Anda di halaman 1dari 2

Kompleksitas Permasalahan Pengelolaan Air di Perkotaan Pengelolaan sumber daya air di Indonesia menghadapi permasalahan yang kompleks sehubungan

dengan multi-fungsi air baik dari sisi sosial budaya, ekonomi dan lingkungan yang masing-masing dapat saling bertentangan. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA), Moch. Amron saat membuka seminar perayaan Hari Air Dunia 2011 dengan tema Pengelolaan Sungai di Perkotaan, di Jakarta (19/04/11). Moch. Amron menjelaskan bahwa kondisi sungai-sungai di perkotaan yang tidak baik seperti kualitas air sungai yang buruk, fluktuasi debit air yang ekstrim, sampah yang menumpuk di sungai dan hunian liar di sepanjang sungai merupakan permasalahan umum yang ditemui di sungai-sungai di perkotaan di Indonesia. Kondisi ini diperburuk karena tidak seimbangnya siklus hidrologi, dimana musim penghujan dengan kondisi cuaca yang semakin ekstrim sebagai dampak dari fenomena perubahan iklim. Potensi konflik pemenuhan kebutuhan air yang memenuhi persyaratan kualitas dan kuantitas semakin tinggi, terutama terjadi pada kawasan perkotaan yang memiliki penduduk yang padat akibat arus urbanisasi dan laju pertumbuhan penduduk yang pesat serta intensitas perekonomian yang tinggi. Sementara perkotaan memiliki keterbatasan ruang dan sumber air. Nampaknya kita perlu bergerak lebih cepat dan lebih jauh, dengan melibatkan seluruh pihak termasuk masyarakat luas dalam berbagai upaya penyelesaian masalah ini secara menyeluruh, lanjutnya. Koordinasi dan keterpaduan program semua pihak terkait dalam penanganan permasalahan sumber daya air perlu lebih ditingkatkan, terkait pengelolaan sungai di perkotaan. Wadah-wadah koordinasi yang telah terbentuk, seperti Dewan sumber Daya Air (DSDA) Provinsi dan Tim Koordinasi Pengelolaaan Sumber Daya Air (TKPSDA) wilayah Sungai sangat diharapkan dapat mengoptimalkan upaya penanganan melalui pola dan rencana pengelolaan SDA, dengan dukungan dan peran aktif para pemilik kepentingan (stakeholder) serta kelengkapan perangkatperangkat pendukung lainnya. Amron mengharapkan pengenalan dan penerapan teknologi baru, seperti untuk pengelolaan air dari aspek kualitas, perlu ditingkatkan guna mendukung penyediaan air baku. Tentunya itu semua

memerlukan upaya bersama, termasuk dengan adanya peningkatan kesadaran dan kepedulian semua pihak dalam mengelola sungai-sungai di perkotaan, lanjut Moch. Amron. Kegiatan seminar ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai solusi permasalahan pengelolaan sungai di perkotaan, yang cerdas, up to date dan menyeluruh dalam upaya terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk kemakmuran rakyat.(ens/datin sda)

Anda mungkin juga menyukai