Anda di halaman 1dari 17

PARTUS PREMATURUS

Niken Hapsari
Zaky Asad Alhaq
Pembimbing : Dr. H. Abd. Rauf, Sp.OG
DEFINISI

Persalinan yang terjadi pada umur


kehamilan kurang dari 37 minggu
(antara 20-37 minggu)
atau dengan berat janin
antara 500-2500 gram
ETIOLOGI
Menimbulkan Partus
Preterm

Hipert Solusio Plasent


ensi
IUGR Plasenta a Previa
Faktor Resiko Persalinan Prematur
• Karakteristik Pasien :
- Status sosio-ekonomi
- Ras
- Umur
- Riwayat pernah melahirkan premature
- Pekerjaan dan aktivitas
- Merokok
- Penggunaan obat bius/kokain.
Komplikasi Kehamilan yang
Merupakan Faktor Predisposisi
- ISK
- Penyakit ibu, hipertensi dalam kehamilan, asma, hipertiroid,
penyakit jantung, kecanduan obat, kolestasis, dan anemi dengan
hb <9 gram%
- Keadaan yang menyebabkan distensi uterus yang berlebihan
- Perdarahan antepartum
- Infeksi umum pada ibu
- Tindakan bedah pada ibu selama kehamilan
- Kehamilan dengan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) in situ
(kegagalan AKDR)
KRITERIA PERSALINAN PREMATUR

• Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu


• Kontraksi rahim teratur (his) dengan jarak < 7-8 mnt

• Pengeluaran darah atau lendir pervaginam


• Pecahnya selaput ketuban
• Periksa dalam:

– Pendataran serviks 50-60% atau >


– Pembukaan serviks 2 cm atau >
PENANGANAN
• Perlu penilaian mengenai:
– Umur kehamilan

– Demam atau tidak

– Kondisi janin( jumlah, letak/presentasi, taksiran berat


janin, hidup/gawat janin/mati ) dengan USG

– Letak plasenta dan jumlah cairan amnion  USG


Terapi
Secara umum:
• Istirahat dengan posisi miring ke kiri untuk perbaikan
peredaran darah ke uterus dan memberi cairan bila perlu
• Mengobati bakteriuri tak bergejala dan memeriksa
kemungkinan reinfeksi setiap 6-8 minggu
• Menghilangkan/mengurangi faktor risiko (stres pekerjaan)
dengan istirahat, perbaikan gizi, dan mengobati anemi
• Tidak melakukan hubungan seksual setelah 20 minggu
pada ibu risiko tinggi
• Pemantauan kemungkinan adanya kontraksi rahim dengan
tokodinamometer
Pengobatan

Pematangan
Tokolitik paru janin
PENATALAKSANAAN

TOKOLITIK PERSALINAN BERLANJUT

UK< 35 mgg UK > 35 mgg

Ø<4 cm Ø> 4 cm

Tdk ada perdarahan aktif Perdarahan aktif

Tidak ada preeklamsia Preeklamsia

Tidak ada gawat janin Gawat Janin


TOKOLITIK
• Untuk menunda kelahiran (mengurangi
atau menghilangkan kontraksi rahim)
• Monitor keadaan janin dan ibu (kontraksi
uterus, pengeluaran cairan ketuban atau
darah pervaginam, DJJ)
TOKOLITIK
• Salbutamol
– 10 mg dlm NaCl / RL (10 tts/mnt)
– Bila kontraksi masih ada tingkatkan ttsn
infus/mnt setiap 30 mnt sampai kontraksi
berhenti
– Bila kontraksi berhenti, ttsn dipertahankan
sampai 12 jam setelah kontraksi berakhir
• MgSO4
– Dosis awal 4 gr i.v (MgSO4 20%; 20 CC)
– Diikuti dgn pemberian 1-2 gr/jam per infus
(10 gr MgSO4 dlm 50 cc RL 20 – 30 tts/mnt)
• Nifedipin
– Dosis 3x20 mg per oral/hr sampai kontraksi
berhenti
• Kortikosteroid; Untuk pematangan paru
– Betametason
• Dosis : 2x 6 mg IM (setiap12 jam)
selama 2 hari
– Deksametason
• Dosis : 4x 5mg IM (setiap 6 jam)
selama 1 hari
Indikasi Seksio Sesarea
• Janin sungsang
• Taksiran berat badan janin kurang dari 1500 gram
• Gawat janin
• Infeksi intrapartum dengan takikardi janin, gerakan
janin melemah, oligohidramnion, dan cairan amnion
berbau
• Kontraindikasi partus pervaginam lain (letak lintang,
plasenta previa)
Pencegahan Persalinan Preterm
• Pendidikan masyarakat
• Menggunakan kesempatan periksa hamil dan
memperoleh pelayanan antenatal
• Mengusahakan makanan yang lebih baik pada
masa hamil agar menghindakan kekurangan gizi
dan anemia
• Menghindarkan kerja berat selama hamil
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai