ALERGI MAKANAN LAUT

Setelah mengkonsumsi udang,Tn.A mengeluh gatal gatal.Selain itu timbul urtika yang hamper merata di seluruh tubuhnya.Keluhan ini sering dirasakan setiap mengkonsumsi makanan laut.Tak lama kemudian ia merasa sulit bernafas,sehingga ia memutuskan untuk berobat ke dokter.Pada pemeriksaan fisik didapatkan angioedema dimata dan dibibirnya.Dokter menjelaskan keadaan ini diakibatkan oleh reaksi alergi (hipersensitivitas tipe I),sehingga ia mendapatkanpengobatan anti histamine dan kortikosteroid.

STEP 1

Urtika : reaksi vascular lapisan dermis bagian atas yang ditandai dengan gambaran sementara bercak atau bentol yang agak menonjol merah atau pucat daripada kulit sekitarnya yang disertai dengan gatal yang hebat Angioedema : edema lokal dengan batas jelas yang melibatkan lapisan kulit yang lebih dalam Hipersensitivitas tipe I : reaksi anafilaksis yang diperantarai oleh IgE Antihistamin : obat yang bekerja melawan histamine dan dapat digunakan untuk obat alergi Kortikosteroid : salah satu dari steroid Ca21 yang dikeluarkan oleh korteks adrenal sebagai tanggapan hormone adrenal kortikotropik yang disebabkan oleh kelenjar hipofisit atau angiotensin II

STEP 4 Mengkonsumsi makanan laut merupakan salah satu penyebab hipersensitivitas tipe I yaitu reaksi yang timbul akibat alergi yang menyebabkan munculnya urtikaria dan angioedema.Pemerikasaan yang dilakukan adalah inspeksi dan terapi yang dilakukan meliputi pemberian anyi histamine dan kortikosteroid

STEP 5 1. Mampu memahami reaksi hipersensitivitas 2. Mampu memahami reaksi hipersensitivitas tipe I 3. Mampu memahami reaksi hipersensitivitas tipe II 4. Mampu memahami reaksi hipersensitivitas tipe III 5. Mampu memahami reaksi hipersensitivitas tipe IV 6. Mampu memahami peranana anti histamine dan kortikosteroid

STEP 6

STEP 7 1.1 Definisi Keadaan perubahan reaktivitas tubuh bereaksi dengan respon imun berlebihan atau tidak tepat terhadap suatu benda asing 1.2 Etiologi Antigen yang menyebabkan reaksi perusakan jaringan mungkin adalah eksogen.homolog atau autolog.perbedaan ini menunjukkan bahwa beberapa kelainan hal hal yang termasuk antigen eksogen,pada dasarnya merupakan kelainan yang berhubungan dengan lingkungan dan secara teoritis dapat dicegah.Banyak penyakit imunologik yang disebabkan homolog dan antigen autolog yang intrinsik pada manusia Kelainan ini di rangsang oleh adanya antigen homolog yang menghasilkan hasil silang ketidakcocokkan genetic dan antigen diantara orang orang.Reaksi transfuse merupakan contoh kelainan yang ditimbulkan oleh antigen homolog.Kategori ketiga dari kelainan tersebut yang disebabkan oleh antigen autolog merupakan kelompok utama dari penyakit autoinum.Penyakit ini mungkin timbul karena adanya reaksi imun terhadap antigen itu sendiri 1.3 Jenis jenis Berdasarkan waktu A.Reaksi Cepat Dapat terjadi dalam hitungan detik menghilang dalam 2 jam.Ikatan silang antara allergen IgE pada permukaan sel mast menginduksi penglepasan mediator vasoaktif.Manifestasi reaksi cepat berupa anafilaksis sistemik atau local B.Reaksi Intermediet Reaksi ini terjadi setelah beberapa jam dan menghilang 24 jam.Reaksi ini melibatkan pembentukan kompleks imun IgG dan kerusakan jaringan melalui aktivasi komplemen dan atau sel NK/ADCC.manifestasi reaksi ini dapat berupa : i.Reaksi transfuse darah,eritroblastosis fetalis dan anemia hemolitik autoimun ii.Reaksi Arthus local dan reaksi sistemik seperti serum sickness

C.Reaksi Lambat Reaksi lambat terlihat sekitar 48 jam setelah pajanan dengan antigen yang terjadi oleh aktivasi sel Th.pada DTH,sitokin yang dilepas selT mengaktifkan sel efektor makrofag yang menimbulkan kerusakan jaringan.Contoh reaksi ini adalah dermatitis kontak,reaksi M.tuberkulosis dan reaksi penolakan tandur. 1.4 Manifestasi Organ target Kulit Hipersensitivitas IgE urtikaria dan angioedema dermatitis atopic Saluran cerna sindrom alergi oral Anafilaksis gastrointestinal Saluran Nafas Asma Rhinitis alergi Hipersensitivitas non IgE dermatitis atopik dermatitis herpetiformis Proktokolitis Enterokolistis sindrom heiner