Bagaimana
situasi
kependudukan
kontemporer
di
banyak
negara
Bagaimana
negara-negara
berkembang
mampu
menanggulangi
Apa saja implikasi tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi terhadap peluang
orang-orang miskin dunia untuk mengatasi penderitaan yang mereka alami
dalam kemiskinan absolut? Apakah pasokan dan distribusi makanan dunia
tidak hanya akan mencukupi kebutuhan jumlah penduduk yang diperkirakan
semakin bertambah banyak dalam dasawarsa mendatang tetapi juga
memperbaiki tingkat asupan nutrisi sesuau dengan kadar yang dibutuhkan
manusia?
telah
peningkatan
lebih
taraf
merusak
lingkungan
hidup
orang-orang
hidup
miskin
global
dan
mencederai
dibandingkan
dengan
Jumlah penduduk dunia sekarang ini hampir mencapai 7 milyar orang. Di masa lalu,
jumlah manusia tidak banyak.
untuk bercocok tanam pada sekitar 12.000 tahun yang lalu, jumlah penduduk dunia
diperkirakan tidak lebih dari 5 juta orang.
Untuk hampir seluruh masa keberadaan umat manusia di muka bumi sampai sekitar
300 tahun lalu, pertumbuhan penduduk per tahun tidak jauh dari nol (0.02% atau
20 orang per sejuta). Tentu saja, tingkat pertumbuhan menyeluruh ini tidak stabil;
banyak kenaikan dan penurunan akibat bencana alam dan beragam tingkat
pertumbuhan di berbagai wilayah.
Kini, tingkat pertumbuhan penduduk dunia tetap menunjukan kenaikan yang tinggi
dalam perjalanan sejarah yaitu 1.1 % meskipun lajunya mulai melamban.
Kini hanya diperlukan waktu sekitar 58 tahun atau 2 generasi untuk menambah
jumlah penduduk dunia hingga 2 kali lipat. Terlebih lagi,jika pada periode sejak
tahun pertama masehi hingga terjadinya revolusi industri dunia memerlukan waktu
1.750 tahun guna menambah jumlah penduduk dunia sebesar 480 juta orang, kini
tambahan jumlah orang yang sama hanya memerlukan waktu kurang dari 7 tahun.
Perubahan mendadak dalam tren pertambahan penduduk secara menyeluruh yang
diakibatkan naik turunnya jumlah penduduk sangat dipengaruhi oleh kombinasi
peristiwa
kelaperan,
penyakit,
kurang
nutrisi,
wabah,
dan
lain-lain
(yang
penduduk
di
negara-negara
berkembang
hampir
seluruhnya
tergantung pada selisih antara tingkat kelahiran kasar dan tingkat kematian
Pertambahan alamiah : selisih antara tingkat kelahiran dan tingkat kematian
dalam waktu tertentu
Tingkat kelahiran kasar: Jumlah anak yang terlahir hidup setiap tahun per
1000 penduduk
Grafik
di
atas
berkembang
menunjukkan
pertumbuhan
penduduk
di
negara
negara
berkembang umumnya cenderung tinggi jika dibanding dengan Negara maju. Hal ini
karena perempuan di Negara berkembang cenderung menikah di usia muda.
Akibatnya lebih banyak jumlah keluarga yang memiliki usia subur yang lebih lama.
Pada tahun 1950-an sampai 1960-an, tahap kedua transisi demografis telah terjadi
di hampir semua Negara berkembang. Penerapan teknologi dan berkembangnya
kesehatan masyarakat turut menyababkan penurunan tingkat kematian. Tahap
kedua ini dicirikan dengan tingkat pertumbuhan penduduk mencapai lebih dari 2%
per tahun di kebanyakan Negara berkembang.
Pada tahap ketiga, ada terdapat 2 pola transisi demografis di Negara berkembang.
Dalam kasus A penerapan teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat modern
bersamaan dengan peningkatan taraf hidup berlangsung cepat dan terdistribusi
merata telah mengakibatkan penurunan tingkat kematiann menjadi hanya 10 per
1.000 penduduk dan tingkat kelahiran juga menurun. Beberapa Negara yang ada di
kasus A ini contohnya Taiwan, Kosta Rica, Kuba, Cile dan Sri lanka.
Akan tetapi di sebagian Negara berkembang ada yang mengalami kasus B. Setelah
mengalami periode tingkat kematian yang cepat, tingkat kematian tidak bisa turun
lebih jauh lagi. Sebagian besar erjadi karena Negara tersebut terus mengalami
kemiskinan absolut, rendahnya taraf hidup dan akibat dari AIDS. Negara Negara
dalam kasus ini meliputi banyak Negara di Afrika sub-Sahara dan Timur Tengah,
masih berada di tahap 2 transisi demografis mereka. Sekalipun fertilitas cenderung
menuru, tingkatkelahiran masih tetap sangat tinggi di negara negara ini.
Oleh sebab itu muncul pertanyaan. Kapan dan dalam kondisi apa negara negara
berkembang memiliki kemungkinan besar untuk mengalami penurunan tingkat
kelahiran dan pertambahan penduduk yang lebih lambat ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan merujuk pada model perangkap
populasi Malthus (The Malthusian Population Trap) serta model mikroekonomi
neoklasik temporer dan sangat berpengaruh yaitu teori fertilitas rumah tangga.
Perangkap populasi Malthus adalah tingkat ambang batas populasi yang diantisipasi
oleh Thomas Malthus (1766 1834) di mana pertambahan penduduk akan berhenti
dengan sendirinya ketika sumberdaya penopang hidup (yang mengikat menurut
deret hitung) tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
jumlahnya meningkat menurut deret ukur. Malthus menyatakan bahwa ledakan
penduduk akan menimbulkan pola hidup yang serba pas-pasan (subsistem). Model
dasar yang merangkum gagasan Malthus dapat diperoleh dengan membandingkan
bentuk dan posisi kurva yang masing-masing mewakili laju pertambahan penduduk
dan tingkat pertumbuhan pendapatan agregat dan kedua kurva ini dihubungkan
dengan tingkat pendapatan perkapita.
Menurut pendukung aliran pemikiran neo Malthus, bangsa-bangsa yang miskin tidak
akan pernah berhasil mencapai tingkat pendapatan perkapita yang lebih tinggi dari
tingkat subsistem kecuali apabila mereka menyatakan pemeriksaan preventif
(pengendalian
kelahiran)
untuk
menurunkan
tingkat
pertumbuhan
positif
ala
Malthus
yakni
musibah
kelaparan,wabah
dari
kemajuan
teknologi.
Teori ini Mengadopsi teori perilaku konsumen konvensional. Anak dianggap sebagai
barang konsumsi (tidak memberi keuntungan). Permintaan anak merupakan pilihan
ekonomi yang rasional bagi konsumen. Pilihan tsb mengorbankan pilihan (barang)
lain. Keinginan punya anak dipengaruhi oleh income, harga anak (biaya hidup) dan
keinginan mengkonsumsi barang lain (efek substitusi dan pendapatan).
1. Permintaan terhadap anak berhubungan positif dengan pendapatan
2. Permintaan terhadap anak berhubungan negative terhadap harga relative
(biaya pemeliharaan) anak serta preferensi untuk barang-barang lain.
Secara matematis, hubugan ini dapat dinyatakan dengan rumus:
Ket:
Cd =permintaan akan anak
Y = pendapatan RT
artinya, makin tinggi pendapatan, maka permintaan akan anak meningkat
Pc = harga neto anak
artinya, makin tinggi biaya pemel;iharaan anak, permintaan akan anak menurun
Px = harga barang lain
artinya, makin tinggi harga barang-barang lain, permintaan akan anak meningkat
tx is preferensi terhadap barang lain
artinya, makin tinggi preferensi untuk barang-barang lain, permintaan akan anak
menurun
Ada dua hal yang diperhitungkan dalam memiliki anak:
1. Biaya opportunitas berupa jatah waktu yang dihabiskan untuk memelihara
sang anak sehingga membuang waktu yang digunakan untuk hal-hal
produktif.
2. Biaya pendidikan anak. Jika anaknya sedikit kemungkinan bisa disekolahkan
tinggi.
Dengan semakin baiknya tingkat pendidikan kaum wanita, maka mereka semakin
berpotensi untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam keluarga sehingga
waktu yang digunakan untuk membesarkan anak terbatas sehingga keinginan
untuk memiliki anak berkurang. pentingnya
Tingkat kelahiran di kalangan penduduk miskin akan menurun apabila:
1. Taraf pendidikan wanita meningkat.
2. Kesempatan kerja bagi wanita di non pertanian meningkat.
3. Penghasilan
meningkat
(kesempatan
kerja
menciptakan
pendapatan).
4. Pelayanan kesehatan dan penyediaan gizi meningkat.
5. Sistem jaminan dan tunjangan hari tua.
6. Perluasan kesempatan dalam mendapatkan pendidikan
redistribusi
ketika
penduduk
yang
cepat
dapat
menimbulkan
berbagai
masalah
banyak pengamat dari kedua negara kaya dan miskin berpendapat bahwa
masalah sebenarnya bukanlah pertumbuhan penduduk, tetapi satu atau semua dari
empat hal berikut.
1.
2.
3.
4.
Keterbelakangan
menipisnya sumber daya alam dan kerusakan lingkungan.
Distribusi penduduk
Penempatan kedudukan perempuan pada tempat yang lebih rendah.
utama
pembangunan
terkait
erat
dengan
teori
ketergantungan
dunia
non-kulit
putihyang
dianggap
akan
mengancam
bebas dan kecerdikan manusia akan memecahkan setiap dan semua masalah yang
timbul dari pertumbuhan penduduk. Di sisi pertanian, populasi yang lebih besar
dapat mengolah area yang lebih luas dibandingkan jika hanya beberapa orang. Di
berbagai negara hanya sejumlah kecil dari seluruh lahan potensial ditanami, dan
kepadatan penduduk pedesaan yang rendah dipandang sebagai kelemahan serius
untuk
meningkatkan
hasil
pertanian.
Militer
dan
kekuasaan
politik
juga
Argumen-keempat
Pertumbuhan
penduduk
memang
memang
keempat
karena
mendukung
konsekuensi
perlunya
negatifnya.
mengendalikan
umumnya
pertumbuhan
didasarkan
pada
tiga
argumentasi berikut.
Argumentasi garis keras:kependudukan dan krisis global: pendapat ekstrem
memandang kependudukan sebagai masalah, pertumbuhan penduduk terlalu besar
dianggap sebagai penyebab dari hampir semua masalah ekonomi dan sosial dunia.
Argumenttasi teoritis : siklus populasi kemiskinan dan perlunya progaram
keluarga berencana: teori siklus populasi-kemiskinan(population poverty cycle
adalah argumentasi utama para ekonom yang berpandangan bahwa pertumbuhan
penduduk yang terlalu cepat akan menimbulkan konsekuensi negatif terhadap
ekonomi, sehingga harus benar benar diperhatikan negara berkembang. Model
dasarnya adalah penyederhanaan persamaan pertumbukan neoklasik tipe solow
standar. Dengan menggunakan fungsi produksi standar output adalah fungsi
modal,tenaga kerja,sumber daya,dan teknologi. Dengan asumsibbasis sumber daya
tetap kita dapat memperoleh hasilnya dengan rumus berikut.
dengan y:
pertumbuhan
jarak
kehamilan
yang
dekat
dan
fertilitas
yang
tinggi
memperbesar resiko kesehatan pada ibu dan anak pada saat kehamilan
5. Pangan: smeakin banyak jumlah penduduk maka semakin besar
kebutuhan akan pangan, jika tidak diimbangi produksi dan pemenuhan
kebutuhan pangan maka dapat terjadi kalangkaan pangan.
6. Lingkungan hidup: lingkungan hidup juga akan terancam
karena
internasional
dapat
memulai
untuk
membantu
negara-negara
negara berkembang.
3. Memanipulasi insentif dan disinsentif ekonomi untuk memiliki anak-misalnya,
melalui penghapusan atau pengurangan subsidi bersalin , pengurangan atau
penghapusan insentif keuangan, atau pengenaan sanksi denda untuk memiliki
anak melebihi jumlah tertentu.
4. Mencoba untuk memaksa orang untuk memiliki keluarga yang lebih kecil
melalui kekuatan undang-undang negara dan denda.
untuk
mengurangi
masalah
penduduk
dunia
saat
ini
akan
terampil dan keluarga mereka dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin ke Amerika Utara,
Eropa, Jepang, dan Australia.
melalui penelitian
bantuan
dari
negara-negara
maju.
Upaya
lebih
lanjut
untuk