Ara sejenak mematung, ada sesuatu yang membuatnya tidak lagi fokus akan
tugas yang dalam beberapa menit lagi akan dikumpul. Sesuatu yang memancarkan
keperakan ketika teriknya matahari menerpa benda itu. So amazing begitu pikirnya.
Fakta mengatakan bahwa Ara amat-amat penasaran dan hal itu mampu membuatnya
menyusuri taman sekolah tak jauh dari kelasnya. Matanya seakan-akan memancarkan
sinar perak. Sesampainya disana, Ara jadi kaget karena sinar keperakan itu ternyata
berasal dari buku berukuran kecil, bersampul perak, dan bertitle DEAR DIARY
What ?? Mata Ara melotot dengan suksesnya, Ara pun meracau.
Yang benar neh ? Busyet deh, masa diary di umpetin di taman sekolah ?
mana gue yang nemu lagi, !?
Wah, nih yang punya pasti rada gila deh. Why? seluruh penduduk Indonesia
sudah pasti tau, Tiara yang sehari-harinya dipanggil Ara ini adalah cewek penggila
diary. Bukan nulis diary tapi lebih tepatnya baca diary. Boro-boro nulis, beli diary
saja belum pernah. Ara paling doyan baca diary orang lain. Entah di izinkan atau
tidak yang pasti tidak Ara dengan semangat juang 45 menghalalkan segala cara
mengorek habis isi dari diary yang tertangkap radar isengnya itu.
Sungguh malang diary yang berada di tangannya. Termasuk diary perak tadi
yang kini sudah di amankan Ara. Dengan wajah tak berdosanya, diary perak itu telah
di stempel dan dipatenkan menjadi milik Ara ! Dont touch it !! Artinya sebentar
lagi diary itu bakal ternoda kesuciannya.
Ara tersenyum penuh kemenangan. Berkoak-koak setiap bertemu dengan
siswa-siswi. Bahkan gurupun tidak luput dari koakannya.
Yeah dapat diary ujarnya senang, membuat para siswa yang
mendengarnya lari terpontang panting. Ada yang segera memeriksa tas mereka, ada
yang menyiarkan ke seluruh sekolah, dan yang tidak mau ketingggalan adalah
redaksi mading. Detik itu juga wartawan handal dari redaksi menyerbu Ara dengan
pertanyaannya.
Ra, kapan dan bagaimana diary itu anda curi ?
Ara mengernyit
Nggak di curi kok, wong aku nemu di taman
Wartawan yang bernama hampir sama dengan profesinya hartawan
merasa kurang puas dengan jawaban Ara.
Bisa anda definisikan kata nemu itu bagi anda seperti apa ?
Tanduk Ara mendadak muncul, kepalanya kayak cerobong kereta api yang
asapnya mengepul-ngepul di angkasa.
Dengar ya ! Ngomong itu di pikir-pikir dulu ! Nemu dan curi itu beda kosa
katanya. Kamu kira gue senang apa curi diary orang ?
Hartawan menggumam pelan.
Curi sih nggak, tapi nemu tanpa mengembalikan paling sering.
Boro-boro di tanya punya siapa, waktu nemu saja diarynya langsung diamankan
dalam boks milik Ara, dijadikan koleksi.
Ah aku pusing liat muka lo, pergi gih ! Ntar aku kirim juru bicara ke kantor
kalian .
Hartawan manyum
kok Ara lagaknya kayak presiden saja !? Dengan kecewa Hartawan akhirnnya
angkat kaki.
Ara tersenyum puas, berhasil juga dia mengusir si hartawan. Apa ya?
sepertinya ada yang kurang . Hemm?? Yup, buku diary, kan harus dibaca tuh !
Segera Ara membuka lembar pertama si diary perak. Tapi belum sempat
dibaca, Ara keburu menutup diary itu. Aneh belum pernah Ara merasa seaneh ini saat
membaca diary. Apa perlu mencari tempat yang rame ya ? Soalnya Ara jadi
merinding membaca di kelas yang cuma ada dia dan .... 2 pasang mata yang tidak
sabar melihat diary ditangannya.
Apa seh ? Ganggu saja, pergi gih ! protes Ara pada 2 siswa yang sedari tadi
ngiler baca diary. Biasa.... para centeng Ara yang tentunya ketular juga dengan adab
bosnya.
Bos gimana seh, kita kan juga pengen baca ! sahut paundra centeng dengan
perawakan gemuk diikuti anggukan kepala si centeng kurus bernama Iwan. Kontraks
banget ya jadi orang ? Makanya Ara lebih sering manggil mereka si kurus dan si
gemuk. Gampangnya seh begitu.
Iya, biasanya kan kita baca bertiga !?
Ara melotot marah.
Ah, ganggu bener neh manusia.
" Pergi nggak ? lagian mana ada cowok suka baca diary, nggak riil banget !
" Hah ? Dari pada si bos, belum pernah tulis diary eh malah hobi baca diary
kaum sendiri. Sendirinya juga hawa. Ih nggak riil banget !! Nggak pinter nulis diary
kali !!"
Merasa dipojokkan, mau tidak mau akhirnya si gemuk dan si kurus di
perbolehkan juga.
" Boleh baca tapi yang baca cuma aku doang ! "
Yahh ...sama saja bego dong.
Maksudnya, kalian cuma D3; duduk, dengar, diam. Dont touch and dont
speak ! just listening ! Deal ?
Gimana maunya bos deh pasrah si gemuk.
Ara terdiam. Diary perak banget tuh. Emang dia yang nemu kok. Kebetulan
banget, yang nulis diary gila, super duper aneh, dan tukang tipu itu ada disini. Mana
orang semanis ini lagi.
Ya . . . nggak usah di cari, kenapa juga pusing gitu. Ujar Ara kemudian,
nggak niat tuh balikin diary.
Kalau ada yang ngikutin kuisnya, gimana coba ? bego banget kan kalau ada
yang ngikutin.
Mata Ara melotot sukses. Yang bego itu aku dong ?
Mana ada, ujarnya cengengesan. Padahal udah Ara ikutin sampe happy
ending .
Kalo aku nemu, ini kalo aku yang nemu loh . . . hmm . .Iya deh aku balikin.
Tapi aku boleh sering-sering ke redaksi mading kan ?
Yup, asal nggak kayak-kayak diary orang trus asal aku boleh panggil kamu
Tiara. Bagusan Tiara dari Ara, lebih manis.
Oh God, jadi malu tapi senang juga seh. Thanks to god and of course to dear
diary perak. Akhirnya Ara bisa juga ngegaet cowok yang menurutnya adalah cowok
yang di takdirkan untuknya. Di dalam hati Ara berjanji untuk merubah hobinya untuk
seminggu lagi, Hah ? Maksudnya ? ? Ya iyalah, kan Ara penasaran abis pengen baca
diarynya Pak kepsek. Katanya neh, diary itu disimpan dalam ruang redaksi mading.
Iiih . . . nggak riil banget ya jadi orang.@