Anda di halaman 1dari 4

Waste Water Treatment pada Industri Oil and Gas

albertus prihanggoro

Kepada Milister Migas Indonesia

Saya ingin bertanya apakah untuk pengukuran waste water treatment pada
industri
Oil and Gas, meliputi pengukuran TOC(Total Organis Carbon)? setahu saya
pengukuran waste water treatment hanya sekitaran COD BOD treatment
process.
Juga saya ingin menanyakan rasio untuk BOD/TOC dan COD/TOC untuk
industri oil and gas.
Terimakasih

EG Giwangkara S

Dear Pak Albertus.

Soal parameter analisisnya tergntung asal limbahnya, Pak. Dan acuannya


kemana. Apakah mau ke SK Gubernur atau KepMen. Biasanya SK Gubernur
lebih ketat. Pada umunya untuk pemeriksaan internal sendiri sih COD. Tapi
batasannya ya itu tadi tergantung regulatory limit nya dia berkiblat kemana,
karena parameternya juga tidak sama. Tergantung jenis limbahnya.

Bahwa Pak Albertus mendapati TOC ketimbang COD atau BOD mungkin
karena yg dihadapi diperkirakan banyak mengandung hidrokarbon. Soal
rasionya juga tidak bisa disamakan, karena rasio empirisnya juga masih
tergantung lokasi dan merupakan hasil statistik selama kurun waktu tertentu.
Dan biasanya rasio itu digunakan hanya untuk keperluan prediksi saja, bukan
sebagai perhitungan empiris untuk dilaporkan. Karena utk pelaporan resmi
sih tetap harus dilakukan analisis semuanya (TOC, CODN BOD). Di beberapa
tempat ada yang memperkirakan BOD = 85% COD, dan COD = 85% TOC.
Tapi seperti saya sebutkan diatas bahwa angka itu hanya berlaku ditempat
itu sebagai hasil analisis yang sudah-sudah, dan tidak bisa diterapkan di
tempat lain, terlebih jika jenis limbahnya juga berbeda.

Demikian, semoga bisa membantu.

EG Giwangkara S

Maaf ada yg ketinggalan,

Contoh kasus; saya pernah memeriksa badan sungai Bengawan Solo,


tepatnya di hulu dan hilir daerah operasi kilang Cepu dan Pertamina
mendapati rasio seperti yg disebutkan tadi dengan TOC menjadi parameter
kunci ketimbang COD maupun BOD. Tapi ketika memeriksa badan Sungai
Musi di sekitaran daerah operasi Kilang Pertamina dan Pusri, rasio itu tidak
bisa dipakai, karena memang beda kondisinya. Belum lagi di Sungai Musi
juga banyak kegiatan industri lain seperti proses pengolahan karet, pabrik
pengemasan udang, dok kapal dan limbah kotanya sendiri, sehingga yg
menjadi parameter kuncinya adalah COD/BOD ketimbang TOC. Karena jika
kita memakai TOC maka hasilnya kurang mengakomodir limbah NHx yang
kemungkinan besar ada dari buangan Pusri dan pabrik pengolahan
/pengemasan udang.

Sungai Musi sedikit lebih complicated dibanding Bengawan Solo, karena


selain ada dua kegiatan industri besar disana juga arusnya pun berbeda,
yaitu pada saat air pasang arus sungai bisa berbalik ke hulu sehingga
pengertian hulu dan hilir nya pun bisa berubah dan perlu kesepakatan... :).

Sumpono Bayu Aji

Dear,
Pak kalau Parameter TOC di Oil&Gas tidak di ukur,TOC itu biasanya di Industri
Farmasi & Food & Baverage kemudian untuk nilai perbandingan BOD/TOC
dan COD/TOC selama saya dilimbah tiadak pernah menemui adanya
perbandingan tersebut,selengkapanya dibawah ini:

KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR : KEP-42/MENLH/10/1996
TENTANG
BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN
MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI
TANGGAL 9 OKTOBER 1996

BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN


EKSPLORASI DAN PRODUKSI MIGAS

PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM


Asam Sulfida terlarut (sebagai H2S) mg/l 1
Amonia (sebagai NH3) terlarut mg/l 10
Air Raksa (Hg) mg/l 0,005
Arsen (As) mg/l 0,5
Temperatur 45 oC
pH 5,0 - 9,0

KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR : KEP-42/MENLH/10/1996
TENTANG
BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN
MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI
TANGGAL 9 OKTOBER 1996

BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN


EKSPLORASI DAN PRODUKSI MIGAS
PARAMETER

KADAR MAKSIMUM (mg/L) DARAT LAUT


COD 200 -
Minyak dan Lemak 25 50
Sulfida (sebagai H2S) 0,5 -
Amonia (sebagai NH3-N) 5 -
Phenol Total 2 -
Temperatur 40 oC -
pH 6,0 - 9,0

KEPUTUSAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR : KEP-42/MENLH/10/1996
TENTANG
BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN
MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI
TANGGAL 9 OKTOBER 1996

BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN


PENGILANGAN MINYAK BUMI

PARAMETER KADAR MAKSIMUM (mg/L)BEBAN PENCEMARAN


MAKSIMUM(gr/m3)
BOD5 80 80
COD 160 160
Minyak dan Lemak 20 20
Sulfida terlarut 0,5 0,5
Amonia terlarut 5 5
Phenol Total 0,5 0,5
Temperatur 45 oC
pH 6,0 - 9,0
Debit Limbah Maksimum 1000 m3 per m3 bahan baku minyak.

anry.arifudin

Dear pak Bayu,

Bukankah kepmenlh 42 thn 1996 sudah di ganti dengan permenlh 4 thn 2007
?

Sumpono Bayu Aji

dear,
ya betul bu,sudah diganti dengan menlh 04 th 2007 tapi sama isinya
mengenai BMLCnya,tapi saya cuma mau tekankan bahwah untuk issue TOC
di KepmenLH dan PermenLH tidak tertera atau tertulis,karena menurut saya
TOC (Total Organic Carbon)itu sama dengan COD tergantung Aplikasinya,jadi
maksud begini, Minyak bumi Itu kan mempunyai rantai siklik
Hydrocarbon,berarti nilai COD tinggi,Hydrocarbon juga memnpunyai nilai
TOC.jadi untuk design pengolahan limbahnya ya kita pakai salah 1 yang
tertinggi ( COD atau TOC),kalau effluent atau BMLC kita ikut COD sesuai
dengan permenLH 04 th 2007.

PermenLH04-2007.pdf

albertus prihanggoro

Dear Pak Bayu,

Terimakasih informasi tentang peraturan yang ada. Hal tersebut membantu


saya dalam pekerjaan saya. Akan tetapi kalau TOC itu d farmasi apakah
NPOC(Non Purgeable Organic Carbon) bisa dijadikan parameter dalam proses
limbah pada oil and gan dan petrochemical?

Sumpono Bayu Aji

sebenarnya dalam kepmen atau permen LH khususnya untuk BMLC dan BME
(Baku Mutu Emisi) tidak ada aturan yang jelas kalau NPOC itu bisa sebagai
parameter COD untuk BMLC atau BME,tapi intinya NPOC itu khan hasil sisa
karbon dari pembersihan alat - alat yang menghasilakan nilai carbon,jadi
tetap bila NPOC adalah hasil sisa pembersihan dengan mengunakan media
pembersihan cair (air) maka tetap masuk dalam parameter COD untuk BMLC,
tapi kalau dengan oxidation maka di masuk dalam BME,ini contoh NPOC dari
oxidation.

Lamp1-PermenLH13-2009.pdf

Anda mungkin juga menyukai