B Indonesia
B Indonesia
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1
milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan dan
ikhtisar adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga
diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca
karangan dengan cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan dan ikhtisar
yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu
singkat dan menghemat waktu.
Seorang penulis ringkasan dan ikhtisar tidak akan membuat ringkasan dan
ikhtisar yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membedabedakan gagasan utama dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan
tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan
dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang lebar yang
mungkin masuk di dalam karangan tersebut.
bahasa asli penulis buku yang dirangkum. Akan tetapi, bahasa ikhtisar yang dibuat
bertolak dari ide pokok pengarang yang tertuang dalam setiap paragraf atau
bacaan. Dengan demikian, jika akan merangkum uraian pengarang dari suatu
paragraf, penulis terlebih dahulu perlu menemukan ide pokok yang terdapat di
dalam paragraf tersebut, kemudian diungkap ulang dengan menggunakan bahasa
yang berbeda dan singkat. Agar hasil ikhtisar itu tidak menyimpang dari uraian
aslinya, ide-ide pokok setiap paragraf jangan diabaikan.
Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan
rangkuman (ikhtisar) yang baik dan benar antara lain :
3
dan
1.
dan ikhtisar harus membaca naskah asli satu atau dua kali,
bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara
menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu
mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.
Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan
daftar isi dapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi
memiliki hubungan erat dengan judul sebuah karangan. Dan juga, alineaalinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam
daftar isi. Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi
dari sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan
umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat
dalam karangan.
2.
pengarang,
maka
sekarang
ia
harus
memperdalam
dan
mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah
memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil
mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea
itu.
Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan
pengamatan agar memudahkan
apakah poko-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan itu
menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Yang terpenting tujuan dari
pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli penulis mulai
menulis kembali untuk meyusun sebuah ringkasan dan ikhtisar dengan
menggunakan pokok-pokok yang telah dicatat.
Mengadakan Reproduksi
Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan
catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang
penulis sudah siap untuk memulai membuat ikhtisar dan ringkasan yang
dimaksud. Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah
asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut.
Sedangkan dalam ikhtisar diperbolehkan untuk menggunakan bahasa
sendiri, tetapi kalimat tersebut masih berhubungan dengan gagasan-gagasan
pokok dalam karangan asli.
Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasan-gagasan yang
telah dicatat masih terdapat gagasan yang kabur, maka penulis dapat melihat
kembali isi naskah yang asli. Tetapi dalam membuat ikhtisar sebaiknya kita
tidak mempergunakan teks aslinya agar kita tidak tertarik memakai kalimat
penulis dari naskah yang asli. Sebab kalimat dalam naskah asli hanya boleh
digunakan apabila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah,
kesimpulan, atau perumusan yang padat.
4.
Ketentuan Tambahan
dengan sudut pandang orang ketiga. Bila diminta membuat ikhtisar dan
ringkasan atas suatu karangan yang mengandung dialog maka dialog
itu harus diringkaskan juga dalam bentuk bahasa tak langsung.
g) Dalam sebuah ikhtisar dan ringkasan ditentukan pula panjangnya,
maka dari itu anda harus membuat seperti apa yang diminta bila
diminta membuat ringkasan dan ikhtisar menjadi seperatus dari
karangan asli anda harus membuat seperti itu. Agar memastikan
apakah ringkasan dan yang dibuat sudah seperti yang diminta silahkan
hitung jumlah seluruh kata dalam karangan kemudian bagilah dengan
serarus. Hasil dari pembagian itulah yang merupakan panjang
karangan yang harus ditulis. Perhitungan jumlah kata ini bukan berarti
seseorang menghitung secara riil jumlah kata yang ada. Tapihanya
suatu perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan.
Misalnya, anda diharuskan meringkas suatu buku yang tebalnya 250
halaman menjdi sepersepuluhnya, maka perhitungan yang harus anda
lakukan sebagai berikut.
