Hanya Lemak
Biasa
Kelompok 3
Andy Khootama 1406573942
Michaelle Flavin Carli 1406533516
Nadia Alisha
1406533623
Nur Annisa 1406605862
Sangghadatu Abda M 1406569913
Struktur Lipid
Definisi Lipid
Makromolekul dengan sifat hidrofobik
Klasifikasi
Asam Lemak
Gliserolipid
Gliserofosfolipid
Sfingolipid
Sakarolipid
Poliketida
Sterol
Prenol
Asam Lemak
Rantai Panjang Hidrokarbon dengan gugus Karboksil
pada ujungnya
Gliserolipid
Terdiri dari gliserol dan asam lemak
Gliserol dapat berikatan dengan satu asam lemak
(monoacyl glycerol), dua asam lemak (diacyl), atau tiga
asam lemak (triacyl/triglyceride)
Asam lemak berikatan dengan gugus ester melalui
esterifikasi
Asam lemak yang berikatan menentukan kejenuhan
gliserolipid
Gambar 1.5. Struktur Trigliserida
(Sumber: Pearson, 2010)
Kejenuhan Gliserolipid
Gliserofosfolipid
Merupakan molekul serupa diacyl glycerol dengan satu
karbon yang tersisa berikatan dengan gugus fosfat
Gugus fosfat menghasilkan sifat hidrofilik di satu ujung,
menghasilkan sifat amfifilik.
Turunan Gliserofosfolipid
Gliserofosfolipid dapat memiliki molekul turunan
Molekul ini terbentuk dengan ada molekul yang
berikatan dengan gugus fosfat
Contoh turunan: Lecithin (gugus tambahan Kolin),
Cephalin(gugus tambahan Etanolamin)
Sfingolipid
Terdiri dari gugus Sfingosin dan asam lemak
Turunan Sfingolipid
Turunan sfingolipid yang sering ditemukan adalah
Sfingomyelin yang terdiri dari sfingosin, fosfat, dan
asam lemak
Sfingomyelin ini disebut juga sfingofosfolipid
Pada gugus fosfat dapat terdapat gugus tambahan
seperti pada gliserofosfolipid
Sakarolipid
Terdiri dari gugus gula (sakaro) dan asam lemak
Banyak terdapat pada bakteri
Poliketida
Poliketida merupakan gugus molekul hidrofobik dengan
ciri khas berupa banyak gugus keton pada molekulnya.
Poliketida dapat dibagi menjadi 6 yaitu:
Makrolida
Ansamycin
Poliena
Polieter
Tetrasiklin
Asetogenin
Poliketida: Makrolida
Memiliki ciri berupa cincin Lactone yang berikatan
dengan gula Deoxy.
Gambar 1.16.
Erythromycin (Sumber:
en.Wikipedia.org)
Gambar 1.17.
Clarythromycin
(Sumber:
en.Wikipedia.org)
Gambar 1.18.
Roxythromycin
(Sumber:
en.Wikipedia.org)
Poliketida: Ansamycin
Memiliki ciri berupa adanya bagian Aromatik dan Alifatik
Gambar 1.19.
Geldanamycin (Sumber:
en.Wikipedia.org)
Poliketida: Poliena
Memiliki ciri berupa banyak bagian dengan ikatan
rangkap dan ikatan tunggal yang berselang-seling
Gambar 1.20.
Amphotericin B
(Sumber:
en.Wikipedia.org)
Poliketida: Polieter
Merupakan polimer dengan gugus eter pada
monomernya.
Poliketida: Tetrasiklin
Memiliki ciri khas berupa empat cincin hidrokarbon.
Tetrasiklin merupakan nama jenis dan juga nama
molekul.
Poliketida: Acetogenin
Memiliki ciri khas rantai linear 32-34 Karbon dengan
gugus fungsi yang mengandung Oksigen.
Sterol
Sterol memiliki ciri khas berupa 4 cincin hidrokarbon
dimana ujungnya terdapat gugus Alkohol.
Dapat dibagi sesuai dengan organisme yang
menghasilkannya
Zoosterol dihasilkan oleh binatang dan manusia
Fitosterol dihasilkan oleh tumbuhan
Mikosterol dihasilkan oleh jamur
Gambar 1.25.
Kolesterol, jenis
Zoosterol (Sumber:
en.Wikipedia.org)
Gambar 1.26.
Gambar 1.27.
Kampesterol, jenis
Ergosterol, jenis
Fitosterol (Sumber:
Mikosterol
(Sumber:
Gambar 1.25. Sterol
(Sumber:
en.Wikipedia.org)en.Wikipedia.org)
en.Wikipedia.org)
Prenol
Merupakan jenis Alkohol (3-metil-2-buten-1-ol)
Prenol merupakan penyusun dari poliprenol
(isopropenoid alkohol)
Golongan lipid Isopropenoid merupakan turunan tidak
langsung dari Prenol sehingga dapat dikategorikan
sebagai lipida Prenol.
Turunan Prenol
Fungsi Lipid
3. Insulasi panas
10.Molekul sinyal
11.Transporasi metabolit
5. Senyawa prekursor
6. Kofaktor
13.Hormon
7. Penyokong struktural
14.Pigmen
Penyimpan Energi
Kemampuan penyimpanan energi lipid adalah yang
paling efektif
Umumnya adalah lilin dan trigliserida dikenal juga
sebagai triasilgliserol atau lemak
Asam lemak lebih tereduksi atom-atom karbonnya
dibanding polisakarida (oksidasi trigliserida menghasilkan
2 lebih banyak energi.
Selain itu
sifat hidrofobik lemak membuatnya lebih
ringan karena tidak memiliki beban tambahan berupa air.
Lilin: Multifungsional
Lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan gugus
alkohol panjang sehingga titik leburnya lebih tinggi dari
trigliserida
Lilin memiliki berbagai fungsi sekaligus; misalnya pada
tumbuhan, lilin dimanfaatkan sebagai sumber energi,
pelumas daun, dan penangkal air (water repellent)
Gambar
2.3.
Sarang
Gambar 2.2.
Lapisan
lilin
lebah
yang terdiri dari
pada daun
memberikan
lilin lebahair.
(beeswax),
efek penangkal
jenis lemak penyimpan.
(Sumber:
(Sumber: Nelson, D.L.
en.wikipedia.org)
dan Cox, M.M, 2008)
Penyokong Struktural
Terdapat 3 jenis lipid membran, yaitu fosfolipid,
glikolipid, dan sterol (hanya pada sel hewan).
Fosfolipid dan glikolipid berasosiasi membentuk
struktur lipid bilayer. Sementara itu, fluiditas membran
ditentukan oleh sterol.
Pada prokariotik, fluiditas membran ditentukan oleh
jumlah ikatan C=C dan panjang dari asam lemak
penyusunnya.
Gambar
2.8.
Pigmen
Selain itu, lipid jg merupakan pelarut vitamin
A, D,
E, K
karena
canthaxanthin
lipid juga merupakan penyusun vitamin-vitamin
tersebut.dan
M.M, 2008
Vitamin E dan K merupakan kofaktor reaksi oksidasi
reduksi;
vitamin E sebagai antioksidan sementara vitamin K sebagai
kofaktor pembekuan darah
Biosintesis Lipid
Pendahuluan
Sintesis lipid adalah bagian penting dari metabolisme sel,
karena lipid merupakan komponen penting dari membran
sel . Yang paling penting dari metabolisme lipid ini adalah
sintesis asam lemak, karena asam lemak diperlukan
dalam trigliserida . Jalur biosintesis lainnya yang penting
adalah sintesis kolesterol, sintesis eicosanoid , dan
sintesis sphingolipids
Sintesis
Malonil-ACP
Siklus
Pertama
Sintesis
Palmitat
Perpanjangan
dan
Pentakjenuha
n Asam
Lemak
Penyelesaian
Sintesis
Palmitat
Siklus Kedua
Sintesis
Palmitat
Sintesis Malonil-ACP
Malonil ACP merupakan substrat
utama untuk biosintesis asam
lemak . Sintesis malonil ACP
dilakukan dalam dua langkah,
yang
pertama
adalah
karboksilasi asetil KoA dalam
sitosol
untuk
membentuk
malonil KoA. Langkah kedua
dalam sintesis malonil ACP
adalah pengangkutan separuh
Persiapan oleh
Asetil KoA
Reaksi
maloniltransfera
se-ACP
Reaksi sintesis
ketoasil--ACP
Reaksi
reduktase
ketoasil--ACP
Dehidratase hidroksiasil-ACP
Reduktase enoil-ACP
15%
85%
Palmitat
Miristat
Biosintesis Triasilgliserida
Sintesis triasilgliserol berlangsung di dalam
retikulum endoplasma. Di dalam hati dan
jaringan adipose, asam lemak dalam sitosol
menyusup ke dalam membran RE. Asil-CoA
sintetase yang terikat kuat pada membran
mengaktivasi dua asam lemak dan asil-CoA
transferase mengesterifikasi asam lemak
tersebut
dengan
gliserol-3-fosfat,
untuk
membentuk asam fosfatidat. Asam fosfatidat
fosfatase melepaskan fosfat dan didalam
membrane, 1,2-diasilgliserol diesterifikasikan
dengan molekul asam lemak yang ketiga.
Dalam usus, sintesis triasilgliserol juga terjadi
di dalam membran RE tetapi asam lemak di
esterifikasikan dengan 2-monoasilgliserol.
Gambar 3.10. Biosintesis Triasilgliserida
(Sumber: atvb.ahajournals.org)
Biosintesis Fosfogliserida
Senyawa fosfogliserida utama
yang
merupakan
komponen
membrane sel dan lipoprotein
adalah
fosfatidiletanolamin,
fosfatidilkolin,
fosfatidilserin,
fosfatidilnositol, dan kardiolipin.
Biosintesis Fosfogliserida:
Sintesis Fosfatidiletanolamin
Dimulai dengan proses fosforilasi etanolamin oleh ATP
menghasilkan fosfoetanolamin. Reaksi ini dikatalisis oleh
enzim etanolamin kinase. Selanjutnya fosfoetanolamin
bereaksi dengan sitidin trifosfat (CTP) mengahsilkan
sitidin difosfoetanolamin (cp-ethanolamin), dikatalisis
oleh enzim fosfoetanolamin sitidil transferase.
Pada akhir tahap biosintesis fosfatidiletanolamin,
bagian sitidin monofosfat (CMP) dari CDP-ethanolamine
dilepaskan,
sedangkan
bagian
fosfoetanolaminnya
dipindahkan ke molekul diasilgliserol. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim fosfoetanolamin transferase yang terdapat di
Biosintesis Fosfogliserida:
Sintesis Fosfatidilkolin
Pembentukan fosfatidilkolin di dalam
berlangsung dengan dua macam:
jaringan
hewan
dapat
1. Proses metilasi gugus amino dari fosfatidiletanolamin dengan Sadenosil metionin sebagai donor gugus metal yang dikatalisis
oleh enim fosfatidiletanolamin metiltransferase.
2. Dimulai denga kolin sebagai senyawa pemulanya dan jalur
reaksi pembentukan fosfatidilkolin berlangsung seperti untuk
biosintesis fosfatidiletanolamin. Dalam hal ini dilibatkan tiga
macam enim, berturut-turut: kolin kinase, untuk pembentukan
fosfokolin dari kolin dan ATP ; fosfokolin sitidiltransferase, untuk
pembentukan CDP-kolin dari fosfokolin dan CTP ;dan fosfokolin
transferase, untuk pembentukn fosfatidilkolin dari CDP-kolin dan
diasilgliserol
Biosintesis Fosfogliserida:
Sintesis Fosfatidilserin
Dalam jaringan hewan, fosfatidilserin terbentuk dari reaksi antara
fosfatidiletanolamin dengan serin :
Fosfatidiletanolamin + serin fosfatidilserin +
etanolamin
Dalam sel bakteri, seperti bakteri Escheria coli, pembentukan
fosfatidilserin berlangsung dengan jalur reaksi yang berbeda
pada jarringan hewan. Jalur reaksi dimulai dengan pengaktifan
asam fosfatidat oleh CTP menghasilkan sitidin difosfat
diasilgliserol, dikatalisis oleh enzim fosfatidatsitidintransferase.
Pada tahap reaksi berikutnya, CDP-diasilgliserol bereaksi dengan
serin, dikatalisis oleh enzim CDP-diasilgliserol serin Ofosfatidiltransferase, menghasilkan fosfatidilserin dan sitidin
monofosfat (CMP).
Biosintesis Fosfogliserida:
Sintesis Fosfatidilnositol
Dalam jaringan hewan, CDP-diasilgliserol (yang
terbentuk dari asam fosfatidat) berperan sebagai
senyawa
sumber
untuk
biosintesis
fosfatidilinositol
dan
fosfatidilgliserol.
Fosfatidilinositol terbentuk dari reaksi antara CDPdiasilgliserol dan inositol, yang dikatalisis oleh
enzim CDP-diasilgliserol inositol transferase. Di
dalam jaringan otak fosfatidilinositol dapat
difosforilasi
oleh
ATP
menghasilkan
fosfatidilinositol-monofosfat,
-difosfat
dan
Biosintesis Fosfogliserida:
Sintesis Kardiolipin
Fosfatidilgliserol terbentuk dari CDP-diasilgliserol. Jalur
reaksi dimulai dengan pembentukan 3-fosfatidil-1gliserol3-fosfat dari CDP-diasilgliserol dan gliserol-3-fosfat,
dikatalisis oleh enim gliserolfosfat fosfatidiltransferase.
Fosfatidil gliserol yang terbentuk ini merupakan pra zat
untuk biosintesis difosfatidilgliserol, yang secara umum
disebut kardiolipin. Dua puluh persen lipida yang
terdapat dalam membrane mitokondrion sel hewan
merupakan kardiolipin.
Di dalam sel bacteria pembentukan kardiolipin tidak
menggunakan CDP-diasilgliserrol, melainkan langsung
Biosintesis Sfingolipida
Spingomielin merupakan fosfolipid dan dibentuk kalau seramida
bereaksi dengan CDP-kolin atau dengan fosfattidilkolin; reaksi yang
Sfingolipid
terdiri dari
glikolipid
disebutkan pertama
analog
dengan reaksi yang dipakai dalam
biosintesis
fosfatidilkolin.
dan
bagian
fosfolipidnya,
Secara khas, Senyawa
asam lemakini
C24terdapat
dalam banyak senyawa
sfingomielin.
juga
glikospingolipid,
khususnya
merupakan
penyusunsenyawa
yangglikospingolipid di dalam otak
(asam
lignoserat,
serebronat dan
penting.
Biosintesis
darinervonat). Asam lignoserat
(C23H47COOH) disintasis sepenuhnya dari asetil KoA. Asam
sfingolipid
melibatkan
zatserebronat yaitu derivat 2-hidroksi asam lignoserat, dibentuk
antara
darinya. seramida.
Asam nervonat (C H COOH), suatu asam tak jenuh
23
45
Biosintesis Kolesterol
Sintesis
Mevalon
at
Sintesis
Isopreno
id
Sintesis
Skualen
Langkah
Akhir
Sintesis Mevalonat
Dua reaksi pertama dalam sintesis
kolesterol menyebabkan produksi
dari tiga asetat. Pada reaksi
pertama, 3-hidroksi-3-metilglutarilKoA disintesis oleh kondensasi
asetil KoA dan asetoasetil KoA,
reaksi ini dikatalisis oleh sintase
hidroksimetilglutaril-KoA. 3-hidroksi3-metilglutaril-KoA dapat dibelah
Gambar 3.12. Biosintesis Sfingolipida
dalam
mitokondria
untuk
(Sumber: Biochemistry, Third Edition
menghasilkan asetil-KoA dan asetat (Armstrong, Frank B.), 1990)
Sintesis Isoprenoid
Pada rangkaian reaksi ini, mevalonate digunakan untuk
sintesis dua kunci precursor isopreoid dari kolesterol.
Rangkaian ini terdiri dari dua reaksi, yaitu sintesis
isopentenyl pirofosfat dari mevalonate dan isomerisasi
isopentenyl pirofosfat.
Gambar 3.13. Sintesis
isopentenil
Gambar
3.13. Isomerisasi isopentenil
pirofosfat dari mevalonate
pirofosfat
(Sumber: Biochemistry,(Sumber:
Third Edition
Biochemistry, Third Edition
(Armstrong, Frank B.), (Armstrong,
1990)
Frank B.), 1990)
Sintesis Skualen
Hasil dari reaksi pertama,
dikatalisis
oleh
sintase
preskualen,
merupakan
preskualen yang kemudian
direduksi
dan
disusun
kembali
oleh
sintase
skualen untuk menghasilkan
molekul skualen simetris.
Gambar 3.14. Sintesis Skualen
(Sumber: Biochemistry, Third Edition
(Armstrong, Frank B.), 1990)
Langkah Akhir
Pada langkah akhir terdapat dua
Gambar
3.16.
Sintesis
Kolesterol
dari
reaksi,
yaitu
sintesis
lanosterol
Gambar
3.16.
Sintesis
Lanosterol dari
Lanosterol Skualen
dari
skualen
dan
pengubahannya
(Sumber: Biochemistry,
Third
EditionThird Edition
(Sumber: Biochemistry,
menjadi
(Armstrong,kolesterol.
Frank B.), 1990)
(Armstrong,
Frank B.), 1990)
Gambar 3.15. Kolesterol
(Sumber: users.rcn.com)
Deteksi Lipid
Pendahuluan
Analisis
Kuantitatif
Analisis
Kualitatif
Lipid merupakan senyawa organik
berminyak
terkait
pada
penetapan
membahas identifikasi
banyaknya
suatu zat tertentu
atau berlemak
yang
tidak
larut
dalam
air
zat-zat. Hal tersebut
yang ada dalam sampel yang
namun terkait
dapatpada
larutunsur
olehatau
pelarut non
polar
di tetapkan,
yang sering
Pengklasifikasian lipid dibedakan
dari
sifat
dirujuk
sebagai
konstituen
senyawa apa yang
kepolaran
dan kerumitan dariyang
strukturnya
diinginkan atau yang di
terdapat dalam sampel
analisis
sendiri
Sehingga akan berbeda cara menguji,
menganalisis,
atau
Nilai sampel.
