Penetapan Kadar Papaverin HCL + Antalgin Dalam SL.
Penetapan Kadar Papaverin HCL + Antalgin Dalam SL.
I.
Tujuan :
1. Untuk menetapkan kadar papaverin HCl dan antalgin dalam sl.
2. Untuk menetapkan kadar papaverin dan antalgin dengan metode acidialkalimetri dan iodimetri.
II.
III.
Metode :
Teori :
Iodimetri adalah salah satu metode titrasi langsung dengan menggunakan
larutan titer iodium, reaksi yang terjadi pada iodimetri ini didasarkan pada prinsip
reaksi redoks. Karena I2 bersifat sebagai oksidator, maka larutan iod tersebut dapat
digunakan pada iodimetri ini terutama zat-zat yang mempunyai potensi oksidasi I2.
Karena I2 merupakan oksidator lemah, maka yang dapat dioksidasi adalah reduktorreduktor kuat, dimana sering di gunakan sebagai oksidator adalah SO3, Sn, AsO3.
Acidi-alkalimetri prinsipnya yaitu terjadi reaksi penetralan
antara asam
dengan basa atau sebaliknya dimana H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari
basanya membentuk molekul air yang netral (pH = 7). Dalam konteks titrasi asambasa dapat dikatakan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi penetralan antara zat
pentiter ( titran) dan zat yang di titrasi (titrat).
Monografi :
1. Papaverin HCl (FI III hal 472)
BM : 375,36
Papaverin hidroklorida mengandung tidak kurang dari 99,0% C 20H21NO4.HCl
dihitung zat yang telah dikeringkan.
Pemberian
Kelarutan
: larut dalam lebih kurang 40 bagian air dan dalam lebih kurang
120 bagian etano (95%)p, larut dalam kloroform p, praktis
tidak larut dalam eter p.
2. Antalgin.
BM : 351,37
Metampiron (antalgin) mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih
dari 101,0% C13H6N3NaO4S dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian
IV.
Persamaan reaksi
1. Pembakuan NaOH
O
COH +NaOH
CONa
COH
CONa
As. Oksalat
Na. Oksalat
1 grol = 2 grek
+ 2 H2O
2. Penetapan kadar
+ NaOH
Papaverin HCl
NaCl + H2O
Papaverin NaCl
1 ml 0,1 N NaOH 37,59 mg papaverin HCl
3. Pembakuan I2
As2O3 + 6NaOH 2Na3As2O3 + 3 H2O
Na3AsO3 + 2HCl H3AsO3 + 3 NaCl
2H3AsO3 + 2 H2O + 2I2 2H3AsO4 + 4NaI + 10 CO2
As2O3 + I2 + H2O As2O4 + 2H + 2I
I + amylum terbentuk senyawa kompleks biru iod amylum
1 grol = 4 grek
4. Penetapan kadar
Bahan :
Buret
Klem buret
Erlemayer
NaOH
Beaker glass
I2
Pipet tetes
Indikator pp
Larutan kanji
HCl
Asam oksalat
As2O3
VI.
Prosedur kerja
1. Papaverin HCl
a. Pembuatan NaOH 0,1 N (FI III hal 748)
Timbang 4 gr NaOH larutkan dalam 1000 ml aqua.
b. Pembuatan pp ( FI III hal 675)
Larutkan 200 mg pp pekat dalam 60 ml etanol (90%)p tambahkan aqua
bebas CO2 ad 100 ml.
c. Pembuatan bebas CO2 ( FI III hal 675)
Dalam erlemayer isi aquadest dipanaskan lalu ditutup dengan kaca
arloji panaskan sampai mendidih, biarkan sampai 10 menit kemudian
biarkan menjadi dingin, masukkan ke dalam botol semprot ujungnya
ditutup dengan karet. Pipet supaya tidak menyerap CO2 dari udara.
d. Pembakuan asam oksalat dengan NaOH
-
2. Antalgin
a. Pembuatan I2 o,1 N (FI III hal 764)
Larutkan 12,69 gram I2 dalam KI 10 gr. Dalam 10 ml encerkan dengan air
ad 1000 ml.
b. Pembuatan HCl (FI III hal 649)
Ukur 17 ml HCl p dalam 100 ml aqua.
c. Pembuatan larutan kanji
Gerus 500 mg pati larutkan dalam 5 ml air tambahkan sampai diaduk
dengan air secukupnya hingga 100 ml, dinginkan, saring.
d. Pembakuan I2
-
VII.
Hasil praktikum
1. Papaverin HCl
Data pembakuan asam oksalat dengan NaOH
Berat As. Oksalat
Vol NaOH
blanko
Vol total
106,2
16,55
0,05
16,5
105,0
16,55
0,05
16,5
107,3
16,65
0,05
16,6
Vol NaOH
Blanko
Vol total
200,1
1,1
0,05
1,05
200,4
1,3
0,05
1,25
200,4
1,3
0,05
1,25
2. Antalgin
Data pembakuan As2O3 dengan I2
Berat As2O3
Vol I2
82,5
16,5
82,4
16,5
82,8
16,6
Vol I2
111,8
1,0
111,8
1,0
111,5
0,8
Perhitungan :
Pembakuan asam oksalat dengan NaOH
1. V1 N1 = V2N2
V1N1
3. V1 N1 = V2N2
V1N1
16,5 N1 =
16,6 N1 =
= 0,1021
= 0,1025
2. V1 N1 = V2N2
Ratarata :
V1N1 =
16,5 N1 =
= 0,1009
1.
2.
3.
Rata-rata :
= 22,59 %
V1N1
16,5 N1 =
3. V1 N1 = V2N2
V1N1
16,6 N1 =
= 0,1008
= 0,1011
2. V1 N1 = V2N2
Rata-rata :
V1N1
16,5 N1 =
= 0,1009
2.
3.
Rata-rata :
= 15,04 %
VIII.
IX.
Kesimpulan
Vol NaOH
blanko
Vol total
109,3
16,65
0,05
16,6
105,5
16,55
0,05
16,5
108,5
16,65
0,05
16,6
Vol NaOH
Blanko
Vol total
200,4
1,2
0,05
1,15
200,5
1,3
0,05
1,25
200,7
1,5
0,05
1,45
2. Antalgin
Pembakuan As2O3 dengan I2
Berat As2O3
Vol I2
82,0
16,3
82,3
16,4
83,0
16,5
Vol I2
111,9
0,8
111,7
0,6
111,8
0,7
Perhitungan :
Pembakuan asam oksalat dengan NaOH
1. V1 N1 = V2N2
V1N1
16,6 N1 =
3. V1 N1 = V2N2
V1N1
16,6 N1 =
= 0,1044
= 0,1036
2. V1 N1 = V2N2
Ratarata :
V1N1
16,5 N1 =
= 0,1014
Rata-rata :
V1N1
16,3 N1 =
3. V1 N1 = V2N2
V1N1
16,5 N1 =
= 0,1017
2. V1 N1 = V2N2
V1N1
16,4 N1 =
= 0,1014
Rata-rata :
= 0,1017
Rata-rata:
X.
Kesimpulan
XI.
Daftar pustaka
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Disusun oleh :
PEGGIE TAKAPENTE
1243057017
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA UTARA
2014