Anda di halaman 1dari 52

OBAT ANTIMIKROBA

Baedah Madjid
Bagian Mikrobiologi Fak. Kedokteran Unhas
2004

PENDAHULUAN
Antibiotik: zat kimia dihasilkan oleh mikroorganisme
(terutama fungi) konsentrasi rendah: menghambat
pertumbuhan mikroorganisme lain dipakai pd R/
penyakit infeksi.
Antimikroba: bahan yg dpt mencegah perkembang biakan
atau membunuh mikroba:
antibiotik alamiah,
antimikroba sintetik atau semisintetik
Khemoterapeutika: zat kimia yg dipakai unt mencegah
atau mengobati penyakit.
Antibiotik sebagai khemoterapi bisa bekerja sebagai:
bakteriostatik: menghambat pertumbuhan bakteri,
bakteriosid, mematikan bakteri yg sedang tumbuh.

Sifat antibiotik yg diinginkan:

Cegah perkembang biakan atau merusak


mikoba pathogen tp tdk sebabkan kerusakan pd
inang.
bakterisid > bakteristatik.
Tidak syebabkan resistensi bakteri
Effektif terhadap sebanyak mgkn bakteri,
Tdk sebabkan alergi dan efek samping lainnya.
Hrs ttp aktif di dlm plasma, eksudat dan cairan
tubuh lainnya.
Larut dlm air dan stabil.

Spektrum kerja antibiotik:


Spektrum sempit: sensitif unt sejumlah
kecil bakteri .
Spektrum luas: sensitif terhdp banyak
bakteri

Pengobatan yang rasional: pemberian obat


tepat sasaran, tepat dosis, tepaat resimen
dan tepat cara pemberian.
Untuk R/ antibiotik rasional perlu
diketahui:
1. Mikrorobiologi
penyebab infeksi
masih peka perlu dilakukan tes
2. Kelinis: jar yg trinfeksi
3. Farmakologi: Kerja obat, sifat toksis, efek
samping

KLASSIFIKASI ANTIBIOTIK BERDASAR


MEKANISME KERJANYA
A. Anti mikroba yang menghambat sintesis
dinding sel
B. Antibiotik yang meng hambat fungsi
membrane sel
C. Anti mikroba yang menghambat struktur
& fungsi DNA
D. Antimikroba yang menghambat sintesis
protein

A. Anti mikroba yang menghambat sintesis


dinding sel
Dinding sel bakteri kansung mukopeptida =
peptidoglikan.
Bakteri positif-Gram: >> peptidoglikan dp
negative-Gram..
Peptidoglikan: polisakharida yg terikat secara
bersilangan dgn polipeptida. ikatan silang tsb
terjd dr hasil Rx transpeptidase.
Zat yg hambat kerja enzim ini hambat
terjdnya ikatan silang sintesis dinding sel
terhambat.

Golongan -lactam antibiotic


A. Penicillin
Penicillin sintetik: methicillin, nafcillin, dan
isozazolyl penicillin (cloxacillin, dicloxacillin,
oxacillin)
Penicillin berspektrum luas: aminopenicillin
( ampicillin, amoxycillin), carboxy-penicillin ( :
cerbenicillin, ticarcillin), dan piperacillin.
Penicillin berspektrum luas tidak tahan penicillinase
dipakai bersama antibiotik yg bs hambat -laktamase,
misalnya asam clavulanic, sulbactam.

B. Cephalosporin
dihasilkan oleh Cephalosporin. Struktur
dan mekanisme kerja mirip penicillin,
dasar struktur cephalosporin sintetik..
Spektrum kerjanya: berspektrum luas.
Toksisitas : lebih toksik dari penicillin
nefrotoksik ringan.

Cephalosporin yang beredar:


Cephalosporin generasi pertama: oral
dan injeksi cefazolin, cephalexin, dan
cephalothin.
Cephalosporin generasi kedua: ke>an
injeksi: cefamandole, cefaclor, cefoxitin,
dan cefuroxime.
Cephalosporin generasi ketiga: ke>an
injeksi cefotaxime, dan ceftriaxone.
Cephalosporin generasi keempat: Ke>an
injeksi.