keasaman,
Uji kelarutan lipid,
uji mendeteksi
angkalipid,saponifikasi,
Pada
proses
dibagi
acrolein,
uji pendeteksian
Angka
iod,
ketidakjenuhan
lipid, uji analisis
menjadi metode
kualitatif dan analisis
ketengikan
lipid, uji
Kromatigrafi (TLC dan
kuantitatif
proses pendeteksian
dibagi
SalkowskiPada
dan Lieberman
HPLC), lipid, Reichert
menjadi
metode analisis
kualitatif
dan
analisis
Buchard untuk
kolesterol
Meissi Number,
kuantitatif
ANALISIS KUALITATIF
Tujuan:
Cara Kerja:
Prinsip:
Ketika melakukan
proses pengujian,
terdapatlike
sampel
yang mengandung
dissolve
like artinya, polardapat larut dalam
ipid, kemudian dimasukkan pelarut
namunpolar,
tidak
dapat larut dalam non polar karena
yangpolarn
bersifat polar/non
kemudian
praktikan
mengamati
apakah
larutanmomen dipol pada larutan polar
adanya
interaksi
antara
sampel lipid larut pada pelarutnya atau
sedangkan tidak dapat larut dalam non polar karena non
membentuk lapisan (tidak larut).
Uji Acrolein
Tujuan:
Cara
Kerja:
ketika
lemak
dipanaskan,
Untuk
menguji
keberadaan gliserin atau lemak dalam
setelah
ditambahkan
agen
suatu sampel.
pendehidrasi (KHSO( yang akan
Prinsip:
menarik
air, maka bagian gliserol
akan terdehidrasi ke dalam
terjadinya dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau
bentuk aldehid tidak jenuh atau
dalam lemak/minyak
menghasilkan aldehid akrilat atau
dikenal
dengan
acrolein
akrolein
(CH=OHCHO)
yang memiliki
bau seperti lemak terbakar dan
Parameter:
KHSO4
ditandai dengan asap putih
Cara Kerja:
Untuk mengetahui asam lemak
Asam
lemak
diuji
ditambah
lemak jenuh atau tidak jenuh
kloroform sama banyak kemudian
Prinsip:
dikocok
hingga rata diitetesi iod Hubl
dikocok dan diamati perubahan
Adanya indikator perubahan
warnanya. Kemudian cek berdasarkan
pereaksi iod Hubl
parameter warna untuk jenuh dan
Parameter:
ketidakjenuhan
lipid,
HASIL
KETERANGAN
Minyak kelapa
Warna merah
pada
sampel
Asam oleat
yang - menggunakan
Warna merah pudar
Mentega
Warna merah
Asam palmitat
Warna merah
Asamadanya
lemak jenuh
dapat
dibedakan
reaksi
positif
(berupa timbulnya warna merah saat ditetesi
Margarin
+
Warna merah
dari iod
asam
lemak tidak jenuh dengan
Hubl)
cara melihat strukturnya. Asam lemak
Lemak hewan
+
Warna merah
Asam
lemak
tidak
jenuh
adanya timbul warna merah yang semakin
tidak jenuh
memiliki
ikatan
ganda
pada
Minyak tengik
+
Warna merah
lama
semakin
pudar
gugus hidrokarbonnya
Minyak Untuk
yang akan
diuji dicampurkan
mengetahui
oksidasi lipid
dengan HCl. Selanjutnya, sebuah kertas
saring
dicelupkan
ke
larutan
Prinsip:
floroglusinol. Floroglusinol ini berfungsi
percobaan
ini, itu,
diidentifikasi lipid mana yang sudah
sebagai dalam
penampak
bercak. Setelah
kertas
digantungkan
di yang
dalam disebabkan oleh oksidasi lipid.
tengik
atau tidak,
erlenmeyer
yang suatu
berisi minyak
Tengiknya
larutanyang
karena golongan trigliserida banyak
diuji. Serbuk CaCO3 dimasukkan ke
teroksidasi
oksigen
dalam udara bebas
dalam
erlenmeyer oleh
dan segera
ditutup.
HCl Parameter:
yang
ditambahkan
akan
menyumbangkan ion-ion hidrogennya
larutan
putih:
tidak
tengik
yang dapat
memecah
unsur
lemak
sehingga
terbentuk
radikal
larutan
karena
golonganlemak
trigliserida
banyak teroksidasi oleh oksigen dalam udara be
merah
muda:
tengik
bebas larutan
dan hidrogen
radikal
bebas.
Uji Salkowski
Tujuan:
merupakan uji kualitatif yang dilakuka untuk mengecek keberadaan kolesterol.
Prinsip:
pemutusan ikatan ester lipid oleh asam sulfat yang ditambahkan dengan
volume sama
Parameter:
bila terdapat kolesterol: lapisan kolesterol bagian atas akan berwarna merah
dan asam sulfat terlihat menjadi warna kuning dengan warna flourusens hijau
Cara Kerja:
kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat, lalu dengan volume yang
sama, ditambahkan asam sulfat yang berfungsi sebagai pemutus ikatan ester
lipid
Prinsip:
Reaksi dengan asam sulfat pekat
Parameter:
Uji Lieberman Buchard dikatakan positif jika terjadi perubahan
Gambar
4.1 Reaksi
Uji Lieberman
warna yaitu pink biru
keunguan
--? Hijau
Cara Kerja:
ANALISIS KUANTITATIF
Nilai Keasaman
Tujuan:
Untuk menmenunjukkan jumalah asam bebas dalam
lemak atau minyakgetahui oksidasi lipid
Prinsip:
Titrasi KOH dengan indikator PP
Parameter:
Larutkan
dalam
larutan
etanol yang
mengandun
g indikator
Titrasi
dengan
KOH hingga
larutan
berwarna
pink
Semakin tinggi nilai bilangan asam maka semakin tinggi derajat kerusakan suatu lipid.
Nilai keasaman merupakan ukuran yang baik untuk memecah trigliserida menjadi 3
asam lemak
Acid value = jumlah mg KOH yang dibutuhkan untuk menitrasi asam lemak yang
terdapat dalam 1g lipid.
Bilangan Penyabunan
Tujuan:
Prinsip:
Dengan menggunakan reaksi saponifikasi, lalu mengukur berat
molekul rata-rata dari trigliserida dalam sampel
Tabel 4.3 Reaksi
saponifikasi
Trigliserida + 3 KOH -> Gliserol + 3 garam asam
lemak
(Sumber:
natrium
https://tewewe.Biochemi
stry.com/2014/11/17/rea
ksi-penyabunansaponifikasi/)
Bilangan Penyabunan(2)
Saponification number =
mg KOH yang dibutuhkan
untuk mensaponifikasi 1g
lemak
Parameter:
Cara Kerja:
Ekstraksi
lipid
Memanaska
n larutan
hingga
reaksi
sempurna
KOH yang
tidak
bereaksi
ditentukan
dengan
menitrasi
sampel
Angka Iod
Cara Kerja:
Tujuan:
Iodine value = g
Parameter:
NaI
dan dilarutkan
[ICI akan
V2= volume
Iodine titrasi bla
[Mereduksi ICI berlebih
bereaksi dengan
menjadi iodine bebas]
V1= volume
titrasi
terabsorpsi
persam
C=C]
2.Titrasi dengan
100g sampel
N = normalitas
Natrium tiosulfat
Kromatografi
Kromatografi digunakan untuk mengetahui fungsi lipid
pada proses biologis. Kromatografi juga merupakan
pemisahan
campuran
senyawa
murninya
dan
mengetahui kuantitasnya
Pemilihan teknik kromatografi bergantung pada sifat
kelarutan senyawa yang akan dipisahkan
Kromatografi meibatkan fase diam dan gerak
Reichert-Meissl Number
Tujuan:
Untuk mengetahui komposisi lemak dan digunakan
untuk mendeteksi pemalsuan lemak dengan rantai
karbon lebih dari 10. Metode ini memanfaatkan
keberadaan gliserida
yangvolatiledariasamterlarutdenganjumlahkarbon
sedikitdalamlemakbutter
Contoh:
Butter memiliki persentase asam lemak rantai pendek
lebih tinggi sehingga bilangan reichert-meisslnya lebih
tinggi dari margarin
Kesimpulan
Ketika melakukan analsiis terhadap sampel yang
mengandung lipid, maka kita dapat mengetahui
sifat fisika, kimia, serta kadar lipid yang terkandung
dalam sampel. Metode analisis yang dilakukan
tersebut dapat berupa analisis kuantitaif dan
kualitatif tergantung data yang diinginkan, serta
kita dapat menggunakan berbagai metode analsis
tergantung jenis dan sifat dari senyawa lipid
tersbut.
Aplikasi Lipid
Liposom sebagai Sistem Penghantar
Obat
Sejarah Liposom
LIPOSOM
LIPO
SOMA
Struktur Liposom
Liposom atau gelembung lemak
adalah suatu vesikel berair yang
dikelilingi oleh membran lipid
lapis ganda uni lamelar atau
multilamelar, dan terbentuk
secara spontan ketika fosfolipid
(sumber alam/sintetik) dihidrasi
dengan sejumlah air. Struktur
liposom identik dengan membran
sel.
Fosfolipi
Stablisator
d
Dipalmitoil-fosfatifilgliserol
Fosfolipid
yang paling
sering
Untuk
meningkatkan
stabilitas,
digunakan
dalam pembuatan
(DPPG)
menurunkan
porositas
atau
liposom
adalahmembran,
fosfatidilkolin.
kebocoran
melalui
dan
Dipalmitoil-fosfatidilkolin
mencegah
agregasimerupakan
dan fusi liposom.
Fosfatidilkolin
molekul
(DPPC)
Sfingomielin
amfifatik yang terdiri atas :
Fosfatidiletanolamin
Kepala Polar Hidrofilik (fosfokolin)
Merupakan
komponen
Jembatan
Gliserolstruktural
yang
terbesar
penyusun membran
menghubungkan
sepasang rantai
Kolesterol
Gambar 5.2. Bentuk Molekular biologis seperti membran sel.
Fosfolipid
(Sumber:
http://3.bp.blogspot.com/)
asli hidrokarbon
hidrofobik.
Tetraeter
Lipid (TEL)
Vesikel
Unilamelar
kecil (SUV)
Vesikel
Unilamelar
besar (LUV)
Vesikel
Unilamelar
intermediet
(IUV)
E. Liposom
generasi
baru,biasanya
dengan berbagai
modifikasi
seperti
partikel
dan
setiap
vesikel
terdiri
atas
lima
atau
lebih
penghantaran
obat.
15 nm
untuk
liposom
yang
berasal
dari
lesitin telur
magnetic,
polimer
stimuli-sensitif,
dll
dengan
tujuan untuk
meningkatkan
dengan
diinduksi
kalsium.
lamela
konsentris.
Liposom
sangat
cocok untuk
waktu edar
yang lebih lama,
memperbaikiMLV
stabilitas,
dan meningkatkan
efek.
Preparasi Liposom
Jumlah lapisan membran dan ukuran liposom dapat
ditentukan oleh cara pembuatannya. Liposom atau
vesikel yang dibuat dengan cara hand-shaken akan
berbentuk multilamelar dan berukuran besar (LMV).
Ukuran liposom tersebut dapat diperkecil menjadi
SUV dengan cara mengekstruksinya melalui
membran polikarbonat 100 nm atau dengan cara
sonikasi menggunakan probe atau sonikasi di dalam
Gambar 5.5. Skema Pembuatan Liposom
air.
(Sumber: http://3.bp.blogspot.com/)
Aplikasi Liposom
Pembawa Obat Kanker
Terapi Gen
Kosmetik
Mekanisme Liposom
Sebagai
pembawa
obat,Cara Pelepasan Obat dari
Liposom :
liposom dapat membawa
2. Liposom melepas
molekul
obat
isinya
dengan
ke ruang interstisial untuk
1.diambil
Melalui
fusi
sempurna
selanjutnya
substansi
secara
aktif
oleh
sel
melalui
berbagai cara yaitu, terikatmembran lipid liposom dengan
transport
transpor para
dengan paraseluler.
membran Dengan
liposom,demikian,
membran sel target. Melalui
seluler substansi aktif dalam liposom dapat berlangsung
terinkalasi di antara dwilapiscara ini, isi liposom akan
pada usus halus melalui dinding usus. Cara ini terjadi pada
terpapar langsung dengan
lipid,
terlarut
dalam
dwilapis
liposom
yang
sensitive
pada
perubahan
temperatur.
Jadi,
sitoplasma
sel
dan
tetap
Gambar 5.7. Mekanisme Pelepasan Isi Lisosom
lipid
atau
terlarut
dalam
liposom
akanFusi
pecah
satdi
terjadi
perubahan
suhu
dan liposom
dengan
Membran
diselubungi
membran
biologis.
Gambar 5.6. Struktur Skematis
Liposom
(Sumber:
https://lib.ui.ac.id)
akan
melepaskan isinya ke ruang ekstraseluler.
vesikel.
(Sumber: https://lib.ui.ac.id)
Fusi
Contact
Release
Adsorpsi
Fagositosis
Endositosis
Gambar 5.9. Mekanisme
Endositosis Liposom
(Sumber: www.lib.ui.ac.id)
Kekurangan Liposom
Reprodubili
tas
Sterilisasi
Produksi
Batch
Besar
Ukuran
Partikel
Short
Circulating
Daftar Pustaka
Robinson,
Nelson,
ML;
JA.Levy,
1991.
SB.
Polyketide
2011.
"The
synthase
history
complexes:
of
tetracyclines
theirNew
structure
Koolman,J
and
K.H.
Roehm.
2005.Color
Ofthe
Biochemistry.
York :
Hamilton-Miller,
JM. 1973.
