Laporan Manajemen Keperawatan
Laporan Manajemen Keperawatan
id
LAPORAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG OBSERVASI JINGGA B-1
RSUD SIDOARJO
CREDIT
Laporan adalah laporan
untuk praktik profesi
keperawatan. 3 bulan
kami menjalani praktik
profesi keperawatan di
RSUD sidoarjo. Terima
kasih kepada Bu Puji
andayani, yang telah
membimbing kami. We
love you all. Dan tak lupa
kepada para pembimbing
stikes bina sehat ppni.
Yang telah mendidik kami.
Semoga laporan ini bisa
bermanfaat bagi siapa
OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
AMAR AKBAR
ARUM TRI KUSUMA
CHATERINA JANES P
DIA METASARI
DIDIK MARDIANTO
DEDI KURNIAWAN
DWI MUJI SAYOGO
EKA DIAN SAFITRI
EKA NUR SOEMAH
HERNOWO BUDI SETIAWAN
NUR ITTIKAFIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus
bersifat kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret
dalam pelaksanaannya. Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan
perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. Hal ini bekaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia.
Menurut Gilles (1986) diterjemahkan oleh Dika Sukmana dan Rika Widya
Sukmana (1996), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam
menyelesaikan pekaryaan melalui orang lain, sedangkan managemen keperawatan
adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Manajer keperawatan dituntut untuk
merencanakan, mengorganisasian, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang
seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
Berdasarkan pengambilan data pada 22 responden (pasien yang akan
KRS, dan telah 3 hari MRS) tanggal 05 oktober 2009 yang dilakukan oleh
mahasiswa profesi S1 keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI tentang kepuasa
customer terhadap pelayanan rawat inap RSU Daerah Sidoarjo ruang observasi
mawar jingga B1 diketahui sebesar 50% (11 klien) menilai sangat puas terhadap
pelayanan rumah sakit, 32% (7 klien) menilai puas terhadap pelayanan rumah
sakit, 9% (2 klien) cukup puas terhadap pelayanan rumah sakit, 0% tidak puas
terhadap pelayanan rumah sakit. Hasil akhir desiminasi ke-2 kelompok A1 dan A2
yang telah melakukan praktek profesi keperawatan menejemen dengan
menerapkan MAKP sesuai standart diketahui timbang terima (79% baik, 21%
cukup, 0% kurang, 0% tidak baik), ronde keperawatan (71% baik, 22% cukup,
7% kurang, 0% tidak baik), sentralisasi obat (43% baik, 57% cukup, 0% kurang,
0% tidak baik), supervise (79% baik, 14% cukup, 7% kurang, 0% tidak baik),
discart planning (79% baik, 21% cukup) dan dokumentasi (79% baik, 21% cukup,
0% kurang, 0% tidak baik). Sedangkan berdasarkan observasi MAKP masih
belum terlaksana dengan baik.
Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip manajemen
keperawatan dan model pemberian asuhan keperawatan profesional yang
sesuai dengan prinsip MAKP yang dijalankan.
1.2.2
Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa mampu :
1. Menganalisis lingkungan suatu ruang perawatan dan menghitung
kebutuhan tenaga keperawatan disuatu ruangan perawatan.
2. Melaksanakan peran sesuai dengan model MAKP yang telah ditentukan.
3. Melakukan supervise keperawatan.
4. Melakukan ronde keperawatan.
5. Melakukan timbang terima keperawatan
6. Melakukan Discharge Planning.
7. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan model
problem, intervensi, dan evaluasi.
8. Melakukan penerapan sentralisasi obat
9. Menganalisis tingkat keberhasilan post pelaksanaan MAKP yang
diterapkan.
1.3 Manfaat
1.3.1
Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga
dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP
yang diaplikasikan di ruang mawar jingga B1.
1.3.3
1.3.4
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses manajemen keperawatan
yang meliputi pengumpulan data, analisa SWOT, dan identifikasi masalah.
2.1. Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Falsafah RSUD Sidoarjo
2.1.1 VISI
Menjadi RS mandiri dengan pelayanan prima
2.1.2 MISI
Kepala Ruangan
Puji
A.SKM.beberapa
S.Kep, Ns
analisa SWOT sehingga
didapatkan
rumusan masalah, kemudian
dipilih satu sebagai prioritas masalah.
2.2.1 TENAGA DAN PASIEN (M1/MAN)
Analisis
tenaga
non Malam
keperawatan,
Katim
Pagi ketenagaan, jumlah
Katim
Sore keperawata danKatim
Sumber wati
Diah Ayu Amd.Kep
Eli Ari A, Amd,Kep
latar belakang pendidikan, status kepegawaian, jabatan, jenis pelatihan yang
diikuti, struktur organisasi, kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat
PA
ketergantungan
pasien.
M. Yusuf
a.
PA
Cahyo, Amd,Kep
PA
Dina A Amd,Kep
Struktur Organisasi
PA
Tery
PA
Andriyani
PA
Miffatul J. amd,kep
PA
Dewi A amd,kep
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep.
PA
Latifa S,Kep,Ns
b. Tenaga perawat
Jumlah tenaga keperawatan tingkat pendidikan di Ruang Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo adalah sebagai berikut.
No.
1.
Nama
Puji Andayani,
S.KM,S.Kep.Ns
Jenis
Kelamin
Pendidikan
S1 Kep
PNS
Status Kepegawaian
Kontrak
Volunter
PNS
Jabatan
Masa
Kerja
KARU
24 th
PERAWAT
27 th
2.
Sumberwati, Amd.Kep
P
3.
4.
5.
6.
P
P
Miftahul Jannah,
Amd.Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
PNS
PNS
PNS
PNS
PERAWAT
PERAWAT
8 th
10 th
PERAWAT
PERAWAT
7.
Andriyani, Amd.Kep
8.
9.
Rizki, Amd.Kep
10.
11.
12.
Terry Indra
Kurniawan,Amd.Kep
13.
14.
D3 Kep
S1 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
D3 Kep
PERAWAT
PERAWAT
PERAWAT
PERAWAT
PERAWAT
PERAWAT
PERAWAT
PERAWAT
2 th
3,5 th
3,5 th
2 th
2 th
2 th
BLS
Kualifikasi
Tata Usaha (Medical record)
Ahli gizi
Helper
Cleaning service
Jumlah
1 orang
1 orang
1 orang
2 orang
Jenis
SMA
d. Tenaga Medis
Tenaga medis di ruang MJB1 RSUD Sidoarjo terdiri dari :
No.
1
2
3
4
5
6
Kualifikasi
Dokter bedah umum
Dokter bedah syaraf
Dokter urologi
Dokter IPD
Dokter Jantung
Dokter Saraf
Jumlah
4
1
1
1
1
1
1.
S1
2.
Ners
Jumlah
11 orang
ambulasi.
Observasi tanda vital tiap 4 jam.
Pengobatan lebih dari 1 kali.
Pakai foley kateter.
Pasang infuse, intake out-put dicatat.
Pengobatan perlu prosedur.
Perawat Minimal
: 1-2 jam / 24 jam
Perawat Intermediet / Partial : 3-4 jam / 24 jam
Perawat Total
: 5-6 jam / 24 jam
10
Jumlah
Pagi
Sore
Malam
pasien
pasien
Total care
3
3x0,36=1,08 3x0,36=1,08 3x0,20=0,60
Partial care
6
6x0,27=1,62 6x0,15=0,90 6x0,10=0,60
Minimal care
8
8x0,17=1,36 8x0,14=1,12 8x0,07=0,56
Total
17
4,06
3,10
1,76
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 4
orang
Dinas siang : 3
orang
Dinas malam : 2
orang
Jumlah
:9
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x9 =2,77 (dibulatkan menjadi 3)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 5 Oktober
2009 di Ruang Mawar Jingga B1 adalah 9 orang (ditambah dengan kepala
ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 3 orang = 13 orang.
Jadi kebutuhan tenaga belum mencukupi.
Ruang Observasi Mawar JinggaB1
Klasifikasi
Jumlah
Pagi
Sore
Malam
pasien
pasien
Total care
3
3x0,36=1,08 3x0,36=1,08 3x0,20=0,60
Partial care
4
4x0,27=1,08 4x0,15=0,60 4x0,10=0,40
Minimal care
6
6x0,17=1,02 6x0,14=0,84 6x0,07=0,42
Total
13
3,18
2,52
1,42
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 3
orang
Dinas siang : 3
orang
Dinas malam : 1
orang
Jumlah
:7
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x7 =2,16 (dibulatkan menjadi 2)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 5 Oktober
2009 diruang observasi MJB1 adalah 7 orang (ditambah dengan kepala ruangan
1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 2 orang = 10 orang.
2) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal 6 Oktober
2009
11
Jumlah
Pagi
Sore
Malam
pasien
pasien
Total care
8
8x0,36=2,88 8x0,36=2,88 8x0,20=1,60
Partial care
3
3x0,27=0,81 3x0,15=0,45 3x0,10=0,30
Minimal care
6
6x0,17=1,02 6x0,14=0,84 6x0,07=0,42
Total
17
4,71
4,17
2,32
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 5
orang
Dinas siang : 4
orang
Dinas malam : 2
orang
Jumlah
: 11 orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x11 =3,39 (dibulatkan menjadi 3)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 6 Oktober
2009 diRuang Mawar Jingga B1 adalah 11 orang (ditambah dengan kepala
ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 3 orang = 15 orang. Jadi
kebutuhan tenaga belum mencukupi.
Ruang Observasi Mawar Jingga B1
Klasifikasi
Jumlah
Pagi
pasien
pasien
Total care
5
5x0,36=1,80
Partial care
2
2x0,27=0,54
Minimal care
4
4x0,17=0,68
Total
11
3,02
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 3
orang
Dinas siang : 3
orang
Dinas malam : 2
orang
Jumlah
:8
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x8 =2,47 (dibulatkan menjadi 2)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk
Sore
5x0,36=1,80
2x0,15=0,30
4x0,14=0,56
2,66
Malam
5x0,20=1,00
2x0,10=0,20
4x0,07=0,68
1,88
Jumlah
pasien
4
7
Pagi
Sore
Malam
4x0,36=1,44
7x0,27=1,89
4x0,36=1,44
7x0,15=1,05
4x0,20=0,80
7x0,10=0,70
12
Minimal care
Total
1
12
1x0,17=0,17
3,50
1x0,14=0,14
2,63
1x0,07=0,07
1,57
Jumlah
Pagi
Sore
Malam
pasien
pasien
Total care
4
4x0,36=1,44 4x0,36=1,44 4x0,20=0,80
Partial care
3
3x0,27=0,81 3x0,15=0,45 3x0,10=0,30
Minimal care
0
0x0,17=0
0x0,14=0
0x0,07=0
Total
7
2,25
1,89
1,10
Total tenaga perawat
Dinas pagi : 2
orang
Dinas siang : 2
orang
Dinas malam : 1
orang
Jumlah
:5
orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
86x5 =1,54 (dibulatkan menjadi 2)
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 7 Oktober
2009 diruang Observasi Mawar Jingga B1 adalah 5 orang (ditambah dengan
kepala ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 2 orang = 8 orang.
13
September 2009
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Jenis Penyakit
Cidera Kepala
NIDDM
Vomiting
Stroke
HIL
Combus
Appendiks
CKD
BPH
Ca Mammae
Total
Jumlah Klien
6
81
63
52
14
7
16
10
39
20
308
Presentase
1,95%
26,29%
20,45%
16,88%
4,55%
2,27%
5,19%
3,25%
12,66%
6,49%
100%
14
B2
E
B
H
I
J
Keterangan :
A : Gudang
B : Nurse station mahasiswa
C : Nurse station
D : Ruang tetanus
E : R Bedah Umum
F : Nure station
G : R.Karu
H : R.Observasi
i : R. combus
j : R. Mawar Hijau.
K : Gedung baru
L : R. Mawar Kuning
JUMLAH
TOTAL
BED
TERPAKAI
OBSERVASI
13
13
BED
TIDAK
TERPAKAI
0
15
BEDAH UMUM
17
COMBUS
8
TOTAL
38
Gambaran umum jumlah tempat tidur di
4
13
0
0
17
13
ruang Mawar Jingga B1 tanggal 5
Oktober 2009:
Jumlah bed
JUMLAH
TOTAL
13
17
8
38
BED
TERPAKAI
11
6
0
17
BED TIDAK
TERPAKAI
2
11
8
21
BED
TERPAKAI
Oktober 2009
Jumlah bed
16
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
dari :
Mawar Jingga B1 memiliki 38 tempat tidur dengan rincian :
- Ruang bedah umum
: 17 bed
- Ruang observasi
: 13 bed
- Ruang combusio
: 8 bed
Kursi
: 15 buah
Bantal
: 38 buah
Kipas angin
: 6 buah
Kursi roda
: 1 buah
Kamar mandi dan wc
: 2 buah
Sketsel stenlis
: 2 buah
Tempat sampah medis/non
: 5/5 buah
Tempat cucian
: 3 buah
Lampu
: 6 buah
Wastafel
: 1 buah
Jam dinding besar
: 2 buah
Lemari pasien
: 38 buah
Lampu emergency
: 2 buah
Mika observasi
: 38 buah
Urinal
: 3 buah
Alat medik
No
Nama Barang
Jumlah Yang
Tersedia
Kondisi
Keperawatan Alat
Ruang Mawar Jingga B1
1.
Tensimeter
Baik
2.
Stetoskop
Baik
3.
EKG
Baik
4.
Temometer
Baik
5.
2/2
Baik
6.
Slym Saker
Baik
7.
WSD
Baik
8.
Ambubag putih
Baik
9.
Baik
10.
Baik
11.
Baik
17
12.
Tromol besar
Baik
13.
Baik
14.
Tromol sedang
Baik
15.
Senter
Baik
16.
Nabulazer
Baik
17.
Urinal/pispot
Baik
18.
Bengkok
Baik
19.
Baskom
Baik
20.
Drassing care
Baik
21.
Korentang
Baik
22.
Bak injeksi
Baik
23.
Kom/tutup
Baik
24.
Tabung O2
10
Baik
25.
Troli instrumen
Baik
26.
Manometer
Baik
27.
Baik
28.
Blas spuit
Baik
29.
Standart Infus
11
Baik
30.
Alat ukur BB
Baik
Alat tenun
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
: 2 buah
: 38 buah
: 5 buah
:3/2 buah
: 38 buah
: 30 buah
: 3 buah
: 7 buah
: 39 buah
: 5 buah
Administrasi Penunjang
1) Buku Injeksi
2) Lembar Observasi
3) Lembar Dokumentasi
4) Buku TTV
5) Buku Timbang Terima
6) SOP (Standart Operasional Prosedur)
7) SAK (Standart Asuhan Keperawatan)
8) SPM (Standart Pelayanan Minimal)
18
9) Buku Makanan
10) Buku Obat
11) Buku Inventaris
12) Buku Penerimaan Darah
13) Buku Pasien Pulang
14) Buku Registrasi
15) Buku Wajib Baca
16) Buku Rincian pasien pindah
2.2.3 METODE PEMBERIAN ASKEP (M3-METHODE)
Penerapan Model Asuhan Keperawatan
a.
keperawatan di
masa depan. Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil dari
19
perawat
ruangan tentang
Prosentase
78,57
21,43
0
0
100
20
Timbang Terima
Prosentase
78,57
21,43
0
0
100
21
22
Prosentase
71,43
21,43
7,14
0
100
23
praktek
managemen
keperawatan,
sebagai
tugas
untuk
Prosentase
42,86
57,14
0
0
100
keperawatan.
Berdasarkan
tabel
diatas
diketahui
bahwa
24
Supervisi
merupakan
upaya
untuk
membantu
pembinaan
dan
di
Ruang MJB 1 hanya bersifat tidak langsung sesuai dengan keadaan ruangan
dan tidak ada penjadwalan yang rutin tentang kegiatan supervisi sehingga tidak
ada pendokumentasian kegiatan yang sudah di supervisi. Diruang MJB1 telah
memiliki SAK (Standar Asuhan Keperawatan) dan SOP (Standar Operasional
Prosedur), selain itu terdapat tenaga yang berkompeten untuk menjadi
supervisor. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pelaksanaan supervisi di
ruang MJB1 termasuk kategori baik 79%.
g. Discharge Planning
.
25
Perencanaan
pulang
merupakan
bagian
penting
dari
program
keperawatan klien yang dimulai segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal
ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerjasama antar tim
kesehatan, klien dan keluarga kien. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan
79% perawat termasuk kategori baik dalam pelaksanaan discharge planning.
Perawat di ruang MJB1 selalu melakukan discharge planning setiap pasien
akan pulang akan tetapi ruangan MJB1 belum memiliki format khusus tentang
discharge planning.Selain itu isi dari discharge planning belum dilakukan
secara optimal karena hanya meliputi pemberian informasi tentang waktu
kontrol dan obat yang harus diminum (keteraturan minum obat) dan tidak
tersedianya leaflet yang berguna bagi pasien sebelum pasien pulang. Sehingg
nanti saat dirumah pasien bisa melihat kembali liflet jika pasien lupa dengan
informasi yang diberikan perawat.
2.2.4 PEMBIAYAAN (M4-MONEY)
Sebagian besar sumber pembiayaan ruangan berasal dari rumah sakit yang
diperoleh dari APBD Propinsi Jawa Timur. Pembiayaan pasien sebagian besar dari
JAMKESMAS, sedangkan sisanya dari ASKES PNS, Jamsostek, Askes swasta dan
umum (biaya sendiri).
26
JENIS
PELAYANAN
Traksi/Reposisi
2.
Degloving
<2%
3-5 hari
90%
80%
3.
Open fraktur
<8 jam
7-8 hari
80%
85%
4.
Gangren
vasikuler
< 8 jam
3-4 hari
80%
80%
5.
Abses
Osteomyelitis
1 hari
5-7 hari
80%
80%
6.
Aff
plate/Gaglion
<5 hari
3-5 hari
80%
80%
7.
Trepanasi tumor
otak superficial
4 hari
10-14 hari
80%
80%
0,5%
80%
2 hari
4 hari
0,02 %
80%
90%
8.
Cranioplasty
INDIKATOR
STANDART
TARGET
< 3 hari
1-2 hari
80%
80%
27
NO ANALISIS SWOT
BOBOT
1.
M1 Dan M2 (Sarana , Prasarana
Dan Ketenagaan)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Adanya
pembagian
jam
0,1
kerja/shift dan penanggung
jawab shift
2. RS memberikan kesempatan
0,1
kepada perawat untuk
meneruskan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi (S1
kep) yang saat ini ada 2 orang
3. Mempunyai sarana dan
0,05
prasarana untuk pasien dan
tenaga kesehatan
4. Mempunyai peralatan
0,05
oksigenasi dan semua
perawat ruangan mampu
menggunakannya.
5. RSUD Sidoarjo memberikan
0,10
kesempatan untuk belajar
manajemen keperawatan
secara luas.
6. RSUD Sidoarjo merupakan
0,20
tipe B non pendidikan.
7. RSUD Sidoarjo mendapatkan
0,05
16 Akriditasi
8. Terdapat administrasi
0,05
penunjang.
9. Terdapat Nurse station.
0,10
10. Adanya tugas, peran, dan
0,10
wewenang yang jelas.
11. Jenis ketenagaan S1
0,10
Keperawatan 2 orang dan D3
keperawatan 12orang,
administrasi 1 orang,
mahasiswa: 11 orang S1
keperawatan STIKES BINA
SEHAT PPNI
mojokerto,dokter PPDS 3
orang, dokter muda 10 orang,
helper 1 orang dan cleaning
servis 1 orang
TOTAL
RATING BXR
0,3
0,3
0,15
0,15
0,30
0,80
0,20
0,15
3
2
0,30
0,20
0,30
KET
S-W
3,152,60=
0,55
3,15
28
WEAKNESS
1. Ketidakseimbangan antara
jumlah perawat dan pasien
(minimal care, partial care
dan total care)
2. Belum terpakainya sarana
dan prasarana secara optimal.
3. Sebagian perawat belum
memahami tentang peran dan
fungsinya
4. Belum dipahaminya
tanggung jawab dan tanggung
gugat secara benar
5. Kurangnya disiplin pegawai
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya dukungan kepala
ruangan untuk melaksanakan
manajemen (MAKP) secara
baik dan benar sesuai dengan
model MAKP (tim)
2. Adanya program pelatihan
atau seminar khhusus tentang
manjemen keperawatan
3. Adanya mahasiswa S1
keperawatan yang sedang
praktik manajemen
keperawatan
4. Adanya kerjasama yang baik
antar mahasiswa dengan
perawat ruangan
5. adanya kebijakan pemerintah
tentang profesionalisasi
perawat.
TOTAL
THREATENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
2. Makin tingginya kesadaran
masyarakat tentang hukum
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
4. Persaingan antar rumah sakit
semakin ketat
5. Rendahnya kesejahteraan
perawat
TOTAL
0,20
0,60
0,20
0,60
0,20
0,60
0,20
0,40
0,20
0,40
2,60
0,2
0,6
0,20
0,60
0,25
0,75
0,15
0,45
0,30
0,6
3,00
0,30
0,60
0,20
0,60
0,15
0,45
0,15
0,30
0,20
0,40
O-T
3,002,35=
0,65
2,35
29
2.
M3 (METHODE) MAKP
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. RSUD
Sidoarjo memiliki
visi, misi dan motto sebagai
acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan
2. Ruang MJB1 menggunakan
MAKP dengan metode Tim
3. Berdasarkan
kuesioner
kepuasan pasien yang disebar
pada tanggal 5-6 oktober
2009, didapatkan 50% sangat
puas, 33 %, 9% cukup puas
dan 0% tidak puas.
4. SDM sebagian besar tenaga
keperawatan ruang mawar
jingga B1 adalah lulusan D3
keperawatan yaitu sebesar
12,orang dan sebagian kecil
lulusan S1 keperawatan yaitu
2 orang.
5. RS mengadakan pelatihan
untuk para perawat dan
kesempatan
untuk
meningkatkan
jenjang
pendidikan formal.
6. Memiliki standart asuhan
keperawatan (SAK), standart
operasional prosedur(SOP),
standart pelayanan minimal
( SPM).
7. Terdapat
tenaga
non
keperawatan : 1 orang
administrasi, 1 orang ahli
gizi, 1 orang helper dan 2
cleaning service.
8. Dalam pengkajian didapatkan
43% penerapan MAKP dalam
kategori baik, dan 57% cukup
TOTAL
WEAKNESS
1. Adanya konflik peran atau
peran ganda pada perawat
yaitu merangkap sebagai
administrasi pada shift sore
dan malam hari.
2. Terdapat 12 orang lulusan D3
keperawatan sehingga belum
memahami
tentang
manajemen MAKP
3. Pendokumentasian
proses
keperawatan belum optimal.
Tindakan keperawatan yang
sudah
dilakukan
tidak
0,20
0,8
0,20
0,8
0,10
0,3
0,10
0,4
0,10
0,3
0,15
0,45
0,05
0,10
0,10
0,20
S-W
3,352,30=
1,05
3,35
0,2
0,40
0,2
0,40
0,2
0,40
30
didokumentasikan,
yang
paling
sering
didokumentasikan
adalah
tindakan kolaboratif.
4. Sentralisasi
obat
sudah
dilakukan di ruangan bila ada
mahasiswa
praktik
manajemen (selebihnya tidak
dilakukan karena belum
adanya kebijakan mengenai
sentralisasi obat).
5. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar
jingga B1 bila ada mahasiswa
praktik
manajemen
(selebihnya tidak dilakukan)
6. Perbandingan jumlah perawat
dengan pasien tidak seimbang
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya 10 orang mahasiswa
S1 keperawatan STIKES
Bina Sehat PPNI yang
praktek profesi manajemen
keperawatan di ruang mawar
jingga B1 RSUD Sidoarjo
2. Ada Kerja sama yang baik
antara mahasiswa STIKES
dengan perawat yang ada
diruangan mawar jingga B1
3. Ada kerja sama antara
institusi
STIKES
PPNI
dengan RSUD Sidoarjo
4. Terbukanya
kesempatan
melanjutkan pendidikan pada
program S1 keperawatan
kelas khusus
TOTAL
THREATENED
1. Pembagian tugas, peran, dan
wewenang sudah jelas pada
setiap anggota tim, namun
pada pelaksanaannya tidak
sesuai karena terbatasnya
tenaga perawat sehingga
mempengaruhi MAKP
2. Persaingan antar RS yang
semakin ketat
3. Makin
tinggi
kesadaran
masyarakat akan hukum
4. Makin
tinggi
kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
5. Semakin tinggi pendapatan
0,1
0,30
0,1
0,20
0,2
0,60
2,30
0,25
0,75
0,20
0,40
0,15
0,30
0,40
1,2
O-T
2,652,40=
0,25
2,65
0,30
0,60
0,15
0,45
0,15
0,45
0,10
0,30
0,20
0,40
31
3.
DOKUMENTASI
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya
format
pendokumentasian
berupa
resume keperawatan
2. Sudah
ada
sistem
pendokumentasian SOR
3. Dokumentasi keperawatan:
- Pengkajian menggunakan
persistem
- Diagnosa keperawatan s/d
evaluasi SOAP
4. Adanya kemauan perawat
untuk
melakukan
pendokumentasian (57%)
5. 76% dokumentasi telah diisi
secara lengkap dan benar
berdasarkan observasi pada
status pasien
6. Adanya pengawasan terhadap
sistematika
pendokumentasian
7. Adanya SAK dan SOP.
TOTAL
WEAKNESS
1. Rata-rata kebutuhan perawat
per hari 12 orang
2. Data SOAP pada evaluasi
keperawatan pasien kurang
jelas selain itu SOAP tidak
dilakukan didepan pasien
3. Tindakan keperawatan yang
sudah
dilakukan
belum
didokumentasikan
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Kerjasama yang baik dalam
pendokumentasian
antara
perawat, dokter, ahli gizi dan
mahasiswa
2. Adanya mahasiswa S1 kep
0,10
0,20
2,40
0,20
0,80
0,20
0,60
0,10
0,30
0,10
0,30
0,20
0,60
0,10
0,30
0,10
1
0,10
3,00
0,30
0,30
0,40
0,40
0,30
0,90
S-W=
3,001,60=
1,40
1,60
0,50
1,00
0,50
1,50
O-T=
2,502,40=
0,10
32
2,50
0,35
1,40
0,35
0,70
0,30
0,30
TOTAL
1
4.
RONDE KEPERAWATAN
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Ruang
MJB1
memiliki
Standart Pelayanan Minimal
(SPM)
2. 48,4% penyakit terbanyak di
MJB1 adalah cidera kepala
yang kemungkinan besar bisa
terjadi masalah keperawatan
yang perlu diadakan ronde
keperawatan
3. Ronde
keperawatan
dilakukan
bersama-sama
dengan tim keperawatan, tim
medis dan ahli gizi
4. Tujuan dari dilakukan ronde
keperawatan
adalah
meningkatkan
kemampuan
untuk memodifikasi renpra
dan menumbuhkan pemikiran
tentang tindakan keperawatan
yang sesui dengan masalah
klien
5. SDM: staf tenaga perawat
Mawar Jingga B1 terdapat 2
orang
lulusan
S1
Keperawatan,
12 orang
Lulusan D3 Keperawatan
2,40
0,30
0,90
0,10
0,20
0,10
0,20
0,20
0,20
0,20
0,60
S-W=
2,102,30=
-0,20
33
TOTAL
WEAKNESS
1. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar
jingga B1 bila ada mahasiswa
praktik
manajemen
(selebihnya tidak dilakukan)
2. Pengetahuan perawat tentang
ronde keperawatan kurang
optimal karena karakteristik
tenaga
yang
memenuhi
kualifikasi belum merata
(lebih
banyak
D3
keperawatan daripada S1
keperawatan)
3. Jumlah tenaga keperawatan
dan
jumlah
tingkat
ketergantungan pasien tidak
seimbang.
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1.
Adanya pelatihan
manajemen
keperawatan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
perawat
tentang manajemen
2.
Tersedianya
kesempatan
untuk
melaksanakan
ronde
keperawatan apabila ada
mahasiswa praktek.
3.
Adanya kerjasama
yang baik antara perawat
klinik dengan mahasiswa S1
Keperawatan
2,10
0,30
0,90
0,40
0,80
0,30
0,60
2,30
0,30
0,60
0,30
0,30
0,40
1,20
O-P=
2,102,00=
0,10
2,10
TOTAL
5.
THREATENED
1. Tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan
Asuhan
Keperawatan
semakin tinggi.
2. Persaingan dalam pemberian
pelayanan semakin kuat
TOTAL
SUPERVISI
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Kepala ruangan mendukung
kegiatan
supervisi
demi
0,40
0,80
0,60
1,20
0,20
2,00
0,80
S-W=
2,9034
meningkatkan
mutu
pelayanan keperawatan
2. Memiliki SAK dan SPM
3. Adanya
tenaga
yang
kompeten untuk menjadi
supervisor (2 tenaga perawat
S1 keperawatan)
4. Supervisi yang dilakukan
diruang MJB1 bersifat tidak
langsung
sesuai
dengan
keadaan ruangan
5. Pelaksanaan
supervisi
diruang MJB1 termasuk
cukup (86%)
TOTAL
WEAKNESS
1. Belum ada uraian yang jelas
tentang supervisi.
2. Belum mempunyai format
dalam pelaksanaan supervisi
3. Belum
adanya
pendokumentasian kegiatan
yang disupervisi
4. pelaksanaan
supervisi
menunjukkan 7% kurang baik
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya
11
mahasiswa
STIKES Bina Sehat PPNI
yang praktik managemen
keperawatan
2. Adanya kesempatan untuk
melanjutkan
pendidikan
formal kejenjang yang lebih
tinggi
TOTAL
THREATENED
1. Tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan Asuhan
Keperawatan profesional
semakin meningkat
2. Mahasiswa S1 kep praktek
manajemen untuk
mengembangkan supervisi
diruangan
6.
TOTAL
TIMBANG TERIMA
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Timbang terima sudah
menjadi agenda tetap dan
terjadwal
2,95=
- 0,15
0,10
0,20
2
2
0,20
0,40
0,20
0,60
0,30
0,90
2,90
0,20
0,20
0,35
1,4
0,25
0,75
0,20
0,6
2,95
0,45
1,35
0,55
1,10
2,45
0,40
0,80
0,60
1,20
0,30
O-T=
2,452,00=
0,45
2,00
0,60
S-W=
2,502,20=
35
0,15
0,20
3
3
0,45
0,60
0,20
0,40
0,15
0,45
0.30
2,50
0,15
0,60
0,20
0,40
0,25
0,25
0,25
0,50
0,15
0,45
2,20
0,30
1,20
0,20
0,40
0,20
0,40
O-T=
2,902,40=
0,50
36
7.
THREATENED
1. Adanya
tuntutan
untuk
mendapatkan
pelayanan
keperawatan profesional.
2. Meningkatnya
tuntutan
terhadap tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi askep.
3. Proses
komunikasi
saat
timbang
terima
dalam
menyampaikan
informasi
tentang
kondisi
pasien,
sebagai wujud profesional
perawat dan bentuk tanggung
jawab perawat pada pasien.
TOTAL
SENTRALISASI OBAT
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Adanya lembar observasi
pemberian obat
2. Adanya buku tentang Jumlah
pemakaian atau sisa obat
sudah tercatat
3. Adanya buku injeksi
4. Kepala ruangan mendukung
sentralisasi obat
TOTAL
WEAKNESS
1.
Belum adanya
kebijakan dari RSUD
Sidoarjo dalam sentralisasi
obat untuk setiap ruangan
2.
Belum tersedianya
sarana dan prasarana yang
memadai untuk sentralisasi
obat
3.
Pasien yang
mendapat terapi obat oral
sering tidak di minum karena
menunggu instruksi dari
perawat
4.
Sentralisasi obat
dilakukan bila ada mahasiswa
praktek manajemen
selebihnya tidak di lakukan.
5.
Jumlah
ketergantungan pasien
0,30
0,90
2,90
0,30
0,60
0,40
1,20
0,30
0,60
2,40
0,30
0,60
0,20
0,20
0,40
0,10
3
3
1,20
0,30
S-W=
2,302,20=
0.10
2,30
0,30
0,30
0,30
0,60
0,10
0,20
0,20
0,80
0,10
0,30
37
2,20
Total
b. Eksternal Faktor ( EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1
STIKES BINA SEHAT PPNI
praktek managemen
2. Pemberian obat yang tepat
sesuai 5 T akan mempercepat
kesembuhan
3. Adanya kerjasama yang baik
antara perawat dan
mahasiswa
4. Adanya rencana mahasiswa
praktek menejemen
mengadakan sentralisasi obat
Total
THREATENED
1.
Dengan obat yang
berada ditangan pasien dapat
memungkinkan terjadinya
ketidakpatuhan minum obat
dan salah minum obat
2.
Adanya tuntutan dari
pasien untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang
profesional
0,20
0,40
0,20
0,40
0,30
0,60
0,30
0,90
O-T=
2,301,80=
0,50
2,30
0,60
0,60
0,40
1,20
1,80
Total
8.
DISCHARGE PLANNING
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan kepada
pasien atau keluarga dengan
baik (71%).
2. Discharge planning sudah di
laksanakan
3. Adanya format discharge
planning
4. SDM: staf tenaga perawat
Mawar Jingga B1 terdapat 2
orang lulusan S1
Keperawatan, 12orang.
Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS
1. Tidak tersedianya leaflet
0,30
0,90
0,20
0,60
0,30
0,60
0,20
0,40
1
0,40
S-W=
2,502,30=
0,20
2,30
2
0,80
38
0,30
0,60
0,30
0,90
2,30
0,60
1,80
0,40
0,80
O-T=
2,602,00=
0,60
2,60
0,45
0,90
0,25
0,50
0,30
0,60
2,00
RATING BXR
0,3
0,3
KET
S-W
3,152,60=
0,55
39
0,05
0,15
0,05
0,15
0,10
0,30
0,20
0,80
0,05
0,20
0,05
0,15
0,10
0,10
3
2
0,30
0,20
0,10
0,30
3,15
TOTAL
WEAKNESS
6. Ketidakseimbangan antara
jumlah perawat dan pasien
(minimal care, partial care
dan total care)
7. Belum terpakainya sarana
dan prasarana secara optimal.
8. Sebagian perawat belum
memahami tentang peran dan
fungsinya
9. Belum dipahaminya
tanggung jawab dan tanggung
gugat secara benar
10. Kurangnya disiplin
pegawai
0,20
0,60
0,20
0,60
0,20
0,60
0,20
0,40
0,20
0,40
2,60
TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
6. Adanya dukungan kepala
0,2
0,6
O-T
3,002,35=
0,65
40
0,20
0,60
0,25
0,75
0,15
0,45
0,30
0,6
3,00
TOTAL
THREATENED
6. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
7. Makin tingginya kesadaran
masyarakat tentang hukum
8. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
9. Persaingan antar rumah sakit
semakin ketat
10. Rendahnya kesejahteraan
perawat
0,30
0,60
0,20
0,60
0,15
0,45
0,15
0,30
0,20
0,40
2,35
TOTAL
2.
M3 (METHODE) MAKP
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
9. RSUD
Sidoarjo memiliki
visi, misi dan motto sebagai
acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan
10. Ruang
MJB1
menggunakan MAKP dengan
metode Tim
11. Berdasarkan
kuesioner
kepuasan pasien yang disebar
pada tanggal 5-6 oktober
2009, didapatkan 50% sangat
puas, 33 %, 9% cukup puas
dan 0% tidak puas.
12. SDM
sebagian
besar
tenaga keperawatan ruang
mawar jingga B1 adalah
lulusan D3 keperawatan yaitu
sebesar 12,orang
dan
0,20
0,8
0,20
0,8
0,10
0,3
0,10
0,4
S-W
3,352,30=
1,05
41
0,10
0,3
0,15
0,45
0,05
0,10
0,10
0,20
3,35
0,2
0,40
0,2
0,40
0,2
0,40
0,1
0,30
0,1
0,20
0,2
0,60
2,30
42
TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
5. Adanya 10 orang mahasiswa
S1 keperawatan STIKES
Bina Sehat PPNI yang
praktek profesi manajemen
keperawatan di ruang mawar
jingga B1 RSUD Sidoarjo
6. Ada Kerja sama yang baik
antara mahasiswa STIKES
dengan perawat yang ada
diruangan mawar jingga B1
7. Ada kerja sama antara
institusi
STIKES
PPNI
dengan RSUD Sidoarjo
8. Terbukanya
kesempatan
melanjutkan pendidikan pada
program S1 keperawatan
kelas khusus
TOTAL
3.
THREATENED
7. Pembagian tugas, peran, dan
wewenang sudah jelas pada
setiap anggota tim, namun
pada pelaksanaannya tidak
sesuai karena terbatasnya
tenaga perawat sehingga
mempengaruhi MAKP
8. Persaingan antar RS yang
semakin ketat
9. Makin
tinggi
kesadaran
masyarakat akan hukum
10. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
11. Semakin tinggi pendapatan
masyarakat sehingga tuntutan
akan pelayanan RS yang
profesional meningkat
12. Persaingan yang semakin
ketat antar rumah sakit
TOTAL
DOKUMENTASI
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
8. Tersedianya
format
pendokumentasian
berupa
resume keperawatan
9. Sudah
ada
sistem
pendokumentasian SOR
10. Dokumentasi keperawatan:
- Pengkajian menggunakan
persistem
- Diagnosa keperawatan s/d
0,25
0,75
0,20
0,40
0,15
0,30
0,40
1,2
O-T
2,652,40=
0,25
2,65
0,30
0,60
0,15
0,45
0,15
0,45
0,10
0,30
0,20
0,40
0,10
0,20
2,40
0,20
0,80
0,20
0,60
0,10
0,30
S-W=
3,001,60=
1,40
43
evaluasi SOAP
11. Adanya kemauan perawat
untuk
melakukan
pendokumentasian (57%)
12. 76% dokumentasi telah
diisi secara lengkap dan benar
berdasarkan observasi pada
status pasien
13. Adanya
pengawasan
terhadap
sistematika
pendokumentasian
14. Adanya SAK dan SOP.
TOTAL
WEAKNESS
4. Rata-rata kebutuhan perawat
per hari 12 orang
5. Data SOAP pada evaluasi
keperawatan pasien kurang
jelas selain itu SOAP tidak
dilakukan didepan pasien
6. Tindakan keperawatan yang
sudah
dilakukan
belum
didokumentasikan
TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
3. Kerjasama yang baik dalam
pendokumentasian
antara
perawat, dokter, ahli gizi dan
mahasiswa
4. Adanya mahasiswa S1 kep
praktek manajemen untuk
mengembangkan
sistem
pendokumentasian
TOTAL
THREATENED
4. Tingkat
kesadaran
masyarakat
(pasien
dan
Keluarga) akan pentingnya
kesehatan
5. Tuntutan
masyarakat
terhadap pelayanan asuhan
keperawatan
profesional
semakin meningkat
6. Adanya tuntutan tanggung
jawab dan tanggung gugat
dari masyarakat terhadap
pelayanan masyarakat
0,10
0,30
0,20
0,60
0,10
0,30
0,10
1
0,10
3,00
0,30
0,30
0,40
0,40
0,30
0,90
1,60
0,50
1,00
0,50
1,50
O-T=
2,502,40=
0,10
2,50
0,35
1,40
0,35
0,70
0,30
0,30
TOTAL
1
2,40
44
4.
RONDE KEPERAWATAN
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
6. Ruang
MJB1
memiliki
Standart Pelayanan Minimal
(SPM)
7. 48,4% penyakit terbanyak di
MJB1 adalah cidera kepala
yang kemungkinan besar bisa
terjadi masalah keperawatan
yang perlu diadakan ronde
keperawatan
8. Ronde
keperawatan
dilakukan
bersama-sama
dengan tim keperawatan, tim
medis dan ahli gizi
9. Tujuan dari dilakukan ronde
keperawatan
adalah
meningkatkan
kemampuan
untuk memodifikasi renpra
dan menumbuhkan pemikiran
tentang tindakan keperawatan
yang sesui dengan masalah
klien
10. SDM: staf tenaga perawat
Mawar Jingga B1 terdapat 2
orang
lulusan
S1
Keperawatan,
12 orang
Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS
4. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar
jingga B1 bila ada mahasiswa
praktik
manajemen
(selebihnya tidak dilakukan)
5. Pengetahuan perawat tentang
ronde keperawatan kurang
optimal karena karakteristik
tenaga
yang
memenuhi
kualifikasi belum merata
(lebih
banyak
D3
keperawatan daripada S1
keperawatan)
6. Jumlah tenaga keperawatan
dan
jumlah
tingkat
ketergantungan pasien tidak
seimbang.
TOTAL
0,30
0,90
0,10
0,20
0,10
0,20
0,20
0,20
0,20
0,60
2,10
0,30
0,90
0,40
0,80
0,30
0,60
S-W=
2,102,30=
-0,20
2,30
45
0,30
0,60
0,30
0,30
0,40
1,20
O-P=
2,102,00=
0,10
2,10
TOTAL
5.
THREATENED
3. Tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan
pelayanan
Asuhan
Keperawatan
semakin tinggi.
4. Persaingan dalam pemberian
pelayanan semakin kuat
TOTAL
SUPERVISI
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
6. Kepala ruangan mendukung
kegiatan
supervisi
demi
meningkatkan
mutu
pelayanan keperawatan
7. Memiliki SAK dan SPM
8. Adanya
tenaga
yang
kompeten untuk menjadi
supervisor (2 tenaga perawat
S1 keperawatan)
9. Supervisi yang dilakukan
diruang MJB1 bersifat tidak
langsung
sesuai
dengan
keadaan ruangan
10. Pelaksanaan
supervisi
diruang MJB1 termasuk
cukup (86%)
TOTAL
WEAKNESS
5. Belum ada uraian yang jelas
tentang supervisi.
6. Belum mempunyai format
dalam pelaksanaan supervisi
7. Belum
adanya
pendokumentasian kegiatan
yang disupervisi
0,40
0,80
0,60
1,20
2,00
0,20
0,80
0,10
0,20
2
2
0,20
0,40
0,20
0,60
0,30
0,90
S-W=
2,902,95=
- 0,15
2,90
0,20
0,20
0,35
1,4
0,25
0,75
46
8. pelaksanaan
supervisi
menunjukkan 7% kurang baik
TOTAL
d. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
3. Adanya
11
mahasiswa
STIKES Bina Sehat PPNI
yang praktik managemen
keperawatan
4. Adanya kesempatan untuk
melanjutkan
pendidikan
formal kejenjang yang lebih
tinggi
TOTAL
THREATENED
3. Tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan Asuhan
Keperawatan profesional
semakin meningkat
4. Mahasiswa S1 kep praktek
manajemen untuk
mengembangkan supervisi
diruangan
6.
TOTAL
TIMBANG TERIMA
c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
6. Timbang terima sudah
menjadi agenda tetap dan
terjadwal
7. Perawat terlibat secara aktif
8. Dilaksanakan oleh semua
perawat,
pelaksanaan
timbang terima di ruang
MJB1 64% kategori baik.
9. Kepala ruangan memimpin
kegiatan timbang terima
setiap pagi
10. Selain di lakukan di nurse
station
juga
dilakukan
kunjungan langsung ke ruang
perawatan pasien.
TOTAL
WEAKNESS
6. Tehnik TT masih belum
optimal (belum ada format
khusus timbang terima yang
memudahkan parawat dalam
melakukan timbang terima)
7. Pelaksanaan TT sore dan
malam hari, biasanya tidak
diikuti kunjungan langsung
0,20
0,6
2,95
0,45
1,35
0,55
1,10
O-T=
2,452,00=
0,45
2,45
0,40
0,80
0,60
1,20
2,00
0,30
0,60
0,15
0,20
3
3
0,45
0,60
0,20
0,40
0,15
0,45
S-W=
2,502,20=
0.30
2,50
0,15
0,60
0,20
0,40
47
7.
THREATENED
4. Adanya
tuntutan
untuk
mendapatkan
pelayanan
keperawatan profesional.
5. Meningkatnya
tuntutan
terhadap tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi askep.
6. Proses
komunikasi
saat
timbang
terima
dalam
menyampaikan
informasi
tentang
kondisi
pasien,
sebagai wujud profesional
perawat dan bentuk tanggung
jawab perawat pada pasien.
TOTAL
SENTRALISASI OBAT
0,25
0,25
0,25
0,50
0,15
0,45
2,20
0,30
1,20
0,20
0,40
0,20
0,40
0,30
0,90
2,90
0,30
0,60
0,40
1,20
0,30
0,60
O-T=
2,902,40=
0,50
2,40
48
0,30
0,60
0,20
0,20
0,40
0,10
3
3
1,20
0,30
S-W=
2,302,20=
0.10
2,30
0,30
0,30
0,30
0,60
0,10
0,20
0,20
0,80
0,10
0,30
2,20
Total
b. Eksternal Faktor ( EFAS)
OPPORTUNITY
5. Adanya mahasiswa S1
STIKES BINA SEHAT PPNI
praktek managemen
6. Pemberian obat yang tepat
sesuai 5 T akan mempercepat
kesembuhan
7. Adanya kerjasama yang baik
antara perawat dan
mahasiswa
8. Adanya rencana mahasiswa
praktek menejemen
mengadakan sentralisasi obat
Total
0,20
0,40
0,20
0,40
0,30
0,60
0,30
0,90
1
0,60
O-T=
2,301,80=
0,50
2,30
1
0,60
THREATENED
3.
Dengan obat yang
49
0,40
1,20
1,80
Total
8.
DISCHARGE PLANNING
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
5. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan kepada
pasien atau keluarga dengan
baik (71%).
6. Discharge planning sudah di
laksanakan
7. Adanya format discharge
planning
8. SDM: staf tenaga perawat
Mawar Jingga B1 terdapat 2
orang lulusan S1
Keperawatan, 12orang.
Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS
4. Tidak tersedianya leaflet
untuk pasien saat pulang
5. Pemberian pendidikan
kesehatan di lakukan secara
lisan setiap pasien atau
keluarga
6. Discharge planing belum
dilakukan sesui dengan alur
TOTAL
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1.
Adanya dukungan
dari pihak rumah sakit untuk
melakukan discharge
planning
2.
Adanya
mahasiswa S1 keperawatan
yang melakukan praktek
manajemen keperawatan
TOTAL
0,30
0,90
0,20
0,60
0,30
0,60
0,20
0,40
2,30
0,40
0,80
0,30
0,60
0,30
0,90
2,30
0,60
1,80
0,40
0,80
S-W=
2,502,30=
0,20
O-T=
2,602,00=
0,60
2,60
THREATENED
50
0,45
0,90
0,25
0,50
0,30
0,60
TOTAL
2,00
PRIORITAS MASALAH
SCORING
SKOR ANALISIS
SWOT
IFAS
EFAS
0,20
0,60
1,05
0,25
1,40
0,10
-0,20
0,10
-0,15
0,45
0,30
0,50
0,10
0,50
MASALAH
DP
MAKP
Dokumentasi
Ronde Keperawatan
Supervisi
Timbang Terima
Sentralisasi obat
JUMLAH
0,80
1,30
1,50
0,1
0,3
0,8
0,6
PROBLEM PRIORITY
NO
1
2
3
4
5
6
7
MASALAH
Ronde Keperawatan
Supervisi
Sentralisasi obat
DP
Timbang Terima
MAKP
Dokumentasi
SKOR ANALISIS
SWOT
IFAS
EFAS
-0,20
0,10
-0,15
0,45
0,10
0,50
0,20
0,60
0,30
0,50
1,05
0,25
1,40
0,10
JUMLAH
KONDISI
0,1
0,3
0,6
0,80
0,8
1,30
1,50
PRIORITAS MASALAH
MASALAH
Sentralisasi obat
Timbang Terima
Ronde Keperawatan
Supervisi
JUMLAH
KONDISI
Pertama
Kedua
Pertama
Kedua
51
MAKP
DP
Dokumentasi
1,05
0,20
1,40
0,25
0,60
0,10
Kelima
Keenam
52
1,40
53
RK (0,1--0,2)
RK (-0,2-,45)
0,1
- 0,2
1,0
SV (-0,15-0,45)
0,45
W
-0,15
T
Diagram analisis SWOT Timbang Terima
O
TT (0,30 - 0,50)
0,5
54
0,3
0,1
0,2
0,8
0,6
DK
M1M2
0,4
SV
DP
RK
0,2
TT
MAKP
-1
- 0,8
- 0,6
- 0,4
- 0,2
0,2
0,4
0,6
0,8
- 0,2
- 0,4
- 0,6
- 0,8
56
-1
M1M2
0,8
DP
0,6
SV
TT
SO
0,4
MAKP
0,2
RK
DK
S
-1
- 0,8
- 0,6
- 0,4
- 0,2
0,2
0,4
0,6
0,8
1,2
57
- 0,2
- -0,8
0,4
0,6
1 T
1,4
PERNYATAAN
1.
PERSIAPAN
a. Sarana Prasarana
1. Saat timbang terima
perawat menyiapkan status
pasien
2. Perawat telah menyiapkan
buku catatan dan peralatan
tulis
b. Perawat
1. Kedua kelompok dalam
keadaan siap
2. Timbang terima di pimpin
oleh kepala ruangan pada
pergantian shift dan malam
ke pagi dari pagi ke sore.
Sedangkan pergantian shift
dari sore ke malam
dipimpin oleh ketua tim
atau perawat primer
PELAKSANAAN
a. Urutan pelaksanaan
1. Dilaksanakan setiap
pergantian shift
2. Pelaksanaan dimulai dari
nurse station
2.
DILAKUKAN
TIDAK DI
LAKUKAN
58
3.
3. Timbang terima di
lanjutkan melihat
langhsung kondisi pasien
4. Hal-hal yang sifatnya
khusus dicatat dan di serah
terimakan pada perawat
shift berikutnya
5. Perawat shift berikutnya
validasi data kepasien
6. Perawat menyapa pasien
dan menanyakan kondisi/
keluhan yang dirasa saat
ini
7. Waktu untuk timbang
terima tidak lebih dari 5
menit kecuali pasien
kondisi khusus
8. Penyampaian dilakukan
singkat dan jelas
b. Isi timbang terima
1. Perawat menyebutkan
identitas pasien
2. Perawat menyebutkan
diagniosa medis
3. Perawat menyebutkan data
obyektif
4. Perawat menyebutkan data
penunjang lain
5. Perawat menyebutkan
masalah keperawatan yang
belum dilaksanakan
6. Perawat menyebutkan
intervensi kolaboratif
7. Perawat menyebutkan
persiapan yang perlu
dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya
Post timbang terima
1. Perawat kembali ke nurse
station untuk
mendiskusikan hasil
validasi data langsung
2. Perawat yang memimpin
timbang terima
menyebutkan rencana kerja
bagi shift berikutnya
3. Mendokumentasikan
pelaksanaan timbang
terima di buku laporan oleh
perawat primer atau ketua
tim.
59
tidak pernah
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
4. Timbang terima di pimpin oleh kepala ruangan pada pergantian shift dan malam ke
pagi dari pagi ke sore. Sedangkan pergantian shift dari sore ke malam dipimpin oleh
ketua tim atau perawat primer
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
5. Dilaksanakan setiap pergantian shift
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
6. Pelaksanaan dimulai dari nurse station
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
7. Timbang terima di lanjutkan melihat langsung kondisi pasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dicatat dan di serah terimakan pada perawat shift
berikutnya
Selalu
kadang-kadang
60
Dilakukan
tidak pernah
9. Perawat shift berikutnya validasi data kepasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
10. Perawat menyapa pasien dan menanyakan kondisi/ keluhan yang dirasa saat ini
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
11. Waktu untuk timbang terima tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi khusus
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
12. Penyampaian dilakukan singkat dan jelas
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
13. Perawat menyebutkan identitas pasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
14. Perawat menyebutkan diagniosa medis
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
15. Perawat menyebutkan data obyektif
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
16. Perawat menyebutkan data penunjang lain
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
17. Perawat menyebutkan tindakan keperawatan yang dilaksanakan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
18. Perawat menyebutkan intervensi kolaboratif dan juga menyebutkan persiapan yang
perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
19. Perawat kembali ke nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi data langsung
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
20. Perawat yang memimpin timbang terima menyebutkan rencana kerja bagi shift
berikutnya dan mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku laporan oleh
ketua tim
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
61
ANGKET SUPERVISI
NO
PERNYATAAN
1.
