Anda di halaman 1dari 8

ACARA 3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM (PENGARUH SUHU DAN pH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM)

A. PELAKSANAN PRAKTIKUM. 1. Tujuan : a. Mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzyme amylase b.Mengetahui pengaruh pH pada aktivitas enzim amylase c. Mengetahui suhu optimum enzyme amylase d. Mengetahui pH optimum enzim amilase 2. Hari/Tanggal : Rabu/ 19 Mei 2010 3. Tempat : Laboratorium Kimia Fakultas MIPA. Universitas mataram.

B. LANDASAN TEORI Enzim meruakan unit fungsional dari metabolism tubuh. Enzim bekaerja dengan urutanurutan yang teratur dan mengkatalis ratusan reaksi didalam tubuh. Enzim dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Secara internasional enzim di kelompokkan menjadi 6 kelas besar yaitu : 1. Oksidoreduktase : enzim yang berperan dalam reaksi pemindahan electron (Redoks) 2. Transferase : enzyme yang berperan dalam reaksi pemindahan gugus fungsionil. 3. Hidrolase : enzim yang membantu dalam reaksi hidrolisis (pemindahan gugus fungsional ke air) 4. Liase : enzim yang membantu dalam reaksi penambahan gugus pada ikatan ganda atau sebaliknya. 5. Isomerase : enzim yang bereran dalam reaksi pemindahan gugus dalam molekul, menghsilkan bentuk isomer. 6. Ligase :emzim yang membantu dalam reaksi pembentukan ikatan C-C, C-S, C-O, dan C-N oleh reaksi kondensasi yang berkaitan dengan Penguraian ATP. (Thenawijaya: 1988) Enime amylase yang terdapat di air liur (saliva) merupakan enzim yang digolongkan dalam kelas hidrolase. Hal ini di seababkan keraja enzim amilese yaitu pada reaksi hidrolisisi amilum menjadi maltose. Enzi mini dibagi menjadi tiga macam yaitu -amilase, -amilase, dan -amilase. Yang terdapatdalam ludah hanya -amilase, enzyme ini memecah amilum pada ikatan 1-4 glikosidanya bukan pada iktan 1-6 yang merupakan cabang dari molekul amilum ( Poedjiadi: 1994).

Karena enzyme merupakan suatu biokatalis dan sebagian besar enzim tersusun atas protein mka kerja enzim di pengaruhi beberapa factor. Factor ini mempengaruhi secara langsung pada aktiitas enzim tersebut. Berikut factor yang mempengaruhi aktivitas enzim antara lain : 1. Reaksi yang dikatalis oleh enzim tersebut. 2. Dibutuhkan atau tidak ko-faktor tertentu, seperti misalnya ion-ion logam atau ko-enzim (aktivitas enzim kebanyakan dibantu oleh ko-enzim yaitu yang berperan sebagai tempat atau bagian aktif dalam reaksi enzim) 3. Pengaruh kosentrasi substrat an ko-faktor. 4. pH optimum ( ativitas enzim dipengaruhi pH medium). Pada keadaab aktivitas enzim paling besar maka disebut pH mksimum. 5. Daerah temperature saat anzim mantap dan mempunyai aktivitas yang tinggi. Pada suhu yang terlalu rendah kemantapan enzim tinggi tetapi aktivitas rendah. Sedangkan pada suhu tinggi aktivitasnya tinggi tetapi kemantapan enzyme rendah. Suhu yang yang membuat aktivitas dan kemantaban suatu enzyme tinggi mka disebut suhu optimum. 6. Jumlah hasil reaksi juga akan mempengaruhi aktivitas enzim. (Wirahadikusumah: 2008). Telah disebutkan beberapa factor yang mempengaruhi aktivitas enzim salah satunya suhu dan pH. Sehubungan dengan pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, semakin meningkat suhu, aktivitas enzim akan semakin meningkat. Pada pemansan tinggi enzim yang merupakan suatu protein akan mengalami denaturasi protein sehingga aktivitas kerjanya menjadi nol. Pada umumnya reaksi kima dengan naknya suhu 10oC maka akan meningkatkan kecepatan reaksi sebesar 2 kali. Hal ini akan berlaku pada enzyme dengan suhu maksimum hingga 35oC. Jika lebih dari suhu tersebut enzim akan mengalami denaturasi sehingga merusak fungsi katalisatonya. Umumnya enzim mulai kehilangan sifat katalisatornyapda suhu 35oC dan berakhir pada suhu 60oC ( Sumardjo: 2009).

C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Tabung reaksi Rak tabung reaksi Penjepit Penangas air Pipet tetes

Gelas kimia 200 mL Instrument UV-Vis Kuvet 2. Bahan Air liur Aquadest Larutan Amilum 0,4 mg/mL Larutan Amilum 0,4 mg/mL pH 3 Larutan Amilum 0,4 mg/mL pH 5 Larutan Amilum 0,4 mg/mL pH 9 Larutan Amilum 0,4 mg/mL pH 11 Larutan iodium Tisu

D. PROSEDUR KERJA. 1. Pengaruh Suhu terhadap akivitas enzim Tabung Uji Tabung 1 +Lar Pati +Lar Saliva Dinginkan 0 C + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 1
o

Tabung 2 + Lar Pati +Lar Saliva Suhu ruang + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 2

Tabung 3 + Lar Pati +Lar Saliva 30 C + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 3
o

tabung 4 + Lar Pati +Lar Saliva 60 C


o

Tabung 5 + Lar Pati +Lar Saliva 100oC + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A

+ Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 4

Hasil 5

Tabung blanko Tabung 1 +Lar Pati Dinginkan 0oC + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 1 Tabung 2 + Lar Pati Suhu ruang + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 2 Tabung 3 + Lar Pati 30oC + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 3 tabung 4 + Lar Pati 60oC + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 4 Tabung 5 + Lar Pati 100oC + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A

