Anda di halaman 1dari 3

5 momen cuci tangan bahasa indo

Keselamatan pasien adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang aman untuk pasien. World Health Organization (WHO) telah mengkampanyekan
program keselamatan pasien salah satunya adalah menurunkan risiko infeksi nosokomial. Infeksi
nosokomial merupakan salah satu masalah mayor yang dihadapi rumah sakit karena dapat
mengakibatkan pasien lebih lama berada di rumah sakit serta meningkatkan biaya pelayanan
kesehatan. Infeksi nosokomial ini dapat disebarkan melalui kontak langsung, terutama melalui
tangan para petugas kesehatan. Petugas Kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam
terjadinya transmisi mikroba pathogen dari pasien ke pasien, serta dari pasien ke petugas. Salah
satu cara paling sederhana dan efektif untuk mencegah persebaran infeksi melalui kontak tangan
ini adalah cuci tangan (hand hygiene). Secara global hasil penelitian menunjukkan bahwa cuci
tangan dapat menurunkan kejadian infeksi nosokomial sebesar 30%.
Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh seluruh orang yang terlibat
dalam perawatan pasien, khususnya dokter dan perawat. Untuk menanggapi hal ini, RSUD Dr.
Moewardi melakukan penilaian terhadap kepatuhan cuci tangan dokter dan perawat yang dinilai
setiap bulan. Penilaian ini berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam five moments
for hand hygiene (lima momen cuci tangan) yang ditetapkan oleh WHO. Lima momen tersebut
adalah:
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan prosedur bersih/steril
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

Gambar: Lima Momen Cuci Tangan Menurut WHO

Dari penilaian yang dilakukan dari bulan januari sampai September tahun 2014, didapatkan
bahwa persentase kepatuhan dokter dan perawat yang paling tinggi terhadap cuci tangan adalah
pada momen 4, yaitu setelah kontak dengan pasien. Sebaliknya, kepatuhan cuci tangan terendah
adalah pada momen 1, yaitu sebelum bersentuhan dengan pasien.
Grafik: Persentase Kepatuhan Cuci Tangan Dokter dan Perawat pada Momen 1 dan Momen 4 di
RSUD Dr. Moewardi

Dari grafik pada momen 1 dapat disimpulkan bahwa meskipun momen 1 memiliki angka
kepatuhan terendah, namun didapatkan trend yang meningkat hingga Bulan September 2014.

Trend peningkatan juga ditunjukkan pada momen 4 meskipun belum mencapai target. Untuk
mengejar target yang telah ditetapkan, RSUD Dr. Moewardi telah merencanakan peningkatan
capaian melalui:
- Melakukan edukasi
- Melakukan audit cuci tangan
- Melakukan monitoring sarana dan prasarana untuk cuci tangan.
Hasil akhir yang diharapkan dari meningkatnya kepatuhan dokter dan perawat dalam cuci tangan
ini adalah menurunnya angka infeksi nosokomial yang terjadi pada pasien pengunjung RSUD
Dr. Moewardi. Karena kebersihan tangan merupakan salah satu indikator pasien safety yang
harus dijalankan oleh petugas di rumah sakit, maka meningkatnya kepatuhan petugas dalam cuci
tangan juga berarti meningkatnya kualitas pelayanan RSUD Dr. Moewardi.

Anda mungkin juga menyukai