0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
945 tayangan3 halaman
Puisi ini merupakan persembahan untuk orang tua yang diumpamakan sebagai Al-Qur'an tua. Meskipun sudah tua dan lapuk, Al-Qur'an tua tetap memiliki nilai yang sangat mulia. Ia telah membesarkan anaknya dengan kasih sayang meskipun menanggung penderitaan. Puisi ini mengingatkan untuk menghargai jasa orang tua.
Puisi ini merupakan persembahan untuk orang tua yang diumpamakan sebagai Al-Qur'an tua. Meskipun sudah tua dan lapuk, Al-Qur'an tua tetap memiliki nilai yang sangat mulia. Ia telah membesarkan anaknya dengan kasih sayang meskipun menanggung penderitaan. Puisi ini mengingatkan untuk menghargai jasa orang tua.
Puisi ini merupakan persembahan untuk orang tua yang diumpamakan sebagai Al-Qur'an tua. Meskipun sudah tua dan lapuk, Al-Qur'an tua tetap memiliki nilai yang sangat mulia. Ia telah membesarkan anaknya dengan kasih sayang meskipun menanggung penderitaan. Puisi ini mengingatkan untuk menghargai jasa orang tua.
Sebuah karya puisi persembahan untuk kedua orang tua (Al Quran
Tua)
AL QURAN TUA
coba, coba kamu lihat dengan matamu
ia tak lagi indah seperti semula ia sudah tidak lagi gagah perkasa hanya garis-garis keriput dengan badan tak tegap dimakan usia
tapi pernahkah kamu lihat dg hati sanubarimu
lihat, lihatlah dengan mata hatimu tak cukup dengan penglihatan kasat matamu niscaya kamu akan melihat sesosok mahluk Allah yang sangat mulia subhanallah, dari setetes air hina kau tercipta tak sia-sia
padahal ia hanya sekedar lembaran al quran tua sulit terbaca
walau lapuk kehujanan lekang kepanasan tetap tak bisa kau langkahi begitu saja jadi tak ada alasan untuk kau hina jadi tak ada alas an untuk kau campakan begitu saja lembaran al quran tua itu adalah ayah ibu kita
dari semenjak kau bayi hingga beranjak dewasa
semangatnya tetap menyala untuk selalu membuatmu tersenyum bahagia
tak peduli meskipun hatinya sakit menderita
sekarang coba bayangkan dan pikirkan sejenak
jikalau kamu sedang tertawa terbahak-bahak al quran tua itu menangis memikul bebandi pundaknya dikala kamu makan dengan lahap al quran tua itu menjerit menahan sakitnya haus dan lapar jikala kamu tertidur pulas al quran tua itu terbangun berharap-harap cemas
tetapi kamu selalu saja mengeluh dan mengaduh
bahkan dengan senang hati membantah dihadapannya apa memang karena kamu merasa ia sudah tua tak lagi berguna atau kamu masih muda bangga merasa gagah perkasa andai kamu tahu, ya andai kamu tahu baik, baiklah akan kuberitahu sekarang juga karena aku sudah tak kuasa melihat ia harus menahan rasa malu dan derita akibat cercaan manusia lihat, lihatlah sekali lagi dengan mata hatimu atau kalau kamu takbisa, lihatlah dengan mata kepalamu sendiri dari siapa kamu dapatkan kain indah yang menempel dibadan mu ?? coba, coba ceritakan dari mana kamu dapatkan lembaran uangitu ??
tolol kalau kamu tidaktahu !!
durhaka kalau kamu tidak mengerti !! sekarang jawab pertanyaanku dengan jujur dimana letak kepalanya??
Dimana letak kepalanya
Jika ia sedang terjatuh akibat tamparan dunia dimana letak kepalanya Jika ia tersungkur diatas hamparan tanah kotor berdebu Durhaka kamu, terkutuk !!
masihkah al quran tua itu kamu letakan dipojok sana ??
tidakkah lebih baik jika ia didekap dengan kedua tanganmu tidakkah lebih indah jika ia diletakan diatas sajadah tempatmu bersujud sungguh malang nasib mu al quran tua.