Hasil 5

2. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim Tabung Uji Tabung 1 +Lar Pati pH 3 +Lar Saliva + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 1 Tabung 2 + Lar Pati pH 5 +Lar Saliva + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 2 Tabung 3 + Lar Pati pH 9 +Lar Saliva + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 3 tabung 4 + Lar Pati pH 11 +Lar Saliva + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Hasil 4

Tabung Blanko Tabung 1 +Lar Pati pH 3 + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Tabung 2 + Lar Pati pH 5 + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A Tabung 3 + Lar Pati pH 9 + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A tabung 4 + Lar Pati pH 11 + Lar iodium + aquadest Ukur nilai A

Hasil 1

Hasil 2

Hasil 3

Hasil 4

E. HASIL PENGAMATAN. 1. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim No 1. 2. 4. 5. Suhu 0oC Suhu ruangan 60oC 100oC ABlanko 0,169 0,448 2,096 2,5 AUji 0,122 0,363 1,099 1,736 A/menit 0,047 0,085 0,997 0,764

2. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim No 1. 2. 3. 4. pH 3 5 9 11 ABlanko 2,5 2,5 2,5 0,14 AUji 2,5 1,06 0,23 0,09 A 0 1,44 2,27 0,05

F. ANALISIS DATA 1. Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim.

kurva hubungan Suhu dengan A


1.2 1 0.8 A 0.6 0.4 0.2 0 0 20 40 60 Suhu 80 100 120

2. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim.

Kurva hubungan pH dengan A


2.5 2 1.5 A 1 0.5 0 0 1 2 3 4 5 6 pH 7 8 9 10 11 12

G. PEMBAHASAN. Enzyme merupakan suatu senyawa penting dalam metabolisme tubuh. Enzyme berperan dalam biokatalisator. Enzim merupakan senyawa yang tersusun atas protein sehingga enzyme ini memiliki sifat yang mirip dengan protein. Dalam praktikum ini enzim yang dipakai berupa enzim amylase yang dapat kita peroleh dari saliva atau air liur. Enzim amylase berfungsi sebagai pemecah ikatan glikosida 1-4 pada senyawa polimer amilum. Aktivitas enzim di pengaruhi beberapa factor diantaranya suhu dan pH. Suhu dan pH yang digunakan enzim agar bekerja secara maksimal biasa disebut kondisi maksimum. Setiap enzyme memiliki kondisi optimum yang berbeda. Maka dari itu tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai suhu dan pH optimum dari enzim amylase yang ada pada air liur. Seperti yang dijelaskan di atas enzim amylase merupakan enzyme yang mengkatalis hidrolisis amilum memnjadi maltose, sehingga untuk mnujinya kita menggunkan larutan amilum. Agar diketahui seberapa besar efek hidrolisis maka di perlukan blanko sebagai pembanding. Blanko ini berisi seperti tabung pengujian yang membedakan hanyalah penambahan air liur. Amilum akan membentuk kompleks dengan Iodium hingga menghasilkan larutan berwarna biru. Warna ini dapat di pakai dalam pengukuran absorbansi yang sebanding dengan kosentrasi amilum. Semakin besar nilai aborban maka semakin besar kosentrasi amilum yang belum terhidrolisis. Untuk mengetahui besarnya hasil hidrolisis maka nilai A uji dikurangi dengan nilai A blanko sehingga di peroleh A yang artinya semakin besar nilai A maka semakin besar pula amilum yang telah terhidrolisis. Sehingga jika di buatkan sebuah kurva hubungan antara suhu dan A maupun pH dengan A akan diperoleh nilai pH dan suhu optimum yang dipakai oleh enzyme. Praktikum ini menggunakan variabel suhu 0, suhu kamar, 60, dan 100oC sedangkan pH berupa 3, 5, 9, dan 11. Dari hasil pengamatan diperoleh kurva yang menunjukan enzim amylase ini bekerja optimum pada suhu 60oC dan pada pH 9. Hal ini tidak sesuai dengan literature yang kita peroleh. Suhu optimum suatu enzyme berkisar 25-38oC (Thenawijaya: 1988) sedangkan pH setiap enzyme berbeda. Untuk amylase memiliki pH 5,6-7,2 (Poedjiadi: 1994). Hasil seperti ini kemungkinan terjadi kesalahan pa pengukuran absorban. Saat pengukuran absorban waktu yang digunakan tidak diamati secara jelas sehingga tingkat hidrolisis pun juga kurang teramati, dan dalam pengambilan larutan hanya bersifat kulitatif padahal data yang diperlukan bersifat kuantitatif. Maka untuk solusinya praktikan harus mengamati dan

menyamakan waktu yang digunakan mulai dari penambahan amylase hingga pengukuran absorban serata praktikan sebaiknya menggunakan pipet volum dalam pengambilan larutan.

H. KESIMPULAN. Dari hasil pengamatan, analisis data, dan pembahasan yang dilakukan maka praktikum ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Didalam air liur mengandung enzim amylase. 2. Enzyme amylase membantu didalam mempercepat reaksi hidrolisis amilum 3. Aktivitas enzim dapat ditentukan dengan menghitung A dari A uji dikurangi A blanko. 4. Nilai suhu optimum amilasea adalah 60oC 5. Nilai pH optimum amylase adalah 9

DAFTAR PUSTAKA
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-press. Sumardjo, Darmin. 2009. Pengantar Kimia : BukuPanduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksak. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC. Thenawijaya, Maggy. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga. Wirahadikusumah, Muhamad. 2008. Biokimia : Protein, enzyme, dan Asam Nukleat. Bandung: Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai