Anda di halaman 1dari 47

FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI

KUALITAS TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER III DI


PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG TAHUN
2016
MARIYAM ULFA SUKORINI

Latar belakang
Istirahat dan tidur adalah kebutuhan dasar yang
di butuhkan oleh semua orang, Kebutuhan tidur
tiap individu berbeda-beda termasuk ketika
hamil (Asmadi, 2008).
Kehamilan merupakan masa-masa terjadinya
perubahan yang besar dalam tubuh seorang
perempuan, Perubahan ini terjadi untuk
menjaga metabolisme tubuh, mendukung
pertumbuhan janin, serta persiapan persalinan
dan menyusui dengan tingkatan yang bervariasi
di setiap trisemesternya. (Emilia, 2010).

Ketika usia kehamilan


semakin bertambah,
kenyamanan tidur ibu hamil
menjadi terganggu.
Beberapa faktor seperti
perut yang semakin besar,
gerakan bayi di dalam
kandungan, rasa tidak enak
di ulu hati, dan hal-hal
lainnya membuat ibu hamil
kesulitan untuk tidur di
malam hari. (Aprilia, 2014)

Menurut National Sleep Foundation


(2007) dalam Rezaei (2015), 79% dari
wanita hamil mengalami beberapa
bentuk gangguan tidur.
Demikian juga menurut Lusia Kus ana dalam
Kompas (2013) Perubahan hormon yang
menimbulkan ketidaknyamanan menjadi
penyebab berkurangnya jam tidur. Idealnya
orang dewasa tidur selama 7-8 jam, namun
untuk ibu hamil bisa mencapai 10 jam. Hal ini
bergantung pada usia dan stamina saat ibu
hamil.

Penelitian yang dilakukan oleh


Komalasari (2012) di Jatinangor
mengenai kualitas tidur ibu hamil
trimester tiga didapatkan hasil
bahwa sebanyak 72,2% dari 54
responden memiliki kualitas tidur
yang buruk. Sejalan dengan
Komalasari, penelitian yang
dilakukan oleh Andari (2013) di
Medan juga menunjukkan bahwa
63% dari 41 responden mempunyai
kualitas tidur yang buruk karena
perubahan fisiologis dan psikologis
yang dialami ibu hamil.

Identifikasi Masalah
Sebagian besar ibu hamil mempunyai permasalahan
tidur. Gangguan tidur ini terutama terjadi pada ibu
hamil yang memasuki trimester ketiga. Pada trimester
ketiga terjadi beberapa perubahan fisik selain itu faktor
lain yang menyebabkan kualitas tidur ibu hamil buruk
adalah kecemasan dalam kehamilan seperti
kecemasan untuk menghadapi persalinan atau untuk
hal lain (Huliana, 2007)

Penelitian yang dilakukan Kthryn Lee University of


California di San Francisco tahun 2004
menemukan fakta, wanita yang tidur kurang dari
6 jam per malam memiliki kemungkinan
menjalani operasi caesar 4,5 kali lebih besar,
yang kemudian dilanjutkan penelitian berikutnya
yakni pada tahun 2011 yang bertujuan untuk
untuk memastikan apakah kualitas dan kuantitas
tidur pada akhir kehamilan dikaitkan dengan
panjang persalinan atau cara persalinan (Vaginal/
sesar) menunjukkan hasil bahwa kualitas tidur
dapat mempengaruhi panjang persalinan, oleh
karena itu disarankan ibu hamil tidur 8 jam per
malam.

Gangguan kualitas tidur pada ibu hamil umumnya


timbul pada trimester ketiga karena beban
kehamilan juga akan semakin berat, sehingga
diperlukan adanya pengawasan yang dapat
dilihat pada kunjungan trimester akhir atau K4
ibu hamil. Dari data cakupan kunjungan ibu
hamil dari Jawa Timur kabupaten Jombang
tahun 2014 menempati urutan ke 12 cakupan
K4 terbanyak, berdasarkan data tahun 2012
lima puskesmas yang mempunyai kunjungan
(K4) tertinggi yakni Cukir (1140 orang), Bareng (
956 orang), Perak (920 orang), Mojowarno ( 882
orang), dan Bandarkedungmulyo ( 873 orang).
(Dinkes Jombang, 2012).

Sebagai petugas
kesehatan masyarakat
harus dapat
mendeteksi lebih awal
terjadinya gangguan
kualitas tidur ibu hamil
trimester ketiga, dan
dapat memberi
konseling pada ibu
hamil untuk
menguarangi
permasalahan kualitas
yang timbul.

PEMBATASAN MASALAH
Gangguan tidur pada ibu hamil adalah suatu hal
yang wajar dan jarang menjadi perhatian petugas
kesehatan.
Ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi kualitas tidur ibu hamil trimester
tiga yakni Faktor biologis, psikologis, dan
lingkungan.
Beberapa
faktor
lain
yang
mempengaruhi tidur pada ibu hamil adalah ;
keadaan perut yang semakin membesar sehingga
sulit menentukan posisi tidur yang nyaman,
gerakan janin, tertekannya kandung kemih
akibatnya sering berkemih sehingga wanita hamil
sering terjaga di malam hari (Tiran, 2007).

Kekawatiran calon ibu untuk tidur dalam posisi


tertentu, karena takut janin didalam kandungan
menjadi tidak nyaman. Penyebab sulit tidur pada
ibu hamil bukan karena perubahan hormon
melainkan perubahan fisik, bobot tubuh ibu
bertambah mengakibatkan punggung terasa
pegal, posisi tidur serba salah Menurut Huliana
(2007), gangguan psikis seperti kecemasan
membuat ibu semakin susah tidur. Karena
keterbatasan peneliti , faktor lingkungan tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan
Identifikasi masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
Faktor dominan apa yang
berhubungan dengan kualitas tidur
ibu hamil trimester III di Puskesmas
Cukir Kabupaten Jombang?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan
Umum

Penelitian ini bertujuan


untuk menganalisis
faktor dominan yang
berhubungan dengan
kualitas tidur ibu
hamil trimester III di
Puskesmas Cukir
Kabupaten Jombang

Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
Mengidentifikasi karakteristik individu berdasarkan umur,
pendidikan, pekerjaan, paritas di Puskesmas Cukir Kabupaten
Jombang
Mengidentifikasi faktor ketidaknyaman fisik meliputi
peningkatan frekuensi berkemih, gerakan janin, pembesaran
uterus dan faktor psikis yang dialami ibu hamil trimester III di
Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang
Mengidentifikasi faktor penyakit yang dialami ibu hamil
trimester III di Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang
Menganalisis hubungan karakteristik individu berdasarkan
umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dengan kualitas tidur ibu
hamil trimester III di Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang

Menganalisis hubungan ketidaknyaman fisik


meliputi peningkatan frekuensi berkemih,
gerakan janin, pembesaran uterus dan faktor
psikis dengan kualitas tidur yang dialami ibu
hamil trimester III di Puskesmas Cukir Kabupaten
Jombang
Menganalisis faktor penyakit yang dialami ibu
hamil trimester III di Puskesmas Cukir Kabupaten
Jombang
Menganalisis variabel independen yang dominan
terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III di di
Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi
Peneliti

Sebagai
sarana
untuk
mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan
menghadapi
ibu
hamil
trimester III yang mempunyai
gangguan tidur, selain itu juga
mengembangkan ketrampilan
dalam penyusunan laporan
penelitian ilmiah. Peneliti juga
semakin
mengenal
faktor
dominan
yang
memepengaruhi kualitas tidur
ibu hamil trimester III

Manfaat bagi
Masyarakat

Manfaat Bagi
Institusi

Manfaat bagi responden yaitu


menambah wawasan responden
tentang kualitas tidur ibu hamil
trimester III, serta dapat mengetahui
bagaimana cara mengatasi faktor yang
menyebabakan ganggguan tidur pada
ibu hamil trimester III dan dapat
menjalani kehamilan yang sehat bagi
ibu dan bayinya.

