Anda di halaman 1dari 37

AFASIA

AFASIA
Kelainan yang terjadi karena kerusakan

dari bagian otak yang mengurus bahasa.


yaitu kehilangan kemampuan untuk
membentuk kata-kata atau kehilangan
kemampuan untuk menangkap arti katakata sehingga pembicaraan tidak dapat
berlangsung dengan baik.

klasifikasi Afasia :
1. Afasia Motorik (Broca)
2. Afasia Sensorik (Wernicke)
3. Afasia Global

ETIOLOGI
-Stroke
-cedera otak
-pendarahan otak
-proses patologik pada area lobus frontal, temporal
parietal yang mengatur kemampuan berbicara dan
bahasa.

Afasia Motorik :
- Terjadi karena rusaknya area Broca di
gyrus frontalis inferior.
- Mengerti isi pembicaraan, namun tidak
bisa menjawab atau mengemukakan
pendapat
- Disebut juga Afasia Expressif atau Afasia
Broca
- Bisa mengeluarkan 1 2 kata(nonfluent)

Afasia Sensorik
- Terjadi karena rusaknya area Wernicke di
girus temporal superior.
- Tidak mengerti isi pembicaraan, tapi bisa
mengeluarkan kata-kata(fluent)
- Disebut juga Afasia reseptif atau Afasia
Wernicke

Afasia Global

- Mengenai area Broca dan Wernicke


- Tidak mengerti dan tida bisa
mengeluarkan kata kata

Penatalaksanaan
Didasarkan pada penyebabnya
Terapi afasia yang paling efektif, melakukan terapi

wicara.

REHABILITASI

Kapan Memulai Rehabilitasi?


Rehabilitation initiated

5 days after focal

ischemia was much more effective than waiting for 1


month before beginning rehabilitation.
(Krauker, 2005)

Tujuan Rehabilitasi
Tujuan Utama:

Optimalisasi fungsi motorik


Meningkatkan kekuatan dan
kemampuan sistem kardiorespi

aktivitas

otot

serta

Goals:

Mencegah komplikasi dari immobilisasi yang lama


Mengurangi kejadian stroke dan kardiovaskular berulang
Meningkatkan ketahanan aerobik.

Harapan:

Peningkatan kualitas hidup, kapasitas fungsional,


mobilitas (memperbaiki gait, gangguan neurologis dan
fungsi motorik

Acute phase

Proper
Positioning

R O M Exercise

BED EXERCISE

STABLE PHASE

Sitting & Balance

MOBILIZATION

AMBULATION TRAINING
&
GAIT EXERCISES

START SLOW, GO SLOW

ambulation with paralel bar

WALKERS

AXILLARY CRUTCHES

ENERGY EXPENDITURE >>

Hemiplegic Gait
Anterior rotation of the
pelvis
Circumduction
Equinovarus foot
Short strides

RAMPS, CURBS,
STAIRS

OT

Hand Function

Mother
tongue

SPEECH THERAPY

Disfagia Frequent and serious complication


stroke Tx oral stimulation (speech teraphy)

Data Dasar
Nama

: Ny. S
Umur
: 53 tahun
Alamat
: Ciliwung, Malang
Pekerjaan
: ibu rumah tangga
Agama
: islam
No.Reg R.M : 16x/14x
No.Reg RSSA : 101944xxx

Identitas Pasien
Nama

: Tn. MH
Umur
: 21 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Alamat
: Karangsuko pagelaran malang
Pekerjaan : Status
: belum menikah
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
No. RM
: 4162xxx

Anamnesis (11 Maret 2016) heteroanamnesa dengan ibu


pasien

Keluhan Utama : lumpuh setengah badan


Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli RSSA dengan keluhan lumpuh setengah
badan sebelah kanan sejak 19 hari. Pasien sebelumnya mrs di
RSSA karena stroke. Pasien juga mengeluh tidak dapat berbica.
Pasien mengeluhkan tidak bisa berbicara atau mengucapkan kata
pada saat pasien terkena serangan stroke pertama kali, 19 hari
yang lalu pada saat pasien tengah mandi di rumah. Serangan
datang mendadak. Pasien tidak bisa mengucapkan kata-kata,
hanya bicara sesek. Saat ini pasien duduk di kursi roda selama
19 hari.

Riwayat penyakit dahulu:

Pasien memiliki riwayat hipertensi, baru ketahuan 6 bulan


terakhir pasien tidak rutin berobat. Pasien dirawat di rssa
karena stroke 3 hari yang lalu. DM (+), dislipidemia (+)
Riwayat penyakit keluarga:

tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama


Riwayat sosial:
Pasien merupakan lulusan pondok, saat ini pasien bekerja
mengajar di pondok dan mengurus bagian keuangan. Sejak di
pondok pasien gemuk sejak 2 tahun yang lalu, pasien juga memiliki
kebiasaan makan makanan berlemak dan daging.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak Sakit Ringan,
GCS: 456
T : 130/90 HR : 88x/mnt RR : 20x/mnt , tampak obesitas
K/L

an -/-, ict -/-

Tho

S1, S2 single, m(-), g(-)


c/ ictus invisible palpable at ics V mcl (S)
p/ves rh -/-, wh -/-

Abd

flat, soefl, BU(+)N, Met (-)

Ext

akral hangat, ed -/-, CRT<2

Status Fungsional

R/L Handed
Gangg. Bahasa
ADL
Gait
Ambulasi

: Left handed
: Afasia motorik
: den
: dependent (menggunakan kursi roda)
: dependent

Status Neurologis

N. Cranialis Deffect : (-)


Sensoris Deffect: sensoris kanan < sensoris kiri
Refleks Fisiologis : BPR +3/+2 TPR +3/+2 KPR +3/+2 APR
+3/+2
Refleks Patologis : BCOGS (-)
Refleks Primitif : (-)
Refleks Otonom: pasien sering mengompol

Status Lokalis

MMT (Lovet)
ROM

Tonus

5
0 5
: fleksi : 0/full
ekstensi : 0/full
adduksi : 0 / full
abduksi : 0/full
int. Rotasi : 0/full
eksternal rotasi : 0/full
: normal

Terdapat gambaran radiopaq pada


hemisfer kiri

DIAGNOSA FUNGSIONAL
Hemiplegi dextra post cva ich
Afasia motorik
DM
Obesitas

PROBLEM REHABILITASI
Medik : kelumpuhan dan gangguan bicara - bahasa
Ambulasi : Dependens
ADL

: kesulitan saat aktivitas sehari-hari


Psikososial: Pasien sulit berinteraksi dan sedikit depresi
Vokasional : saat ini pasien tidak dapat bekerja
Bahasa : Afasia motorik

TERAPI
Exercise: Latihan ROM, Ambulation training,
gait exercise, speech training and terapy
Modalitas: electrical stimulation , occupational
terapy
Ortetik/Prostetik: Edukasi
: kompres hangat pada wajah,
pada saat tidur biasakan tidur miring jangan
selalu tidur terlentang, sering melakukan
peregangan otot supaya tidak memperburuk
kondisi pasien.
Keluarga pasien membantu pasien dalam
latihan pengucapan dan bahasa pasien (sering
cerita, ajak tanya jawab dengan pasien)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai