Pasang] Bantingan]
SIKAP PASANG
Sikap Pasang merupakan kombinasi sikap kaki dan sikap tangan dengan kuda-kuda maupun
tanpa kuda-kuda yang selalu disertai dengan kesiagaan mental dan indera secara total
Sikap Pasang Terbuka, yakni sikap pasang dengan sikap tangan dan lengan yang tidak
melindungi tubuh (Gambar 6.a)
Sikap Pasang Tertutup, yakni sikap pasang dengan sikap tangan dan lengan yang melindungi
tubuh.(Gambar 6.b)
Sikap Pasang Satu, yakni sikap dengan kuda-kuda tengah belakang, dengan berat badan di
tengah, posisi kaki depan dan belakang sejajar (sikap pasang tertutup). Posisi ke dua telapak
tangan terbuka.
Sikap Pasang Dua, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah serong (sikap pasang
tertutup, dengan satu tangan mengepal).
Sikap Pasang Tiga, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda samping (sikap pasang tertutup,
posisi tangan kanan lurus, tangan kiri bersilang di dada atau sebaliknya. Posisi kedua telapak
tangan terbuka menghadap ke atas.
Sikap Pasang Empat, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda depan (posisi telapak tangan
depan mengepal, telapak tangan yang lainnya terbuka silang di dada.
Sikap Pasang Lima, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah seliwa (posisi telapak
tangan mengepal menghadap ke atas dan telapak tangan yang lainnya terbuka silang di dada.
Gambar 11
Sikap Pasang Enam, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda tengah disertai ke dua telapak
tangan terbuka silang di dada.
Gambar 12
Sikap Pasang Tujuh, yakni sikap pasang yang terbuka dimana salah satu kaki disilangkan di
belakang kaki lainnya dan pandangan mata searah dengan kaki yang disilang. Posisi ke dua
telapak tangan terbuka menghadap ke atas.
Gambar 13.a Gambar 13.b
Sikap Pasang Delapan, yakni sikap pasang yang salah satu kaki disilangkan ke depan kaki
lainnya, kedua belah tangan di depan dada dengan telapak tangan terbuka.
Sikap Pasang Sembilan, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda belakang. Posisi telapak
tangan satu terbuka dan telapak tangan lainnya
Sikap Pasang Sebelas, yakni sikap pasang dengan satu lutut bertumpu pada lantai dengan kaki
lainnya ditekuk tegak lurus, sedangkan posisi telapak tangannya terbuka menghadap ke depan
dan telapak tangan lainnya menghadap ke atas.
Gambar 17
Sikap Pasang Dua Belas, yakni sikap pasang dengan posisi bersila (sempok) dengan posisi
kedua telapak tangan terbuka menghadap ke atas.
Kuda-kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap dari kedua kaki dalam keadaan
statis. Teknik ini digunakan untuk mendukung sikap pasang Pencak Silat. Kuda-Kuda
juga dipergunakan sebagai latihan dasar Pencak Silat untuk memperkuat otot-otot kaki
Kuda-kuda sedang, yakni sikap kuda-kuda dengan kedua kaki menopang sebagian berat
badan, bisa bersifat aktif maupun pasif.
Kuda-kuda berat, yakni sikap kuda-kuda yang salah satu atau kedua kaki menopang
seluruh berat badan dan cenderung bersifat pasif.
Kuda-Kuda Depan, yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di depan
sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan.Posisi
kedua telapak kaki membentuk sudut + 30 derajat.
kuda-kuda depan lurus (tampak depan), kuda-kuda depan lurus (tampak sisi kanan), kuda-kuda depan
serong
KUDA-KUDA BELAKANG
Kuda-Kuda Belakang, yakni kuda-kuda dengan sikap salah salah kaki berada di depan,
sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan sepenuhnya ditopang oleh
kaki belakang. Posisi telapak kaki depan lurus dan telapak kaki belakang membentuk
sudut + 60 derajat.
kuda-kuda belakang (tampak sisi kanan), kuda-kuda belakang (tampak sisi kiri), kuda-kuda belakang
(tampak sisi depan)
KUDA-KUDA TENGAH
Kuda-Kuda Tengah, yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan
bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan
dengan posisi serong. Posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut + 30 derajat.
Kuda-kuda tengah (tampak depan), kuda-kuda tengah (tampak samping), kuda-kuda tengah (tampak depan)
KUDA-KUDA SAMPING
Kuda-Kuda Samping, yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar
dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi ke dua
telapak kaki sejajar membentuk sudut + 30 derajat.
Gambar 5