Menambah bahan referensi serata


memperkaya berbagai kasus yang
dapat dijadikan sebagai bahan studi
lebih lanjut bagi staf pengajar

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Kehamilan


Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan
janin
intrauterin
dimulai dengan ovulasi pelepasan
ovum, terjadi migrasi spermatozoa
dan ovum diikuti konsepsi dan
pertumbuhan zygot kemudian nidasi
(implantasi) pada uterus dan berakhir
sampai
permulaan
persalinan
(Manuaba, 2010).

Lama Kehamilan
Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu
atau 10 bulan. Menurut Prawirohardjo (2009),
kehamilan dibagi menjadi triwulan, yaitu:
Triwulan pertama

Perubahan Fisiologis pada Ibu hamil Trimester III


Menurut Varney (2007), beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Vagina dan vulva


Payudara
Sirkulasi darah
Sistem respirasi
Sistem pencernaan
Sistem perkemihan

Perubahan Psikologis ibu pada


kehamilan trimester ketiga
Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan
perasaan yang tidak nyaman dan ingin segera
melahirkan. Pada masa ini, seorang wanita akan
disibukkan oleh persiapan persiapan kebutuhan bayi.
Pada periode ini kecemasan-kecemasan menghadapi
persalinan akan muncul dan mulai dirasakan. Bayangan
bayangan
negatif
mulai
menghantuinya.
Untuk
mengatasi perubahan psikologi pada periode ini, berilah
rasa aman pada istri dan dukunglah istri anda untuk
melakukan berbagai kegiatan, sehingga akan muncul
rasa percaya diri sehingga istri akan memiliki mental
yang kuat untuk menghadapi persalinannya. (Huliana,
2007) .

Ketidaknyamanan Selama Kehamilan


Akibat Dari Perubahan-Perubahan Fisik.
Timbul masalah pada saluran pencernaan
Pada akhir kehamilan gangguan pencernaan dan
sengatan jantung kembali terasa, akibat
pertumbuhan bayi menekan perut/diafragma.
Kelelahan
Sehubungan dengan tubuh yang bertambah
berat, rasa lelah untuk menggerakkan tubuh akan
segera terasa.
Pembengkakan di kaki dan pergelangan
Hal ini menimbulkan ibu merasa susah untuk
menggerakkan ekstremitasnya.

Nyeri pada kaki


Ketidaknyamanan pada kaki, dimana ibu tidak lagi
mampu memotong kuku kakinya sendiri, membereskan
kaus kaki dan mengenakan sepatu ibu sangat terganggu.
Sesak nafas dan seperti mau pingsan
Sejak minggu ke 34 hingga saat kepala bayi masuk ke
pintu atas panggul, kapasitas paru-paru akan
terpengaruh, karena janin memakan banyak tempat
sehingga mengakibatkan ibu sulit bernafas.
Pengeluaran cairan payudara (Colostrum)
Keluarnya cairan Colostrum adalah peristiwa yang wajar
namun berakibat menimbulkan ketidaknyamanan pada
ibu. Hal ini terjadi akibat aktifitas payudara dalam
menyiapkan diri untuk memproduksi susu setelah
persalinan (Neil WR, 2007 ).

Konsep Tidur
Pengertian Tidur
Tidur merupakan suatu
kondisi tidak sadar
dimana individu dapat
dibangunkan oleh
stimulus atau sensoris
yang sesuai (Guyton,
1986 dalam Uliyah,
2008).

Fisiologi Tidur
Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem
pengaktivasi retikularis. Sistem tersebut
mengatur seluruh tingakatan kegiatan
susunan saraf pusat, termasuk pengaturan
kewaspadaan dan tidur.
Dalam keadaan sadar, neuron dalam Recticular
activating system (RAS) akan melepaskan
katekolamin seperti norepineprin. Selain itu,
RAS yang dapat memberikan rangsangan
visual, pendengaran, nyeri dan perabaan.

Pada saat tidur, terdapat pelepasan serum


serotonin dari sel khusus yang berada di
pons dan batang otak tengah yaitu Bulbar
syncronizing regional (BSR). Sedangkan
saat bangunnya seseorang tergantung
dari keseimbangan implus yang diterima
di pusat otak dan sistem limbiks. Dengan
demikian, sistem pada batang otak yang
mengatur siklus atau perubahan dalam
tidur adalah RAS dan BSR ( Uliyah, 2008).

Jenis-jenis Tidur
1. Tidur Gelombang Lambat/ Nonrapid
Eye Movement (NREM)
Jenis tidur ini dikenal dengan tidur
dalam, istirahat penuh, dengan
gelombang otak yang lebih lambat
atau dikenal dengan tidur nyenyak.
Ciri-cirinya tidur nyenyak adalah
menyegarkan, tanpa mimpi

Tidur paradoks /tidur REM (rapid eye movement)


Tidur jenis ini dapat bcrlangsung pada tidur
malam yang terjadi selama 5 - 20 menit, ratarata timbul 90 menit. Periode pertama terjadi 80100 menit, akan tetapi apabila kondisi orang
sangat lelah maka awal tidur sangat cepat
bahkan jemis tidur ini tidak ada. Ciri tidur REM
adalah sebagai berikut:
Biasanya disertai dengan mimpi aktif.
Lebih sulit dibangunkan daripada selama tidur
nyenyak

Bangun
(pratidur)

Tidur REM

NREM I

NREM II

NREM II

NREM III

NREM III

NREM IV

Fungsi dan Tujuan Tidur


Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan
mental, emosional, dan kesehatan. Selain itu, stres
pada paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan
lain-lainnya juga menurun aktivitasnya. Energi
yang tersimpan selama dari tidur diarahkan untuk
fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara umum
terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek
pada sistem saraf yang diperkirakan dapat
memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan
di antara berbagai susunan saraf. Kedua, efek
pada struktur tubuh dengan memulihkan
kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh

Kebutuhan Tidur

Umur

Tingkat Perkembangan

Jumlah Kebutuhan Tidur

0-1 bulan

Bayi baru lahir

14-18 jam/hari

1-18 bulan

Masa bayi

12-14 jam/hari

18 bulan 3 tahun

Masa Anak

11-12 jam/hari

3-6 tahun

Masa Prasekolah

11 jam/hari

6-12 tahun

Masa Sekolah

10 jam/hari

12-18 tahun

Masa Remaja

8,5 jam/hari

18-40 tahun

Masa Dewasa

7-8 jam/hari

40-60 tahun

Masa Muda Paruh Baya

7 jam/hari

60 tahun ke atas

Masa Dewasa Tua

6.

jam/hari

Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur


Penyakit

Gangguan/ Masalah Kebutuhan Tidur


Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan
yang menyebabkan individu tadak
mampu mendapatkan tidur yang
adekuat, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Hipersomnia
Hipersomnia merupakan gangguan
tidur dengan criteria tidur
berlebihan.

Parasomnia
Parasomnia merupakan kumpulan
beberapa penyakit yang dapat
mengganggu pola tidur,
Misalnya,somnambulisme (berjalanjalan dalam tidur)
Enuresis
Enuresis merupakan buang air kecil
yang tidak disengaja pada waktu tidur
atau disebut juga dengan istilah
mengompol.

Apnea tidur dan mendengkur


Pada umumnya, mendengkur tidak
termasuk gangguan dalam tidur,
tetapi mendengkur yang disertai
dengan keadaan apnea dapat
menjadi masalah.
Narkolepsi
Narkolepsi merupakan keadaan tidur
yang tidak dapat dikendalikan

Mengigau
Mengigau merupakan gangguan tidur bila
terjadi terlalu sering dan diluar kebiasaan
menyebabkan kualitas dan kebutuhan
tidur berkurang
Gangguan pola tidur secara umum
Suatu keadaan ketika individu mengalami
atau mempunyai risiko perubahan jumlah
dan kualitas pola istirahat yang
menyebabkan ketidaknyamanan atau
mengganggu gaya hidup yang diinginkan

Kualitas Tidur Ibu Hamil


Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur
yang dijalani seorang individu menghasilkan
kesegaran dan kebugaran di saat terbangun.
Kepuasan tidur pada masa kehamilan
berkurang khususnya pada trimester ketiga,
hal ini diakibatkan kondisi fisik ibu hamil yang
menyebabkan sulitnya mendapatkan tidur
yang dalam. Ketidakpuasan tidur di sebabkan
tidur yang tidak melewati seluruh tahapan
normala baik NREM dan REM (Musbikin, 2005;
dikutip Siallagan, 2010).

Faktor yang mempengaruhi Kualitas


Tidur Ibu hamil
1. Karakteristik responden
a. Umur
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Graviditas
2. Faktor Psikis
3. Faktor Fisik
a. Perut yang semakin membesar
b. Frekuensi berkemih
c. Gerakan janin
4. Faktor Lingkungan
5. Penyakit

Cara Mengatasi Gangguan Tidur


Posisi tidur sangat mempengaruhi
kenyamanan dan kualitas tidur ibu
hamil. Ibu sebaiknya tidak tidur
dengan posisi terlentang. Jika ingin
terlentang, ibu harus menggunakan
bantal lebih banyak di bagian kepala
sehingga membentuk sudut 45
derajat agar vena porta abdominalis
tidak ikut tertekan. Posisi ini dapat di
variasikan dengan tidur dalam posisi

Ada beberapa alternatif untuk mengurangi


gangguan tidur selama kehamilan ini.
Beberapa aroma terapi seperti lavender
dapat memberikan kenyamanan, sehingga
ibu hamil bisa tidur dengan nyenyak.Selain
itu pastikan juga bahwa telah buang air
kecil sebelum tidur untuk mengosongkan
kandung kemih. Kondisi kandung kemih
yang penuh terkadang memaksa ibu hamil
untuk bangun ( Emilia, 2010)

Alat Ukur Kualitas Tidur


Alat untuk mengukur adalah dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
pada Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI), PSQI adalah instrumen efektif
yang diguankan untuk mengukur
kualitas tidur dan pola tidur pada
orang dewasa. Dikatakan mengalami
gangguan bila skor >5

KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Karakteristik
responden
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Graviditas
Faktor Psikis
(kecemasan)
Faktor Fisik
(Ketidaknyaman Fisik)
Frekuensi berkemih
Perut yang semakin
membesar
Gerakan janin
Faktor Lingkungan
Faktor Penyakit

Kualitas tidur Ibu


hamil trimester III

Gangguan Kualitas Tidur merupakan


hal yang umumnya dialami pada Ibu
hamil trimeseter tiga. Diperkirakan
78 persen wanita mengalami
kesulitan tidur saat hamil. Bila Ibu
Hamil mempunyai kualitas tidur yang
buruk maka akan muncul beberapa
masalah seperti kemungkinan lahir
Secara Sectio Sesarea lebih tinggi,
pengaruh terhadap panjang

Berdasarkan kerangka konseptual pada gambar 3.1 , faktor


yang berhubungan dengan kualitas tidur ibu hamil
trimester tiga adalah :
Karakteristik Individu, meliputi : umur, pendidikan,
pekerjaan, graviditas
Faktor Psikis, meliputi kecemasan ibu hamil trimester tiga
Faktor Fisik, yakni ketidaknyaman fisik yang
mempengaruhi kualitas tidur seperti frekuensi berkemih
yang sering, perut yang semakin membesar dan gerakan
janin
Faktor Lingkungan, meliputi kebisingan, cahaya dan
kurang ruang pribadi
Faktor Penyakit, adanya penyakit yang membutuhakn
tidur lebih banyak atau sebaliknya membuat tidak bisa
tidur.
Pada penelitian ini faktor lingkungan tidak diteliti.

Hipotesis
Ada hubungan antara karakteristik individu dengan kualitas
tidur ibu hamil trimester III di Puskesmas Cukir Kabupaten
Jombang
Ada hubungan faktor Fisik dengan kualitas tidur ibu hamil
trimester III di Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang
Ada hubungan Faktor Psikis dengan kualitas tidur ibu hamil
trimester III di Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang
Ada hubungan Faktor penyakit dengan kualitas tidur ibu
hamil trimester III di Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang
Ada pengaruh variabel independen independen yang
dominan terhadap kualitas tidur ibu hamil trimester III di
Puskesmas Cukir Kabupaten Jombang

Anda mungkin juga menyukai