"Chemistry
andAtlas
Biology
of
the Polyene
Macrolide
ThinLayerChromatographyof
Lipid.
Chang, Raymond.
2004.
Kimia
Dasar,
Jakarta
Erlangga
Thieme
Stuttgart
Antibiotics"
Bacteriological
Reviews.
American Society
and
function
in
biosynthesis.
Philos
Trans
R Acid
Soc
http//lipidlibrary.aocs.org/Analysis/content.
News-Medical.net
An antibiotic
AZoNetwork
Site.
What
isfor
a Microbiology
Liposome?.
Christie
William
W.- 2009.
Phosphatidic
Acid,
Lysophosphatidic
Lehninger
et
1982.
Dasar-dasar
Jilid 1.2002.
Tenawijaya
Jakarta:
Lond
Bal.Biol
Sci.
Heitmann,
Wilhelm,
Gnther
Strehlke,Biokimia
Dieter Mayer.
"Ethers,M.Aliphatic"
cfm?ItemNumber40388
and
Related
Lipids.
http://www.news-medical.net/health/Liposome-UsesErlangga
in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry Wiley-VCH, Weinheim
Darmawan,
Dian Hardjono.
Perdana.
Pengembangan
Pembawa
Obat
Sastrohamidjojo.
(Indonesian).aspx
(01 Feb
2009.
2011).
Kimia Organik.
Yogyakarta:
TutorVista.com.
Lipids.
Horton,Polimerik
Robert
H dkk.2006.Principles
of Biochemistry.United
States
of
Mandal,
A. 2012.
Lipid Biological Functions.
http://www.news-medical.net/lifeBerbasis
Nanopartikel.
Gadjah
Mada
University
Press
biology.tutorvista.com/biomolecules/lipids.html
America:Pearson
Education,Inc.
Raetz,
CR.
2006.
Kdo2-Lipid
A of [15
Escherichia
scienes/Lipid-Biological-Functions.aspx
April 2016] coli, a defined
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/552/jbptitbpp-gdl-dianper
Jufri,
Mahdi.(
2004, that
Agustus)
dan
Perkembangan
Liposome
Drugs
Segura,
endotoxin
Ramon;
Javierre,
activates
Casimiro;
macrophages
Lizarraga,
TLR-4.
M Antonia;
Ros,
Wehrli,
W.;
Staehelin,
M. Arah
1971.
Actions
of2012).
thevia
rifamycins.
Bacteriol.
Matsjeh,
Sabirin,
Hardjono
Sastrihamidjojo
dan
Respati
Sastrosajdono.
dan-27551-2-2007ta-1.pdf
(18
Juni
Delivery System. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.2, halaman 59 68.
1996.Kimia
Emilio
(2007).
Organik
II. Depdikbud,
Other
relevant
Jakarta
components
nuts:
Rev.
Reece,
Jane
et.
al. 2014.
Campbell
Biology
Edition.
Pearson
Dupont
S., Lemetais
G.,
Ferreira
T.,
Cayot
P.,10th
Gervais
P., of
Beney
L.
Jackowski, Suzanne; Cronan, jr., John E.; Rock, Charles O. 1991. Chapter 2:
Phytosterols,
folate
andAntifungal
minerals.
British
Journal
of for
Nutrition
NCBI
Bookshelf.
1996.
"Polyene
The
University
of
Texas
2012.
Ergosterol
biosynthesis:
aDrugs.
fungal
pathway
life
on
Wibowo,
Taufik
Agung.
(2008).
Penilaian
hasil
degradasi
liposom
Education.
Lipid metabolism in procaryotes.
Medical
Branch
atpada
Galveston
land?
EPC-TEL
2,5
suspensi
hepar
mencit
30 Molecular
menit setelah
Stansfield,
W.
et
al.
2003.
Schaums
Easy
Outline
and
Reece,
Jane
et.
al.
2014.
Campbell
Biology
Concepts
and
Karp,
G.
2010.
Cell
and
Molecular
Biology
Concepts
and
Experiment.
Edisi
injeksi
intraperitoneal,
halaman
4-16.
Nelson,
D.
L.
dan
Cox,
M.M.
2013.
Lehninger:
Principles
Of
Biochemistry,
6th
Fahy, Cell
Eoin Biology.
et. al. 2008.
Update
of the
LIPID
MAPS comprehensive
Amerika
Serikat:
The
McGraw-Hill
Companies,
Keenam.
Amerika
Serikat:
John
Wiley
& Sons,
Inc.
Connections
7th
Edition.
Pearson
Education.
edition.
Worth
Publishers.
Inc,
New
York
classification
system for lipids. JLR Papers.
Wianarti,
Inc. Lina. (2012, 24 Desember). Sistem Penghataran Obat: