Disusun oleh Kholida Khoirunnisa (01) Renidya Asyura Muttabi Deya Fani (21) Sindy Nurlitasari (27) Wardatul Jannah (29)
XII IPA 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan pangan masyarakat tidak terlepas dari ketersediaan bahan pangan, khususnya bahan makanan pokok. Bahan makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah beras. Permintaan pasar akan jenis makanan pokok ini terkadang tidak diimbangi dengan ketersediaan yang cukup. Saat ini perlu pengembangan jenis bahan makanan pokok lain sebagai alternatif. Salah satu bahan makanan pokok alternatif adalah jagung. Di sisi lain, banyak limbah pertanian yang belum tertangani dengan baik. Salah satu limbah pertanian yang masih banyak dijumpai adalah limbah sekam padi (kulit padi yang telah diambil berasnya). Limbah yang dihasilkan pada proses penggilingan padi ini dapat mengganggu lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Penanganan limbah sekam padi dapat dilakukan dengan memanfaatkannya sebagai media tanam. Salah satu pemanfaatannya adalah sebagai media tanam jagung. Untuk itu, diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian sekam pada media tanam terhadap pertumbuhan jagung.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pemberian sekam pada media tanam terhadap pertumbuhan jagung (Zea mays)?
C. Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sekam pada pertumbuhan jagung (Zea mays).
D. Manfaat
Dengan melakukan percobaan ini, diharapkan dapat mengetahui media tanam yang tepat untuk pertumbuhan jagung (Zea mays).
2. Sekam padi sebagai media tanam Media tanam merupakan salah satu faktor lingkungan yang penting untuk pertumbuhan tanaman agar tanaman mendapat unsur hara dan air yang cukup dalam proses pertumbuhannya. Salah satu jenis media tanam yang dapat digunakan adalah sekam padi. Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi koriopsis yang terdiri dari dua belahan yng disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras, sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Dari proses penggilingan padi, biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% bobot gabah. Ditinjau dari komposisi kimiawi, sekam mengndung beberapa unsur kimia penting seperti dapat dilihat di bawah ini. a. Kadar air 9,02% b. Protein kasar 3,03%
c. Lemak 1,18% d. Serat kasr 35,68% e. Abu 17,17% f. Karbon (zat arang) 1,33% g. Hidrogen 1,54% h. Oksigen 33,64% i. Silika 16,98%
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor : a. Faktor dalam (internal) meliputi 1) Gen 2) Hormon b. Faktor luar (eksternal) meliputi 1) Air 2) Suhu 3) Kelembaban 4) Temperatur/suhu 5) Cahaya 6) Nutrisi Salah satu faktor eksternal, yaitu nutrisi dapat berupa makronutrien (dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tumbuhan) maupun mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tumbuhan). Nutrisi erat kaitannya dengan media tanam. Nutrisi diserap dari media tanam melalui ujung-ujung akar. Media tanam yang biasa dipakai adalah tanah, pasir, sekam dan lain-lain.
B. Hipotesis
Variabel kontrol
: Jumlah air, jenis air (akuades), frekuensi penyiraman, volume wadah yang digunakan, jenis biji, ukuran biji, suhu udara, intensitas cahaya.
E. Cara kerja
1. Menandai ketiga gelas dengan huruf A, B dan C 2. Mengisi gelas A dengan tanah biasa dengan ketinggian 2 cm dari dasar gelas. 3. Mengisi gelas B dengan tanah biasa dengan ketinggian 1 cm dan sekam dengan ketinggian 1 cm dari dasar gelas. 4. Mengisi gelas C dengan sekam dengan ketinggian 2 cm dari dasar gelas. 5. Menanam biji jagung masing-masing 4 biji pada setiap gelas. 6. Menandai setiap biji dengan nomor 1 s.d. 4. 7. Meletakkan ketiga gelas pada tempat yang mendapat intensitas cahaya dan suhu sama. Serta melakukan penyiraman dengan frekuensi penyiraman dan volume air yang sama.
8. Mengamati pertumbuhan jagung pada ketiga gelas dan mengukur tinggi batang jagung setiap hari selama 7 hari. 9. Memasukan data ke dalam tabel. 10. Menyajikan data dalam bentuk grafik.
No. tanaman 1 1 2 3 4 Rata-rata Selisih antar hari 0,1 0,3 0,1 0,125 2
Tinggi batang setelah hari ke- (cm) 3 1 1,2 0,7 0,75 0,375 4 1,7 2 1,3 1,25 0,5 5 2,6 3,7 2,8 2,275 1,025 6 4 5,5 4,5 3,5 1,225 7 6,5 7 6 4,875 1,375
2. Kelompok perlakuan I (media tanam berupa 50% tanah dan 50% sekam) No. tanaman 1 1 2 3 4 Rata-rata Selisih antar hari 0,3 0,3 0,4 0,25 0,325 2 0,5 0,8 1 0,575 Tinggi batang setelah hari ke- (cm) 3 1,5 1,7 0,5 1,8 1,375 0,8 4 2,5 2,8 1,3 2,8 2,35 1,35 5 4 4,2 2,0 4,6 3,7 1,8 6 5,8 6,5 2,7 7 5,5 7 7,5 9 3,5 9,5 7,375 1,875
0,975
3. Kelompok perlakuan II (media tanam berupa 100% sekam) No. tanaman 1 2 Tinggi batang setelah hari ke- (cm) 3 4 5 6 7
0,075
0,3 0,075
0,8 0,2
0,125
0,598
0,775 1,35
B. Grafik
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA