BAB 16 Laba Ditahan
BAB 16 Laba Ditahan
LABA DITAHAN
DITAHAN
Chapter
15b
Chapter
15-1
Laba
Laba Ditahan
Ditahan
Chapter
15-2
Dividen
Dividen dan
dan Kebijakan
Kebijakan Dividen
Dividen
Chapter
15-3
Contoh
Contoh Kebijakan
Kebijakan Dividen
Dividen
Chapter
15-4
Dividen
Dividen dan
dan Kebijakan
Kebijakan Dividen
Dividen
Chapter
15-5
Dividen
Dividen dan
dan Kebijakan
Kebijakan Dividen
Dividen
Chapter
15-6
Chapter
15-7
Chapter
15-8
Chapter
15-9
Chapter
15-10
Chapter
15-11
Dividen
Dividen dan
dan Kebijakan
Kebijakan Dividen
Dividen
Chapter
15-12
Dividen
Dividen dan
dan Kebijakan
Kebijakan Dividen
Dividen
Chapter
15-13
Dividen
Dividen dan
dan Kebijakan
Kebijakan Dividen
Dividen
Chapter
15-14
Saham
Saham
Biasa
Saham Preferen mendapatkan prioritas terlebih
dulu untuk mendapatkan dividen
SAHAM
PREFEREN
Kumulatif >< Tidak Kumulatif
Kumulatif:
Chapter
15-15
Partisipasi:
Berpartisipasi
Partisipasi penuh: selain mendapatkan dividen
dgn prosentase tertentu, juga mendapatkan
tambahan dividen (jika terdapat sisa) secara
proporsional dgn saham biasa.
Partisipasi tidak penuh (parsial): selain
mendapatkan dividen dgn prosentase tertentu,
juga mendapatkan tambahan dividen (jika
terdapat sisa) dgn prosentase sebesar sisa
partisipasinya.
Chapter
15-16
Perhitungan
Perhitungan Dividen
Dividen
Chapter
15-17
Perhitungan
Perhitungan Dividen
Dividen
Chapter
15-18
Perhitungan
Perhitungan Dividen
Dividen
Chapter
15-19
Perhitungan
Perhitungan Dividen
Dividen
Chapter
15-20
Perhitungan
Perhitungan Dividen
Dividen
Chapter
15-21
Stock
Stock Splits
Splits
Chapter
15-22
Pencadangan
Pencadangan Laba
Laba Ditahan
Ditahan
1. Merupakan penyisihan/pencadangan sebagian
dari laba ditahan untuk keperluan khusus,
seperti reinvestasi, ekspansi, dsb.
2. Diatur dengan FASB Statement No. 5
"Accounting for Contingencies": Pembatasan
laba ditahan merupakan praktik yang dapat
diterima, namun harus disajikan sebagai
bagian dari kelompok rekening Modal di dalam
Neraca, dan harus diidentifikasikan dengan
jelas sesuai dengan tujuan pencadangan
tersebut.
Chapter
15-23
Pencadangan
Pencadangan Laba
Laba Ditahan
Ditahan
3. Pada dasarnya "hanya" merupakan
reklasifikasi laba ditahan, yang mencerminkan
keinginan manajemen untuk tidak membagikan
"bagian yang dicadangkan" untuk dibagikan
sebagai dividen, karena perusahaan ingin
menggunakannya untuk keperluan khusus.
4. Apabila pencadangan dipandang tidak
diperlukan lagi, maka saldo laba ditahan yang
disisihkan tersebut harus dikembalikan ke
rekening Laba Ditahan.
Chapter
15-24
Pencadangan
Pencadangan Laba
Laba Ditahan
Ditahan
Pencatatan Pembatasan LDT
Dibentuk cadangan untuk perluasan pabrik sebesar
Rp800.000.000,00 per tahun selama 5 tahun
dengan cara mentransfer dari Laba Ditahan
Chapter
15-25
Pencadangan
Pencadangan Laba
Laba Ditahan
Ditahan
Chapter
15-26
Chapter
15-27