Fromm, 1981)
Positif
Kreatif
Negatif
Destruktif
Transedensensi
Keberakaran (Rootedness)
Yaitu Kebutuhan untuk membangun akar-akar atau merasakan aman di
dunia layaknya di rumah sendiri
Produktif
Keberakaran
Non
Produktif
Menghubungkan Diri
dengan dunia luar
Fiksasi / menempel/tidak
mau maju
Pribadi yang
Sehat
Penderita
Neurotik
Kerangka Orientasi
(Frame of Orientation)
Yaitu Peta Jalan untuk menjadi penunjuk jalan mereka ke dunia. Tanpa peta,
manusia akan mengalami kebingungan dan ketidaksanggupan untuk
bertindak dengan suatu tujuan dan suatu konsistensi.
Sebuah kerangka orientasi memampukan manusia mengorganisasikan
beragam stimuli yang datang pada mereka.
Peta Jalan tanpa Tujuan atau Sasaran = Tidak berarti
Tujuan Akhir atau Objek Devosi berfokus pada energi manusia dalam sebuah
arah yang tunggal, yang memampukan kita mentransendesikan eksistensi
kita yang terisolasi dan memeberikan makana bagi hidup kita. (Fromm, 1976)
Mekanisme-mekanisme Pelarian
(Fromm, 1941)
Otoritarianisme (Authoritarianism)
Destruktivitas (Destructiveness)
Konformitas (Conformity)
Kebebasan Positif
Mekanisme-mekanisme Pelarian
Otoritarianisme (Authoritarianism)
Kecenderungan seseorang untuk menyerahkan independensi
diri individualnya dan mencampur adukkan dirinya dengan
seseorang atau sesuatu di luar dirinya, demi memperoleh
kekuasaan yang tidak dimiliki individu tersebut
Masokhisme dan Sadisme
Destruktivitas (Destructiveness)
Kecenderungan untuk menjauhi orang lain. Dengan
menghancurkan, para pelaku destruktivitas berusaha
memulihkan rasa berkuasanya yang hilang.
Mekanisme-mekanisme Pelarian
Konformitas (Conformity)
Pribadi yang berkonformitas berusaha melarikan diri dari
perasaan kesendirian dan keterkucilan dengan menyerahkan
individualitas mereka untuk menjadi apa pun yang orang lain
inginkan bagi mereka.
Kebebasan Positif
Seseorang, bisa tetap menjadi bebas tanpa harus merasa
sendirian, kritis namun tidak dipenuhi keraguan, independen
namun tetap menjadi bagian integral dari umat manusia.
Karya-Karya Fromm