Anda di halaman 1dari 1

Klasifikasi urolithiasis : 1.

Batu kalsium : 85% batu disebabkan oleh kalsium yang berikatan dengan beberapa zat lain seperti oksalat, urat dan fosfat. Pembentukan batu kalsium dipengaruhi oleh peningkatan kalsium di urin, peningkatan asam urat di urin, peningkatan oksalat di urin dan penurunan sitrat di urin. 2. Batu non kalsium a. Struvite : terdiri dari magnesium, amonium dan fosfat (MAP). Kompleks MAP terbentuk akibat dari infeksi Proteus, Providencia, Klebsiella, Staphylococci, Mycoplasma. Bakteri tersebut mempunyai kemampuan untuk memecah urea menjadi amonium. Kemudian amonium ini yang akan menyebabkan pH urin menjadi basa. Terbentuknya MAP ini juga dipengaruhi oleh pH urin. MAP dapat mengendap bila pH urin basa, dimana pHnya lebih dari 7,19. b. Asam Urat : Pembentukan batu asam urat ini dipengaruhi pH urin yang asam (< 5,5), masukan purin yang tinggi, atau disebabkan oleh keganasan. Selain itu faktor risiko terjadinya batu asam urat adalah penyakit Gout, kehilangan berat badan yang cepat, pengobatan malignan dengan obat cytotoxic. c. Cystine : Akibat kelainan genetik dimana adanya defek metabolisme sehingga cystine, omithine, lysine, dan arginine tidak dapat direabsorpsi di tubulus ginjal. Akibatnya terjadi supersaturasi dan terbentuk batu cystine. d. Xanthine : kelainan sekunder yang diakibatkan oleh defisiensi kongenital dari xanthine oxidase sehingga xanthine tidak dapat dimetabolisme e. Indinavir : Indinavir merupakan protease inhibitor yang sering digunakan oleh orang yang mengalami immunodefisiensi. Berdasarkan hasil penelitian pada pasien yang menggunakan indinavir, 6% mengalami terbentuknya batu indinavir ini. f. Silikat : batu jenis ini jarang ditemukan. Disebabkan oleh karena konsumsi obat antasid yang mengandung magnesium silikat.

Anda mungkin juga menyukai