PENDAHULUAN
persiapan pada saat kehamilan. Oleh karena itu banyak wanita, khususnya
kala II (pengusiran janin), kala III (pengeluaran uri) dan kala IV (observasi
(respon psikologis) (Bobak, 2005:235). Jika terjadi kelainan pada salah satu
(prenatal care) yang akan memberikan suatu hasil / produk asuhan antenatal
atau out come persalinan yang lebih baik yakni persalinan fisiologis
1
2
memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil
menurut SDKI 2003 Angkatan Kematian Ibu (AKI) 307 : 100.000 kelahiran
hidup. Penurunan AKI dari tahun ke tahun dirasa sangat lambat, sedangkan
target AKI tahun 2010 adalah 125 : 100.000 kelahiran hidup. Menurut Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2000 di Jawa Timur 385 : 100.000
kelahiran hidup.
(58,14%), dan yang tidak mengikuti senam hamil 18 orang (41,86%). Dari
yang mengikuti senam hamil, lama persalinan kala I cepat 17 orang (68%),
dan yang lama persalinan kala I lambat 8 orang (32%). Sedangkan dari yang
tidak mengikuti senam hamil lama persalinan kala I cepat 8 orang (44,44%)
dan lama persalinan kala I lambat 10 orang (55,56%). Dari data diatas
menyatakan bahwa masih banyak ibu yang tidak ikut senam hamil yang
yang tidak melakukan senam hamil. Secara statistik risiko relatifnya 0,125,
artinya risiko partus lama pada ibu yang melakukan senam hamil 0,125 kali
Pada tahun 1993, Jurnal Amerika Health memuat laporan mengenai hasil
penelitian selama 2 tahun New York yang menunjukkan bahwa wanita yang
melakukan senam hamil selama 30 menit, 5 hari dalam seminggu bayi yang
lebih besar dan sehat (Hanton, 2001). Artal (1999) mengutip penelitian yang
mendapatkan hasil bahwa lama persalinan lebih singkat pada wanita yang
memanjang atau partus lama, yaitu tenaga jalan lahir dan janin. Dan sampai
saat ini yang dapat dikendalikan adalah masalah tenaga atau power.
tubuh, sehingga ibu hamil merasa lebih sehat dan tidak sesak nafas dapat
caesaria dan gawat janin, otot menjadi elastis / kenyal dan mudah regang
adalah
1. Apakah ada hubungan antara senam hamil dengan lama persalinan kala I
2010.
2010.
persalinan kala I.
khususnya bagi program studi DIII Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo sebagai
persalinan kala I.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau
180).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
1) Partus normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta tidak melukai
1998 : 91).
7
8
bawah 28 minggu.
kehamilan 37-40 minggu, janin matur, berat badan di atas 2500 gram.
minggu atau lebih dari waktu partus yang di taksir, janin disebut
postmatur.
kontraksi uterus.
Bila ganglion ini digeser dan ditekan oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
5. Teori Oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah oleh karena itu timbul
6. Pengaruh Janin
dari biasanya.
7. Teori Prostaglandin
setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar
10
prostaglandin yang tinggi baik dari air ketuban maupun darah perifer
dengan jalan :
2) Pemecahan ketuban.
(Wiknjosastro, 2005:181)
Menurut Wiknjosastro (2005 : 104 ) jalan lahir terdiri atas jalan lahir
begian tulang dan jalan lahir bagian lunak. Jalan lahir bagian tulang
Secara fungsional terdiri atas 2 bagian yang disebut pelvis mayor dan
pelvis minor. Pelvis mayor adalah pelvis di atas linea terminalis yang
penting adalah pelvis minor yang dibatasi oleh pintu atas panggul (
(1) Pada persalinan segmen bawah uterus, serviks dan vagina ikut
2. Pasanger (Bayi)
1) Kepala janin berbentuk ovoid yang lebih sempit di bagian depan dan
2) Sikap (Habitus)
dalam sikan flexi dimana kepala, tulang punggung dan kaki dalam
3) Letak Janin
ibu.
4) Presentasi
5) Posisi
(Mochtar, 1998:68)
5) Psikis ibu
6) Penolong
darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena servik mulai
darah kapiler.
a. Fase Akselerasi
4 cm sampai 9 cm.
14
c. Fase Deselerasi
(Mochtar, 1998:94)
Pada kala pengeluaran janin his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih
lama kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin sudah masuk di ruang
Wanita merasa ada tekanan pada rektum hendak buang air besar.
tampak dalam vulva pada waktu his dengan his dan kekuatan
lahir.
dilakukan yaitu :
pernafasan.
2. Mekanisme Persalinan
yang ringan.
kedalam rongga panggul dan biasany baru mulai pada kala II.
2) Fleksi
melalui jalan lahir. Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju
kebawah simpisis.
4) Ekstensi
Setelah putar paksi dalam selesai dan kepala sampai didasar panggul,
terjadilah extensi atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan atas,
menembusnya.
Setelah sub occiput tertahan pada pinggir bawah simpisis maka yang
bawah panggul.
18
6) Exspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah simpisis dan
(Winkjosastro, 2005:186)
2.2.1 Pengertian
(prenatal care) yang akan memberikan suatu hasil / produk asuhan antenatal
atau out come persalinan yang lebih baik yakni persalinan fisiologis
2009 : 68).
19
Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai
berikut :
relaksasi otot dinding perut, otot sekat rongga badan dan otot dasar
Senam hamil ditujukan pada semua ibu hamil dengan umur kehamilan
bidan.
1. Absolut
2) Gagal jantung
3) Penyakit rematik
4) Tromboplebitis
5) Emboli paru
21
6) Resiko akut
7) Perdarahan pervaginam
8) Ketuban pecah
2. Relatif
1) Hipertensi esensial
2) Anemis
3) Penyakit tiroid
4) Diabetes Mellitus
8) Lingkungan panas
Pandangan muka lurus ke depan, badan tegak, tarik otot dinding perut ke
dalam dan ke atas. Kedua tungkai lurus dan kedua lengan lurus
disamping badan.
22
3) Gerakan latihan :
(3) Bila mungkin angkat bokong dengan bantuan kedua tangan dan
telapak kaki
3. Latihan II
badan
3) Tujuan latihan
(1) Melatih otot dasar panggul agar dapat berfungsi optimal saat
persalinan
4) Bentuk latihan
(1) Tempatkan tungkai kanan diatas tungkai bawah kiri, silih berganti
4. Latihan III
3) Tujuan latihan :
persalinan
4) Bentuk latihan :
(1) Pada sikap duduk, angkat tungkai bawah silir berganti keatas
(2) Pada sikap tidur, kedua tangan dapat di samping tetapi lebih baik
5. Latihan IV
3) Tujuan latihan :
persalinan.
4) Bentuk latihan :
6. Latihan V
4) Tujuan latihan :
5) Bentuk latihan :
7. Latihan VI
4) Tujuan latihan :
5) Bentuk latihan :
(1) Angkat badan dengan topangan pada ujung telapak kedua kaki
dan bahu
perlahan-lahan
8. Latihan VII
4) Tujuan latihan :
5) Bentuk latihan :
dubur
9. Latihan Pernapasan
2) Kedua tangan di samping badan dan tungkai bawah ditekuk pada lutut
dan santai.
5) Bentuk latihan :
(1) Tarik napas perlahan dari hidung serta pertahankan dalam paru
beberapa saat
(5) Lakukan gerakan latihan ini sekitar 8-10 kali dengan tangan silih
berganti.
(1) Tangan yang berada diatas perut dibiarkan mengikuti gerak saat
tulang belakang, otot dinding perut dan otot liang dubur atau sama
paha
(2) Melatih otot tulang belakang, otot dinding perut, dan otot liang
dubur
5) Bentuk latihan :
4) Tujuan relaksasi :
nyeri.
5) Bentuk latihan :
Panggul
masuk pintu atas panggul (PAP) pada minggu ke-36 disebabkan oleh
yang menyangga rahim, bentuk kepala janin sesuai dengan pintu atas
menjelang persalinan.
sudah pendek, terdapat lilitan tali pusat pada leher janin, kelainan
dan jongkok
3) Tujuan latihan :
4) Bentuk latihan :
Jika kepala telah masuk pintu atas panggul, dapat dikatakan hubungan
persalinan. Dan tujuan ketiga dari latihan untuk membiasakan diri saat
menyentuhnya.