Pra supervisi
1. Supervisor menetapkan
kagiatann yang akan di
supervisi
2. Supervisor menetapkan
tujuan supervisi
Pelaksanaan
1. Superviser ikut dalam
pendekomentasian kegiatan
pelayanan bersama-sama
ketua tim dan perawat
pelaksana
2. Supervisor meneliti
dokumentasi status pasien
3. Supervisor mendapatkan
hal-hal yang perlu di
lakukan pembinaan
4. Supervisor memenggil
ketua tim dan perawat
pelaksana yang perlu
dilakukan pembinaan
5. Supervisor mengklasifikasi
permasalahan yang ada
6. Supervisor memberikan
masukan pada ketua tim
dan perawat pelaksana
Evaluasi
1. Supervisor mengevaluasi
hasil bimbingan
2. Supervisor memberikan
reward atau umpan balik
2.
3.
Dilakukan
TIDAK
DILAKUKAN
62
ANGKET SPUPERVISI
1. Supervisor menetapkan kagiatann yang akan di supervisi
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
2. isor menetapkan tujuan supervisi
Selalu
tidak pernah
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
3. Superviser ikut dalam pendekomentasian kegiatan pelayanan bersama-sama ketua tim
dan perawat pelaksana
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
4. Supervisor meneliti dokumentasi status pasien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
5. Supervisor mendapatkan hal-hal yang perlu di lakukan pembinaan
Selalu
kadang-kadang
6.
Dilakukan
tidak pernah
Supervisor memenggil ketua tim dan perawat pelaksana yang perlu dilakukan
pembinaan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
7. Supervisor mengklasifikasi permasalahan yang ada
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
8. Supervisor memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
9. Supervisor mengevaluasi hasil bimbingan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
10. Supervisor memberikan reward atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
ANGKET SENTRALISASI OBAT
63
1. Apakah obat yang telah di resepkan dan telah diambil oleh keluarga diserahkan
kepada perawat dengan menerima lembar serah terima obat
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
2. Apakah perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan
( bila perlu) dalam kartu control; dan diketahui ( ditanda tangani) oleh keluarga /
klien dalam buku masuk obat.
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
4. Apakah obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam
kotak obat dan obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku
daftar penerimaan obat.
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
5. Apakah obat obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan olrh perawat
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat
dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi di instruksi oleh dokter dan
kartu obat yang ada pada klien
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
6. Apakah pada saat pemberian obat , perawat menjelaskan macam obat, kegunaan,
jumlah obat, dan efek samping.
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
7. Apakah sediaan obat yang ada selanjutnya di cek tiap pagi oleh ketua ruangan/
petugasyang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
64
8. Apakah obat yang hampir habis akan di informasikan pada keluarga kemudian di
mintakan kepada dokter penanggung jawab pasien
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
9. Apakah penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan route pemberian
obat akan di masukkan dalam buku masuk obat dan sekaligus di lakukan
perubahan dalam kartu sediaan obat
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
10. Apakah pemberian obat yang bersifat tidak rutin ( sewaktu saja) maka
dokumentasi hanya dilakukan oleh perawat pada buku masuk obat dan
selanjutnya di informasikan pada keluarga dengan kartu kusus obat
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
tidak pernah
tidak pernah
3. Saat pertama kali anda masuk rumah sakit perawat menjelaskan tata tertip rumah
sakit
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
tidak pernah
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
7. Perawat atau kepala ruangan menunjukkan kepada anda tentang perawat yang
bertanggung jawab atas diri anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
tidak pernah
tidak pernah
tidak pernah
tidak pernah
12. Perawat meminta persetujuan kepada anda atau keluarga sebelum melakukan
tindakan keperawatan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
13. Perawat menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan sebelum melakukan
tinndakan keperawatan kepada anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
14. Perawat menjelaskan bahaya suatu tindakan pada anda atau keluarga sebelum
dilakukan tindakan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
15. Perawat memberikan penjelasan dengan lengkap dan jelas kepada anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
16. Perawat disini selalu memantau keadaan anda dan pasien lain secara rutin
66
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
tidak pernah
18. Perawat melakukan tindakan keperawatan dengan terampil dan percaya diri
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
tidak pernah
20. Setelah melakukan tindakan keperawatan, perawat selalu menilai kembali kondisi
anda
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
ANGKET MAKP TIM
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
67
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
10. Ketua tim mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien?
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
ANGKET DOKUMENTASI
Berikan tanda cek list ( )pada pernyataan dibawah ini.
1. Pengkajian pada waktu klien masuk diikuti pengkajian head to toe.
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
2. Pengkajian dilakukan secara komprehensif.
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
3. Lembar dokumentasi asuhan keperawatan berisi : Nama, Umur, Jenis kelamin,
Tanggal dan Nomer Register klien
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
4. Pada kolom problem ditambahkan data subyektif dan obyektif.
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
5. Pada kolom intervensi, intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah.
68
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
6. Pada kolom evaluasi dicatat keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi, jam
dan paraf perawat
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
kadang-kadang
tidak pernah
9. Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan dicatat
dengan lengkap.
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
10. Format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi dan evaluasi yang
telah disusun berdasarkan SAK.
Selalu
Dilakukan
kadang-kadang
tidak pernah
ANGKET RONDE KEPERAWATAN
tidak pernah
tidak pernah
tidak pernah
4. Perawt primer atau asosiasi menjelaskan keadaan dan data demografi klie
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
Dilakukan
tidak pernah
tidak pernah
7. Perawat primer dan perawat asosiasi menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang
akan diambil
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
tidak pernah
tidak pernah
10. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
ANGKET DISCHARGE PLANNING
70
Dilakukan
tidak pernah
7. Pelaksanaan discharge planning dilakukan di nurse station
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
8. Discharge planning dilakukan setelah pelunasan administrasi
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
9. Discharge planning yang anda lakukan sesuai dengan prosedur, kerana berpengaruh
pada asuhan keperawatan
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
10. Meskipun anda sibuk dengan urusan anda, anda tetap melaksanakan discharge
planning
Selalu
kadang-kadang
Dilakukan
tidak pernah
71
Nama pasien :
Umur
:
Tgl
No
Nama Obat
Dosis
Keterangan
72
Ruang :
Tgl
Nama obat
Minum
Suntik
Jam pemberian
No. Reg :
TT Keluarga
TT Perawat
73
Ket
Jumlah
pasien
Pagi
x 0,36=
x 0,27=
x 0,17=
.....
Sore
x 0,36=
x 0,15=
x 0,14=
......
Malam
x 0,20=
x 0,10=
....... x 0,07=.........
......
74
No
Nama Pasien
Diagnosa Medis
Kondisi Pasien
75
76
PENGELOAAN OBAT
(SENTRALISASI OBAT)
I.
II.
Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana
seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2002).
Tujuan pengolaan obat
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat
secara bijaksana dan menghindarkan pemborosan, sehingga
kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Hal hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling
sering mengapa obat perlu disentralisasi:
1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat
standar yang lebih murah dengan mutu yang terjamin
memiliki efektivitas dan keamanan yang sama.
3. Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat hanya
untuk mencoba.
4. Menggunakan dosis
diperlukan.
5. Memberikan
obat
yang
lebih
kepada
besar
daripada
yang
pasien
yang
tidak
77
mendapatkan
penjelasan
kapan
atau
perawat
dengan
memperhatikan
alur
yang
dahulu
dicocokkan
dengan
terapi
yang
atau
perubahan
alur
pemberian
obat,
maka
78
masuk
obat
dan
selanjutnya
informasikan
kepada
pemberian.
Usahakan
terdapat
saksi
dari
yang
sering
penyebab
pemborosan obat,
4. Beritahu kepada semua staf mengenai harga bermacammacam obat,
5. Aturlah kulliah atau program diskusi dan bahaslah mengenai
satu jenis obat setiap minggu pada waktu pertemuan staf.
6. Taruhlah satu atau lebih eksemplar buku famakologi
sederhana di perpustakaan (Mc Mahonm 1999).
79
PASIEN /
KELUARGA
Surat persetujuan
sentralisasi obat dari
perawat
Lembar serah terima
FARMASI /
APOTIK
obat
Buku serah terima /
masuk obat
PP / PERAWAT YANG
MENERIMA
PENGATURAN DAN
PENGELOLAAN OLEH PERAWAT
PASIEN / KELUARGA
IV. Menyiapkan Persediaan Obat
1. Memeriksa Ulang atas kebernaran obat dan jenis obat,
jumlah
obat
dan
menulis
etiket
dan
alamat
pasien
dengan
baik
merupakan
bagian
penting
dari
manajemen obat.
Obat yang diterima dicatat dalam buku besar persediaan
atau dalam kartu persediaan (Mc Mahon, 1999).
2. Sistem kartu persediaan
Sebuah kartu persediaan (kartu stok) kadang-kadang
digunakan untuk menggantikan buku besar persediaan.
Kartu ini berfungsi seperti besar persediaan, yakni neraca
diseimbangkan dengan menambahkan barang yang
diterima dan mengurangi dengan jumlah barang yang
dikeluarkan. Dalam buku besar persediaan, masing-masing
barang ditempatkan pada halaman yang terpisah, tetapi
dalam sistem kartu persediaan, masing-masing barang
dituliskan dalam kartu yang terpisah.
80
3. Lemari obat
Periksa keamanan mekanisme kunci dan penerangan
lemari obat serta lemari pendingin, periksa persediaan obat,
pemisahan antara obat untuuk penggunaan oral (untuk
diminum) dan obat luar (Pedoman, 1990).
Manajemen rumah sakit perlu dilengkapi dengan manajemen farmasi
yang sistematis karena obat sebagai bahan uatama dalam rangka mencapai misi
utamanya sebagai Health Provider. Manajemen farmasi rumah sakit adalah
seluruh upaya dan kegiatan yang dilaksanakan di bidang farmasi sebagai salah
satu penunjang untuk tercapainya tujuan serta sasaran didirikannya suatu rumah
sakit.. upaya dan kegiatan ini meliputi : penetapan standar obat, perencanaan
pengadaan obat, penyimpanan, pendistribusian / saran / informasi tentang obat.
Monitoring efek samping obat.
Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kepada pasien
meliputi : pelayanan yang cepat, ramah disertai jaminan tersedianya obat
dengan kualitas yang baik (Yogya, 2003). Obat yang baik akan memberi
manfaat kepada para pengguna dan juga bermanfaat dalam pengendalian biaya
rumah sakit. Persediaan obat, baik dari segi jenis maupun volume, harus selalu
mencukupi kebutuhan tanda ada efek samping seperti kadaluarsa dan rusak.
Tujuan sistem manajemen obat dalah penggunaan obat yang tepat untuk pasien
yang memerlukan pengobatan (Jurnal, 2004). Obat obatan dikeluarkan dari
tempat penyimpanan yang terkunci atau dari lemari penyimpanan, oleh orang
yang bertugas menangani persediaan obat kepada bagian yang menggunakan
obat-obat digunakan secara teratur dan dalam jumlah yang diketahui: hal ini
memungkinkan pemantauan (observasi) dan pengawasan penggunaan obat.
Kegiatan yang dilakukan dalam mengawasi pengeluaran obat akan
memungkinkan perawat mengetahui kapan melakukan pemesanan ulang,
mencocokkan pemakaian obat dengan pengobatan pasien, segera sadar akan
ketidakcocokan dalam pemberian obat, memeriksa perubahan pemakaian obat
(Mc Mahon, 1999).
81
( ) Istri
( ) Suami
( ) Orang tua ( ) Lainnya
(........................................)
(........................................)
Saksi 1 : ................................ (.............................................)
Saksi 2 : ................................ (.............................................)
NB : Harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan
*) Coret yang tidak perlu
82
No
:
:
Ruangan
No. Reg
Nama obat
Dosis
Keterangan
(diterima / diserahkan)
:
:
Keterangan
83
DISCHARGE PLANING
Diagnosa MRS :
No. Reg
:
Nama / umur
:
Kamar
:
Diagnosa Medik :
Tgl MRS
:
Diagnosa KRS :
Pasien / keluarga
2009
84
RESUME KEPERAWATAN :
No. Reg
:
Nama / umur
:
Kamar
:
Diagnosa Medik :
Tgl MRS
:
ya
TD:
Perubahan
Intoleransi
Gangguan
Resiko
Resiko
Lain
tidak
ya
tidak
6. Pendidikan kesehatan
Nutrisi : Makanan cair, sedikit tapi sering
Aktivitas dan istirahat : Bebas sesuai kemampuan
Cara perawatan luka :
Lain-lain ...
7. Kontrol ulang (tanggal / tempat) :
8. Lain lain .........
85
Discharge Planing
Nama Pasien
No. Register
Umur
Alamat
:
:
:
:
Ruangan
:
Dokter
:
Tanggal MRS :
Diagnosa MRS :
Tanggal Kelur :
Diagnosa KRS :
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
..............................................................
86
Kontrol ulang :
Tempat kontrol :
v
Perlu dibawa saat kontrol :
Foto
Hasil pemeriksaan
Hasil Laborat
Kartu control
Dosis
...........................
......................
...........................
......................
...........................
......................
...........................
......................
...........................
......................
...........................
......................
...........................
......................
Cara
87
88
89
Pasien MRS
Pasien selama
dirawat
Pasien KRS
Penteyelesaian
administrasi
Perawat
Docter
Tim kesehatan
lain
Perencanaan pulang
Program HE:
Pengobatan/ control
Kebutuhan nutrisi
Aktivitasdan istirahat
Perawatan di rumah
Lain-lain
90
ALUR SUPERVISI
Kepala Ruangan
Menetapkan Kegiatan dan Tujuan
serta instrumen/ alat ukur
Supervisi
PP 1
PP 2
PA
PA
91
PASIEN
DIAGNOSA MEDIS
MASALAH KOLABORATIF
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
(didukung data)
RENCANA
TELAH
DILAKUKAN
BELUM
DILAKUKAN
PERKEMBANGAN /
KEADAAN PASIEN
MASALAH :
1.
2.
3.
4.
TERATASI.
BELUM TERATASI.
TERATASI SEBAGIAN.
MUNCUL MASALAH BARU
92
DIAGRAM RUTE/ALUR
PELAKSANAAN
SENTRALISASI OBAT
DOCTER
Pendekatan perawat
Surat Persetujuan
Sentralisasi Obat
dari perawat
KLIEN/KELUARGA
FARMASI/APOTEK
KLIEN/KELUARGA
PP/PERAWAT
YANG MENERIMA
PENGATURAN
&PENGELOLAAN OLEH
PERAWAT
KLIEN/KELUARGA
93
Nama
Amar
Akbar
Arum Tri
Kusuma
Chaterina
Janes
Deddy
Kurniawa
n
Dia
Metasari
Didik
Mardiant
o
Dwi Muji
Sayogo
Eka Dian
Safitri
Eka Nur
Soemah
Hernowo
Budi S
Nur
Ittikafiah
Oktober
19 20
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Perawat Primer
Perawat Asosiet
94
JOB DESCRIPTION
KEPALA RUANGAN
a.
Perencanaan.
1.
2.
3.
4.
Mengidentifikasi jumlah
6.
Mengikuti
Visite
dokter
untukmnegetahui
8.
9.
95
10.
b.
Pengorganisasian.
1.
2.
3.
4.
5.
Mengatur
dan
mengendalikan
tenaga
keperawatan,
7.
8.
9.
10.
11.
c.
Pengarahan.
1.
2.
3.
Memberi
motifasi
dalam
peningkatan
pengetahuan,
96
4.
5.
6.
7.
d.
Pengawasan.
1.
Melalui komunikasi.
Mengawasi dan berkomunikasi lansung dengan ketua TIM maupun pelaksanaan
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2.
Melalui Supervisi.
Pengawasan langsung dilakukan dengan cara
inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar
upaya
pelaksanaan
dan
Audit keperawatan.
KETUA TIM
1. Membuat perencanaan.
2. Membuat penugasan,supervise, dan evaluasi.
3. Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota.
5. Menyelenggarakan konfrensi.
97
ANGGOTA TIM
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya.
2. Kerjasama dengan ketua TIM dan antar TIM.
3. Memberikan laporan.
PP
Penetapan
pasien
Tahap Praronde
Proposal
Persiapan pasien :
-Inform consent
-Hasil
Pengkajian/intervensi data
Penyajian
masalah
Tahap ronde
pada bed pasien
MASALAH
Tahap ronde
TERATASI
pada bed pasien
Validasi data
Diskusi
Aplikasi
Analisa
karu,
data
analisa
pp,
perawat
dan hasil
conselor
diskusi
98
99
100
101
MOTTO STIKES
Pelan tapi pasti, semangat, berjuang demi keberhasilan..
102
KEPALA RUANGAN
e.
Perencanaan.
1.
Menunjukkan ketua TIM akan bertugas di ruangan masingmasing.
2.
mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya.
3.
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat,
transisi dan persiapan pulang, bersama ketua TIM.
4.
Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua TIM, mengatur
penugasan atau penjadwalan.
5.
Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
6.
Mengikuti Visite dokter untukmnegetahui
kondisi,patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
103
7.
Pengorganisasian.
Merumuskan metode penugasan yang digunakan .
Merumuskan tujuan metode penugasan.
Membuat rincian tugas ketua TIM dan anggota TIM secara
1.
2.
3.
jelas.
4.
Pengawasan.
1.
Melalui komunikasi.
104
Audit keperawatan.
KETUA TIM
6. Membuat perencanaan.
7. Membuat penugasan,supervise, dan evaluasi.
8. Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien.
9. Mengembangkan kemampuan anggota.
10. Menyelenggarakan konfrensi.
ANGGOTA TIM
4. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya.
5. Kerjasama dengan ketua TIM dan antar TIM.
6. Memberikan laporan.
105
OKTOBER
Kegiatan
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Minngu 1
7
8
9
10
11
12
13
Minggu 2
14
15
16
17
18
19
20
21
Minggu 3
22
23
24
25
26
27
28
Minggu 4
29
30
31
Orientasi
Pembuatan jadwal klompok
Pembuatan organisasi klompok
Analisis situasi ruangan
Role play desiminasi awal
Desiminasi awal MAKP
Revisi
Uji coba MAKP
Pembuatan rencana sistem dok.
Aplikasi MPKP 1
Aplikasi MPKP 2
Pelaksanaan timbang terima
Pelaksanaan supervisi
Pelaksanaan discharge planing
Pelaksanaan dokumentsi
Pelaksaanaan pengelolaan obat
Pelaksanaan ronde kep.
Evaluasi
Penyusunan laporan untuk desiminasi akhir
Desiminasi akhir
Revisi
Seminar
KETERANGAN :
Minggu
5
107
KETUA
AMAR AKBAR
SEKRETARIS
BENDAHARA
SIE LOGISTIK
NUR ITTIKAFIAH
DIDIK MARDIANTO
DWI MUJI S
DIA METASARI
SIE ASKEP
CHATERINA J
DEDY K
SIE PKMRS
EKA NUR S
HERNOWO BUDI S
ARUM TRI K
Susunan panitia
108
109
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama
Amar
Akbar
Arum Tri
Kusuma
Chaterina
Janes
Deddy
Kurniawa
n
Dia
Metasari
Didik
Mardianto
Dwi Muji
Sayogo
Eka Dian
Safitri
Eka Nur
Soemah
Hernowo
Budi S
Nur
Ittikafiah
10
11
12
13
14
15
16
17
Oktober
18 19 20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
November
8 9 10
11
12
13
14
15
KETERANGAN:
Kepala Ruangan
110
Ketua Tim
Perawat Primer
Perawat Pelaksana
1.TABULASI DOKUMENTASI
No
Responde
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Pernyataan
5
6
10
Skor
Kriteria
2
2
2
1
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
1
2
1
0
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
0
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
0
2
2
2
0
2
2
0
1
2
2
2
2
2
1
0
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
1
2
2
2
1
2
0
2
1
2
0
2
0
0
18
20
16
18
18
11
18
17
19
18
17
14
12
B
B
B
B
B
C
B
B
B
B
B
B
C
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang
:C
:K
111
2. DISCARD PLANNIG
No
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
0
2
2
1
2
1
0
1
1
0
2
1
2
1
2
2
3
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
4
1
2
2
2
1
2
2
2
1
0
1
1
0
5
2
2
0
2
1
0
2
1
0
1
1
0
1
Pernyataan
6
1
2
1
0
1
2
0
1
1
2
1
1
1
7
1
2
0
1
2
1
2
1
1
1
2
1
2
8
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
0
1
2
9
2
2
2
2
1
1
2
1
2
1
2
1
2
10
0
1
1
1
2
2
1
0
2
1
2
2
2
Skor
Kriteria
12
18
12
11
14
13
13
13
14
14
13
12
18
C
B
C
C
B
B
B
B
B
B
B
C
B
Skor
Kriteria
20
18
16
20
14
B
B
B
B
B
112
6
7
8
9
10
11
12
13
1
1
2
1
2
1
2
1
2
2
1
1
2
2
1
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
1
1
2
0
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
1
2
2
2
1
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
4. TABULASI SUPERVISI
Pernyataan
3
4
5
6
2
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
0
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
0
Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang
7
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
1
2
8
1
2
1
1
2
2
1
2
1
1
2
2
1
1
2
2
0
0
2
0
15
14
15
14
12
9
15
11
B
B
B
B
C
C
B
C
Skor
Kriteria
11
19
10
11
17
15
12
18
16
12
17
18
C
B
C
C
B
B
C
B
B
C
B
B
:C
:K
9
1
2
1
1
2
1
1
1
2
2
2
2
10
1
1
1
1
2
2
2
2
1
0
1
2
113
13
1
0
0
2
0
0
0
0
2
1
2
2
1
1
2
0
0
2
0
0
0
0
2
2
1
2
2
2
Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang
7
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
8
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
0
Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang
20
Skor
Kriteria
14
10
20
12
10
10
8
17
18
18
20
17
16
B
C
B
C
C
C
C
B
B
B
B
B
B
:C
:K
9
2
0
2
2
0
0
2
1
2
2
2
2
2
10
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
:C
:K
114
Cukup
Kurang
No
Resp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
1
1
1
1
O
1
0
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
O
1
1
1
0
1
1
1
1
6
1
1
1
1
O
1
1
1
1
0
1
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
PERNYATAAN
9
10
11
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
O
O
O
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
SKORE KRITERIA
13
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Keterangan :
Baik
:B
:0
Cukup
Kurang : K
7
1
1
8
1
2
15
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
16
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
19
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
20
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
20
20
20
19
12
18
18
20
10
17
19
18
20
B
B
B
B
C
B
B
B
C
B
B
B
B
:C
9
1
1
10
1
2
Skor
Kriteria
10
18
C
B
115
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
0
1
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
1
2
2
2
1
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
1
Keterangan :
Baik
:B
:1
Cukup
:0
Kurang
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
2
2
2
1
2
2
1
13
10
19
16
13
19
20
15
18
18
15
B
C
B
B
B
B
B
B
B
B
B
:C
:K
116
1.DOKUMENTASI
Kriteria
Frekuensi
Baik
11
Cukup
2
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu 11 responden (84,6%).
2.DISCARD PLANNIG
Kriteria
Baik
Cukup
Kurang
Total
Frekuensi
9
4
0
13
prosentase
84,6
15,4
0
100
prosentase
69,23
30,77
0
100
117
3. RONDE KEPERAWATAN
Kriteria
Frekuensi
Baik
10
Cukup
3
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu 10 responden (76,92%).
prosentase
76,92
23,07
0
100
118
4.SUPERVISI
Kriteria
Frekuensi
Baik
8
Cukup
5
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu 8 responden (61,53%).
prosentase
61,53
38,47
0
100
119
5. SENTRALISASI OBAT
Kriteria
Frekuensi
Baik
8
Cukup
5
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu 8 responden (61,53%).
prosentase
61,53
38,47
0
100
120
6. TIMBANG TERIMA
Kriteria
Frekuensi
Baik
11
Cukup
2
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu11responden 84,62%).
prosentase
84,62
15,38
0
100
121
7. MAKP
Kriteria
Frekuensi
Baik
11
Cukup
2
Kurang
0
Total
13
Sebagian besar responden yaitu11responden 84,62%).
prosentase
84,62
15,38
0
100
122
123
Jumlah Kebutuhan
Perawat
Pagi Sore Malam
Min
Part
Total
Jml.
Klien
22/7
18
Jml.
Perawa
t
11
23/7
24/7
7
5
5
9
7
4
19
18
5
5
4
3
2
2
11
10
48,72
46,15
25/7
18
11
48,72
26/7
6
6
12
7
2
7
20
20
5
7
3
5
2
3
10
15
51,28
64,10
29/7
6
9
7
11
7
5
20
25
5
6
5
5
2
3
12
14
51,28
64,10
30/7
10
14
27
15
69,23
31/7
8
7
10
12
4
4
22
Katim
23
5
6
4
4
2
2
11
12
56,41
58,97
5
10
16
7
4
5
31
22
7
5
5
4
3
2
15
11
66,67
56,41
8
12
5
9
8
2
2
2
2
12
12
11
11
12
58,97
53,85
48,72
53,85
51,28
9/8
10/8
11/8
7
10
6
5Penetapan
23Pasien6
4
5
21
6
4
8
19
5
4
5
21
5
4
5Persiapan20Pasien:5
5
8 Informed
3 consent
18
2
3
Hasil
pengkajian
/
validasi
data
11
5
26
7
6
8
3
17
4
3
5/8
6/8
7/8
8/8
10
4
6
7
7
2
3
2
7
16
9
46,15
66,67
43,59
12/8
13/8
14/8
11
6
7
10
12
9
1
3
3
5
5
5
7
4
3
15/8 di 5
Tahap Pelaksanaan
Nurse Station
16/8
7
2
14
3
Penyajian Masalah
2
16
4
10
20
Klasifikaisi
tanggal
27/7
28/7
Tahap Pra
1/7
2/8
3/8
4/8
22
21
18
BOR
%
46,15
17/8
18/8
12
22
2
14
56,41
2
11
51,28
keperawatan
?
2 Apa diagnosa
10
48,72
Apa data yang mendukung ?
1 Bagaimana
6 intervensi
35,90 yang
2 sudah dilakukan?
9
41,03
Apa hambatan yang
2
10
51,28
ditemukan?
2
11
57,89
19/8
20/8
10
10
8
8
6
6
24
24
6
6
5
5
3
3
Tahap Pelaksanaan di
Kamar Pasien
14
63,15
14
57,89
Validasi Data
53,86
Pasca Ronde
124
Kesimpulan dan Rekomendasi
Solusi Masalah
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA SDR. R DENGAN PO RE OPEN
(EXPLORASI LAPARATOMY POST ILEUM PERFORASI + COLOSTOMY )
I.
Pengkajian
A. Identitas
125
Nama
: Sdr. R
Umur
: 15 Tahun
No. RM : 1263047
Alamat
: Taman, Sidoarjo
Tgl MRS :
07 Oktober 2009
Pukul :
11.45
Pukul :
12.00
WIB
Tgl Pengkajian
: 15 Oktober 2009
WIB
Diagnosa Medis : PO Re Open (Explorasi Laparatomy Post Ileum
Perforasi
+ Colostomy hari ke 3)
B. Riwayat Keperawatan
1)
Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
2)
oleh keluarganya
126
3)
4)
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran
: 110/80 mmHg
Nadi
: 96 X/menit, reguler
Suhu
: 36,8 C
RR
: 24 X/menit
: 37 kg
LILA
Pemeriksaan B1 B6
1) B1 (Breathing)
Inspeksi : Bentuk hidung simetris kanan-kiri, terpasang NGT,
bentuk dada simetris kanan-kiri, RR 24X/menit, hidung
bersih tidak terdapat sekret, pergerakan dinding dada
kanan- kiri simetris, tidak terdapat penggunaan alat
bantu nafas (cuping hidung, tarikan intercostae).
Palpasi
Perkusi
127
2) B2 (Blood)
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di IC 5 midclavicula, Klien
terpasang drain post operasi laparotomy + 100cc warna
merah segar.
Palpasi
Perkusi
: pekak........
bladder,
5) B5 (Bowell)
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada distensi abdomen, luka
jahitan laparatomy di perut 20 cm, terdapat
colostomy, terdapat drain laparatomy, klien hanya
makan 2-3 sendok pada tiap porsi makan yang
diberikan dengan jenis diit LPP
Palpasi
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
1) Tanggal 09-10-2009
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
128
GDA
96
< 140mg/dl
2) Tanggal 10-10-2009
Pemeriksaan
LYM
RBC
HGB
HCT
MCHC
RDW
LED
GDA
Albumin
Natrium
Kalium
Khlorida
hasil
0,5
2,53
7,8
21,6
36,1
15,7
110-130
107
2,2
137
3,0
101
Nilai normal
0,6-4,1
10-58,5%L
4,20-6,30M/uL
12-18g/dL
37-51%
31-36g/dL
11,5-14,5%
0-20mm/jam
< 140 mg/dl
3,6-5,2 gr/dl
135-143 Meq/1
3,5-5,5 Meq/1
93-100 Meq/1
hasil
108
1,9
30,6
0,9
0,40
0,98
15
21
144
4,2
118
11,1
9,3
3,92
11,9
33,9
17
Nilai normal
< 140 mg/dl
3,6-5,2 gr/dl
10-25 mg/dl
0,8-1,5 mg/dl
0,21-0,52 mgr/dl
0,36-0,96 mgr/dl
L: ,37 u/1 P: ,31 u/1
L: ,40 u/1 P: ,31 u/1
135-143 Meq/1
3,5-5,5 Meq/1
93-100 Meq/1
4,1-10,9 K/uL
2,0-7,8 37-92 %G
4,20-6,30 M/uL
12-18 g/dL
37-51 %
11,5-14,5 %
3) Tanggal 13-10-2009
Pemeriksaan
GDA
Albumin
BUN
Kreatinin
Bilirubin Direc
Bilirubin total
SGOT
SGPT
Natrium
Kalium
Khlorida
WBC
SRAN
RBC
MGB
HCT
RDW
4) Tanggal 15-10-2009
Pemeriksaan
Albumin
Hasil
2,2
Nilai Normal
3,6-5,2 gr/dl
Terapi medikamentosa
1) Merotum 2x1 gr (IV)
2) Cefotaxime 3x1 gr (IV)
3) Alinamin F 3x1 ampul (drip)
129
Aminol 500 cc
RD5 500 cc
8) Diit LPP
E. Analisa Data
No
1.
Data
DS : Pasien mengatakan
II.
Diagnosa Keperawatan
III.
Intervensi Keperawatan
Etiologi
Masalah
PROPOSAL KEGIATAN
PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR JINGGA B1 RSUD SIDOARJO
1.1. Pendahuluan.
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien.
Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan
masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional
sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan secara baik dan
benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang perlu
penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak pihak.
Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian asuhan
130
Konselor membantu
mengembangkan
kemampuan
PA, PP dalam
3.
4.
Meningkatkan
kemampuan
menentukan
diagnosa
keperawatan.
5.
6.
7.
Meningkatkan
kemampuan
memodifikasi
rencana
asuhan keperawatan
131
8.
1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi Pasien :
1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
2) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
3) Memenuhi kebutuhan pasien
1.4.2 Bagi Perawat :
1) Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
2) Menjalin kerjasama tim
3) Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.4.3 Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.5. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hernowo Budi Setiawan, S.Kep
Kepala Tim Pagi: Dia Metasari, S.Kep
Kepala Tim Siang :Eka Dian Safitri, S.Kep
Kepala Tim Malam : Didik Mardianto, S.Kep
Tim Gizi
: Nur Ittikafiah, S.Kep
PA Pagi
: Amar Akbar, S.Kep
Eka Nur, S.Kep
132
Katim
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien:
Informed consent
Hasil pengkajian / validasi data
Tahap Pelaksanaan di
Nurse Station
Penyajian Masalah
Validasi Data
Tahap Pelaksanaan di
Kamar Pasien
1.6. Pelaksanaan :
Hari / tanggal
Tempat
1.7. Metode :
Diskusi
Demonstrasi
Pasca Ronde
II. Materi :
Karakteristik
133
III.
Peserta :
Peserta ronde keperawatan meliputi :
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan yang ditunjuk sebagai
kepala ruangan.
IV.
V.
Perawat primer
Perawat assosiate
Pembimbing pendidikan
Pembimbing lapangan
Kepala ruangan
Perawat pelaksana
Alat Bantu :
Status klien
Diskusi
2. Ronde
-
Diskusi
Demonstrasi
3. Pasca ronde
-
VI. Evaluasi :
134
Memberikan justifikasi
Memberikan reinforcement
Kepala Ruangan
Ridawati Sulaeman
Siswanto
135
Waktu
I.
Tujuan
Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
Tujuan Khusus
1.
2.
Mampu
mengemukakan
alasan
ilmiah
terhadap
masalah
keperawatan klien
3.
Mampu
merumuskan
intervensi
keperawatan
yang
tepat
5.
II.
Sasaran
Ny. S umur
III.
IV.
tahun, pendidikan
Materi
Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 5 November 2002
Tempat : Ruang Kardiologi kelas II Wanita RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
136
V.
Metode : Diskusi
VI.
Media
VII.
VIII.
Makalah
Sarana diskusi
Tim Ronde
PP
PA
Notulen
: R. Khoiriyatul
Pra ronde
1.
2.
3.
4.
Mencari literatur
5.
Diskusi
b.
Ronde
1.
Diskusi
2.
c.
Pasca Ronde
1.
2.
137
IX.
Mekanisme Kegiatan
No Waktu
Kagiatan
Pemeran
Pasien
Pembukaan :
Memberi salam
Ka. Ruangan
Mendengarkan
Perawat Primer
Pasien &
keluarga
memperhatikan
5 menit
Menyampaikan
tujuan
10
menit
ronde
keperawatan
Penyajian masalah :
Menyampaikan
masalah
yang
terselesaikan
3
10
menit
Menentukan
sudah
Perawat
masalah Assosiate
yang
belum
terselesaikan
Implimentasi
Keluarga
mencoba apa
yang sudah
diajarkan
yang
sudah dilaksanakan.
4
5
20
menit
5 menit
Mengajarkan kepada
keluarga pasien tentang
penghitungan in take dan
out put cairan
Perawat
konsuler
Ka. Ruangan
Bertanya
Mendengarkan
dan menjawab
salam
X.
Memberi salam
Evaluasi
138
PROPOSAL KEGIATAN
PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR JINGGA B1 RSUD SIDOARJO
1.8. Pendahuluan.
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien.
Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan
memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan
masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional
sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan secara baik dan
benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang perlu
penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak pihak.
Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian asuhan
keperawatan secara komprehensif dapat dicapai. Salah satu komponen MAKP
yang dilakukan untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien adalah ronde
keperawatan
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai
hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan
merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate
untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan
klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu
tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.
Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau langka.
1.9. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :
Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami
klien dapat diatasi.
1.3.2 Tujuan Khusus :
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1.
Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam
pemecahan masalah keperawatan klien
2.
3.
4.
Meningkatkan
kemampuan
menentukan
diagnosa
keperawatan.
5.
139
6.
7.
Meningkatkan
kemampuan
memodifikasi
rencana
asuhan keperawatan
8.
1.10. Manfaat
1.4.1 Bagi Pasien :
4) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
5) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
6) Memenuhi kebutuhan pasien
1.4.2 Bagi Perawat :
4) Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
5) Menjalin kerjasama tim
6) Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.4.3 Bagi rumah sakit :
Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.11. Pelaksanaan
Hari / tanggal
Tempat
1.12. Metode
Diskusi
Demonstrasi
1.13. Materi
Karakteristik
1.14. Peserta
1. Peserta ronde keperawatan meliputi Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan yang ditunjuk sebagai :
Kepala ruangan
140
Perawat Pelaksana
2. Pembimbing pendidikan
3. Pembimbing lapangan
1.15. Alat Bantu
Status klien
1.16. Evaluasi :
1.17. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hernowo Budi Setiawan, S.Kep
Kepala Tim Pagi: Dia Metasari, S.Kep
Kepala Tim Siang :Eka Dian Safitri, S.Kep
Kepala Tim Malam : Amar Akbar, S.Kep
Tim Gizi
: Nur Ittikafiah, S.Kep
PA Pagi
: Didik Mardianto, S.Kep
Deddy K, S.Kep
141
KONSEP DASAR
RONDE KEPERAWATAN
VIII. Langkah-lankah kegiatan Ronde keperawatan :
4. Pra ronde
-
Diskusi
5. Ronde
-
Diskusi
Demonstrasi
6. Pasca ronde
-
IX. Evaluasi :
X.
Memberikan justifikasi
Memberikan reinforcement
142
rasional tindakan.
-
Kepala Ruangan
Ridawati Sulaeman
Siswanto
143
Waktu
XI.
Tujuan
Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
Tujuan Khusus
1.
2.
Mampu
mengemukakan
alasan
ilmiah
terhadap
masalah
keperawatan klien
3.
Mampu
merumuskan
intervensi
keperawatan
yang
tepat
5.
XII.
Sasaran
Ny. S umur
XIII.
XIV.
tahun, pendidikan
Materi
Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 5 November 2002
Tempat : Ruang Kardiologi kelas II Wanita RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
144
XV.
Metode : Diskusi
XVI. Media
Makalah
Sarana diskusi
PP
PA
Notulen
: R. Khoiriyatul
Pra ronde
1.
2.
3.
4.
Mencari literatur
5.
Diskusi
b.
Ronde
1.
Diskusi
2.
c.
Pasca Ronde
1.
2.
145
Kagiatan
Pemeran
Pasien
Pembukaan :
Memberi salam
Ka. Ruangan
Mendengarkan
Perawat Primer
Pasien &
keluarga
memperhatikan
5 menit
Menyampaikan
tujuan
10
menit
ronde
keperawatan
Penyajian masalah :
Menyampaikan
masalah
yang
terselesaikan
3
10
menit
Menentukan
sudah
Perawat
masalah Assosiate
yang
belum
terselesaikan
Implimentasi
Keluarga
mencoba apa
yang sudah
diajarkan
yang
sudah dilaksanakan.
4
5
20
menit
5 menit
Mengajarkan kepada
keluarga pasien tentang
penghitungan in take dan
out put cairan
Perawat
konsuler
Ka. Ruangan
Bertanya
Mendengarkan
dan menjawab
salam
XX.
Memberi salam
Evaluasi
146
Disusun oleh :
1. AMAR AKBAR, S.Kep
(200511003)
(200511007)
(2005110011)
(200511012)
(2005110)
(2005110)
(2005110)
(200511021)
(200511022)
(2005110)
(2005110)
147
A. Definisi
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu yang harus
dilakukan oleh ketua tim dan atau konselor, kepala ruangan, perawat Asocciate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam,2002).
B. Karakteritis
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan Fokus kegiatan
3. PA,KATIM, KARU dan seluruh anggota tim kesehatan lain melakukan diskusi
bersama
4. Konselor mempasilitasi kreativitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, dan KATIM dalam
meningkatkan kemampuan dalam melakukan kemampuan mengatasi masalah.
C. Kriteria klien
1. Penyakit kronis
2. Penyakit dengan komplikasi
3. Penyakit akut
4. Masalah keperawatan belum teratasi
D. Tujuan
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah.
2. Meningkatkan validitas data klien.
3. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan.
