Anda di halaman 1dari 4

Manfaat Meditasi Bagi Kesehatan

Penulis: Nina Karina

Belakangan ini dunia barat menemukan satu ilmu baru yang dapat dijadikan pegangan hidup
yaitu meditasi. Sebelumnya ada praduga yang mengaitkan meditasi dengan ilmu gaib, ilmu
setan, dll. Banyak orang takut belajar meditasi. Sekarang meditasi disambut dengan lebih
antusias setelah dilakukan berbagai riset dan percobaan yang membuktikan bahwa meditasi
mempunyai manfaat yang besar, yaitu kesehatan batin dan kesehatan jasmani.

Pada riset yang dilakukan Richard Davidson dari universitas Wisconsin dengan menggunakan
mesin pencitraan otak ternyata meditasi membuat aktivitas pada prefrontal cortex bergeser dari
sebelah kanan kesebelah kiri. Menurut riset tersebut dengan bermeditasi secara teratur, otak
berubah dari penentangan yang menimbulkan stress menjadi penerimaan yang
menimbulkan sifat merasa puas dan menerima. Penjelasannya adalah bahwa orang yang
memiliki sifat-sifat negative cenderung menggunakan bagian prefrontal kanan, sedangkan
prefrontal kiri lebih berhubungan dengan antusiasme, rasa ketertarikan, lebih rileks dan lebih
berbahagia walaupun kurang materialistic.

Eksperimen lain dilakukan terhadap meditator tingkat lanjutan ternyata memiliki kemampuan
mengenali mood pada serentetan ekspresi wajah, yang bertukar dengan kecepatan tiga puluh
ekspresi per detik. Kemampuan ini melebihi kemampuan yang ahli dalam bidang ini seperti
psikiater dan agen intelejen rahasia.

Jon Kabatt-Zinn mendirikan stress reduction clinic di U Mass medical center pada tahun 1979,
telah menolong 14.000 orang merawat rasa sakit mereka tanpa obat, diantaranya pasien kanker,
AIDS, dan penyakit-penyakit dengan rasa sakit akut. Lalu ia juga mempelajari pasien yang
menderita psoriasis, yaitu penyakit kulit yang belum ditemukan obatnya. Perawatan penyakit ini
menimbulkan stress pada kebanyakan pasien. Kabatt Zinn memberikan terapi meditasi untuk
mengurangi stress pada pasien yang disinari sinar UV. Pada dua eksperimen, kulit mereka yang
ikut meditasi 4 kali lebih cepat dibandingkan kulit mereka yang tidak meditasi.

Pada studi lain, Kabatt Zinn bersama Richard Davidson memberikan suntikan influenza pada
sekelompok meditator yang baru belajar dan non-meditator, untuk mengukur kadar antibody
dalam darah mereka. Hasilnya mereka yang berlatih meditasi bukan hanya memiliki antibody
lebih banyak pada minggu keempat dan minggu kedelapan sesudah suntikan, tetapi mereka yang
aktivitas mentalnya lebih banyak bergeser memiliki antibodi yang lebih banyak pula.

Pada tahun 1967, Dr.Herbert Benson, seorang professor medik di Harvard Medical School
mengawali rist terhadap meditasi.Ia secara sembunyi-sembunyi setiap malam memasukkan 36
meditator samatha ke laboratoriumnya untuk mengukur kecepatan denyut jantung, tekanan
darah, suhu kulit, dan suhu rectumnya. Setelah diperiksa, tercatat bahwa:

 Mereka rata-rata menggunakan oksigen 17% lebih sedikit


 Denyut jantuk lebih rendah 3 denyut per menit
 Gelombang theta (yang biasanya muncul sebelum tidur) dipancarkan meningkat, tetapi
gelombangnya tidak sama dengan orang yang tertidur.

Dari penelitian-penelitian tersebut dapat dilihat bahwa meditasi sangat bermanfaat untuk
kesehatan mental yang kemudian berpengaruh pada kesehatan jasmani.

Seperti yang juga telah diketahui bahwa banyak sekali penyakit-penyakit kronis yang timbul
karena dipicu stress, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dll. Stress juga diteliti
menurunkan daya tahan tubuh, dan menimbulkan gangguan-gangguan kesehatan lainnya. Oleh
karena itu, juga stress bias diminimalisasi, kecenderungan timbulnya penyakit juga tentunya
akan berkurang.

Meditasi sendiri bukanlah pengosongan pikiran, melainkan pemusatan pikiran pada satu
objek, seperti misalnya memperhatikan tarikan dan hembusan nafas, memperhatikan warna, dll,

Teknik meditasi yang dilakukan dalam riset-riset diatas terutama adalah meditasi Vipassana,
yaitu memfokuskan perhatian dan melihat bentuk rasa sakit yang dialami, dan berusaha
menerima rasa sakit tersebut daripada melawannya.

Meditasi tidaklah sulit namun begitu bermanfaat bagi kesehatan. Sudahkah anda mencobanya?

http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2007/11/manfaat-meditasi-bagi-kesehatan
Meditasi Membantu Mengurangi Nyeri
Penulis: Vinka Kumala, S.Ked
Beri nilai:

Melakukan meditasi secara rutin ternyata membantu mengontrol rasa nyeri karena
membuat otak menjadi tidak terlalu fokus terhadap nyeri. Hal ini hanya berpengaruh pada
mereka yang telah memiliki komitmen untuk melakukan meditasi secara rutin dalam jangka
panjang.

Meditasi kini mulai semakin populer untuk mengobati penyaki kronis dengan nyeri seperti pada
arthritis kronis.

Dasar dari meditasi ini adalah terapi kognitif pada pikiran, yang mulai digunakan juga dalam
praktek medis, dan direkomendasikan untuk depresi berulang, sejak tahun 2004.

Meditasi melatih otak untuk lebih terfokus pada hal yang ada saat ini, sehingga mencegah dan
mengurangi waktu dari pikiran terhadap hal-hal buruk di masa depan. Hal ini mungkin yang
menyebabkan mengapa meditasi cukup efektif mengurangi depresi berulang.

Meditasi menimbulkan meditator yang tampaknya memiliki aktivitas pada region korteks
prefrontal pada otak, yang mengatur proses perhatian dan pikiran saat seseorang merasakan
rasa sakit.

Sumber:
Mozes A. Brain Scans Show How Meditation Calms Pain: Years of practice help users avoid
anticipating discomfort, research shows. Medline Plus. June 8, 2010.

Anda mungkin juga menyukai