3. Obat antibakteri golongan laktam lain


Carbapenem: imipenem: sangat luas
spectrum
Monobactam: Aztreonam : negative
gram aerobic, termasuk Pesudomonas

B. Antibiotik lain yg menghambat


Cycloserine:
sintesis dinding
selsebaiknya tdk
ototoksik,

digunakan
Dihasilkan oleh: Streptomyces orchidceus
Aktif terhdp coliform, proteus & bsl tbc
Vancomycin: hambat polimerisasi peptidoglikan, berspektrum sempit, bakterisid
terhdp kokkus positive Gram
> tiksik dp penicillin, target toksiknya
ginjal

Bacitracin:
Dihasilkan oleh: Bacillus subtilis,
Cegah pilimerisasi peptidoglikan
Bakterisid terhdp positive-Gram
Nefrotoksik & ototoksik bl diberikan
parenteral
> Dipakai topikal

C. Antibiotik yg menghambat fungdi


Membran sel berperan sebagai barries
osmotik
untuk mengatur diffusi cairan
membran
intraselular dan cairan di luar sel
Bahan yg bekerja pd membran sel bersifat
independen & segera mulai saat sel bakteri
bertemu dgn antibakteri tsb
Bahan ini sulit bedakan antara mikroba &
sel jaringan inang toksik jarang
digunakan.

Antimikroba yg meghambat fungsi


membran
Polymyxin: dihasilkan Bacillus polymyxa
(A, B, C, D, dan E.) hanya polymyxin B
dan polymyxin-E (colisin) yg digunakan
Cara kerja: adakan ikatan dgn bgn luar
membran sel struktur sel & sifat osmotik
berubah.
Bacterisid terutama unt.
Pseudomonasaeroginosa
Tidak aktif terhadap jamur.

. Polyenes:
Microlide antibiotics selktif hambat
pertumbuhan mikroorganisme
yangmembrannya mengandung sterol.
Yg penting dlm golongan ini: antifungal
amphotericin B & nystatin sel ragi,
jamur, sel eukariotik lain
Tdk hambat bkteri prokriotik yang tdk
mengandung sterol.

D. Antimikroba yg mengganggu
struktur & fungsi DNA
Hanya sdkt yg digunakan diklinik krn
toksik
DNA mempunyai dua fungsi utama:
duplikasi & transkripsi
Semua zat yg ganggu struktur DNA
sebabkan effekpd semua tngkat
metabolisme & petumbuhan sel.

Antimikrob yang menganggu DNA


Mitomycin: ihslkan oleh Streptomyces spp.
Bersifat bakteriostatik krn ganggu replikasi DNA
Unt R/ tdk dianjurkan : toksik
Quinolone (as. Nalidiksik) & Fluoroquinolone
( oflxacine, ciprofloxacin)
Semua sintetik, memp struktur mirip &
mekanisme kerja unik
R spontan obat br sdh terjd tp < dr asam
nalisiksik
Krn ditemukan S. aureus R quinolone: obat ini tdk
bs dipakai pd bakteri yg R methicillin

Obat golongan quinolone:


Nalidicxic acid: pertama diperkenalkan dr gol ini
dulu untuk R/ ISK tanpa komplikasi
sekarang diganti quinolones baru
Norfloxacine & Ciprofloxacine
Spektrum: teramsuk enterococcus, streptococci,
dan Pseudomonas
Ciprofloxacine plg poten aktif u/ sebgn bsr
negative-gram & positive gram (ISK), dipakai oral
unt infeksi sal. Nafas, sal. Cerna

Metronindazole: u/ R/ inf anaerob & bbrp


protozoa
Tdk berguna u/ fakultatif anaerob & erob
Sintetik sebagai derivat 5-nitromidazole
Novobiocin: Dihslkan oleh Streptomyces
niveus, hambat multipliaksi DNA
Bakterisid terutama u/ positive-Gram.
sekarang tdk dipakai u/ R/

E. Antimikrob yg menghambat
sintesis protein
Sintesis protein merupakan hsl ahir dua
proses, yaitu:
Sintesis RNA pd template DNA
(Transkripsi)
Sintesis protein yang RNA-dependent
(Translasi)

1. Anti mikroba yang menghambat


transkripsi

Hambatan transkripsi bisa terjadi:


- perubahan pd template DNA

ada hambatan pd polymerase RNA.