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang sesuai dengan masalah
klien.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
148
E. Peran
1. Katim dan perawat associate menjelaskan keadaan diagnosis medis dan data umum
penderita, menjelaskan masalah keperawatan penderita, menjelaskan intervensi yang
belum dan akan dilaksanakan, menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Katim dan konselor memberikan justifikasi dan reinforcement, menilai kebenaran dari
suatu masalah intervensi keperwatan serta tindakan yang rasional, mengarahkan dan
koreksi, mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
Tahap Pra
Katim
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien:
Informed consent
Hasil pengkajian / validasi data
Tahap Pelaksanaan di
Nurse Station
Penyajian
Masalah
Tahap Pelaksanaan di
Kamar Pasien
Pasca Ronde
149
Kesimpulan dan Rekomendasi
Solusi Masalah
150
Pembimbing klinik
Pembimbing akademik
Tujuan
Waktu pelaksanaan
Pengorganisasian Peran
Kepala ruangan
Katim Pagi
Perawat pelaksana
Katim Siang
Katim Malam
Rencana strategis :
1. Menentukan penderita yang akan dijadikan subyek ronde keperawatan
2. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan.
3. Menentukan materi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
4. Menyiapkan
petunjuk
teknis
pelaksanaan
ronde
keperawatan,
termasuk
2. Proses
- Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama Kepala ruangan, ketua tim, dan
perawat pelaksana.
- Penjelasan tentang klien oleh ketua tim dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan intervensi yang telah dilaksanakan tetapi belum
mampu mengatasi masalah pasien
- Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
- Pemberian masukan solusi tindakan yang lain yang mampu mengatasi masalah
klien tersebut.
3. Hasil
- Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah pasien
- Hasil diskusi yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dan dilaksanakan.
Perawat dapat :
-
152
2.
2. Dukungan
Kegiatan ronde keperawatan memperoleh dukungan dari kepala ruangan Mawar
Jingga B1 dan disambut baik oleh Tim kesehatan lain seperti ahli gizi.
153
No.
Hal
: Undangan
Lampiran
:-
Kepada :.
Yth. Bapak/Ibu/Saudara..........
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan praktik profesi Manajemen Keperawatan Mahasiswa
S1 Keperawatan STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. MOJOKERTO, maka dengan ini kami
mohon kehadiran Bapak/Ibu pada :
154
Hari/tanggal
Pukul
: 09.00 WIB
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Sidoarjo, 28 Oktober 2009
Ketua
Sekretaris
NO
NAMA
TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
155
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Pasien
: An. R
156
NURSE STATION
Kepala ruangan : Assalamualaikum, sebelum kita melakukan ronde keperawatan marilah
kita ucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT. Karena dengan
karuniaNYA kita dapat berkumpul disini. Pada pagi hari ini akan
dilakukan ronde keperawatan pada pasien An. R dengan diagnosa
medis POST LAPARATOMI DAN COLOSTOMI. Kepada katim
dipersilahkan menjelaskan kondisi pasien.
Katim Pagi
Kepala ruangan : Terima kasih untuk katim pagi yang telah menyampaikan kondisi dari An.
R, mungkin ada yang menambahkan dari tim lain untuk validasi data.
Kalau tidak ada yang menambahkan mari kita langsung saja ke pasien.
2. KONFERENS
Kepala ruangan : Assalamualaikum... Bagaimana keadaan Romi pagi ini? Apakah masih
terasa nyeri pada luka bekas operasi nya?.
Sesuai dengan janji yang kita sepakati kemarin, bahwa hari ini akan
dilakukan ronde keperawatan. Tujuan ronde keperawatan ini adalah
menyelesaikan masalah kesehatan Romi yang belum terselesaikan.
Perkenalkan kepada katim pagi yaitu ada perawat Meta dengan perawat
pelaksana mas Didik dan Mas Dedy, katim siang yaitu perawat Dian,
katim malam ada perawat Nur, tim gizi mbak dewi.
Katim pagi
: Bapak, Ibu.. dari tim kami akan melakukan ronde keperawatan. Ronde
keperawata itu sendiri adalah menyelesaikan masalah yang dialami oleh
pasien yang belum terselesaikan saat ini. Apa yang jadi keluhan romi saat
ini?
Px danromi keluarga : Nyeri pada luka bekas operasi (wajah menyeringai kesakitan sambil
memegang luka post op). Kenapa luka bekas opersinya tidak kering-kering
ya.. mbak?.
157
Katim pagi
: Iya Bu, masalah tersebut merupakan masalah yang muncul pada Romi.
Luaka bekas operasi pada
: Ko bisa.. kenapa?.
Katim pagi
Keluarga pasien
: Iya mbak, apakah ada makanan khusus yang harus dimakan oleh Romi?
Atau makanan pantangannya?.
Katim pagi
: Pada dasarnya tidak ada makanan pantangan untuk Romi, maka dari itu
untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dari tim gizi.
Tim gizi
:Romi boleh makan semua jenis makanan yang ada, misalnya putih telur,
daging, ikan kutuk boleh makan daging itu sangat baik untuk pencernaan
karena mengandung banyak protein. Romi tadi sudah makan apa belum,
apakah makanannya tadi dimakan sampai habis? Misalnya makanan yang
Romi makan dalam satu porsi tadi tidak habis jangan langsung dibuang
sisanya karena itu bisa dimakan lagi nanti. Kondisi Romi saat ini kan
masih sakit, maka dari itu secara langsung tidak bisa menghabiskan
makanan itu seperti orang yang sehat. Makanan tadi bisa dimakan dalam 3
kali. Romi boleh makan semua makanan tetapi untuk sementara ini Romi
tidak boleh makan-makanan yang keras karena dapat menyebabkan gas
lambung dan perut menjadi kembung. Misalnya makanan yang pedas dari
cabe, jahe, merica. Untuk sementara jangan dulu. Jika ibu memasak yang
bumbunya seperti yang saya katakan tadi sedikit saja. Kalau dari sayursayuran itu yang tidak boleh dimakan dulu adalah dari sayur sawi, tewel,
rebung, gubis karena makanan itu bisa menyebabkan gas lambung juga
perut jadi kembung dan sulit dicerna serta termasuk makanan yang kasar.
Jika dari buah-buahan yang tidak boleh dimakan dulu seperti buah nanas
dan durian karena sangat panas dan dapat meningkatkan gas lambung
sehinga tidak bagus dalam proses penyembuhan. Akan tetapi semua
makanan boleh dimakan agar proses dari penyembuhan luka juga bisa
cepat sembuh. Romi, boleh makan buah-buahan pepaya atau pisang dan
juga susu jika karena banyak mengandung vitamin. Jika ada ikan kutuk
158
boleh dimasak dengan cara dikukus lalu di ambil dari sari tetesan ikan
terebut dan diberi sedikit kunyit agar tidak terasa amis saat dimakan. Ikan
kutuk tersebut kalau bisa jangan sampai digoreng ibu. Saat Romi sudah
ada dirumah nanti pak jangan lupa makan makanan apa yang boleh di
makan dan makanan apa yang harus dihindari selama masa proses
penyembuhan luka Romi.
Katim pagi
: Bagaimana bapak / ibu apakah sudah jelas dengan apa yang telah
disampaikan tim gizi kami ?
Keluarga pasien
Katim pagi
: Mungkin ada lagi pertanyaan lain yang belum jelas karena Romi akan
pulang, selama Romi menjalani perawatan di rumah yang banyak berperan
adalah keluarga karena perawat tidak ada di rumah. Silahkan ibu, bapak
jika ada hal yang perlu didiskusikan sebelum kita mendiskusikan tentang
perawatan luka.
Keluarga pasien
Katim psgi
: Iya, boleh ibu. Tetapi minum air putih dan susu yang banyak dulu untuk
sementara ini. Bagaimana, apakah ada yang ditanyakan lagi?
Keluarga pasien
Katim pagi
: Jika tidak ada pertanyaan, apakah ibu bisa menyebutkan kembali apa
yang telah saya sampaikan tadi, bisakah ibu mengulangi makanan apa
yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan oleh Romi selama proses
penyembuhan luka.
Keluarga pasien : Semua makanan boleh dimakan dan tidak ada pantangannya kecuali
makanan yang pedas-pedas tidak boleh dulu, yang masam-masam dan
makanan yang mengandung gas yang bisa menyebabkan perut jadi
kembung misalnya sayur rebung, kubis, tewel, sawi.
Katim pagi
: selain itu juga, Tadi ada beberapa makanan yang di anjurkan, apakah ibu
bisa menyebutkannya.
Keluarga pasien : Iya, mbak tadi makanan yang dianjurkan adalah putih telur, daging, juga
ikan kutuk tetapi cara memasaknya tidak boleh digoreng dan bisa di rebus
ikannya.
Katim pagi : iya Bagus ibu, berarti ibu sudah mengerti, sementara ini tolong dihindari dulu
ya makanan yang terlalu pedas, masam dan yang mengandung gas.
Baiklah Jika tidak ada pertanyaan lagi, dari tim perawat kami
akan
159
melakukan rawat luka pada romi yang akan dilakukan oleh perawat Didik
dan perawat Dedy, Ibu tolong diperhatikan karena yang akan melakukan
rawat lukanya Romi saat sudah pulang nanti adalah ibu atau keluarga yang
lain. Rawat luka bisa dimulai, mas Didik dan mas Dedi kami persilahkan.
Perawat pelaksana : Terimakasih, Romi........permisi ya saya akan melakukan rawat luka
sekarang. Jika dalam pelaksanaan rawat luka ada pertanyaan, Romi, bapak
dan ibu boleh langsung bertanya pada kami. Tidak perlu menunggu rawat
luka sampai selesai.
Katim pagi
: Saya akan menjelaskan secara singkat prosedur dari rawat luka, yaitu
sebelum melakukan rawat luka perwawat harus menyiapkan peralatan
untuk rawat luka , setelah itu perawat cuci tangan dulu. Kemudian
memakai sarung tangan yang steril dan bersih, baru mulai rawat luka
begtiu pula setelah rawat luka harus cuci tangan. Silahkan mas Didik
dengan mas Dedi dilanjutkan!
Perawat pelaksana : Ibu,diperhatikan ya! Setelah semua alat siap kemudian mencuci
tangan,memakai sarung tangan dan kita mulai rawat luka diawali dengan
membuka penutup luka yang lama. Bukanya seperti ini ya bu,.. sakit
sedikit Rom, tolong ditahan ya.
Pasien
: Iya, karena saya ingin cepat sembuh dan cepat pulang untuk bertemu
dengan teman-teman dan kembali bersekolah.
Perawat primer
: Romi sabar ya, ibu untuk mencucinya seperti ini ibu, di usapkan searah
begini caranya bu.agar nanah yang ada didalam bisa keluar kita harus
menekan-nekan luka jahitannya, menekannya seperti ini ibu, karena jika
nanahnya tidak kita keluarkan maka lukanya tidak bisa segera sembuh dan
nanahnya juga akan bertambah banyak. Mungkin dari sini ada pertanyaan,
atau ada yang belum jelas, tidak apa-apa ditanyakan saja..
Keluarga pasien
Perawat pelaksana : Ibu kalau sudah ditutup kasa seperti ini, langsung diplester saja.
Plesternya agak banyak, ya sekiranya tetap merekat meski dipakai aktivitas
oleh Romi.
Katim pagi
: Ibu jangan lupa untuk aktifitasnya Romi, untuk latihan gerak miring kanankiri dulu, setengah duduk, kalau bisa jangan takut untuk bergerak ataupun
duduk, semua bisa dilatih secara bertahap ya bu selanjutnya Romi juga
bisa berlatih berjalan nanti.
160
Keluarga pasien : Iya mas, mbak, saya juga ingin Romi cepat pulih seperti sedia kala dan
sekolah kembali.
Katim malam : Iya saya doakan agar Romi bisa cepat sembuh kembali. Bagaimana apakah
ada hal yang harus didiskusikan lagi ibu ?
Mungkin ada obat atau ada hal yang belum dimengerti oleh Romi, bapak
dan ibu saat ini
Keluarga pasien
Katim
: Untuk lukanya saat ini sudah mulai membaik nanahnya sudah mulai
berkurang banyak, untuk kepulangan Romi, kami harus melihat kemajuan
kondisi Romi terlebih dahulu.
Keluarga pasien
: Iya mbak.........
Katim
Pasien
Katim :
Ibu, lukanya romi sekarang sudah selesai dirawat. Mungkin ada yang perlu
didiskusikan lagi? Jika tidak ada lagi, saya ucapkan terima kasih atas kerja
sama bapak dan ibu dalam menyelesaikan masalah yang dialami Romi,
semoga cepat sembuh buat Romi. Dan jangan lupa setelah tiba dirumah
nanti kontrol di rumah sakit yang terdekat dengan rumah ibu saat kontrol
jangan lupa semua foto-fotonya dibawa
Keluarga pasien : Sementara ini tidak ada mbak,saya ucapkan terima kasih juga sudah mau
membantu permasalahan kami.
Katim
: Baiklah kalau begitu saya kembalikan lagi kepada kepala ruangan, untuk
memimpin jalanya ronde keperawatan.
Karu
: Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang perlu
didiskusikan kembali? Jika tidak saya ucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah mengikuti ronde keperawatan pada An R cepat sembuh
ya Romi ya! Wassalamualaikum wr. Wb. (sambil berjabat tangan dengan
semua anggota ronde keperawatan sambil meninggalkan kamar pasien dan
akan menuju ke nurse station).
.
3. POST KONFERENS
161
Karu
Saksi-saksi :
1.
2.
.
Tanda tangan
.
.............
162