Suatu sesi persiapan yang umum terdiri dari sesi empat sampai
enam kali dua jam. Sesi dua jam memberi kesempatan bagi ibu untuk
dilakukan saat senam hamil. Oleh karena alasan ini, kelompok ibu
pengganti.
5) Jangan tahan napas anda selama senam karena hal ini dapat
posisi yang paling mudah, kemudian coba yang lain ketika otot-
10) Hindari senam yang aktif pada cuaca panas dan lembab, ketika
anda sakit atau demam. Suhu badan tidak boleh melampaui 38OC.
35
11) Periksakan pada dokter atau bidan anda jika anda punya persoalan
(Bobak, 2005)
Latihan senam hamil teratur, jika tidak ada keadaan yang patologis akan
dapat menuntun wanita hamil kearah persalinan fisiologis. Olah raga selama
otot.
persalinan
(Ariyono, 2002).
yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan.
(Notoatmojo : 2005)
Primigravida:
Lama persalinan Lambat : > 13 jam
kala I Cepat : ≤ 13 jam
Multigravida :
Lambat : > 7 jam
Cepat : ≤ 7 jam
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Pengaruh
Sumber : Arikunto, 2006
Gambar 2.10 Kerangka konseptual hubungan senam hamil dengan lama persalinan
kala I di Rumah Bersalin Hj.Tarpiani Desa Kedung Wonokerto
Kecamatan Prambon Sidoarjo tahun 2010
37
yang berpengaruh pada lama persalinan kala I antara lain : jalan lahir, janin,
hamil yang dapat mempengaruhi dalam lamanya kala I pada persalinan yaitu
pada ibu primigravida, lambat apabila lamanya lebih dari 13 jam dan cepat
apabila lamanya lebih dari 7 jam dan cepat apabila kurang dari 7 jam.
Dalam hal ini peneliti ingin mengkaji hubungan antara senam hamil dengan
2.5 Hipotesis
antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris
(Notoatmodjo, 2005:74).
Ho dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara senam hamil
adanya suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua atau lebih
H1 dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara senam hamil dengan
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah analitik “Case Control”. Yang
dimaksud dengan analitik case control yaitu desain penelitian yang merupakan
dengan mencari hubungan antara senam hamil dengan lama persalinan kala I
Gambar 3.1 Desain penelitian hubungan senam hamil dengan lama persalinan kala I
di rumah bersalin Hj.Tarpiani Desa Kedung Wonokerto Kecamatan
Prambon Kabupaten Sidoarjo tahun 2010
39
2
9
40
3.2.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah 29 ibu bersalin kala I di Rumah Besalin Hj.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
sampel penelitian ini adalah 29 ibu bersalin kala I di Rumah Besalin Hj.
Besar Sampel
dalam penelitian ini adalah 29 ibu bersalin kala I di Rumah Besalin Hj.
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada (Hidayat, 2007: 72).
41
Tabel 3.1 Definisi operasional hubungan antara senam hamil dengan lama persalinan kala I
di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonokerto Kecamatan Prambon
Kabupaten Sidoarjo tahun 2010.
Skala
No
Variabel Definisi Operasional Kriteria
Pengukur
penelitian yang berbentuk kerangka atau alur penelitisn, mulai dari desain
Populasi
29 ibu bersalin kala I di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonokerto
Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo tahun 2010
Tekni sampling
Accidental sampling
acci
Sampel
29 ibu bersalin kala I di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonokerto
Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo tahun 2010
Desain penelitian
Analitik observasional case control
Pengumpulan data
( Dokumen Catatan Medis Kebidanan dan lembar observasi)
Pengolahan data
(Editing, Coding, scoring, tabulating)
Analisa statistik
Chi kuadrat
Penyajian data
Tabel silang
Gambar 3.2 kerangka kerja penelitian hubungan antara senam hamil dengan lama
persalinan kala I di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonokerto
Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo tahun 2010.
