(RINITIS
MEDIKAMENTOSA)
Laily Putri Mabruukah
Definisi
Rinitis hiperemika adalah suatu kelainan
hidung berupa gangguan respons normal
vasomotor
yang
diakibatkan
oleh
pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes
hidung atau semprot hidung) dalam
waktu
yang
lama
dan
berlebihan,sehingga
menyebabkan
sumbatan hidung yang menetap.
Batasan
Rinitis dengan gejala buntu hidung akibat
pemakaian dekongestan lokal yang lama,
rinitis akut yang berulang atau akibat efek
samping obat reserpin
Etiologi
Merupakan rebound effect pemakaian
obat-obat vasokonstriksi lokal yang lama
Obat vasokonstriktor topikal sebaiknya
isotonik dengan sekret hidung yang normal,
dengan pH antara 6,3 dan 6,5, serta
pemakaiannya tidak lebih dari satu minggu.
Jika tidak, akan terjadi kerusakan pada
mukosa hidung
Epidemiologi
Terjadi pada tingkat yang sama
pada pria dan wanita tetapi lebih
sering terjadi pada dewasa muda
dan paruh baya.
Patofisiologi
Pemakaian
topikal
vasokonstriktor
yang berulang
dan dalam
jangka waktu yg
lama
Fase dilatasi
berulang
rebound
dilatation
setelah
vasokonstriksi
Menyebabkan
pasien lebih
sering dan lebih
banyak lagi
memakai obat
tersebut
Timbul gejala
obstruksi
RINITIS
HIPEREMIKA
Kriteria diagnosis :
Buntu hidung , terutama waktu berbaring
Manifestasi klinis :
Mukosa hidung kelihatan kemerahan ( beefy-red )
dengan area bercak pendarahan
sekret yang minimal dan oedem
Selain itu juga, mukosanya bisa tampak pucat dan oedem
atrofi dan berkrusta (penggunaan dekongestan hidung
dalam jangka waktu yang lama)
Diagnosis diferensial:
Rinitis alergi
Rinitis akut
Rinitis vasomotor
1. Silia rusak
2. Sel goblet
berubah
ukuran
3. Membran basal
menebal
4. Pembuluh
darah
vasodilatasi
5. Stroma tampak
oedem
6. Hipersekresi
kelenjar mukus &
perubahan PH
sekret hidung
7. submukosa
menebal
8. Lapisan periosteum
menebal
Perbedaan
Jenis
Obstruksi
Nasi
+++
Bersin
rinore
Rinitis
vasomotor
++
++
++
Rinitis
alergi
+++
+++
Rinitis
hiperemi
Rinitis
alergi
Rinitis
hiperemika
Rinitis
vasomotor
Terapi
Menghentikan obat-obat dekongestan
lokal
Kombinasi
antihistamin
dan
dekongestan sistemik
prednisone 20-40 mg/hr, tapering over
7-10 hari). (Dapat meringankan
withdrawal pada pasien yang tidak
mampu berhenti menggunakan obat
vasokonstriksi hidung.)
konkotomi
Penyulit
Sinusitis paranasa
Otitis media
Polip nasi
Prognosis
Hampir
semua
pasien
bisa
menghentikan penggunaan obat
tetes
hidung
dan
akhirnya
menunjukkan penyembuhan yang
sempurna.
Bagi
yang
tetap
menggunakan obat tersebut,
rebound phenomen ini akan
tetap berlangsung jika pasien
tidak menghentikan pengobatan
tersebut.
TERIMA KASIH