1) Panjang karangan asli (berupa kata) adalah: jumlah halaman x
jumlah baris per halaman x jumlah kata per baris = 250 x 35 x 9
kata = 78.750 kata.
2) Panjang ikhtisar dan ringkasan berupa jumlah kata adalah: 78.750 :
10 = 7.785 kata. Panjang ringkasan berupa jumlah halaman ketikan
adalah: jika kertas yang dipergunakan berukuran kuarto, jarak antar
baris dua spasi, tiap baris rata-rata sembilan kata, pada halaman
kertas kuarto dapat diketik 25 baris dengan jarak dua spasi, maka:
jumlah kata per halaman adalah: 25 x 9 kata = 225. Jumlah
halaman yang diperlukan adalah 7.875 : 225 = 35 halaman.
maknanya. Selanjutnya akan kami bahas secara rinci yang dimaksud dengan
ikhtisar.
Ikhtisar menurut Juhara (2003) adalah penulisan pokok masalah yang
penulisnya tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa
pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah wacana. Ikhtisar berfungsi sebagai
garis besar masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek atau sedang.
Berikut ini adalah cara membuat ikhtisar:
1. Membaca naskah asli beberapa kali
2. Membaca kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama atau pikiran
pokok yang terdapat dalam naskah.
3. Menulis rangkuman (ikhtisar).
Persamaan Ikhtisar dan ringkasan.
Persamaan antara ikhtisar dan ringkasan adalah sebagai berikut:
1) Keduanya memiliki persamaan dalam membuat cerita atau bacaan dengan
cara mengambil intisari atau ide pokok dari karangan yang kita baca
menjadi lebih ringkas, jelas, padat, mudah dimengerti, dan dipahami oleh
pembacanya.
2) Dalam mencari topik atau kalimat utama atau gagasan utama dari suatu
bacaan pada sebuah buku.
3) Dalam menyampaikann keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasanpenjelasan yang terperinci.
4) Mempunyai langkah-langkah atau metodologi yang sama, yaitu:
a. Bacalah naskah dua sampai beberapa kali
Cacatlah semua judul, semua topik.
Cocokkan catatan Anda dengan naskah asli
b. Susunlah draf sementara dengan mempergunakan catatan diatas
(jangan memakai naskah asli).
Ikhtisar
Disusun hanya yang dianggap penting tanpa mempedulikan proporsional.
Menggunakan gaya penulis ikhtisar.
Sering disisipi opini penulis ikhtisar atau wawasan lain.
Tulisan menggunakan gaya bahasa penulis .
Biasa diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan
perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.
2. Tujuan dari membuat ikhtisar dan ringkasan ini agar dapat membantu
seseorang dalam membaca dan juga memahami sebuah buku dalam waktu
yang relatif singkat sehingga menghemat waktu.
3. Terdapat beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan
yang baik dan teratur diantaranya: membaca naskah asli, mencatat gagasan
4.
11
intisari atau ide pokok dari karangan yang kita baca menjadi lebih ringkas,
jelas, padat, mudah dimengerti, dan dipahami oleh pembacanya.
6. Dan juga diantara keduanya memiliki perbedaan, salah satu diataranya yaitu
pada ikhtisar dan ringkasan menggunakan gaya penulis buku yang diringkas.
Pada ikhtisar menggunakan gaya penulis ikhtisar, dan pada menggunakan
gaya penulis .
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia.
Akademika Pressindo:Jakarta.
http://guru-umarbakri.blogspot.com/2009/07/terampil-menulis.html
http://pelitaku.sabda.org/cara_membuat_ringkasan
http://www.harunyahya.com/indo/artikel/058.htm
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Ikrar Mandiriabadi:Jakarta.
Sahara, Siti dkk. 2010.
UIN:Jakarta.
Tukan, Paulus. 2006. Mahir Berbahasa Indonesia. Yudhistira:Jakarta.
13