44
data (Notoatmodjo, 2005:48). Dalam penelitian ini alat atau instrumen yang
digunakan adalah :
observasi.
– 11 Juli 2010.
Setelah mendapat izin dari institusi pendidikan dan ibu Hj. Tarpiani
dari responden sebagai subjek penelitian yaitu ibu dalam proses lamanya
1. Editing Data
sebagai upaya menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut
(Nazir, 2005:346).
2. Coding
3. Skoring
4. Tabulating Data
melakukan tabulating dan analisa data. Data umum terdiri dari umur,
pendidikan, dan paritas, sedangkan data khusus terdiri dari senam hamil
46
jika ibu melakukan senam hamil 3-4 kali/ minggu dan ibu yang melakukan
senam hamil < dari 3 kali/ minggu, responden dinyatakan tidak melakukan
senam hamil jika ibu tidak mengikuti senam hamil sama sekali.
apabila lamanya kala I pada primigravida > 13 jam dan multigravida > 7
jam.
Apabila syarat-syarat terpenuhi yaitu masih ada sel dari frekuensi yang
diharapkan harus lebih dari 5 dan kurang dari 20% dari sel yang ada, uji
Keterangan :
O : Frekuensi yang didapat dari data
E : Frekuensi yang diharapkan
(Budiarto, 2001 : 221)
dan variabel dependen dengan taraf signifikan 0,05. hasil dan perhitungan
dependen. Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel maka Ho ditolak, yang artinya ada
Jika penggunaan chi square tidak memenuhi syarat yaitu masih ada sel
dengan frekuensi yang diharapkan kurang dari 5 lebih dari 20% dari sel
47
yang ada, maka digunakan koreksi yates dengan harga x2 dihitung dengan
rumus :
Keterangan :
O : Frekuensi yang didapat dari data
E : Frekuensi yang diharapkan
(Budiarto, 2001 : 223)
kecil.
Setelah data dianalisa kemudian data disajikan dalam bentuk tabel silang
dengan kriteria :
1. Seluruhnya : 100%
untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati
hak-haknya.
2. Anonimity
3. Confidentiality
tertentu saja.
3.8 Keterbatasan
3.8.2 Waktu
baik maka waktu yang diberikan haruslah sesuai dengan jenis penelitian
49
Hal ini disebabkan karena peneliti masih dalam proses belajar sehingga
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan keseluruhan hasil penelitian yang berjudul
Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2010. Penelitian ini dilakukan pada tanggal
23 juni sampai dengan 11 juli 2010 dengan jumlah sampel 29 ibu bersalin
kala I. Data pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
data umum dan data khusus. Data umum meliputi karakteristik ibu bersalin
meliputi prevalensi ibu bersalin dalam keikutsertaan senam hamil saat masa
dengan luas desa 203.385 Ha dan luas Rumah Bersalin 540 m 2 Kecamatan
Tarpiani terdiri dari 3 ruang bersalin terdiri dari 3 bed + 1 meja ginekologi,
50
51
umum, susu, dokumen, pil KB, dan obat – obatan persalinan, 6 tensi meter,
6 stetoskop, 4 partus set dan heating set, 2 set rawat luka, peralatan suntik, 6
Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
4.2 Hasil
Hasil penelitian dalam bab ini akan ditampilkan dalam bentuk dua data
meliputi data umum dan data khusus. Data umum yang disajikan pada
yang disajikan prevalensi ibu bersalin dalam keikutsertaan senam hamil saat
masa kehamilan, lama persalinan kala I ibu bersalin, hubungan antara senam
52
hamil dengan lama persalinan kala I. Data – data tersebut disajikan dalam
bentuk tabel distribusi silang. Sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami.
Pada bab ini akan disajikan data umum yang meliputi karakteristik ibu
kategori > 20 tahun, 20 – 35 tahun, > 35 tahun, dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik ibu bersalin kala I bedasarkan umur di
Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonokerto Kecamatan
Kabupaten Prambon Sidoarjo 2010
Umur/ tahun Frekuensi (f) Presentase (%)
< 20 tahun 3 10
20 – 35 tahun 26 90
> 35 tahun 0 0,00
Total 29 100
Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2010
menjadi kategori yaitu SD, SMP, SMA, PT dapat dilihat pada tabel 4.2
ini :
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik ibu bersalin kala I berdasarkan pendidikan
di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonokerto Kecamatan
Prambon Kabupaten Sidoarjo 2010
Tingkat Pendidikan Frekuensi (f) Presentase (%)
SD 3 10
SMP 6 21
SMA/SMK 18 62
PT 2 7
Total 29 100
Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2010
Dari tabel 4.3 di atas menyatakan bahwa dari 29 ibu bersalin kala I
kala I.
54
Pada bab ini akan disajikan data yang merupakan variabel yang diteliti
hamil saat masa kehamilan, lama persalinan kala I, hubungan antara senam
hamil dengan lama persalinan kala I di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani desa
hamil dan tidak mengikuti senam hamil dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi ibu bersalin kala I berdasarkan keikutsertaan senam
hamil pada masa hamil di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung
Wonokerto Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo 2010
Senam hamil Frekuensi (f) Presentase (%)
Ya 18 62
Tidak 11 38
Total 29 100
Sumber : Data Sekunder Penelitian tahun 2010
Dari tabel 4.4 di atas menyatakan bahwa dari 29 ibu bersalin kala I
bersalin kala I.
55
Untuk lama persalinan kala I ibu bersalin menjadi 2 kategori yaitu cepat
Tabel 4.5Distribusi frekuensi lama persalinan kala I ibu bersalin kala I di Rumah
Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonokerto Kecamatan Prambon
Kabupaten Sidoarjo 2010
Lama persalinan Jumlah Presentase (%)
Kala I
Cepat 15 52
Lambat 14 48
Total 29 100
Sumber : Data Primer Penelitian tahun 2010
hamil dan tidak mengikuti senam hamil serta lama persalinan kala I
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi hubungan antara senam hamil dengan lama persalinan
kala I di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonokerto Kecamatan
Prambon Kabupaten Sidoarjo 2010
Lama persalinan kala I
Senam hamil Cepat Lambat Total
F % F % F %
Senam hamil (+) 12 41 6 21 18 62,07
Senam hamil (-) 3 10 8 28 11 37,93
Total 15 51% 14 49% 29 100%
Hasil uji chi Square X 2 hitung : 4,24 > X2 Tabel : 3,84
Sumber : Data Primer dan sekunder Penelitian tahun 2010
(41%) yang lama persalinan kala I cepat sebanyak 12 ibu bersalin kala
I. Dari uji statistik yang dilakukan didapatkan hasil yaitu x2 = 4,24 dari
α = 0,05 yaitu χ 2 hitung (4,24) > χ 2 tabel (3,84) hal ini menandakan
tahun 2010.
57
BAB 5
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan disajikan hasil penelitian mengenai jumlah ibu
bersalin yaitu pada lama kala I dan jumlah ibu yang mengikuti senam hamil
selama masa kehamilan dan hubungan antara senam hamil dengan lama
dengan 11 juli 2010 di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa Kedung Wonoketo
ibu bersalin kala I saat masa kehamilan seperti pada tabel 4.4 dengan alasan
responden mengerti tentang manfaat dari senam hamil yang dapat bermanfaat
bagi ibu saat persalinan maupun saat hamil. Sedangkan sisanya yaitu
dan mungkin kurang tahu manfaat senam hamil terhadap proses persalinan.
Latihan senam hamil teratur, jika tidak ada keadaan yang patologis akan
dapat menuntun wanita hamil kearah persalinan fisiologis. Olah raga selama
perasaan takut dan cemas dalam menghadapi kehamilan dan persalinan dapat
57
58
serviks dan aktivitas uterus yang terkoordasi pada saat persalinan (Ariyono,
2002).
memberikan suatu hasil / produk asuhan antenatal atau out come persalinan
2000).
59
cepat yaitu sebanyak 15 ibu bersalin kala I itu dikarenakan senam hamil
bersalin kala I yang lama persalinan kala I lambat ( 48%) sebanyak 14 ibu
bersalin kala I.
lamanya kala I pada primigravida > 13 jam dan multigravida > 7 jam.
senam hamil akan mengalami resiko persalinan lebih kecil daripada yang
tidak melakukan senam hamil . Wanita hamil yang secara teratur melakukan
sesaria) dan lebih dari 85% persalinannya pervaginam tanpa komplikasi serta
yang mendapatkan hasil bahwa lama persalinan lebih singkat pada wanita
tubuh, sehingga ibu hamil merasa lebih sehat dan tidak sesak nafas dapat
caesaria dan gawat janin, otot menjadi elastis / kenyal dan mudah regang
Setelah dilakukan uji chi square didapatkan hasil yaitu x2 = 4,24 dari α =
0,05 yaitu χ 2 hitung (4,24) > χ 2 tabel (3,84) hal ini menandakan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan antara senam hamil dengan
Jika senam hamil pada senam hamil dilakukan secara teratur sesuai
dengan petunjuk akan sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil antara lain
membuat relaksasi otot yang tegang, dan menurunkan emosi. Varney (1997)
atau penggunaan tenaga selama proses persalinan akan sangat rendah, dan
bahwa sebagian besar (41%) yang lama persalinan kala I cepat yaitu 12 ibu
mempunyai manfaat yaitu memperpendek kala I sepeti dilihat pada tabel 4.6.
Dan didalam tabulasi silang 6 ibu bersalin kala I (21%) yang tidak mengikuti
senam hamil lama persalinan kala I lambat, kemudian untuk ibu yang tidak
mengikuti senam hamil pada masa kehamilan 3 ibu bersalin kala I (10%)
lama persalinan kala I cepat dan 8 ibu bersalin kala I (28%) lama persalinan
kala I lambat.
hamil akan mengurangi tingkat rasa sakit selama proses persalinan sehingga
Hal ini disebabkan karena pada ibu yang melakukan senam hamil pada
persalinan dan persiapan mental sebelumnya sehingga ibu lebih tenang dalam
menghadapi proses persalinan, selain itu juga karena ibu telah dilatih cara
penelitian kurang bisa optimal, data yang tersedia terbatas, peneliti baru
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dari penelitian hubungan
antara senam hamil dengan lama persalinan kala I di Rumah Bersalin Hj.
6.1 Simpulan
disimpulkan :
1. Sebagian besar (62%) yang melakukan senam hamil saat masa kehamilan
3. Dari uji statistik yang dilakukan didapatkan hasil yaitu x2 = 4,23 dari
α= 0,05 yaitu χ 2 hitung (4,24) > χ 2 tabel (3,84) hal ini menandakan
hamil dengan lama persalinan kala I di Rumah Bersalin Hj. Tarpiani Desa
6.2 Saran 63
Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut, maka peneliti mempunyai saran
antara lain :
1. Bagi Peneliti
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan faktor – faktor lain yang
prosedur serta waktu yang tepat saat masa kehamilan dengan memberikan
4. Bagi Responden
BAB 5
Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan analisis data
Kala I dan Kala II di BPS Nina Bulak Cumpat Barat Surabaya”. Penelitian
Hasil Penelitian
Senam Hamil
Ya 9 47,37
Tidak 10 52,63
Jumlah 19 100,00%
(n) (%)
bulan
9 100,00%
minggu
9 100,00%
per minggu.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Persalinan Kala I Dari Ibu Post Partum
Normal 8 88,89
Jumlah 9 100,00%
partum yang telah senam hamil pada masa kehamilannya sebagian besar
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Persalinan Kala I Dari Ibu Post Partum
2008.
Normal 4 40,00
Jumlah 10 100,00
yang tidak senam hamil pada masa kehamilannya sebagian besar 6 ibu
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Persalinan Kala II Dari Ibu Post Partum
Normal 9 100,00
Jumlah 9 100,00
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Persalinan Kala II Dari Ibu Post Partum
Normal 5 50,00
Jumlah 10 100,00
partum yang tidak senam hamil pada masa kehamilannya sebagian 5 ibu
normal
adalah ibu yang mengikuti senam hamil dan 4 responden (33,33%) yang
tidak mengikuti senam hamil pada masa hamil, sedangkan dari 7 ibu post
normal
adalah ibu yang mengikuti senam hamil dan 5 responden (35,71%) yang
tidak mengikuti senam hamil pada masa hamil, sedangkan dari 5 ibu post
partum yang mengalami persalinan tidak normal kala I adalah ibu yang
Tidak
Senam Normal
Normal
hamil
n % n % n %
(50,00%) normal.
persalinan normal pada kala I dan kala II menggunakan uji statistik khi-
kuadrat. Setelah dihitung secara manual ternyata tidak memenuhi syarat khi
kuadrat yaitu tidak boleh satu sel pun yang mempunyai frekuensi harapan
kurang dari satu dan nilai E yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%
jumlah sel. Maka uji statistik dilanjutkan dengan uji eksak dari Fisher. Dari
hasil perhitungan diperoleh pada kala I, 0,0394 dan pada kala II 0,02
hubungan antara senam hamil dengan persalinana normal pada kala I dan
kala II.
Pembahasan
Pada sub bab ini peneliti akan membahas tentang pelaksanaan senam
hamil yang dilakukan oleh ibu post partum selama hamil dan persalinan
normal kala I dan kala II serta hubungan antara senam hamil dengan
kali pada usia kehamilan 7 bulan sebanyak 8 responden dan senam hamil
dilakukan secara teratur 3-4 kali per minggu dan selalu diawali dengan
hamil belum diikuti oleh semua ibu hamil karena kesibukannya dan
melewati garis waspada dan kala II pada primipara < 2 jam dan multipara
74
persalinan kala I melewati garis waspada dan kala II pada primipara > 2
lebih kecil daripada yang tidak senam. Wanita hamil yang secara teratur
dan seksio sesaria) dan lebih dari 85% persalinannya pervaginam tanpa
senam hamil lebih banyak daripada responden yang tidak ikut senam
Senam hamil yang dilakukan wanita hamil sebenarnya lebih tertuju untuk
mengejan. Otot yang terlatih akan memiliki kekuatan dan tonus yang baik,
dan dipadu dengan teknik mengejan yang baik, wanita hamil akan
Hubungan Antara Senam Hamil dengan Persalinan Nomal Kala I dan Kala
II
Berdasarkan tabel 5.9 ternyata pada ibu yang ikut senam hamil
persalinan normal kala I lebih banyak dibandingkan pada ibu yang tidak
melakukan senam hamil pada masa hamil. Begitu juga pada persalinan
normal kala II. Dan hasil uji hipotesi diperoleh pada kala I, 0,0394 dan
Jika latihan fisik pada senam hamil dilakukan secara teratur sesuai
dengan petunjuk akan sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil antara
sangat rendah, dan lebih cepat sembuh pada masa pasca persalinan.
senam hamil akan mengurangi tingkat rasa sakit selama proses persalinan
76
2003).
Hal ini disebabkan karena pada ibu yang melakukan senam hamil
dalam menghadapi proses persalinan, selain itu juga karena ibu telah
dilatih cara meneran dan mengatur nafas pada saat senam hamil.
BAB 6
Simpulan
Senam hamil yang dilakukan ibu post partum pada masa kehamilannya
rumah.
Persalinan normal kala I dan kala II pada ibu post partum yang ikut senam
partum yang tidak senam hamil selama kehamilannya. Dari uji eksak
77
Fisher pada kala I = 0,0394 dan kala II 0,02 lebih kecil dari (0,05). Ini
Berdasarkan sumber yang ada serta fakta dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa aktifitas senam hamil yang dilakukan oleh ibu hamil
pada masa hamil memberikan dampak positif pada saat persalinan yaitu
persalinan normal. Karena ibu telah melakukan persiapan fisik dan mental
Saran
Bagi Peneliti
Bagi IPTEK
Bagi Profesi
Perlu adanya penyuluhan tentang senam hamil pada ibu hamil dan perlu
motivasi (KIEM).
78
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta
Eileen, B. 2007. Senam Hamil & Nifas. Pedoman Praktis Bidan. Jakarta :
EGC
Gill Thorn. 2004. Kehamilan Sehat : Panduan Praktis Diet, Olahraga, Relaksasi
EGC.
Press.