Anda di halaman 1dari 2

MENGUBAH SIKAP DIRI

Oleh: H. Supardi

Setiap orang memiliki kebiasaan atau habits. Memang tidak semua kebiasaan merupakan
kebiasaan yang positif atau tetapi juga kebiasaan yang negative. Kebiasaan baik dan kebiasaan
buruk memiliki proses terbentuk yang sama. Charles Darwin (dalam Samuel A Cypert),
mengemukakan teori bahwa setiap kehidupan tidak henti-hentinya berjuang untuk melanjutkan
kehidupan. Setiap spesies berkembang dan mewariskan sifat-sifatnya untuk membantu generasi
berikutnya dalam menghadapi lingkungan yang selalu berubah. Akibatknya yang paling kuat dan
palingcerdik akan terus bertahan hidup . Tentu saja pera pemangsanya juga berkembang secara
evolutif, dengan menjadi pemburu yang yang lebih baik dalam upayanya untuk terus bertahan
hidup.
Apapun keadaannya, perubahan sekitarkita terus berlangsung. Sementara kita sendiri juga
terus berubah dan melakukan perubahan. Anak-anak sekarang lebih sehat, lebih cepat besar,
lebih tinggi, lebih cerdas karena adanya perubahan alam dan lingkungan serta perkembangan
ilmu pengetahuan. Perubahan kehidupan manusia memang perubahan yang evolutif dan berjalan
dengan kebiasaan-kebiasaan yang dirasakan memberikan kepuasan. Setiap kegiatan dan perilaku
yang mampu memberikan kepuasan ada kecenderungan untuk diulang-ulang. Keadaan yan kacau
misalnya, manusia berusaha mencari penyerderhanaan dan akhirnya merasa puas atas solusi yang
didapatkannya, yang selanjutnya akan diulang-ulang cara menyelesaikan kekacauan. Kebiasaan
yang dibentuk dan metode yang dilakukan sangat mungkin berhubungan dengan metode atau
cara yang diperlajarinya.
Kekuatan kebiasaan merupakan hasil pembelajaran yang dipengaruhi adanya rangsangan
dan tanggapannya. Hubungan antara rangsangan dan tanggapan ini akan berfungsi mendorong
pembentukan kebiasaan dan mewujudkan suatu perubahan perilaku yang relative tetap. Konsep
operant conditioning Skinner (dalam Samuel A Cypert), bahwa perilaku dibentuk oleh
konsekuensi dari perilaku tersebut. Seekor burung dara agar mendapatkan makanan harus
memapuk kunci. Ia menempatkan binatang-binatang yang kelaparan itu disebuah kotak yang
dirancang khusus, dilengkapi dengan sebuah tempat makanan. Bila burung dara yang lapar itu
mematuk kunci mereka diberi makan. Akibatnya burung dara akan selalu mematuk kunci setiap
mereka akan makan.
Perubahan berarti dapat dikembangkan melalui kekuatan kebiasaan. Setiap kita mendapat
rangsangan kita akan memberikan tanggapan. Perubahan bearti juga menemukan kebiasaan baru
lagi. Jika kita melakukan pekerjaan yang tidak kita senangi, maka ada cara dengan mencoba
sekali dikerjakan, kemudian dikerjakan lagi dan selanjutnya dikerjakan lagi yang pada akhirnya
kita tidak lagi memikirkan pekerjaan itu menyenangkan atau tidak. Jadi yang dikerjakan sudah
menjadi kebiasaan. Di sinilah muncul apa yang disebut dengan kekuatan kebiasaan. Nampak
juga di sini bahwa perubahan diri dapat dilakukan dengan membuat kebiasaan. Pekerjaan yang
kurang disenangipun akan menjadi kebiasaan mengerjakan yang akhirnya tidak memikirkan
kembali pekerjaan itu menyenangkan atau tidak.
Oleh karena itu kita memang harus selalu berubah dengan membangun kebiasaan baru.
Maxwell (dalam Samuel A Cypert) memberikan 3 tahapan dalam mengambil pilihan yang tepat,
jikalau kita ingin mengubah dan tetap berubah: (1) tahap awal. Beberapa hari pertama selalu
merupakan saat yang paling sulit. Kebiasaan lama itu sulit dihentikan. Proses mental tersebut
harus dijaga terus menerus, agar dapat bertindak dengan tepat; (2) tahap pertengahan. Pada saat
kebiasaan baik mulai berakar, terbukalah pilihan-pilihan yang membawa tantangan yang baru.
Kebiasaan yang baru terbentuk, entah kebiasaan baik atau buruk. Kabar gembira adalah
“kesenangan itu akan melahirkan kesenangan”. Semakin tepat pilihan dan kebiasaan yang kita
kembangkan, semakin besar kemungkinan terbentuknya kebiasaan-kebiasaan baik; dan (3) tahap
akhir.” Kepuasan terhadap diri sendiri dapat menjadi musuh” dalam tahap ini, maka Maxwell
mengatakan: “kita semua mengetahui adanya kejadian di mana seseorang (mungkin kita sendiri)
yang berhasil mengurangi berat badan, akhirnya jatuh kembali dalam kebiasaan makan yang
dulu dan beratnya bertambah lagi”.
Kekuatan kebiasaan yang baik dan diketemukan diri sendiri, akan memberikan kontribusi
bagi upaya mencari kebiasaan-kebiasaan baru untuk melakukan perubahan. Perubahan dipastikan
harus dilakukan secara terus menerus, karena alam dan lingkungannya terus berubah.
Produktivitas akan dicapai dengan lebih maksimal, manakala manusia atau seseorang terus
mencari dan mencari cara, metode baru. Hal ini berarti kita harus melakukan pembaharuan
kebiasaan. Pembaharuan adalah perubahan. Kekuatan kebiasaan diri yang diperbaharui akan
mendapatkan cara dan metode baru sebagai kebiasaan baru. Mengubah sikap diri merupakan
kekuatan yang besar dalam melakukan kebiasaan baru. Akhirnya menuju manusia yang selalu
memperbaharui diri. Hasil akhir adalah kinerja yang meningkat. Semoga.

Penulis adalah
Dosen dan Direktur PusBEK Fak. EKonomi UII
Dosen Pascasarja UII dan UTY Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai