Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN PATOLOGI ANATOMI USUS AYAM KAMPUNG (GALLI-GALLI)

YANG TERINFEKSI RAILLIETINA SPP


I Gede Putu Alit Anggara Putra (1309005022), I Ketut Astawa (1309005032), Putu Indra
Sathya (1309005033)
Mata Kuliah Nekropsi Veteriner,
Mahasiswa Program Sarjana, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana,
Jl. P. B Sudirman, Denpasar, Bali 80113
Telp. (0361) 223797; Email : infofkh@unud.ac.id
ABSTRAK
Cestodosis merupakan penyakit cacing pita yang menyerang ayam pada semua umur.
Penyebarannya melalui kotoran ayam yang sakit atau alat-alat yang digunakan. Gejala yang
terlihat antara lain lesu, pucat, kurus dan diikuti dengan sayap yang menggantung serta
kondisi yang berangsur-angsur menurun dan selanjutnya diikuti kematian akibat komplikasi.
Cacing Cestoda yang sering hidup pada ayam yaitu Raillietina spp. Penelitian ini
menggunakan satu ekor ayam kampung yang terinfeksi raillietina spp untuk dinekropsi. Dari
hasil pengamatan yang dilakukan pada seluruh saluran pencernaan atas sampai bawah, bahwa
ayam tersebut positif terinfeksi cacing raillietina. Hal ini dikarenakan ditemukan cacing
raillietina pada saluran usus halus ayam.
Kata kunci : ayam kampung, raillietina spp,
ABSTRACT
Cestodiosis is nematode disease that infected chiken in any age. It spread by faecal of
sickness chicken or enviroment that used to. The visible sympton include lethargy, pale, thin
and followed with hanging wings and conditions that become decreased and then followed by
death due to complications. Cestoda likely lives on the chicken is Raillietina spp. This study
uses the chickens were infected raillietina for necroption. The results of observations that
made on the entire gastrointestinal tract top to bottom, that chicken positve infected by
Raillietina spp. Because railietina was found in the intestinal tanue of the chicken.
Keyword : domestic chicken, raillietina spp.
PENDAHULUAN

Helminthiasis pada unggas disebabkan

Penyakit kecacingan disebut juga


helminthiasis akan menyebabkan kerugian
secara ekonomis, karena unggas penderita
mengalami

hambatan

pertumbuhan,

penurunan produksi telur, berat telur tidak


bisa mencapai maksimal dan awal waktu
bertelur

yang

tidak

semestinya.

oleh cacing, yang secara umum terdiri dari


tiga klas, yaitu klas Nematoda, Trematoda
dan Cestoda.
akibat

Penyakit helminthiasis

cacing

Nnematodosis,

Nematoda
yang

disebut
disebabkan

Trematoda disebut Trematodosis dan yang


disebabkan
Cestodosis.

oleh

Cestoda

disebut

Cestodosis

merupakan

penyakit

tubuh inang antara sampai dengan inang

cacing pita yang menyerang ayam pada

antara

semua

definitif yaitu ayam.

umur.

Penyebarannya

melalui

kotoran ayam yang sakit atau alat-alat


yang digunakan. Gejala yang terlihat
antara lain lesu, pucat, kurus dan diikuti
dengan sayap yang menggantung serta
kondisi yang berangsur-angsur menurun
dan selanjutnya diikuti kematian akibat
komplikasi. Cacing Cestoda yang sering
hidup pada ayam yaitu Raillietina spp.

dalam

phylum

Platyhelmintes,

Setelah

dimakan

ayam

oleh

inang

memakan

inang

antara yang mengandung sistiserkoid,


maka sistiserkoid terbebaskan oleh adanya
aktivitas enzim pencernaan. Segera setelah
sistiserkoid bebas, skoleksnya mengalami
evaginasi

dan

melekatkan

diri

pada

dinding usus. Segmen muda terbentuk di


daerah

Cacing Raillietina spp tergolong

tersebut

leher

dan

akan

berkembang

menjadi segmen yang matang dalam waktu

Class

3 minggu. Pada saat segmen atau strobila

Cestoidea, Sub Class Cestoda, Ordo

berproliferasi di dinding leher, dinding

Cyclophyllidea,

Davaineidea,

sistiserkoid akan mengalami degenerasi

Genus Railietina dan Spesies Raillietina

dan menghilang. Selanjutnya sistiserkoid

spp. Terdapat 3 spesies cacing Raillietina

berkembang menjadi cacing dewasa di

spp, yaitu Raillietna tetragona, Raillietina

dalam usus ayam dalam waktu 20 hari.

Famili

echinobothrida dan Raillietina cesticillus.

Cacing yang hidup dalam saluran

Penyebaran cacing Cestoda pada

pencernaan akan mengambil makanan

ayam sangat dipengaruhi oleh adanya

dengan cara menyerap sari makanan dari

inang antara.. Telur cacing Cestoda yang

induk semangnya pada mukosa usus.

termakan oleh inang antara akan menetas

Apabila tingkat infeksi cukup berat, induk

di dalam saluran pencernaannya.Telur

semang akan mengalami hypoglicemia dan

yang

hypoproteinemia yang nyata.

menetas

berkembang

menjadi

onkosfir yaitu telur yang telah berkembang


menjadi

embrio

banyak

sel

yang

dilengkapi dengan 6 buah kait.

sistiserkoid

dalam

pada ayam dipengaruhi antara lain oleh


status pakan atau keadaan gizi ternak,

Onkosfir selanjutnya berkembang


menjadi

Gejala klinis akibat cacing Cestoda

waktu

jumlah infeksi dan umur ayam. Pada

beberapa jenis infeksi, gejala umum pada

minggu setelah telur termakan oleh inang

ayam muda biasanya ditunjukkan oleh

antara. Sistiserkoid tetep tinggal di dalam

adanya penurunan bobot badan, hilangnya

napsu

makan,

kekerdilan,

diare

dan

anemia. Penurunan produksi telur dan

peradangan ini terlihat dari adanya spot


spot nekrosis dan juga terdapat hemoragi.

kesehatan secara umum juga merupakan


gejala

umum

akibat

infeksi

cacing

Cestoda.
METODE PENELITIAN
Penelitian

dilakukan

dengan

menggunakan metode studi observasi.


Studi

observasi

Sukajati

dilakukan

Desa

Taman

di

Banjar

Kecamatan

Abiansemal Kabupaten Badung dengan


cara

nekropsi

ayam

kampung

G
ambar 1. Terdapat nodul-nodul pada
permukaan usus

yang

terinfeksi cacing raillietina. Memeriksa


saluran pencernaan atas sampai bawah
khususnya daerah usus yang terinfeksi
cacing. Selanjutnya dilakukan mengambil
spesimen

yang

mengalami

perubahan

untuk pemeriksaan lebih lanjut perubahan


Patologi Anatomi pada bagian terinfeksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari

hasil

pengamatan

Gambar 2. Cacing raillietina spp yang


yang

menginfeksi usus ayam

dilakukan pada seluruh saluran pencernaan


atas sampai bawah, bahwa ayam tersebut
positif terinfeksi cacing raillietina. Hal ini
dikarenakan ditemukan cacing raillietina
pada saluran usus halus ayam. Adapun
Perubahan

Patologi

Anatomi

yang

ditemukan pada intestinal tanue dari ayam


kampung berupa ; Adanya nodul nodul
berwarna putih pada permukaan usus

Gambar 3. Dinding usus yang terinfeksi

halus, dinding usus terjadi nekrosis dan

cacing raillietina spp terjadi nekrosis dan

peradangan pada vili-villi selaput lendir


usus.

DAFTAR PUSTAKA
Noble,

SIMPULAN
Infeksi
mengakibatkan

Elmer

R.1989.

Parasitologi

Biologi Parasit Hewan edisi kelima.


cacing

raillietina

terjadinya

spp

nodul-nodul

Yogyakarta: Gajah Mada University


Press

pada permukaan usus, terjadi nekrosis dan

Tabbu, Charles R, 2000;2002. Penyakit

peradangan pada vili-vili selaput lendir

Ayam dan Penanggulangannya. Edisi

usus halus.

Ke-1 dan Ke-2. Penerbit Kanisius


Yogyakarta. Edisi Ke-1 Hal : 31-51,

SARAN

232-245; Edisi Ke 2 Hal : 3-27.

Perlu dilakukan penelitian lebih


lanjut

mengenai

Histoptologi

untuk

memastikan peruahan perubahan apa saja


yang terjadi secara mikroskopis pada
jaringan jaringan yang terkait pada usus
halus. Selain itu juga perlu dilakukan studi
imunologi mengenai antibodi ayam yang
terinfeksi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada
Bapak Nyoman Sana dan warga di daerah
Banjar Sukajati, Desa Taman, Abiansemal,
Badung

atas

pelaporannya

mengenai

penyakit ayam di daerah tersebut. Selain


itu terima kasih kami ucapkan untuk diri
kami sendiri yang telah menyelesaikan
artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai