( nventarisasi
BENY HARJADI
adbsolo@yahoo.com
KATA PENGANTAR
Buku praktis SURVEI ISDL (Inventarisasi Sumber Daya Lahan)
merupakan buku Pedoman Survai Biofisik di lapangan. Buku ini menjelaskan
tentang kondisi lahan teknik pengumpulan data di lapangan dan kompilasi di
kantor dari hasil survei dan identifikasi ISDL. Sehingga diharapkan buku
pedoman ini dapat dipakai sebagai para surveyor untuk mengumpulkan data
fisik sebanyak-banyaknya pada setiap SPT (Satuan Pemetaan Tanah) atau
Unit lahan (Satuan Lahan). Survai ISDL ini diawali pada saat Pelatihan
Indonesia-New Zealand LRI (Land Resources Inventory) Tahun 1990.
Selanjutnya pernah dipakai untuk pelatihan survai : Para Asper Perhutani,
Taruna Badikbang SDM di Madiun, Mahasiswa UNS Surakarta, Skripsi dan
Tesis Mahasiswa UGM, Para Teknisi dan Peneliti di BPTKPDAS, Para PEH
(Pengelola Ekosistem Hutan) dari BPDAS se Indonesia, Para surveyor dan
pembuat Peta dari PTP IX Perkebunan Tebu di Jawa.
Satuan Lahan dibuat berdasarkan dari batas kesamaan lereng yang
diturunkan dari setiap bentuk lahan (Landform) yang sama pada suatu bentang
lahan (Landscape). Satuan Peta Tanah sebagai wadah atau mangkuk untuk
mengumpulkan semua data fisik sebanyak-banyaknya dari Landform (Bentuk
Lahan), Rock (Tipe Batuan), Soil (Jenis Tanah), Slope (Lereng), Erosion
(Erosi), Terrace (Konservasi Tanah), Land Use (Penggunaan/Penutupan
Lahan) dan LUC (Land Use Capability/ Kemampuan Penggunaan Lahan).
Ketepatan lokasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat GPS
(Global Positioning Systeme) atau dengan pemandu petugas lapangan seperti
Mandor atau Mantri Kehutanan jika survei di Kawasan Hutan. Apabila lokasi
yang kita lakukan pengumpulan data fisik ISDL tidak tepat maka data
tersebut tidak berguna atau sia-sia karena maksud kita mau mendata lahan
perkebunan ternyata yang dilihat lahan tegalan agroforestri masyarakat.
Buku survei ini jauh dari kesempurnaannya, untuk itu saran dan kritik
dari para pemakai atau pengguna sangat diharapkan untuk perbaikan dalam
proses penyempurnaannya.
PENULIS
BENY HARJADI
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 7
II. BENTUK LAHAN (LAND FORM) ....................................................... 10
III. BATUAN (ROCK) ................................................................................ 34
IV. TANAH (SOIL)..................................................................................... 55
V. LERENG (SLOPE)................................................................................. 72
VI. EROSI (EROSION) ............................................................................... 76
VII. KONSERVASI TANAH ..................................................................... 82
VIII. PENGGUNAAN LAHAN ................................................................. 83
IX.KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN ......................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 93
PERTANYAAN TENTANG SURVEI ...................................................... 94
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Variasi Macam Bentuk dan Kemulusan Batuan ............................................... 36
Tabel 2. Contoh Batuan Beku (Gambar 9) ..................................................................... 40
Tabel 3. Contoh Batuan Sedimen (Gambar 10) ............................................................. 45
Tabel 4. Contoh Batuan Metamorfose (Gambar 11) ...................................................... 49
Tabel 6. Kelas Lereng (RRL, 1983) ............................................................................... 72
Tabel 7. Kelas Lereng (Kucera , 1988) ......................................................................... 72
Tabel 8. Panjang Lereng ................................................................................................ 73
Tabel 9. Bentuk Lereng ................................................................................................. 73
Tabel 10. Relief Relatif ................................................................................................. 73
Tabel 11. Posisi Lereng ................................................................................................. 74
Tabel 12. Prosentase Batuan Singkapan ........................................................................ 75
Tabel 13. Jenis Batuan di Permukaan ............................................................................ 75
Tabel 14. Tingkat Erosi Permukaan dan Alur ............................................................... 79
Tabel 15.
Tabel 16.
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Alur Survei ISDL (Inventarisasi Sumber Daya Lahan) ... 9
Gambar 2. Survai ISDL Mengumpulkan Data Terkait Faktor Tetap (Lahan,
Tanah dan Batuan) dan Faktor Berubah (Erosi, Konservasi
Tanah dan Penutupan Lahan). .................................................. 10
Gambar 3. Sistem Bentuk Lahan : Alluvial sampai Karst ............................. 12
Gambar 4. Macam-macam Bentuk Lahan : Karst/Kapur (K), Miscellaneous
(X), Plain/Dataran (P), dan Vulkanik (V)................................ 13
Gambar 5. Macam-macam Bentuk Lahan : Marine (B), Plain/Dataran (P),
Mountain/Gunung (M), Hilly/Bukit (H), dan Alluvial (A). ..... 14
Gambar 6. Sistem Bentuk Lahan Bukit atau Perbukitan ............................... 19
Gambar 7. Contoh Bentuk Lahan untuk : Alluvial (A), Dataran (P). dan
Perbukitan (H)........................................................................... 20
Gambar 8. Sistem Bentuk Lahan Gunung atau Pegunungan ......................... 24
Gambar 9. Contoh Bentuk Lahan Mountain (M) dan Miscellaneous (X) .... 25
Gambar 10. Contoh Bentuk Lahan Vulkanik dengan Gunung Berapi Aktif . 28
Gambar 11. Sistem Bentuk Lahan Vulkanik dan Karst (Batu Kapur) ........... 30
Gambar 12. Contoh Bentuk Lahan Kapur (K) Batuan Kalsit, Dolomit dll .... 31
Gambar 13. Sistem Bentuk Lahan Marine (Laut) .......................................... 33
Gambar 14. Contoh Bentuk Lahan Marine (B) atau Dekat Pantai ............... 34
Gambar 15. Macam Batuan Tergantung dari proses pembentukannya ......... 35
Gambar 16. Macam Batuan dari Masam sampai Basa .................................. 38
Gambar 17. Macam Batuan Vulkanik tergantung Bahan Penyusunnya. ....... 39
Gambar 18. Contoh Batuan Beku dari kiri atas ke bawah : Granite, Diorite,
Porphyre, Basalte var Melaphyre; dari kanan atas ke bawah :
Syenite, Gabbro, Basalte, Obsidienne ...................................... 41
Gambar 19. Macam Batuan Sedimen/Endapan tergantung Kandungan
Bahannya................................................................................... 44
Gambar 20. Contoh Batuan Sedimen dari kiri atas ke bawah : Breche, Gres,
Marne, Travertine; dari kanan atas ke bawah : Conglomerat,
Schiste-argileux, Argile-schisteuse, Bauxite ............................ 46
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
vi
I. PENDAHULUAN
Survei ISDL (Inventarisasi Sumber Daya Lahan) adalah merupakan
survai pengumpulan data biofisik di lapangan dan sistem pemetaan
sumberdaya hutan untuk para perisalah, yaitu perpaduan dari dua sistem
berupa pengumpulan data risalah kehutanan dan data fisik inventarisasi
sumberdaya lahan.
1. Bentuk Lahan
2. Kemiringan Lereng
3. Relief Relatif
4. Batuan Singkapan
5. Batuan di Permukaan
B. Tanah
1. Jenis Tanah
2. Kedalaman Tanah
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
3. Kedalaman Regolit
4. Warna Tanah
5. Tekstur
6. Struktur
7. Kemasaman Tanah
8. Permeabilitas/Drainase
C. Batuan
1. Tipe Batuan
2. Tegangan/Pemecahan
D. Erosi
1. Jenis Erosi
2. Tingkat Erosi
3. Prosentase Erosi
E. Konservasi Tanah
1. Jenis Teras
2. Prosentase Berteras
F. Penggunaan Lahan
Faktor TETAP
1. Lahan
Faktor BERUBAH
4. Erosi
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
10
B. Marine
P. Plain
H. Hilly
M. PlateauMountain
X.
Miscellaneous
V. Volcanic
K. Karst
A. Alluvial
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
11
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
12
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
13
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
14
A. Alluvial
Sistem Alluvial adalah daerah pengendapan bahan-bahan erosi yang diangkut oleh
sungai dan diendapkan di lembah dengan membentuk lapisan-lapisan endapan
akibat gaya grafitasi bumi (Colluvial) atau oleh agen penyebab air atau angin
(Alluvial).
A1.
Alluvio-marine sub system
A11. Swamp (tree vegetation)
A12. Marsh (low vegetation = hydrophytes and wet grass)
A13 Low lying lands (cultivated marshes)
A14. Undulating low lying lands
A15. Delta deposits (very recent soils = Fluvisols)
A16. Ancient sea shore and sand bars
A.17 Tidal swamp (inland)
A2.
Alluvial sub system
A21. Narrow river valley (<50 m), slope < 2%
A22. Broad river valley (> 50 m), slope < 2%
A23. Meander belt including menader scars
A24. Undulating to rolling river valley (slope 2 15%)
A25. Recent terrace (non floded river valley floor)
A26. Levee
A27. Alluvial fan
A28. Alluvial land
A3.
Alluvio-colluvial sub system
A31. Narrow, isolated interhill miniplain
A32. Broad, isolated
A33. Ramified
A34. Undulating to rolling interhill miniplain
A35. Alluvio-colluvial fan
A36. Colluvial fan
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
15
A37.
A4.
Closed alluvial sub system
A41. Narrow depressed area (Swale, Mire, Slough, Vly etc.)
A42. Closed basin, depression and the lake
A43. Swamp or marsh (without marine influence)
A44. Lacustrine plain (recent)
A45. Ancient lake bottom
P. Plain
Sistem Dataran adalah suatu wilayah dengan lereng yang umumnya seragam, secara
komparatif datar dengan batas-batas tertentu dan tidak dipotong oleh elevasielevasi dan depresi-depresi yang nyata, dapat berupa dasar lembah yang
meluas atau suatu puncak plato.
P0. Plain (synclinal plain included)
P01. Flat plain
P02. Undulating plain
P03. Rolling plain
P04. Flat with hummock, and hummocky
P05. Flat with hillock
P06. Undulating with hillocks
P07. Rolling with hillocks
P08. Hillocky
P09. Hilly with flat interhill miniplain
P1. Coastal plain (ss = same sub-categories)
P2. Marine terrace (ss)
P3. River and lake terrace (ss)
ALLUVIAL TERRACES
P4. Erosion galcies =peneplain, pediment (ss)
P5. Accumulation glacis, basin, ancient lacustrine plain (ss)
P6. Piedmont plain (ss)
P7. Erosion remnants (Buttes temoins) : Residual hills and hillocks
P71. Hummock
P72. Hillock
OUTLIER (Mesa, Table land, Meseta, Mound, Huerfano..)
P73. Hill
P74. Hummock
P75. Hillock
INLIER (Cuesta, Hogback, Dome, Mendip,..)
P76. Hill
P77. Inselberg
P78. Monadnock
P79. Rocks heaps
P8.
River cut vallons and valley, erosion surfaces
P80. River cut valley (flat)
P81. River cut and valley surfaces, undulating relief (general slope < 8%)
P82. River cut and valley surfaces, undulating rolling (general slope < 15%)
P83. River cut and valley surfaces, hummocky relief (general slope < 15%)
P84. River cut and valley surfaces, hummocky relief (general slope > 15%)
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
16
P85.
P86.
P87.
P88.
P89
P9.
Special features
P91. Dissected foot of terraces
P92. Dissected ancient alluvio-colluvial fan
P93. Scalped anticline, rolling
P94. Scalped anticline, hummocky
ANTICLINE DEPRESSION
P95. Scalped anticline, hillocky
P96. Terrace remnant : epaulement
H2.
H3
H4.
H5.
H6.
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
17
H7.
H8.
Structural slopes
H80. Slightly dissected dip slope, gradien less than 15%
H81. Slightly to moderately dissected dip slope, gradien up to 30%
H82. Slightly to moderately dissected dip slope, gradien 15 - 50%
H83. Dissected to strongly dissected dip slope, gradien 15 - 50%
H84. Slightly to moderately dissected dip slope, gradien 30 - 75%
H85. Dissected to strongly dissected dip slope, gradien 30 - 75%
H86. Slightly to moderately dissected dip slope, gradien over 50%
H87. Dissected to strongly dissected dip slope, gradien over 50%
H88. Scarp slope, gradien 30 to 75%
H89. Scarp slope, gradien 50 and above
H9. Summit areas remnants of ancient surfaces (small units)
H91. Flat relief
H92. Undulating
H93. Rolling
H94. Hummocky
H95. Hillocky
Lihat Gambar 6
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
18
19
A.Alluvial
A.Alluvial
A3. Alluvio-colluvial
A1.Alluvio-marine
P.Plain
P.Plain
P6.Piedmont Plain
H.Hilly (Amplitudo=50-300 m)
H3.Moderatelly Dissected
Gambar 7. Contoh Bentuk Lahan untuk : Alluvial (A), Dataran (P). dan
Perbukitan (H).
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
20
M2.
M3.
M4.
M5.
M6.
M7.
Special features
M71 Peak, Pinacho
M72 Serrated scarps, crags
M73 Horn
M74 Tower
M75 Arte
M76 Teton
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
21
X. Micellaneous
Sistem Micellaneous adalah bentuk lahan yang lain terdiri dari batuan terbuka, lahan
bergaram, tempat tinggal, sungai jelek, danau, lembah sempit, dataran bukit,
lahan yang tidak produktif.
X1.
Outcrops
X11. Bluff (slope over 100%, rockiness over 50%)
X12. Rock outcrops
X2.
Salt pan or salt works
X3.
Settlement
X31. Kampong
X32. Town
X4.
River bed
X41. Straight
X42. Meandering
X43. Deeply incised
X5.
Lakes
X51. Saline and brackish water
X52. Fresh water
X53. Hot water ponds
X54. Reservoir
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
22
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
23
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
24
X.Miscellaneous
X.Miscellaneous
X5. Lakes
X1. Outcrops
X.Miscellaneous
X.Miscellaneous
X4.River bed
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
25
V. Volcanic
Sistem Vulkanik atau gunung berapi adalah lubang di kulit bumi yang terjadi akibat
magma yang menerobos keluar ke permukaan bumi dengan erupsi lava secara
eksplosif atau effusif, dengan hasil klasmatis berupa bom (batu besar), lapelli
(batu kecil), slak (batu tak teratur), zand (pasir), dan as (abu) serta batu apung.
V1.
Craters
V11. Crater
V12. Caldera
V13. Volcanic vent.
V2.
Volcano upper slope
V21. Slightly dissected
V22. Moderately dissected
V23. Dissected
V24. Strongly dissected
V3.
Volcano middle slope
V31. Slightly dissected
V32. Moderately dissected
V33. Dissected
V34. Strongly dissected
V35. Flat and level part of mid slope
V36. Elongated spur, hill size (volcanic ridge)
V37. Benched
V38. V39. Terraced
V4.
Volcano lower slope
V41. Slightly dissected
V42. Moderately dissected
V43. Dissected
V44. Strongly dissected
V45. Flattish
V46. Volcanic ridge
V47. Terraced
V5.
Lava flows
V51. Recent lava flow
V52. Ancient lava flow
V53. Very ancient and dissected, broken down
V54. Scories, cinders cone
V55. Lava flow and lahar combined
V56. Toe of lava flow or volcanic ridge
V57. Lava plain
V58 Lava plateau
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
26
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
27
V.Volcanic
V.Volcanic
Volcanic plain
V.Volcanic
V9.Volcanic outcrops
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
28
K. Karst
Sistem Karst adalah daerah yang terdiri dari batu-batuan kapur yang porous (berpori),
dimana air permukaan tanah selalu merembes dan menghilang kedalam tanah,
dan permukaan selalu gundul/kurang vegetasi (Gambar 11).
K1. Karstic plateau (terrace)
K11. Undulating to rolling, with hummocks (hums or karstic mounds)
K12. Same, hillock size
K13. Same, hill size
K14. Plateau with lapies relief, blocks and boulders are gouged and ..
K15. Same, with knobs, big outcrops with grotesque relief, grottos
K16. Same, with cliffs and caves
K2.
Gentle karstic slope
K21. Hummocky relief (conical mounds = hums, uvalas, and doline)
K22. Same, hillocky relief
K23. Same, hilly relief
K24. Lapies relief
K25. Knobs and gottos
K26. Cliffs and caves
K3. Steep slope (ss = same sub categories)
K4. Versant (ss)
K5.
Outcrops
K51. Hum
K52. Cliff
K53. Pinnacle
K6.
Depression
K61. Doline
K62. Uvala
K63. Sinkhole
K64. Katavothre
K7.
Plains
K71. Polje with flat relief
K72. Polje with flat relief + hillocks
K8.
Erosion surface in bedded chalk
K80. Vallon with dendritic drainage pattern
K81. Undulating relief
K82. Rolling relief
K83. Hummocky relief
K84. Hillocky relief
K85. Sharp parallel ridges, hillock sized with deep carved dendritic gullies on
the flanks, strongly dissected
K86. Hillock in rolling pattern with dense dendritic d.p., extremely dissected
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
29
Gambar 11. Sistem Bentuk Lahan Vulkanik dan Karst (Batu Kapur)
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
30
K.Karst
K.Karst
K63 -- Sinkhole
K.Karst
K.Karst
K23.Hilly relief
K51-Hum
Gambar 12. Contoh Bentuk Lahan Kapur (K) Batuan Kalsit, Dolomit dll
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
31
B. Marine
Sistem Marine adalah daerah yang selalu berhubungan dengan laut dan
sekitarnya baik ditengah maupun ditepian (Gambar 13).
B1.
B2.
B3.
B4.
B5.
B6.
B7.
B8.
Beaches
B11. Sand beach
B12. Mud beach
B13. Shingle beach
B14. Cove
B15. Mud flat
Dunes and lido
B21. Shifting sand
B22. Flat sandy deposits
B23. Lido
B24. Beach ridges
B25. Tombolo
Rocky seaside and barriers
B31. Barrier, barrier flat
B32. Cliff
B33. Reef
B34. Wave cut terrace
B35. Rocky cape
B36. Reef flat
Laguna and Lagoon
B41. Laguna
B42. Coral reef
B43. Coral flat
B44. Lagoon
Atoll and coral
B51. Atoll
B52. Coral reef
B53. Coral flat
Tidal flats
B61. Bared (or cultivated) tidal flat
B62. Marshy tidal flat
B63. Swampy tidal flat (mangrove)
Delta outcrops
B71. Sandy
B72. Silty
B73. Clayey
Sub-recent sea shore
B81. Swale deposits
B82 Sand ridges
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
32
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
33
B6.Tidal flats
B1.Beaches
B1.Beaches
B11.Sand Beach
B71. Sandy
B41. Laguna
B52.Coral reef
Gambar 14. Contoh Bentuk Lahan Marine (B) atau Dekat Pantai
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
34
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
35
Batuan terdiri dari empat jenis yang berbeda cara pembentukkannya, yaitu :
A. Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk karena pengkristalan magma yang
berasal dari dapur magma yang dapat membeku didalam (batuan Plutonik), di
saluran (batuan Korok), dan diluar permukaan bumi (batuan Ekstrusif). Ciri
utama batuan beku adalah motif dan tekstur serta kekerasan seragam.
B. Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat terkikisnya batuan dari
suatu tempat dan selanjutnya diendapkan di tempat lain. Ciri utama batuan
sedimen
adalah
heterogen
kandungan
mineral
maupun
asal
batuan
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
36
Granit
Pg
Pegmatit
Fs
Felsit
Gr
Granite
Bs
Basal
Ap
Aplit
Fp
Felsit Porfirik
Sy
Syenite
Ad
Andesit
Lp
Liparit
Tf
Tufa
Dr
Diorite
Rl
Riolit
Db
Diabase
Pm
Pumis
Gb
Gabbro
Dr
Diorit
Pd
Peridot
Ob
Obsidion
Pp
Porphyre
Sy
Syenit
Bm
Basal Melafir Bv
Bresika
Bs
Basalte
Bm
Bsl. Melaphyre
Ob
Obsidienne
Vulkanik
Av
Abu Vulkanik
Fp
Felspar
Kw
Kwarsa
Gb Gabro
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
37
Rhyolit
(Liparit)
Trachit
Dasit
Andesit
Basalt
Pakrit
(Nitra
Basalt)
B. Beku
Dalam
Granit
(Sienit Kw)
Sienit
Diorit
Kwarsa
Diorite
Gabro
Peridotit
B. Beku
Gang
Porfir- Granit
PorfirSienit
Porfir-Diorit
Kwarsa
PorfirDiorite
PorfirGabro
MASAM
SiO2 tinggi
warna terang
(putih)
Intermedier
ALKALIS
SiO2 rendah
warna
kelam/hitam
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
38
39
BOBOT
JENIS
WARNA
2,6-2,7
putih abu-abu,
putih,
kemerahan,
kehijauan,
kebiruan, merah,
hitam
2,8-3
2,5-2,8
2,8-3,3
2,7-2,9
2,8-3,1
2,8-3,3
2,3-2,6
abu-abu,
kehijauan,
coklat, coklat
kehijauan,
kemerahan
hitam,
kehijauan, hijau
gelap, abu-abu
MINERAL
UTAMA
quartz, orthose,
microklin,
plagioclase,
biotite,
muscovite,
hornblende,
augite
plagioclase,
amphibole,
pyroxinene,
biotite, kadang
quartz
orthose,
plagioclase,
biotite,
amphibole,
pyroxene, kadang
quartz
plagioclase,
augite,
hypersthene,
olivine, kaca
MINERAL
TAMBAHAN
apatite, zircon,
topaze, tourmaline,
beryl, sphene,
magnetite,
ilmenite, hematite,
pyrite, monazite,
flourite, etc.....
apatite, sphene,
zircon, rutile,
magnetite,
ilmenite,
pyrrhotine, pyrite
apatite, zircon,
sphene, magnetite
CIRI
LAIN
sangat
keras,
masif
magnetite,
ilmenite, biotite,
apatite, hauyne,
perovskite, zeolite
sangat
keras,
kompak
BASALTE
orthose,
plagioclase,
biotite,
hornblende, augit
plagioclase,
pyroxine,
amphibole,
kadang olivine
apatite, zircon,
sphene, magnetite
sangat
keras,
masif
SYENITE
apatite, ilmenite,
quartz, magnetite,
sphene, pyrrhotine,
chromite, pyrite,
rutile, grenat
chlorite, magnetite,
ilmenite, agate,
quartz, calcite,
zeolite
kompak
keras
ketika
segar
BASALTE
MELA
PHYRE
quartz, biotite,
oligoclase
batu
perhiasan
OBSI
DIENNE
plagioclase,
augite,
hypersthene,
olivine,
batu kaca
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
NAMA
BATUAN
GRANITE
sangat
keras
DIORITE
tidak
terlalu
kompak
POR
PHYRE
GABBRO
40
Gambar 18. Contoh Batuan Beku dari kiri atas ke bawah : Granite,
Diorite, Porphyre, Basalte var Melaphyre; dari kanan atas ke
bawah : Syenite, Gabbro, Basalte, Obsidienne
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
41
Bs
batu
sabak
Kb E. Karbonat
Bc
Brecke
Co
Conglomerat
Gr
Gres
Sa
Schiste
argileux
Pe
pebble
Br
breksi
Kp E.O. kapur
Se
selut
Pk
pasir
kwarsa
Si
Li
liat
Gw
graywacke
Bk E.O.
berkarbon
Ko kongklomerat Ak
arkosa
Pi
Bp batu pasir
aglomerat
Ag
E.O. Silikat
E. Piroklastik
Ma Marne
As
Argile
Schisteuse
Tv
Travertin
Bx
Bauxite
E = Endapan
E.O. = Endapan Organik
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
42
Pebble
Selut
Endapan karbonat
Endapan Piroklastik
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
43
44
BOBOT
JENIS
WARNA
Bervariasi
bervariasi
2-2,65
abu-abu terang,
kehijauan,
kemerahan,
coklat,
multiwarna
2,6-2,8
2,6-2,8
Bervariasi
2,8
2,8
2,4-2,5
abu-abu terang
sampai gelap,
kehijauan,
kemerahan
putih, kuning,
coklat,
kemerahan,
keabu-abuan
bervariasi,
tergantung
bahan fragmen,
galet, dan
penyemen
abu-abu biru,
keabu-abuan,
kehijauan, hitam
kecoklatan,
kemerahan,
abu-abu, biru
abu-abu,
kemerahan
sampai hitam
putih, kuning,
coklat, coklat
kemerahan,
violet, hijau,
abu-abu
MINE
RAL
UTAMA
bervariasi :
: quartz,
calcite,
dolomite,
quartz,
kadang
opale
calcite,
dolomite
quartz, min.
argileux
calcite,
aragonite
quartz,
quarzite,
schiste
siliceux
kaolinite,
mineral lain
argileux,
quartz
kaolinite,
dan mineral
argileux,
quartz
calcite,
aragonite,
alumogel,
dispore,
bohmite,
hydrargillit
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
MINE RAL
TAMBAHAN
CIRI-CIRI
LAIN
bervariasi
butiran
menyudut
sampai 2
mm
granular
0,05-2 mm
BRECHE
granular
kurang dari
0,02 mm
MARNE
calcedoine,
muscovite,
feldspath,
hematite,
limonite, zircon,
rutile, glauconie,
bahan butumine
mineral
argileux, quartz,
hematite,
limonite,
mineral
argileux,
limonite,
hematite, calcite
dll...
muscovite,
zircon, rutile,
calcite,
penghasil
bitumine
muscovite,
calcite, zircon,
rutile, bahan
bitumine
hematite,
goethite,
lepidocrocite,
chlorite, calcite,
phosphorite,
opale
NAMA
BATUAN
GRES
TRAVERTIN
butiran
membulat
sampai 2
mm
CONGLO
MERATE
granular
sampai 0,02
mm
SCHISTEAEGILEUX
granular
kurang dari
0,02 mm,
mudah belah
-
ARGILESCHISTEUSE
BAUXITE
45
Gambar 20. Contoh Batuan Sedimen dari kiri atas ke bawah : Breche,
Gres, Marne, Travertine; dari kanan atas ke bawah :
Conglomerat, Schiste-argileux, Argile-schisteuse, Bauxite
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
46
Fi
K. Filit
Kw
K. Kwarsit
Gn
Gneiss
Gn
K. Gneis
Hn
K. Hornfels
Ms
Mica-shists
Mb
K. Marbel
Gu
K. Granulit
Gu
Granulite
Af
K. Amfibolit
Go
K. Granolit
Ss
Sericito-schiste
Ek
K. Eklogit
Gb
K. Granoblastit
Mb
Marbre
Fe
K. Fels
Sv
Ab
Amphibolite
Sp
Serpentinite
K = Kelompok
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
47
48
BOBOT
JENIS
WARNA
2,6-2,8
2,6-2,9
2,6-2,8
2,7-2,8
2,6-3,2
kehijauan,
coklat, coklat
kemerahan,
abu-abu gelap
quartz, muscovite,
biotite, paragonite
2,7-2,8
quartz, chlorite,
sericite, kadang
albite
2,7-2,8
chlorite, sericite,
amphibole,
epidote, albite
quartz, calcite
2,6-2,7
abu-abu hijau,
hitam
kehijauan
olivine, serpentine
grenat, bronzite,
chromite,
amphibole,
magnetite, talc
putih,
kehijauan,
kebiruan,
hijau, abu-abu
merah, hitam,
multiwarna
hitam, abuabu, hijau
kehitaman
MINE RAL
UTAMA
MINE RAL
TAMBAHAN
quartz, orthose,
plagioclase,
biotite, muscovite,
amphibole,
pyroxine
apatite, zircon,
sphene, grenat,
cordierite,
sillimanite,
epidote, pyrite,
graphite
apatite, zircon,
rutile, cyanite,
biotite
quartz, orthose,
plagioclase, grenat
hypersthene,
diopside
calcite, dolomite
amphibole,
plagioclase
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
CIRICIRI
LAIN
lembar
lembar
NAMA
BATUAN
GNEISS
GRANULITE
quartz, mica,
talc, epidote,
tremolite,
forsterite, dll...
MARBRE
quartz, grenat,
apatite, sphene,
epidote, biotite,
chlorite, diopsid
albite, grenat,
staurodite,
epidote,
tourmaline,
andalousite,
graphite
albite,
tourmaline,
magnetite
AMPHI
BOLITE
lembar
daun
MICASCHISTE
aspek
mika
dan
sutera
-
SERICITO
SCHISTE
SCHISTE
V.
CORNEENNE
SERPEN
TINITE
49
Gambar 22. Contoh Batuan Metamorfose dari kiri atas ke bawah : Gneiss,
Granulite, Marbre, Amphibolite; dari kanan atas ke bawah :
Mica-schiste, Sericito-schiste, Schiste vert corneenne,
Serpentinite
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
50
KODE BATUAN
1. Penulisan dengan huruf besar dan huruf kecil
2. maksimum hanya 2 jenis batuan
Contoh : Iw, Iv untuk batuan vulkanik lunak (pelapukan lanjut) dan
Untuk batuan vulkanik keras (pelapukan ringan)
I
It
Abu vulkanik
Iw
Ic
Iv
Is
S
Sf
Sc
Sb
Sl
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
51
Sangat Lunak
Extremely Soft
Lunak
Soft
Agak Keras
Moderately Hard
Keras
Hard
Sangat Keras
Very Hard
Extrim Keras
Extremely Hard
TINGKAT
TEGANGAN
ROCK
STRENGTH
0
1
2
Belum
Fresh
Ringan
Slightly weathered
Sedang
Moderately weathered
3
4
5
Lanjut
Highly weathered
Sangat Lanjut
Very high w.
Sempurna
Completely altered
BAHAN BATUAN
ROCK MATERIAL
WARNA
TEGANGAN
COLOUR
STREGHTH
tetap
tetap
stabel
stabel
sudah berubah
tidak lebih lemah
have discoloured
no more weaker
agak berubah
lebih lemah
slightly discoloured more weaker
agak bk.berubah
sangat lemah
more discoloured
very weak
banyak berubah
amat sangat lemah
externally change
extremely weak
berubah sempurna
tidak ada
completely change
No change
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
JADI TANAH
TO A SOIL
Belum
Not yet
Belum
Not yet
berubah sedikit
slightly change
> 1/2 bagian
> half part
seluruh luarnya
all part of outside
Sempurna
completely change
52
1.
2.
3.
4.
Sl
Ln
Tg
Kk
Sk
Kr
TINGKAT
KEKERASAN
HARDNESS
CRITERIA
Sangat Lunak
Very Soft
Lunak
Soft
Teguh
Firm
Kukuh
Stiff
Sangat Kukuh
Very Stiff
Keras
Hard
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
53
Ss
Ls
Km
Sm
TINGKAT
KEKERASAN
HARDNESS
CRITERIA
Sangat lepas
Very loose
Lepas
Loose
Kompak
Compact
Sangat Kompak
Very compact
KELAS
TEKSTUR
TEXTURE
CLASSES
sangat kasar
very coarse
Kasar
coarse
Sedang
medium
Halus
fine
3. Kode Batuan
Penulisan kode batuan mencakup seluruh parameter penetapan nama batuan,
antara lain meliputi :
1. Jenis Batuan
2. Tegangan (pemecahan)
3. Kekerasan (Goresan)
4. Tingkat Pelapukan (Menjadi Tanah)
5. Kandungan Mineral Utama
6. Kandungan Mineral Tambahan
7. Warna batuan
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
54
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
55
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
56
Podsolik Mr Kuning
Mediteran Mr Kn
Podsol
Podsol Air Tanah
Laterit Air Tanah
Glei Humus
Glei Humus Rendah
Hidromorf Kelabu
Aluvial Hidromorf
Planosol
Modifikasi
1978/1981
FAO/Unesco
1970
Organosol
Litosol
Ranker
Aluvial
Kambisol
Regosol
Kambisol
Renzina
Grumusol
Kambisol
Kambisol
Latosol
Brunizem
Nitosol
Histosol
Litosol
Ranker
Fluvisol
Cambisol
Regosol
Cambisol
Renzina
Vertisol
Cambisol
Cambisol
Cambisol
Cambisol
Nitosol
Phaeozem
Oksisol
Kambisol-molik/
Brunizem-molik
Ferralsol
Greyzem/
Chernozem/
Kastanozem
Acrisol
Phaeozem
Podsol
Humic Podsol
Plinthic
Ferralsol
Gleisol
Gleisol
Gleyik Acrisol
Fluvisol
Planosol
Podsolik
Mediteran molik
Podsol
Podsol humik
Oksisol
gleiik/Plintik
Gleisol Humik
Gleisol
Podsolik Gleiik
Gleisol Hidrik
Planosol
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
USDA Soil
Taxonomy
1975
Histosol
Entisol
Lithic Sub Group
Entisol
Inceptisol
Entisol
Inceptisol
Rendoll
Vertisol
Inceptisol
Inceptisol
Inceptisol
Inceptisol
Ultisol
Alfisol
Mollisol
Oxisol
Mollisol
Ultisol
Mollisol
Spodosol
Spodosol
Aquox
Aquept
Aquept
Aquult
Hydraquen
Aqualf
57
Solum
Regolit
Horison
Lapisan Tanah :
O : Humus
Bahan organik
A : Top Soil
Lapisan Atas
B : Sub Soil
Lapisan Bawah
C : Bahan Induk
Mulai melapuk
R : Batuan Induk
Belum melapuk
Keras padu
Kedalaman Tanah
S : Solum
R : Regolit
Ef :Efektif Perakaran
Gambar 23. Pedon Berupa Profil Tanah dari Lapisan O (Bahan Organik)
sampai Lapisan C (Bahan Induk).
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
58
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
59
B. Tingkat Sub-Ordo
1. ENTISOLS (ENT)
Aquents
Arents
Fluvents
Orthents
2. VERTISOLS (ERT)
Torrerts
Uderts
Usterts
Xererts
3. INCEPTISOLS (EPT)
Andepts
Aquepts
Ochrepts
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
60
Plaggepts
Tropepts
Umbrepts
4. ARIDISOLS (ID)
Argids
Orthids
5. MOLLISOLS (OLL)
Albolls
Aquolls
Burolls
Rendolls
Udolls
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
61
Ustolls
Xerolls
6. SPODOSOLS (OD)
Aquods
Ferrods
Humods
Orthods
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
62
7. ALFISOLS (ALF)
Aqualfs
Boralfs
Udalfs
Ustalfs
Xeralfs
8. ULTISOLS (ULT)
Aquults
Humults
Udults
Ustults
Xerults
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
63
9. OXISOLS (OX)
Torrox
Ustox
Ustands
Udands
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
64
AKHIRAN
ALF
AND
ID
ENT
EL
IST
EPT
OLL
OX
OD
ULT
ERT
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
ARTI KATA
Al dan Fe (Pedalfer)
Ando, tanah hitam
Aridus, sangat kering
Recent (baru)
Gelare, membeku
Histos, jaringan
Inceptum, permulaan
Mollis, lunak
Oxide, oksida
Spodos, abu
Ultimus, akhir
Verto, berubah
65
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
66
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
67
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
68
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
69
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
70
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
71
V. LERENG (SLOPE)
A. KEMIRINGAN LERENG (Kucera, 1988)
Lereng adalah istilah dalam geomorfologi yang menyatakan permukaan
tanah yang letaknya miring yaitu merupakan sudut tangen atau
perbandingan antara perbedaan tinggi dengan jarak datar yang
dapat dinyatakan dalam bentuk derajat atau persen lereng.
Tabel 5. Kelas Lereng (RRL, 1983)
Kelas
Class
1
2
3
4
5
KisaranLereng
Slope Range
Prosen (%) Derajat (o)
Procent
Degrees
0-8
0-4,5
8 - 15
4,5-8,5
15 - 25
8,5-14
25 - 45
14-24
> 45
> 24
Deskripsi / Kriteria
Description
Datar
Miring
Sangat Miring
Curam
Sangat Curam
Kelas
Class
A
B
C
D
E
F
G
H
I
KisaranLereng
Slope Range
Prosen (%) Derajat (o)
Procent
Degrees
0-4
0-2,5
4-8
2,5-4,5
8 - 15
4,5-8,5
15 - 25
8,5-14
25 - 35
14-19
35 - 45
19-24
45 - 65
24-33
65 - 85
33-42
> 85
>42
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
Deskripsi / Kriteria
Description
Datar
Agak Miring
Miring
Sangat Miring
Agak Curam
Curam
Sangat Curam
Ekstrim Curam
Terjal
72
Deskripsi/ Description
Sangat Pendek
Pendek
Cukup Panjang
Panjang
Sangat Panjang
Very short
Short
Moderately long
Long
Very Long
Simbol
Symbol
x
v
s
c
Bentuk Lereng
Slope shape
Convex
Concave
Straight
Complex
Deskripsi/ Description
Cembung, membukit naik
Cekung, seperti lembah menurun
Lurus, tanah datar
Kompleks, kadang cembung, cekung & datar
B. RELIEF RELATIF
Relief Relatif adalah perbedaan elevasi permukaan tanah antara titik
rendah dan titik tinggi serta merupakan suatu ketidaksamaan tinggi
rendah permukaan lahan yang dipandang secara kolektif.
Tabel 9. Relief Relatif
Simbol
Symbol
e
d
o
l
h
i
a
b
g
Relief Relatif
Relative Relief
Endapan
Depositional
Dataran
Flat/Plains
Berombak
Undulating
Bergelombang
Hummocky
Berbukit Kecil
Small Hilly
Bukit Terisolasi
Isolated Hillock
Berbukit Anakan Hillocks
Perbukitan
Hills
Pegunungan
Mountains
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
Lereng (%)
Slope (%)
<2
<2
2-8
8 - 16
> 16
> 16
> 16
> 16
> 16
Beda (m)
Amplitude
<2
2 - 10
2 - 10
2 - 10
2 - 10
10 - 25
25 - 50
50 - 300
> 300
73
Simbol
Symbol
t
v
m
l
f
Posisi Lereng
Slope Position
Top Interfluve
Upper Slope
Middle Slope
Lower Slope
Valley Slope
Deskripsi
Description
Puncak Bukit
Lereng Bagian Atas
Lereng Bagian Tengah
Lereng Bagian Bawah
Dasar Lembah
Bentuk Lereng
x. Cembung
v. Cekung
s. Lurus
c. Complex
Posisi Lereng
t. Puncak
v. Lereng atas
m. Lereng tengah
l. Lereng bawah
f. Dasar lembah
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
74
C. BATUAN SINGKAPAN
Batuan Singkapan adalah batuan induk yang keluar ke permukaan bumi
karena lapisan tanah terkikis habis akibat telah terjadi erosi berat
yang telah lanjut. Departemen Pertanian (2003).
Tabel 11. Prosentase Batuan Singkapan
Simbol
Symbol
0
1
2
3
4
5
6
Deskripsi
Description
Tidak ada
Negligible
Sedikit
Slight
Sedang
Moderate
Banyak
Severe
Berlebih
Excessive
Melimpah
Abundant
Ekstrim melimpah
Extremely abundant
Prosentase (%)
Percentage (%)
0
1 - 10
10 - 20
20 - 40
40 - 60
60 - 80
> 80
D. BATUAN DI PERMUKAAN
Batuan Permukaan adalah batuan-batuan yang terletak di permukaan
tanah karena berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan akan
mengganggu dalam pengelolaan tanah yang lebih intensif.
Tabel 12. Jenis Batuan di Permukaan
Simbol
Symbol
g
f
m
r
c
s
b
Nama
Inggris
Gravel
Fine gravel
Medium gravel
Coarse gravel
Cobble
Stone
Bouldery
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
Indonesia
Kerikil
Kerikil halus
Kerikil sedang
Kerikil kasar
Kerakal
Batu
Batu besar
Diameter (cm)
0,2 - 7,6
0,2 - 0,5
0,5 - 2,0
2,0 - 7,6
7,6 - 25
25 - 60
> 60
75
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
76
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
77
ng)
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
78
2. TINGKAT EROSI
A. Erosi Permukaan/Lembar, Alur dan Angin
Tabel 13. Tingkat Erosi Permukaan dan Alur
Simbol
Kriteria
Deskripsi
Symbol
Criteria
Description
0
Tidak ada
Diabaikan
Negligible Little or no top soil lost
1
Ringan
Penipisan top soil
Slight
Little top soil remain
2
Sedang
Hampir semua lapisan
Moderate
Much top soil lost
3
Berat
Lapisan bawah telah hilang kronis
Severe
Soil parent material or bedrock exposed
Keterangan : A : erosi aktual, T : erosi yang diperbolehkan
Kondisi
A<T
A>T
A >> T
A >>> T
B. Erosi Jurang
Tabel 14. Tingkat Erosi Jurang
Simbol
Symbol
1
2
3
Deskripsi
Description
Ringan Slight
Sedang Moderate
Berat
Severe
Kedalaman
Depth (m)
<2
2-8
>8
Panjang
Length (m)
< 20
20 - 50
> 50
Simbol
Symbol
A
B
C
Harga Relatif
Relative Price
Mahal
Expensive
Sedang
Moderate
Murah
Cheap
Kesulitan Teknis
Technique Difficulty
a. aSulit
b. b
Sedang
c. cMudah
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
Lebar Jurang
Width of Gully
1. < 1 m
2. 1 - 5 m
3. > 5 m
79
Kesulitan Teknis
a. Sulit
b. Sedang
c. Mudah
Kesulitan Teknis
a. Sulit
b. Sedang
c. Mudah
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
Biaya
Pembangunan
A. Mahal
B. Sedang
C. Murah
Kedalaman
Rata-rata
<1m
>1m
Biaya
Pembangunan
A. Mahal
B. Sedang
C. Murah
Kedalaman
Rata-rata
<1m
>1m
80
Simbol
1
2
3
Kriteria
Ringan
Sedang
Berat
Tinggi (m)
<2
2-8
>8
Panjang (m)
< 20
20 - 50
> 50
Sifat Material
0. Berpasir (lepas-lepas)
1. Berdebu ( licin, agak lepas)
2. Berlempung (kuat, padat)
3. Berliat (masif, padu)
F. Depresi/Pengendapan
Tabel 17. Tingkat Pengendapan Material
PROSENTASE EROSI
Tabel 18. Prosentase Luas Satuan Peta Tererosi
Simbol
0
1
2
3
4
5
6
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
Deskripsi
Diabaikan
Sedikit
Agak Luas
Luas
Sangat Luas
Sebagian Besar
Hampir Seluruhnya
81
Deskripsi
Bersih/tanah terbuka
Rumput Sedikit
Rumput sedang
Rumput banyak
Dari batu
3. PROSENTASE BERTERAS
Tabel 19. Prosentase Teras Per Satuan Peta
Simbol
0
1
2
3
4
5
6
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
Deskripsi
Diabaikan
Sedikit
Agak Luas
Luas
sangat Luas
Sebagian Besar
Hampir Seluruhnya
82
Kontan Vegetatif
Kontan Vegetatif
C. Gully Plug
(Pengendali Jurang)
B. Dam Penahan
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
83
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
84
PADANG RUMPUT ( R)
Ra = alang-alang
Rr
= rawa
Rs
= savana
Rt
= padang gembalaan
TEGAL (U)
Uc = kebun campuran
Us = kebun sayur-sayuran, pekarangan, hortikultura
Ut
= tanaman tegalan
SAWAH (S)
Ss
= sawah
Si
= sawah irigasi
Se
= lebak, lebung
Sp
= sawah pasang surut
Sr
= sawah tadah hujan
PERKEBUNAN (P)
Pa = nanas
Pb = tembakau
Pc = kelapa
Pd = pinus (damar)
Pe =
Pf =
Pg = cengkeh
Ph =
Pi = kopi
Pj =
Pk = karet
Pl = lain-lain
Pm = pisang
AIR (W)
Wd = danau
Wg = tambak garam
Ws = tambak salju
Wt = tambak (bandeng, udang)
Ww = waduk
Pn
Po
Pp
Pq
Pr
Ps
Pt
Pu
Pv
Pw
Px
Py
Pz
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
coklat
kelapa sawit
panili
teh
tebu
singkong
AGROFORESTRY (A)
Aa = agro-silvikulture
PENGHIJAUAN (F)
Fm = peremajaan spesies khusus
Fp
= penghijauan
Fr
= reboisasi
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
85
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
86
HUTAN (H)
SEMAK (B)
Bu-Semak belukar
TEGAL (U)
Rs Savana
SAWAH (S)
Us-Kebun sayur-sayuran
BADAN AIR (W)
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
87
PERKEBUNAN (P)
AGROFORESTRY (A)
Pk Perkebunan karet
PENGHIJAUAN (F)
Aa-Agrosilvikultur
TANDUS/BERO (T)
Fp - Pengijauan
PEMUKIMAN (K)
Td-bukit berbatu/berpasir
HUTAN WISATA
Kk-Pemukiman pedesaan
Hp-Hutan pinus sebagai wisata
Gambar 38. Contoh Penutupan Lahan : Perkebunan (P), Agroforestry
(A), Penghijauan (F), Tandus/Bero (T), dan Pemukiman (K)
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
88
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
89
KPL I
KPL II
I-c. Padi sawah irigasi 2x panen, II-g Persawaan tadah hujan dengan
faktor pembatas lereng (g=gradient)
faktor pembatas iklim (c=climate).
KPL III
KPL IV
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
90
KPL V
KPL VI
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
91
Tabel 20. Matriks Penentuan Kelas KPL-Kemampuan Penggunaan Lahan (LUC-Land Use Capability)
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
92
DAFTAR PUSTAKA
Balsem, T. and Buurman, P., 1989. Guidelines for Land Unit
Description. Land Resource Evaluation and Planning Project.
Technical Report No.13 Centre for Soil Research, Bogor.
Departemen Pertanian, 2003. Petunjuk Teknis Lahan untuk Komoditas
Pertanian. ISBN : 9799474256, 9789799474254. Jakarta.
Desaunettes, J.R., 1977. Catalogue of Landforms for Indonesia. Soil
Research Institute Bogor, FAO. 111p and Appendices.
Eyles, G.O., 1985. The New Zealand Land Resources Inventory Erosion
Classification. Water and Soil Miscellaneous Publication No. 85.
National Water and Soil Conservation Authority, New Zealand.
Klingebiel, A.A. and Montgomery, P.H., 1961. Land Capability
Classification. USDA Agriculture Handbook No. 210.
Kucera, K.P., 1988. Guidelines for Soil and Terrain Field Description in
Integrated Watershed Management Studies for Indonesia using
USDA System. Konto River Project ATA 206 Phase III. Project
Communication No. 6.
Siswanto, 2006. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian, UPN
Veteran Jawa Timur.
978-979-3100-94-4.
Sutanto, R., 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan.
Penerbit Kanisius. IKAPI. Yogyakarta.
Taylor, B., 2001. Marshall Mini Rocks, Mineral, and Fossils.
Diterjemahkan oleh Terry Mart. 2005. Intisari Ilmu Batuan, Mineral
dan Fosil. Penerbit Erlangga. Surabaya.
USDA, 1975. Soil Taxonomy a Basic System of Soil Classification for
Making and Interpretation Soil Surveys.
Soil Survey Staff.
Agriculture Handbook No. 436.
USDA, 2010. Keys to Soil Taxonomy. United States Department of
Agriculture (USDA). 11th Edition. America.
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
93
94
APA
1. Apa yang dimaksud dengan survei SEL dan survei perisalahan hutan
?
Survei SEL (Survei Evaluasi Lahan) atau ISDL (Inventarisasi Sumber
Daya Lahan) merupakan survei biofisik lahan dengan WADAH unit lahan
yang merupakan unit pengelolaan lahan atas dasar kesamaan lereng yang
dilakukan secara sensus atau sampling.
Jika survei SEL meliputi seluruh wilayah DAS (Daerah Aliran Sungai)
baik diluar maupun didalam kawasan hutan, sedangkan survei perisalahan
hutan hanya meliputi kawasan hutan yang meliputi wilayah BH (Bagian
Hutan).
2. Apa yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan survei ?
Persiapan survei antara lain :
- SDM (Sumber Daya Manusia), yaitu yang menguasai teknik
IFU (Interpretasi Foto Udara) dan mendalami tentang biofisik
lahan
- Bahan, meliputi bahan IFU, bahan survei, dan bahan GIS
(pemetaan)
- Peralatan, peralatan IFU, survei dan laborat GIS (Geographic
Information System)
- Transportasi, harus tangguh dan handal untuk medan yang
berat, menanjak, berbatu, berlumpur baik roda dua maupun
roda empat.
3. Apa yang dikerjakan pada saat survei lapangan ?
a. Konsultasi : koordinasi ke beberapa instansi dari atas sampai
bawah di lokasi yang menjadi wilayah survei.
b. Orientasi : penjelajahan seluruh wilayah yang akan di survei
dari hulu sampai hilir, dari pegunungan sampai dataran, dari
desa sampai perkotaan.
c. Survei : dapat berupa sensus (mendatangi seluruh unit lahan)
atau dengan cara sampling ( beberapa sampel yang mewakili
bentuk lahan dan penutupan lahan).
d. Recheking : survei kembali dilakukan karena ada beberapa
data yang belum lengkap, tertinggal, terlewatkan sementara
jika ditetapkan dengan IFU ternyata foto udara tidak jelas atau
tidak ada fotonya.
e. Monev : evaluasi seluruh kegiatan dari persiapan, survei awal
dan rechecking untuk melihat kekurangan atau kelemahan
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
95
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
96
BAGAIMANA
1. Bagaimana cara melakukan interpretasi foto udara awal dan akhir
?
IFU awal : yaitu IFU sebelum berangkat ke lapangan untuk persiapan
pembuatan peta dasar (peta navigasi untuk memastikan letak lokasi di
lapangan) dan peta unit lahan (wadah yang akan diisi oleh data SEL dari
akses di lapangan maupun dari hasil IFU dan analisis laborat tanah).
IFU akhir : yaitu untuk melengkapi data SEL yang belum sempat
dikumpulkan di lapangan dengan dasar kunci interpretasi beberapa lokasi
berdekatan yang sudah didatangi
2. Bagaimana cara melaksanakan survei SEL dan perisalahan ?
Pada prinsipnya kedua survei tersbut sama, yaitu sama sama berpedoman
unit lahan sebagai dasar pengelolaan lahan, unsur pembeda tersebut antara
lain :
NO
1.
UNSUR
PEMBEDA
Lokasi
2.
3.
Wilayah
Unit Lahan
4.
Penetapan di
Lapangan
5.
6.
Penjelajahan lokasi
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
SURVEI SEL
Hutan dan diluar
hutan
DAS
Wadah tunggal
untuk kesamaan
pengelolaan lahan
Dengan peta dasar
(navigasi) dan peta
bentuk lahan
(lereng)
Harus hati-hati
karena sering keliru
menetapkan letak
unit lahan di
lapangan
Mudah diluar hutan
dan sulit untuk di
kawasan hutan
PERISALAHAN
HUTAN
Kawasan hutan
perhutani
Bagian Hutan (BH)
Sebagai bagain dari
petak atau pengganti
anak petak (SK.143)
Dengan peta blangko
dan berdasarkan
nomer petak & huruf
anak petak
Lebih mudah dan
tepat, karena petugas
lapangan (mandor)
hafal betul letak petak
dan anak petak.
Mudah karena
dipandu oleh para
petugas lapangan
Perhutani
97
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
98
DIMANA
1. Dimana mendapatkan foto udara atau citra satelit ?
- Foto udara maupun citra satelit dapat diperoleh pada agen atau
instansi yang terkait dengan penginderaan jauh, dimana foto
udara biasanya diperbaharui setiap 5 10 tahun, sedangkan
citra satelit diperbaharui setiap bulannya.
- Agen atau instansi yang mengadakan atau memperjualbelikan
foto udara dan citra satelit antara lain : LAPAN, Bakosurtanal,
PT.Bhumi Prasaja, PPIK (Pusat Pelayanan Informasi
Kebumian).
2. Dimana saja letak lokasi setiap unit lahan yang harus ditetapkan
sebagai sampel sebelum menginventarisasi data SEL ?
- sampel unit lahan harus tersebar merata yang mewakili variasi
bentuk lahan, jenis tanah, dan kelas kemiringan lereng serta
kelas penutupan lahan.
- Sebelum mengisi data SEL pada setiap unit lahan pastikan
bahwa nomer unit lahan yang ada di Foto Udara
kenampakkannya sama dengan kondisi di lapangan.
- Kesalahan mengakses unit lahan yang tidak sesuai selain data
tidak berguna juga akan mempengaruhi kesalahan unit lahan
yang lain jika data tersebut dijadikan kunci interpretasi saat
reinterpretasi (IFU akhir).
3. Dimana saja koordinasi dan konsultasi harus dilakukan sebelum
survei atau saat orientasi ?
- Koordinasi : koordinasi dalam Tim antara Tim Lapangan
dengan TIM GIS dan para pengemudi, disamping itu juga
harus ada koordinasi dengan instansi lain misalnya : Perhutani,
Pertanian, Dinas PU, Pemda dll.
- Konsultasi : menyampaikan rencana atau maksud orientasi dan
survei serta kegiatan selanjutnya sampai selesai.
- Orientasi : melakukan penjelajahan wilayah yang akan di
survei sehingga diperoleh gambaran umum, sebagai bahan
perencanaan survei selanjutnya.
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
99
MENGAPA
1. Mengapa survei perlu dilakukan dan selalu harus diawali dengan
interpretasi foto udara ?
- Walaupun sudah ada foto udara maupun citra satelit, tapi
survei lapangan mutlak dilakukan atau tidak dapat
ditinggalkan, karena setiap lahan memiliki spesifikasi
kenampakkan yang berbeda. Walaupun nampaknya di foto
udara sama, kondisinya bisa jadi di lapangan berbeda,
sehingga foto udara hanya salah satu alat bantu survei.
- Sebelum survei atau orientasi diawali dengan IFU, untuk
mengenal Landscape (bentang lahan) dan variasi Land Form
(bentuk lahan), sehingga dapat ditetapkan beberapa sampel
yang menyebar dan dapat mewakili keseluruhan.
- IFU awal dipersiapkan untuk membuat Peta Dasar (Peta
Navigasi) sebagai penunjuk arah lokasi di lapangan, dan Peta
Unit Lahan (Peta Anak Petak) yang dipakai sebagai wadah
untuk mengisi seluruh data SEL.
2. Mengapa setiap survei harus menetapkan titik sampel dengan tepat ?
- Titik sampel yang ditetapkan harus memenuhi persyaratan :
a. Mudah dijangkau dengan kendaraan atau ditempuh jalan kaki.
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
100
101
SIAPA
1. Siapa saja yang memiliki kapasitas untuk survei SEL ?
- Teknisi atau Surveyor yang berpindidikan Sarjana (S1) bidang
Pertanian atau Ilmu-ilmu Tanah, atau minimal STM Pertanian
atau SKMA yang pernah memperoleh Teknik Survei dan
Pengetahuan tentang parameter biofisik lahan.
- Surveyor yang berpengalaman dalam IFU dan survei lapangan
untuk evaluasi lahan maupun perisalahan hutan yang memiliki
dedikasi dan kemauan yang kuat untuk mendalami survei
SEL.
- Tidak cacat mata (berkacamata atau silindris), buta warna,
rabun dekat maupun jauh serta usia kurang dari 40 tahun.
2. Siapa yang harus dilibatkan pada saat orientasi dan saat survei
lapangan ?
- orientasi melibatkan para eksekutif, analis laborat GIS,
superviser dan sebagian surveyor untuk bersama-sama
mengenal medan dan manyamakan persepsi di lapangan.
- Survei lapangan dilakukan oleh para surveyor yang dipandu
oleh superviser sampai terjadi transfer teknologi dan
mendapatkan persepsi yang sama tentang pemahaman
parameter biofisik lahan.
3. Siapa yang harus dihubungi saat koordinasi dan konsultasi ?
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
102
103
104
d. Survei
- Data SEL belum lengkap atau data salah dalam pengumpulan karena
kurangnya pemahaman parameter biofisik lahan
- Data yang dikumpulkan tidak tepat penetapan unit lahan
- Data belum menyebar merata yang dapat mewakili seluruh bentuk
lahan
- Data banyak yang kosong, karena jumlah sampel terlalu sedikit.
- Lokasinya tidak dapat dikunjungi, karena tidak ada foto udara dan
peta topografi.
e. Reinterpretasi
- Belum memiliki kunci interpretasi foto udara (IFU) yang lengkap
sehingga beberapa obyek diinterpretasi berbeda (salah).
- Sering tidak telaten dan kurang teliti karena keterbataassan atau
kelelahan dan dimungkinkan oleh sebab lain, sehingga dibutuhkan
kemauan yang keras.
- Karena bidang pekerjaan ini paling berat dan melelahkan maka yang
sering terjadi untuk penyelesaian target harus dilakukan lembur
pekerjaan sampai malam hari, karena butuh waktu yang sangat lama
dan ketekunan luar biasa.
- Beberapa kode parameter yang jarang dipakai sering lupa dan belum
dicantumkan di kartu lapangan, sehingga sering terjadi pengisian
kode yang salah karena hanya menghafal kode tertentu saja yang
sering dipakai.
- Malas membuka buku pedoman dan menghafal kode parameter dari
buku maupun dari kartu lapangan, sehingga sering data keliru karena
kodenya salah.
f. Recheking
- Recheking ditetapkan pada daerah yang belum didatangi dan tidak
ada dalam foto udara, namun sering menambah sampel yang kurang
menyebar.
- Harus dilakukan oleh surveyor yang sama sehingga memiliki
persepsi yang sama tentang biofisik lahan.
- Dipakai untuk melengkapi data sekunder (iklim, sosek, administrasi,
nomografi, dll) wilayah desa sampai dengan kabupaten.
- Melengkapi dan menyempurnakan lagi sisa-sisa data biofisik yang
belum tercatat dan tidak mungkin dapat diperoleh dari IFU.
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
105
g. Kompilasi data
- Data belum lengkap oleh beberapa sebab karena tidak dapat
diperoleh di lapangan karena medan yang sulit dan dari interpretasi
foto udara ada gangguan awan atau gambar tidak jelas.
- Data tertinggal karena belum sempat dikumpulkan dari lapangan dan
belum diinterpretasi.
- Data dobel yaitu dalam satu nomer unit lahan memiliki dua atau
lebih data biofisik yang berbeda.
- Beberapa kolom data dikosongkan atau ditinggalkan karena
pemahaman surveyor dan interpreter terbatas.
- Simbul data sering tidak konsisten sehingga tidak dapat ditetapkan
KPL (Kemampuan Penggunaan Lahan) dan KKL (Klasifikasi
Kesesuaian Lahan) yang tepat dan pasti.
h. Pelaporan
- Data yang belum lengkap dan sering selesainya mundur
menyebabkan pelaporan tidak segera dapat diselesaikan.
- Data palsu atau keliru menyebabkan kesimpulan KPL dan KKL yang
salah pula, sehingga pelaporannya juga tidak tepat.
- Data dengan tulisan yang kurang jelas sering dinterpretasikan
berbeda oleh pengetik (pengolah data) sehingga hasilnya juga tidak
sesuai dengan yang diharapkan dan tidak sesuai dengan kondisi
lapangan.
- Data belum sinkron antara aspek biofisik, iklim, dan sosek maka
belum dapat disimpulkan kelas KPL dan KKL
- Data tidak dilakukan pengoreksian oleh korektor sering mengalami
kekeliruan yang besar dikesimpulan nanti.
KEMAUAN LEBIH UTAMA DARI KEMAMPUAN
KEMAUAN LEBIH BIJAK DITUNJANG KEMAMPUAN
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
106
BIODATA
Data Diri :
Nama
: Ir. Beny Harjadi, MSc.
Tempat/Tanggal Lahir: Surakarta, 17 Maret 1961
NIP/Karpeg
: 19610317.199002.1.001/E.896711
Pangkat/Golongan
: Pembina/IVd
Jabatan
: Peneliti Utama
Riwayat Pendidikan :
TK
: TK Aisyiyah Premulung, Surakarta (1967)
SD
: SD Negeri 94 Premulung, Surakarta (1973)
SMP : SMP Negeri IX Jegon Pajang, Surakarta (1976)
SMA : SMA Muhammadiyah I, Surakarta (1980)
S1
: IPB (Institut Pertanian Bogor), Jurusan Tanah/Fak.Pertanian,BOGOR (1987)
Kursus LRI (Land Resources Inventory) kerjasama selama 9 bulan untuk Inventarisasi
Sumber Daya Lahan (1992), INDONESIA-NEW ZEALAND
S2
: ENGREF (cole Nationale du Gnie Rural, des Eaux et des Forst), Jurusan
Penginderaan Jauh Satelit/ Fak.Kehutanan, Montpellier, PERANCIS (1996)
PGD : Post Graduate Diplome Penginderaan Jauh, di IIRS (Indian Institute of Remote
Sensing) di danai dari CSSTEAP (Centre for Space Science & Technology
Education in Asia and The Pasific) PBB, Dehradun INDIA (2005).
Riwayat Pekerjaan :
1. Staf Balai Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), Surakarta (1989).
2. Ajun Peneliti Madya Bidang Konservasi Tanah dan Air pada BTPDAS-WIB (Balai
Teknologi Pengelolaan DASWilayah Indonesia Bagian Barat) Surakarta, 1998.
3. Peneliti Muda Bidang Konservasi Tanah dan Air pada BTPDAS-IBB (Balai
Teknologi Pengelolaan DAS Wilayah Indonesia Bagian Barat) Surakarta, 2001.
4. Peneliti Madya Bidang Konservasi Tanah dan Air pada BP2TPDAS-IBB (Balai
Litbang Teknologi Pengelolaan DAS - Indonesia Bagian Barat), 2005.
5. Peneliti Madya Bidang Pedologi dan Penginderaan Jauh pada BPK (Balai
Penelitian Kehutanan) Solo, 2006
6. Peneliti Madya Bidang Pedologi dan Penginderaan Jauh pada Balai Penelitian
Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS), 2011
7. Peneliti Utama Bidang Pedologi dan Penginderaan Jarak Jauh (Remote Sensing08.01.03) pada BPTKPDAS Solo, 31 Juli 2013
8. Dosen UNS (Universitas Sebelas Maret) sebagai Tenaga Pengajar Luar Biasa pada
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UNS, sejak tahun 1999-sekarang.
Penghargaan :
1. Satyalancana Karya Satya 10 tahun, No. 064/TK/Tahun 2004
2. Satyalancana Karya Satya 20 tahun, No.9/TK/Tahun 2015,16 Feb 2015
Alamat Penulis :
1. Kantor : BPK Solo, d/a Jl.Ahmad Yani Pabelan, Po.Box.295, Surakarta. Jawa
Tengah, Telp/Fax : 0271716709, 715969, E-mail:adbsolo@yahoo.com
2. Rumah : Perumahan Joho Baru, Jl.Gemak II, Blok T.10, Rt 04/ Rw VIII,
Kel.Joho, Sukoharjo, Jawa Tengah. Telp : 0271- 591268. HP : 081.22686657
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
107
108
109
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
110
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
111
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
112
KARTU LAPANGAN
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
113
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
114
adbsolo@yahoo.com, HP.08122686657
115