Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 2 Andre Chrisyudha P / 3103011102 Andy Pratama S / 3103011134 Alvin Kurniawan / 3103011109 A.

Steven Simon / 3103011121 Aldianto Triprasetyo / 3103011120 Brigitta G.S / 3103011115 E Denny Renwarin / 3103011144 Franky Septian H / 3103011139 Lenny / 3103011119 Terry Setia Tanujaya /3103011143

Telah 66 tahun Indonesia merdeka tetapi kondisi negara kita masih dihadapkan pada suatu keprihatinan. Begitu banyak masalah yang dihadapi bangsa ini terlebih lagi mengenai krisis multidimesi yang kian hari kian bertambah parah. Seperti krisis moneter yang melanda kemudian disusul krisis ekonomi dan politik dan krisis budaya bahkan sampai mempengaruhi agama dan kepercayaan. Bangsa Indonesia diciptakan dengan begitu banyak keistimewaan mulai dari suku yang sangat beragam, ras, agama, dan budaya, serta nilai-nilai hidup dalam masyarakat seperti sopan santun, kehalusan budi, toleransi, solidaritas, gotong royong, dll tetapi kemanakah sikap sikap seperti itu? Rasanya sikap tersebut telah hilang dari bangsa ini. Kadang kita bertanya masih adakah orang di Indonesia yang menanamkan nilai dan sikap tersebut sampai sekarang ini? Jawabnya masih, tapi sayang mereka dianggap tidak ada. Dengan demikian kita sebagai generasi muda penerus bangsa hendaknya mengerti identitas dan jati diri bangsa Indonesia sebagaimana telah ditegaskan oleh pendiri negara kita dalam Pembukaan UUD 1945. Maka dari itu kita telah di beri arah dan jalan untuk membina dan mengembangkan identitas nasional.

Kata identitas berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan Nasional menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun nonfisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi, Identitas nasional adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.

Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan

berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat.

Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas. Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.

1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan. 2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: bendera, bahasa, lagu kebangsaan. 3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan: bangunan, peralatan manusia, dan teknologi. 4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa: budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.

suku bangsa, kebudayaan, bahasa, kondisi georafis.

Sejarah Kebudayaan:
Akal budi Peradaban: i-pol-ek-sos-han Pengetahuan

Budaya Unggul Suku Bangsa: keragaman/majemuk Agama: multiagama Bahasa

Muatan Dasar negara :Dasar Negara adalah fandemen yangkokoh dan kuat serta bersumbar daripandangan hidup atau falsafah(cerminandari peradaban, kebudayaan, keluhuran budidan kepribadian yang tumbuh dalam sejarahperkembangan Indonesia) yang diterimaoleh seluruh lapisan masyarakat. Norma Peraturan:peraturan : suatu hal yang wajib di patuhioleh seluruh anggota yang ada di daerahdibuat peraturan tersebut Rule of law:rule of law sering diterjemahkansebagai negara hukum. Namun, rule of lawadalah istilah dari tradisi common law dan berbedadengan persamaannya dalam tradisi hukumKontinental, yaitu Rechtsstaat (negara yang diaturoleh hukum). Keduanya memerlukan prosedur yangadil (procedural fairness), due process danpersamaan di depan hukum, tetapi rule of law jugasering dianggap memerlukan pemisahankekuasaan, perlindungan hak asasi manusiatertentu dan demokratisasi.

Hak dan kewajiban warga negara demokrasi dan hak asasi manusia hak:memiliki kekuasaan ataukewenangan peran yangmuncul sebagai akibat adanya status kehidupankemanusiaan yang bebas. Ham: hak yangmelekat pada diri setiap manusia sejak awaldilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidakdapat diganggu gugat siapa pun. Etika Politik:prinsip-prinsip moral dasarkenegaraan modern. Geopolitik indonesia:Pandangan geopolitik Indonesia berlandaskan padapemikiran kewilayahan dan kehidupan bangsaIndonesia geostrategi ketahanan nasional:merupakan kondisidinamika suatu bangsa yang berisi keuletan danketangguhan yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional

1.Suku Bangsa : Gol sosial yg brsifat askriptif(ada sejak lahir) 2.Agama : Bangsa Indonesia di kenal sbagai masy agamanis. 3.Kebudayaan : Pengetahuan manusia sbg makhluk social yg scr kolektif utk memahami lingkungan yg dihadapi dan digunakan sbg pedoman untuk bertindak sesuai dgn lingkungan yg dihadapi. 4.Bahasa : Unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sbg sarana berinteraksi manusia.

1.Identitas Fundamental; Pancasila merupakan Dasar Negara dan Ideologi Negara. 2.Identitas Instrumental; UUD45,Lambang Negara,Bendera Negara,Lagu kebangsaan. 3.Identitas Alamiah; Karena meliputi Negara kepulauan dan pluralism dalam suku,bahasa,budaya dan agama.

Dengan adanya globalisasi, intensitan hubungan masyaratkat antara satu Negara dengan Negara lain menjadi semakin tinggi. Tapi kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi, kejatahan tersebut antara lain terkait dengan masalah narkotika, pencucian uang(money laundering), peredaran dokumen keimigrasian palsu, dan terorisme. Masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi menjadi memudar. Hal ini ditunjukkan dengan semakin merajalelanya peredaran narkotika dan psikotropika yang dapat merusak kepribadian moral bangsa khusus nya bagi generasi muda. Jika hal ini tidak di bending dapat mengganggu ketahan nasional di sgala aspek kehidupan, bahkan akan menyebabkan luntur nya nilai identitas nasional.

Dilihatdariglobalisasipolitik, pemerintahandijalankansecaraterbukadandemokratis.Karenapem erintahanadalahbagiandarisuatunegara, jikapemerintahandjalankansecarajujur, bersihdandinamistentunyaakanmendapattanggapanpositifdarirak yat. Tanggapanpositiftersebutberupa rasa nasionalismeterhadapnegaramenjadimeningkat. Dari aspekglobalisasiekonomi, terbukanyapasarinternasional, meningkatkankesempatankerjadanmeningkatkandevisanegara. Denganadanyahaltersebutakanmeningkatkankehidupanekonomib angsa yang menunjangkehidupannasionalbangsa. Dari globalisasisosialbudayakitadapatmenirupolaberpikir yang baiksepertietoskerja yang tinggidandisiplindanIptekdaribangsa lain yang sudahmajuuntukmeningkatkankemajuanbangsa yang padaakhirnyamemajukanbangsadanakanmempertebal rasa nasionalismekitaterhadapbangsa.

Globalisasi mampu meyakinkanmasyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang Dari globalisasias pekekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (sepertiMc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagaibangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi.Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidak pedulian antar perilaku sesama warga.Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Semakin menonjolnya sikap individualistis Semakin menonjol nya sikap materialistis.

1.Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia 2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih 3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya 4. Lambang Negara yaitu Pancasila 5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika 6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila 7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat 9. Konsepsi Wawasan Nusantara 10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional

Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan multidimensi. Untuk mewujudkannya, diperlukan keadilan dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa, dan sebagainya. Upaya membangun keadilan, kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian upaya membangun dan membina stabilitas politik, di samping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen. dapat menguatkan akar identitas nasional yang sedang dibangun.

Upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap perlu terus dilakukan agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya pembangunan dan pembinaan intregasi nasional ini diperlukan karena pada hakikatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih menjamin terwujudnya negara yang makmur, aman, dan tenteram. Jika melihat konflik yang terjadi di Aceh, Ambon, Kalimantan Barat, dan Papua, hal tersebut merupakan cerminan belum terwujudnya integrasi nasional yang diharapkan. Kaitannya dengan identitas nasional adalah adanya integrasi nasional

Paham Kebangsaan adalah sebuah situasi kejiwaan di mana kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung kepada Negara bangsa atas nama sebuah bangsa Nasionalisme kebangsaan member dampak yang sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari cengkeraman colonial. Semangan nasionalisme dihadapkan secara efektif oleh para penganutnya dan di pakai sebagai metode perlawanan dan alat identifikasi untuk mengetahui siapa lawan dan kawan. Secara garis besar, terdapat tiga pemikiran besar tentang nasionalisme di Indonesia sebelum kemerdekaan, yaitu : Paham Ke-Islaman Marxisme Nasionalisme Indonesia

Nasionalisme berasal dari kata Nation dalam bahasa inggris yang berarti Bangsa , Nation dalam bahasa latin berarti kelahiran kembali , suku , Bangsa Bangsa adalah sekelompok orang yang mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat dan kemauan bersama untuk bersatu karena adanya persamaan nasib , cita-cita , kepentingan dan tujuan yg sama Sehingga Nasionalisme dapat diartikan : Paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara dan bangsa

Paham Nasional sangat terbukti efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari tangan colonial. Paham Nasional di Indonesia disampaikan oleh Soekarno yang disuarakan bukan nasionalisme sempit , tiruan barat , nasionalisme yang disampaikan Soekarno bersifat toleran , bercorak ketimuran dan tidak Agresif , dan juga meskipun Soekarno seorang Muslim dia tidak sekadar mendasarkan pada perjuangan Islam , karena ini merupakan pilihan terbaik untuk kemerdekaan bagi masa depan seluruh bangsa Indonesia . Dan sehingga makin berkembangnya Paradigma-Nya sampai sekarang dengan munculnya konsep identitas nasional sehingga bias dikatakan bahwa paham nasionalisme atau kebangsaan disini merupakan refleksi Identitas Nasional

Revitalisasi Pancasila sebagai manifestasi identitas nasional dan harus diarahakan pada pembinaan dan pengembangan moral sehingga moralitas Pancasila dapat dijadikan dasar dan arah dalam mengatasi krisis dan disintegrasi yang cenderung menyentuh ke semua segi dan sendi kehidupan. Moralitas Pancasila akan menjadi tanpa makna dan menjadi sebuah karikatur apabila tidak sertai dukungan suasana kehidupan di bidang hukum secara kondusif. Antara moralitas dan hukum terdapat korelasi yang sangat erat, dalam arti bahwa moralitas yang tidak didukung oleh kehidupan hukum yang kondusif akan menjadi subjektif dan akan saling berbenturan. Sebaliknya ketentuan hukum yang tidak disertai dasar dan alas an moral akan melahirkan suatu legalisasi yang represif, kontraproduktif, dan bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.

Dalam merevitalisasi Pancasila sebagai manifestasi identitas nasional, penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan hendaknya dikaitkan dengan beberapa wawasan sebagai berikut : Spiritual: untuk meletakan landasan etika, moral, religiusitas, sebagai dasar dan arah pengembangan sesuatu profesi Akademis: untuk menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan aspek being yang tidak kalah penting dari pada asepk having dalam rangka penyiapan SDM yang bukan sekedar instrument melainkan subjek pembaharuan dan pencerahan Kebangsaan: untuk menumbuhkan kesadaran nasionalisme agar dalam pergaulan antarbangsa tetap setia kepada kepentingan bangsanya, bangga, dan respek kepada jati diri bangsanya yang memiliki ideologi. Mondial: untuk menyadarkan bahwa manusia dan bangsa di masa kini siap menghadapi dialektikanya perkembangan dalam masyarakat dunia yang terbuka dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan cepat dan juga mampu untuk mencari jalan keluarnya sendiri dalam mengatasi setiap tantangan yang dihadapi.

Revitalisasi pancasila adalah upaya untuk memvitalkan kembali nilai-nilai pancasila yang mulai pudar. Dimensi Pancasila : Realitas (wujud nyata pancasila dalam kehidupan sehari-hari) ; Idealis () ; Fleksibilitas (pancasila berusaha menyesuaikan diri terhadap perubahan tetapi tidak menghilangkan unsure-unsur yang lama)

Anda mungkin juga menyukai