Anda di halaman 1dari 6

Makalah Minggu I Mata Kuliah PELATIHAN & PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (MP 613306)

Disusun oleh: Poppy Ardhyani Batch 25-TP (69100032)

Judul Makalah:

PELATIHAN & PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Nama Dosen: DR. Marlin P. Marpaung, M. Sc.

Program Pasca Sarjana Magister Pendidikan Universitas Pelita Harapan Jakarta 2011

PELATIHAN & PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA A. Pendahuluan Pengembangan kapasitas sumber daya manusia didapat melalui tiga jalur, yaitu: 1. Jalur pendidikan formal (sekolah dan universitas) Melalui jalur ini kita mengasah pengetahuan, teori, logika, kemampuan analisis, dan pengembangan watak/ kepribadian. 2. Jalur training/ pelatihan/ diklat/ seminar/ workshop Jalur ini bisa kita dapatkan pada saat bekerja untuk mengasah keahlian, keterampilan (praktek dan teori), bakat, kepemimpinan, kreativitas, inovasi, dan motivasi kerja 3. Jalur non-training Berupa pengembangan di tempat kerja, untuk mendapatkan pengetahuan teknis, keterampilan kerja (dengan cara mengamati, menirukan, dan melakukan). Pelatihan dan pengembangan SDM merupakan salah satu proses learning, yang merupakan proses pembelajaran seumur hidup. Dalam proses ini terjadi proses pendewasaan, pemurnian diri, untuk menjadi manusia seutuhnya yang berguna bagi masyarakat banyak. Pengembangan SDM dapat dirumuskan sebagai berikut:

AQ = IQ + EQ + SQ
AQ = Adversity Quotient (nilai kematangan/ kemapanan seseorang). IQ = Intelligence Quotient (nilai kecerdasan seseorang yang merupakan sifat bawaan), yang hanya berpengaruh sebesar 10 % dalam kematangan seseorang. EQ = Emotional Quotient (kecerdasan emosi) SQ = Social Quotient (kecerdasan sosial)
Berpengaruh sebesar 80-90 % dalam kehidupan manusia. Kecerdasan ini dapat dibina dan dikembangkan melalui interaksi agar menimbulkan stimulus.

Proporsi pembelajaran dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Gambar 1. Lingkaran pengembangan SDM Pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja agar dapat bekerja dengan lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat di masa yang akan datang. Fokus utama dari training/ pelatihan sendiri adalah: to learn; mempelajari hal yang baru, to relearn; mmemperdalam materi, dan to unlearn; mengubah atau justru menghapus pemahaman yang salah/ pernah dipelajari dengan mempelajari pemahaman lain yang sesuai atau lebih benar. B. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja (Simamora: 2006: 273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 tahun 2003, pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga, atau instansi pendidikan. Jenis pelatihan berdasarkan aplikasi setelah masa pelatihan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Ready made training; training yang materi masih harus dikembangkan lagi sesuai kondisi di tempat kerja, atau tidak semua materinya dapat diaplikasikan. 2. Taylor made training; training yang didesain sesuai kondisi tempat kerja, karyawan, atau bagaimana leadership-nya, sehingga sangat cocok ketika diaplikasikan secara langsung di tempat kerja. C. Tahapan Proses Pelatihan dan Pengembangan Fokus utama dalam pengembangan SDM adalah peningkatan kompetensi di bidang: keterampilan dan keahlian, wawasan dan pengetahuan, bakat dan potensi, kepribadian dan motif kerja, moral dan etos kerja, yang mana semua itu didapatkan melalui training dengan proses ADDIE. Menurut Dessler (2004: 217), program pelatihan terdiri dari lima langkah, yang dikenal dengan singkatan ADDIE, yaitu: A (Analysis): Langkah analisis kebutuhan; mengetahui keterampilan kerja spesifik yang dibutuhkan, menganalisa keterampilan dan kebutuhan calon peserta yang akan dilatih, dan mengembangkan pengetahuan khusus yang terukur serta tujuan perestasi. D (Design): Merancang instruksi, untuk memutuskan, menyusun, dan menghasilkan isi program pelatihan, termasuk buku kerja, latihan, dan aktivitas. D (Develop): Langkah validasi, yaitu program pelatihan dengan menyajikan kepada beberapa orang yang bisa mewakili. I (Implement): Menerapkan program itu, yaitu melatih karyawan yang ditargetkan. E (Evaluate): Langkah evaluasi dan tindak lanjut, di mana manajemen menilai

keberhasilan atau kegagalan program ini. D. Manajemen Pelatihan dan Pengembangan SDM Manajemen pelatihan dan pengembangan SDM dilaksanakan melalui enam tahap, yaitu: 1. Head Hunting/ Recruitment; proses pencarian kerja yang dilakukan oleh calon karyawan sendiri. 2. PreService Package; proses orientasi terhadap tempat kerja, budaya organisasi, mengenal kompetensi umum dan khusus yang dibutuhkan, masa pelatihan atau konseling

3. 4. 5.

In Service Package In Service Package

Proses pengembangan SDM untuk kepentingan promosi atau mutasi/ perputaran secara horizontal/ antar departemen, pembekalan kepemimpinan, yang dilakukan oleh organisasi terhadap karyawan.

Post Service Package; pembekalan/ pelatihan dengan muatan khusus untuk penguatan demi

menghadapi post power syndrome, agar tenaga kerja siap menghadapi masa pensiun. 6. Pasca Service Package; penugasan kembali berdasarkan kontrak atau proyek tertentu saja.

E.

Kesimpulan Pelatihan dan pengembangan SDM merupakan salah satu solusi terhadap sejumlah

problem penurunan kualitas kinerja organisasi atau lembaga dan instansi yang disebabkan oleh penurunan kemampuan dan keusangan keahlian yang dimiliki oleh karyawan atau tenaga kerja, yang mengarah pada peningkatan kinerja para karyawan secara baik dan benar. Dan tujuan pelatihan dan pengembangan adalah untuk merubah sikap, perilaku, pengalaman dan performa kinerjanya. Pelatihan dan pengembangan merupakan bagian dari pembelajaran yang berlangsung seumur hidup demi mewujudkan manusia yang seutuhnya dalam hal ini adalah karyawan yang dapat bekerja secara efektif dan efisien dengan keseimbangan antara kecerdasan intelektualnya, emosionalnya, dan sosialnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Ada lima tahap yang harus dilakukan untuk pengadaan sebuah pelatihan yang dikenal dengan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implement, Evaluate). Sedangkan untuk manajemen pelatihan dan pengembangan SDM dilaksanakan melalui enam tahap.

Daftar Pustaka Dessler, Gary, Sumber Daya Manusia, (Penerjemah Eli Tanya). Jakarta: PT. Indeks, (2004). Judul asli: Human Resource Management. New Jersey: Pretince-Hall, Inc, Upper Saddle River, 2003.

Marpaung, Marlin P., Modul #1. Pelatihan dan Pengembangan SDM. Jakarta: UPH, 2011. Sirnamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusi., Yogyakarta: STIE YKPN, 2006.

Anda mungkin juga menyukai