Antibiotik yangmasuk dalam golongan ini adalah :


Actinomycin, dihasilkan Streptomyces hambat
polymerase RNA sepanjang template DNA.
Spektrum: bakteri positif-Gram dan negativeGram kurang digunakan karena toksik.
Rifampicin: dihasilkan Streptomyces mediterrane
mengikat enzim RNA-polimerase sehingga
RNA tidak terbentuk.
Berspektrum luas: terutama terhadap positifGram dan mycobacteria. Obat utama unt R/
tuberculosis dan lepra & untuk profilaksis
meningitis oleh meningococci.

2. Antimikroba yang menghambat


translasi
Hambatan translasi bisa terjadi bila terjadi:
a. gangguan terhadap sub-unit 30S ribosome
b. gangguan terhadap sub-unit 50S ribosome.
Hambatan pada sub-unit 30S ribosome
Mekanisme kerja golongan ini adalah :
mencegah perlekatan m-RNA pada template
DNA
menghambat penerimaan aminocyl

Yang termasuk gol ini:


1. Gol. Aminoglikosida: sama sifat kimia ,
farmakologi, toksik, & antimikroba.
Termasuk: Streptomycin, Neomycin, Kanamycin,
Gentamycin, Tobramycin, Amikacin, dan
Netilmicin.
Bila diberikan bersama-sama antibiotik
sinergi baik, karena keduanya termasuk dalam
golongan bakterisid.
Bersifat toksik terhadap sistim syaraf dan ginjal.

2. Gol. Tetracyclin

Alamiah dihasilkan Streptomyces , (tetracycline dan


derivatnya: chlortetracycline, oxytetracyclin.

Sintetik: methacyclin doxycyclin, dan minocyclin

Bakteriostatik berspektrum luas.

Efektif unt infeksi bakteri intraselular & obat alternatif


penicillin.

Tetracycline tidak berguna unt ISK karena tidak


diekskresi di ginjal.

Toksisitas tetracycline: GI & superinfeksi candida &


jamur lain

Tdk boleh u/ anak & wanita hamil

2. Hambatan pada sub-unit 50S


ribosome
Hambatan pada sub-unit 50S ribosome
terjadi bila ada gannguan pada:
perlekatan peptidil-t-RNA
pembentukan ikatan peptidil
translokasi

Antimikroba golongan ini adalah:

Chloramphinicol: antimikroba pertama


yg disintese di laboratorium.
Berspektrum luas, termasuk untuk
bakteri anaerob.
Pilihan utama unt R/ demam tifoid, dan
meningitis oleh N. meningitidis.
Toksisitas : bisa menyebabkan
pansitopenia karena gangguan pada
sistim hemopoetik

Golongan makrolida (erythromycin, azitromycin):


antibiotik khas mengandung lingkaran macrocyclic
lactone yg terdiri dari 12-22 atom karbon dimana terikat
satu atau lebih gula-gula.
Berspektrum sempit & toksik terhadap hati.
Antibiotik gol ini:

Erythromycin: terpenting dalam golongan makrolide.


Utamanya bakteristatik, tp unt beberapa bakteri
bakterisid bila digunakan konsentrasi cukup tinggi.
Pilihan utama unt R/ infeksi Mycoplasma pneumoniae,
Legionella pneumophila, difteri, dn pertussis.
Juga dipakai sebagai alternative pada infeksi
streptococci grup A dan penumococci yg alergi penicillin.

Golongan linkomisin (lincomycin dan clindamycin).


Spektrum kedua obat ini = erythromycin, walaupun
mereka tidak ada hubungan secara kimiawi.
Keduanya aktif terhadap streptococci grup A,
pneumococci dan staphylococci yang menghasilkan
penicillinase.
Clindamycin: derivate lincomycin memp aktivitas
dan diabsorbsi > baik bila dibanding dgn lincomycin.
Aktivitas > terhadap inf bakteri anaerobic terutama
Bacteroides fragilis.
Karena spectrum kerjanya, toksisitasnya yang rendah,
dan efikasi kliniknya dianggap paling cocok
menggantikan penicillin.

Greseofulvin: satu fungisitik spesifik unt


fungi yg dindingnya mengandung khitin.
Tidak bermanfaat unt bakteri dan fungi
dgn dinding yg mengandung sellulose,
misalnya sel-sel ragi

F. Antibiotik yang menganggu


metabolisme antara
Kebanyakan bakteri butuh asam folat (folic acid)
yg dpt disintesenya sendiri menggunakan PABA
(para-amino-benzoic acid) sebagai bahan dasar.
Kelompok antibakteri yang menghambat sintesis
asam folat dengan mengganggu metabolisme
purin dan pirimidin. adalah antimikroba yang
mempunyai struktur yang mirip PABA, sehingga
di dalam sintese asam folat dari asam para amino
benzoat (PABA) asam folat tidak terbentuk
karena kedudukan PABA digantikan oleh obat
yang bersangkutan.

Antibakteri yang masuk golongan


ini adalah

Sulfonamida: sulfadiazine, sulfafurazole,


sulfamethoxazole, sulfoxazole,
sulfamethoxazole
Bakteristatik dengan spektrum luas.
Diresorbsi baik di usus dgn jumlah yg
adekuat dlm darah setelah pemberian
oral.

Kejelekan obat sulfa:


Pemberian kedua bs sebabkan reaksi
hipersensitif.
Pemberian dosis tinggi: sebabkan kelainan
hematologi dan pembentukan kristal dlm
saluran kemih.
Menyebabkan anemia hemolitik karena
efek toksiknya terhadap hati.
Mempunyai efek toksik terhadap ginjal.

Trimetoprim: struktur sgt mirip asam


hidrofolat bs mengikat enzim
dihidrofolate reductase yg iperlukan pd
metabolisme folat.
Sulfamethoxazole-trimetoprim (cotrimoxazole): kombinasi sinergi
Banyak dipakai unt ISK dan
gastroenteritis bakterial.

Obat lain yang bentuknya mirip


PABA adalah:

Sulfones
Derivat sulfone yg dikenal sebagai
Dapsone: R/ infeksi genus Mycobacterium,
lebih banyak digunakan unt R/ lepra.
Reaksi toksik pada penggunaan dapsone:
anemia hemolitik, neuropati perifer, dermatitis,
dan eritema nodosum.
P-Aminosalicylic acid (PAS). Aktivitas PAS
khusus u/ M. tbc
Bakteristatik: struktur mirip PABA invivo
dapat dihambat oleh PABA.

Resistensi alamiah (Intrinsic resistance)


Resistensi akibat terjadinya mutasi (Mutational
resistance)
Timbulnya gen resisten (Acquisition of
resistance genes

JENIS RESISTENSI BAKTERI


TERHADAP OBAT ANTIBAKTERI
A. Resitensi alamiah ( Intrinsic Resistance)
B. Resistensi akibat terjadinya mutasi
(Mutational Resistance)
C. Timbulnya gen resisten (Acquireisition of
Resistance genes)

Resistensi alamiah (Intrinsic resistance)


Ada hubungannya dgn gambaran struktur
bakteri: permiabilitas dinding sel bakteri.
Kekebalan alamiah bakteri dibawa oleh gen dlm
khromosom. Contohnya kekebalan Pseudomonas
aeroginosa terhadap antibakteri.
Resistensi akibat terjadinya mutasi (Mutational
resistance)
Resistensi bakteri terjadi akibat mutasi
khromosom bakteri yg dahulu sensitive
terhadap satu obat antimikroba menjadi resisten.

Timbulnya gen resisten (Acquisition of


resistance genes)
Sifat resistensi dari bakteri terjadi akibat:
- pindahnya satu plasmid pembawa gen
R = Resistance ( R ) plasmids dr bakteri
lain yg sudah R terhadap antibakteri yg
bersangkutan.
- terbentuk satu gen chromosomal yg
baru.

MEKANISME KEKEBALAN BAKTERI


TERHADAP ANTIBIOTIK

Inaktivasi obat antimikroba akibat kerja enzim


(Enzymatics inactivation)
Resistensi terjadi akibat perubahan
permiabilitas dinding sel bakteri.
Perubahan pada molekul target.
Bakteri mengubah jalur sintesis yang
digunakan oleh antimikroba.
Obat antimikroba dikeluarkan secara aktif dari
bakteri.
Terjadinya toleransi

A. Inaktivasi obat antimikroba akibat kerja


enzim (Enzymatics inactivation)

Inaktivasi penicillin: hidrolisa lingkaran lactam oleh -lactamases.


Inaktivasi aminoglycosides: perubahan akibat
kerja acetyltranferases, phosphorylases,
nucleotidases tidak mampu lagi terikat
pd ribosom.
Inaktivasi chloramphenico: chloramphinecol
acetyltransferases yg mekanisme kerjanya
mirip dgn kerja aminoglycoside transferases.

B. Resistensi terjadi akibat perubahan


permiabilitas dinding sel bakteri.

Porin: proein outer memb spesifik pd neg Gram


berperan pd masuknya antimikroba yg
hidrofilik
Mutasi porin: transportasi antimikroba ke
dalam sel terhambat bakteri ybs jadi R/
terhadap banyak antimikroba (multi-resisten)
Lipopolisakharida (LPS): hambat msknya obat
antimikrob yg hidrofilik melalui dinding
Mutan yg mengandung sedikit kapsul
polisakharida dan sejumlah kecil LPS akan
lebih permiabel terthadap banyak antimikroba.

Membrane transport proteins. Mutasi


membrane transport protein penyebab
terjadinya R/ bakteri terhadap tetracycline
sebagai akibat berkurangnya transport ke
dalam sel.
Transport elektron. Masuknya
aminoglycosides ke dalams sel tergantung
pada transport electron ke oksigen. Krn itu
obat aminoglycoside tdk efektif terhadap
bakteri anaerob, & bakteri fakultatif yg
terdapat dalam lingkungan yang anaertobik,
seperti pada abscess.

D. Perubahan pada molekul target.


Target antimikroba bisa pd:
Sitoplasma: penicillin-binding protein (PBP),
membrane sitoplasma: ribosom 30S atau ribosom 50S.

Perubahan yg terjd pd molekul target menurunnya


affenitet bakteri terhadap bahan antibakteri .
Contoh:
Perubahan ribosomo 30S R bakteri terhadap
aminoglyside.
Perubahan ribosom 50S R bakteri terhadap
macrolide
Perubahan DNA gyrase: R bakteri terhadap
quinolone.

E. Bakteri mengubah jalur sintesis yang


digunakan oleh antimikroba.
Karena terjadinya satu enzim mutan
perubahan jalur sintesis. Misalnya bakteri
yang resisten terhadap vancomycin
menghasilkan satu enzim yang kurang
affenitetnya terhadap vancomycin.

F. Obat antimikroba dikeluarkan secara aktif


dari bakteri.
Resistensi bakteri terhadap tetracycline
disebabkan oleh terbentuknya satu
transport peotein baru yang dengan aktif
dapat mengeluarkan antimikroba dari
dalam sel bakteri.
G. Terjadinya toleransi
Dengan hilangnya permiabilitas outer
membrane dan inaktivasi enzim otolisis
akan menyebabkan perubahan bahan
yang bakterisid menajdi bakteriostatik.

BAHAYA PEMAKAIAN ANTIMIKROBA


YANG TIDAK RASIONAL

Bertambahnya galur (strain) bakteri yang


kebal ( R) terhadap antibiotik.
Penyakit yang diderita oleh penderita
makin parah.
Meningkatnya angka kematian.
Meningkatnya angka infeksi
Meningkatnya biaya pengobatan

TES KEPEKAAN ANTIBAKTERI


Tes kepekaan: untuk mengetahui
kepekaan bakteri terhadap antibakteri
tertentu.
Ada dua metode yang sering dipakai untuk
melihat kepekaan antibakteri, yaitu:
Metode pengenceran dalam tabung (Tube
Dilution Method)
Metode diffusi (Diffusion Method)

Metode Diffusi: hanya u/ lihat R sj


Metode Diffusi yang direkomendasikan
oleh National Commettee of Clinical
Laboratory Standard (NCCLS) Amerika
Serikat.

Metode pengenceran dalam tabung (Tube


Dilution Method) : menentukan MIC &
MBC
MIC = Minimal Inhibitory Concentration:
konsentrasi terendah dari antibakteri yg
masih menghambat pertumbuhan
bakteri.
MBC = Minimal Bactericidal
Concentration konsentrasi terendah
antibakteri yg masih dapat mematikan
bakteri.

Anda mungkin juga menyukai