Anda di halaman 1dari 24

Rechika Khairunisa Muhammad Fakhrurrazi Ananda Dwi Nur A Prita Pahlevi Woro Hutami P H Ririn Yulia Visa Haris

Padma Eduardus Bramantya Adrian Primatama Stefano Pelamonia Vian Immanuel

11/317888/SP/24772 11/317811/SP/24701 11/317767/SP/24660 11/317776/SP/24668 11/317994/SP/24874 11/320275/SP/24959 11/317923/SP/24806 11/313695/SP/24594 11/317890/SP/24774 11/318068/SP/24894 06/195880/SP/21676

Studi kasus digunakan pada berbagai lapangan, seperti: Penelitian kebijakan, ilmu politik, dan administrasi umum Psikologi masyarakat dan sosiologi Studi-studi organisasi dan manajemen Penelitian perencanaan tata kota dan regional, seperti studi-studi program, lingkungan, atau agen-agen umum Pengerjaan berbagai disertai atau tesis dalam ilmu-ilmu social

4 desain studi kasus berakar pada matriks didasarkan pada asumsi bahwa studi kasus tunggal dan multi kasus mencerminkan pertimbangan desain yang beda dan bahwa dalam kedua tipe tersebut juga ada kesatuan atau kemultian unit analisis. 4 desainnya: Desain kasus tunggal holistic Desain kasus tunggal terpancang (embedded) Desain multi kasus holistic Desain multi kasus terpancang (embedded)

Desain kasus tunggal


Holistic (unit analisis tunggal) Terpancang (unit multi analisis)

Desain multi kasus


Tipe 2 Tipe 4

Tipe 1 Tipe 3

Studi

kasus analog dengan eksperimen tunggal Kasus ekstrem atau unik Kasus penyingkapan itu sendiri Pendahuluan/perintis (tambahan)

Kebalikan dari studi kasus terpancang Mengkaji sifat umum program yang bersangkutan Menguntungkan bilamana: tak 1 pun subunit yang logis dapat diidentifikasikan dan bilamana teori relevan yang mendasari studi kasus itu adalah sifat holistic itu sendiri Permasalahan pokok: pendekatan global memungkinkan suatu penelitian untuk menghindari pengkajian fenomena spesifik tertentu secara rinci dan operasional Masalah yang biasa muncul: sifat kasus yang diteliti abstrak, keseluruhan sifat studi kasus tersebut mungkin berubah arah tanpa sepengetahuan peneliti

Sebuah

studi kasus tunggal mencakup lebih dari 1 unit analisis, bilamana dalam kasus tunggal perhatian diberikan kepada 1 atau beberapa subunit analisis Jika terjadi pembelokan arah dalam kasus holistic, maka desain kasus terpancang merupakan suatu perangkat penting guna memfokuskan suatu inkuri studi kasus Kelemahan: hanya berfokus pada tingkat subunit analisis

Dua

tipe kasus: kasus holistic dan terpancang Desain studi kasus bisa mengetengahkan suatu uji penting tentang teori yang ada, kasusnya langka/unik, atau bertujuan dengan tujuan penyingkapan Tahap penting dalam kasus tunggal: menentukan unit analisis. Subunit tersebut seringkali dapat menambah peluang signifikasi bagi analisis yang lebih luas

Keterampilan-keterampilan yang diharapkan dari peneliti studi kasus, yaitu Mengajukan Pertanyaan & mampu menginterpretasikan jawaban Mendengarkan Penyesuaian Diri & Fleksibilitas Memegang Erat Isu-isu yang Akan Diiteliti Mengurangi Bias

-Untuk memahami latihan yang di butuhkan untuk studi kasus yang spesifik, peneliti harus: Mampu berperan sebagai peneliti senior -Penelitian studi kasus dimulai dengan penentuan persoalan yang akan diteliti dan penegmbangan desain. -Penelitian studi kasus bergantung pada peneliti ganda apabila: 1.Kasus tunggal mengundang pengumpulan data intensif pada situs yang sama, membutuhkan tim 2.multikasus 3.Kombinasi keduanya

A.Latihan studi kasus sebagai pengalaman seminar - Bilamana peneliti ganda di teliti, mereka harus belajar menjadi peneliti senior jika latihan menekankan bentuk seminar -dalam latihan bentuk seminar, peneliti harus mengetahui: Mengapa penelitian di selenggarakan Bukti apa yang akan di cari Variasi apa yang akan di antisipasi Bukti apa yang akan menjadi pendukung atau penentang B.Pengembangan dan peninjauan ulang protokol C.Permasalahan yang harus dituju

Lebih dari sekedar instrumen Berisi prosedur dan aturan umum Taktik umum dalam meningkatkan reliabilitas penelitian studi kasus BAGIAN-BAGIAN PROTOKOL: Tinjauan umum proyek studi kasus Prosedur prosedur lapangan Pertanyaan-pertanyaan studi kasus Petunjuk untuk laporan studi kasus MENGAPA PROTOKOL PENTING ? Mengingatkan peneliti tentang apa sebenarnya studi kasusunya Merangsang peneliti untuk mengantisipasi beberapa masalah,termasuk masalah tentang bagaimana laporanlaporan studi kasus bisa diselesaikan

Tinjauan umum harus mencakup : Latar belakang tentang proyek Isu-isu subtansif yang akan diselidiki Bacaan yang relevan tentang isu tersebut

Ciri

khas dari studi kasus ini salah satunya yaitu perlunya prosedur lapangan didesain secara benar. Data harus dikumpulkan dari orang dan kelembagaan yang ada,bukan dari wilayah laboratorium yang terkontrol,ketepatan kepustakaan,atau keterbatasan kuesioner yang terstruktur secara kaku

Memperoleh

akses ke organisasi-organisasi kunci atau pihak yang diwawancarai Memiliki bahan-bahan yang memadai pada saat berada dilapangan Mengembangkan prosedur untuk meminta bantuan dan bimbingan Membuat jadwal yang jelas tentang kegiatan pengumpulan data yang perlu dilengkapi dalam periode waktu tertentu Menambahkan peristiwa-peristiwa yang tak terantisipasi, termasuk perubahan-perubahan dalam ketersediaan pihak yang diwawancarai

Mendorong

peneliti untuk mengidentifikassi secara tepat data yang perludipilih Meyakinkan bahwa informasi yang paralel akan dikumpulkan dari situs yang berbeda. Membantu pemahaman tentang apa yang akan dikerjakan sehubungan dengan data yang telah terkumpul

Penelitian

perintis adalah persiapan akhir pengumpulan data . Kasus di perintis dipilih atas beberapa alasan yang tak harus berkaitan dengan pemilihan kasus akhir dalam desain studi kasus yang bersangkutan MANFAAT Memperbaiki rencana data yang menyangkut tentang isi data dan prosedur yang harus diikuti Mengembangkan pokok-pokok pertanyaan Menambah beberapa kejelasan konseptual

Penjodohan
a. b.

Pola. Terdiri dari: Variabel-variabel Non-Equivalensebagai Pola Penjelasan tandingan sebagai pola

Analisis bukti (data) terdiri atas pengujian, pengkategorian, pentabulasian, ataupun pengombinasian kembali bukti-bukti untuk menunjuk proposisi awal suatu penelitian Strategi Umum Analisis Tujuan memiliki strategi umum adalah agar peneliti dapat memperlakukan bukti secara wajar, menghasilkan konklusi analisis yang mendukung, dan menetapkan alternative interpretasi. Dua jenisnya: Mendasarkan pada Proposisi Teoritis membantu penfokusan perhatian pada data tertentu dan mengabaikan data yang lain Deskripsi Kasus: Mengembangkan suatu kerangka kerja deskriptif untuk mengorganisasikan studi kasus

Pembuatan
a. b. c.

Penjelasan Unsur unsur Penjelasan Hakikat Perulangan dalam Pembuatan Penjelasan Persoalan persoalan Potensial di dalam Pengembangan Penjelasan

Deret

Waktu Sederhana Deret Waktu yang Kompleks Kronologis Kondisi-kondisi Untuk Analisis Deret Waktu

Anda mungkin juga menyukai