KELOMPOK V
PROGRAM ALIH JENIS 2/ B19
Yhunika Nur Mastiyas 131611123077
Antonia Andasari 131611123078
Shyntia Paula Soriton 131611123079
Akhmad Ismail 131611123080
Simpliana Rosa 131611123081
Liana Oktaviana Rompis 131611123082
Alfret Bonifacius Ulu B. 131611123083
Evodia Lusia Meo T. 131611123084
a. Uji kulit : sebagai pemerikasaan penyaring (misalnya dengan alergen hirup seperti
tungau, kapuk, debu rumah, bulu kucing, tepung sari rumput, atau alergen
makanan seperti susu, telur, kacang, ikan).
b. Darah tepi : bila eosinofilia 5% atau 500/ml condong pada alergi. Hitung leukosit
5000/ml disertai neutropenia 3% sering ditemukan pada alergi makanan.
c. IgE total dan spesifik: harga normal IgE total adalah 1000u/l sampai umur 20
tahun. Kadar IgE lebih dari 30u/ml pada umumnya menunjukkan bahwa penderita
adalah atopi, atau mengalami infeksi parasit atau keadaan depresi imun seluler.
d. Tes intradermal nilainya terbatas, berbahaya.
e. Tes hemaglutinin dan antibodi presipitat tidak sensitif.
f. Biopsi usus : sekunder dan sesudah dirangsang dengan makanan food chalenge
didapatkan inflamasi / atrofi mukosa usus, peningkatan limfosit intraepitelial dan
IgM. IgE ( dengan mikroskop imunofluoresen ).
g. Pemeriksaan/ tes D Xylose, proktosigmoidoskopi dan biopsi usus.
h. Diit coba buta ganda ( Double blind food chalenge ) untuk diagnosa pasti
4. Analisa Data
Data Subjektif
Sesak nafas, mual muntah, meringis, gelisah, terdapat nyeri pada bagian perut,
gatal-gatal, dan batuk.
Data Objektif
5. Diagnosa Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan
b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan cedera mekanik ( luka
akibat garukan)
c. Hipetermi berhubungan dengan proses inflamasi
6. Rencana Keperawatanan
Diagnosa Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
Kekurangan volume NIC : Fluid Management
cairan berhubungan NOC Label : Fluid Balance 1. Pertahankan catatan intake
dengan kehilangan dan output yang akurat
Kriteria hasil:
cairan berlebihan 2. Monitoring position hidrasi
Urine output normal (kelembaban, membran
sesuai dengan BB mukosa, nadi adekuat,
Vital sign dalam rentang takanan darah ortostatik)
normal jika diperlukan
Tidak adanya tanda- 3. Monitoring vital sign
tanda dehidrasi 4. Monitoring masukan
(elastisitas turgor kulit baik, makanan/ cairan dan hitung
membran mukosa lembab, tidak intake kalori harian
ada rasa haus yang berlebihan) 5. Lakukan terapi IV
6. Monitoring position nutrisi
7. Berikan cairan
8. Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
9. Dorong intake cairan oral
10. Berikan pengganti
nasogastrik sesuai output
11. Dorong keluarga untuk
membantu pasien makan
12. Tawarkan snack (jus buah,
buah segar)
13. Kolaborasi dokter jika
tanda cairan berlebihan
muncul memburuk
Kerusakan Integritas NOC : Tissue Integrity: Skin and NIC : Pressure Ulcer prevention
kulit berhubungan Mucos Wound care
dengan lesi dan Kriteria Hasil Anjurkan pasien untuk
cedera mekanik Tidak ada tanda-tanda menggunakan pakaian
(luka akibat infeksi yang longgar
garukan) Ketebalan dan tekstur Jaga kulit agar tetap
jaringan normal bersih dan kering
Menunjukan pemahaman Monitoring kulit akan
dan proses perbaiukan adanya kemerahan
kulit Oleskan lotion atau
Menunjukan terjadinya minyak/baby oil pada
proses penyembuhan daerah yang tertekan
luka Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
Ajarkan pada keluarga
tentang luka dan
perawatan luka
Monitoring status nutrisi
pasien
Hipetermi NOC: Themoregulation NIC : Fever Treatment dan
berhubungan dengan Kriteria Hasil Temperature regulation
proses inflamasi Suhu tubuh dalam rentan Monitoring suhu sesering
normal mungkin
Tidak ada perubahan Monitoring warna dan
warna kulit suhu kulit
Nadi dan RR dalam Monitoring TD,Nadi dan
rentang normal RR
Berikan antipiretik
Selimuti pasien
Kompres pasien pada
lipat paha dan aksila
Monitoring suhu tiap 2
jam
B. KERACUNAN MAKANAN
1. PENGERTIAN
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, volume 3,
Jakarta:EGC
Dochterman, Joanne Mccloskey. 2000. Nursing Intervention Classification. America :
Mosby.
Smith, Kelly. 2010. Nanda Diagnosa Keperawatan. Yogyakarta: Digna Pustaka.
Swanson, Elizabeth. 2004. Nursing Outcome Classification. America: Mosby
Williams, Lipincott & Wilkins.2011.Nursing: Memahami Berbagai Macam
Penyakit.Jakarta:Indeks
Budiman, C. (2012). Pengantar Kesehatan dan Lingkungan. Jakarta: Kedokteran EGC.
WHO. (2015). Penyakit Akibat Keracunan Makanan. Regional Office For South-East Asia :
WHO. Retrieved from
http://www.searo.who.int/indonesia/publications/foodborne_illnesses-id_03272015.pdf