Anda di halaman 1dari 8

BAB V PEMBAHASAN

Herbarium

adalah

koleksi/contoh

tumbuhan

yang

telah

dikeringkan/diawetkan, diklarifikasi dan direkatkan pada kertas dengan keterangan tertentu. Herbarium juga dapat diartikan sebagai lembaga pengelola atau tempat penyimpanan koleksi/contoh tumbuhan yang telah diawetkan. Herbarium digunakan sebagai alat identifikasi atau determinasi tumbuhan, penyedia informasi tumbuhan di suatu tempat, bahan peraga, data bagi peneliti, serta sebagai bahan tukar menukar koleksi tumbuhan. Kunci determinasi digunakan untuk mencari nama tumbuhan atau hewan yang belum diketahui. Kunci determinasi yang baik adalah kunci yang dapat digunakan dengan mudah, cepat serta hasil yang diperoleh tepat. Pada umumnya kunci disusun secara menggarpu (dikotom), memuat ciri-ciri yang bertentangan satu sama lain. Artinya, apabila suatu makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang satu, berarti ciri yang lainpasti gugur. Tanaman termasuk familia Euphorbiaceae. Tempat tumbuh Ubi kayu (manihot utilissima di dataran rendah sampai ketinggian 1200

meter di atas permukaan laut, di hutan-hutan atau banyak juga yang sengaja ditanam orang sebagai tanaman budidaya.Tumbuhan ini juga tumbuh liar di ladang-ladang, semak-semak atau di tempat terbuka lainnya.

Ubi kayu (manihot utilissima) termasuk tumbuhan berbatang lunak,berbatang bulat dan bergerigi. Ubi kayu (manihot utilissima) biasa mencapai ketinggian 1-4 meter, daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai daun sekitar 3-8 lembar. Kandungan kimia dari tanaman Ubi kayu (manihot utilissima) yaitu kalori,

protein,lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi. Kegunaan Ubi kayu (manihot utilissima) adalah sebagai sumber makanan,mengobati demam dan diare. Ada dua macam proses sortasi, yaitu sortasi basah dan sortasi kering. Sortasi basah dilakukan pada saat bahan masih segar. Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan tanah dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan obat. Sedangkan sortasi kering pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran lain yang masih tertinggal pada simplisia kering. Sortasi dapat dilakukan dengan atau secara mekanik Tujuan Sortasi:

1. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian maupun kebersihannya (Widyastuti, 1997). 2. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat . 3. Memisahkan bahan yang masih baik dengan bahan yang rusak akibat kesalahan panen atau serangan patogen, serta kotoran berupa bahan asing yang mencemari tanaman obat (Santoso, 2009) Yang dapat disortir adalah: Semua simplisia baik berupa daun, batang, rimpang, korteks, buah, akar, biji, dan bunga. Batasan yang disortir : Pada dasarnya, penyortiran bahan tanaman obat dilakukan sesuai dengan jenis simplisia yang akan digunakan. Hal tersebut dikarenakan perlakuan terhadap setiap jenis simplisia berbeda. Berikut ini adalah beberapa contoh batasan penyortiran terhadap beberapa simplisia : 1. Simplisia daun Yang diambil adalah daun yang berwarna hijau muda sampai tua. Yang dibuang adalah daun yang berwarna kuning atau kecoklatan. 2. Simplisia bunga Misal pada simplisia bunga Srigading, yang dibuang adalah tangkai bunga dan daun yang terikut saat panen (Widyastuti,1997).

3. Simplisia buah Misal pada buah kopi, sortasi buah dilakukan untuk memisahkan buah yang superior (masak, bernas, seragam) dari buah inferior (cacat, hitam, pecah, berlubang dan terserang hama/penyakit). Kotoran seperti daun, ranting, tanah dan kerikil harus dibuang, karena dapat merusak mesin pengupas. Pada simplisia buah Adas, buah yang sudah kering dipisahkan dari tangkainya dengan cara memukul batang atau tangkai buah sehingga buah adas lepas ( Widyastuti,1997 ). 4. Simplisia rimpang Biasanya, pada simplisia rimpang seringkali jumlah akar yang melekat pada rimpang terlampau besar, sehingga harus dibuang (Anonim, 1985). - Pemeriksaan visual terhadap kontaminan yang berupa bagianbagian tanaman obat yang tidak dikehendaki/digunakan.

- Pemeriksaan visual terhadap materi asing - Evaluasi organoleptik, meliputi : penampilan, kerusakan, ukuran, warna, bau, dan mungkin rasa.

BAB VI PENUTUP

VI.1

Kesimpulan 1. Morfologi dari tanaman Ubi kayu (manihot utilissima) yaitu termasuk tumbuhan berbatang pohon lunak,berbatang bulat ( teres ), bagian tengahnya bergabus, merupakan tumbuhan berumbi, ketinggian 1-4 meter, daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai daun sekitar 3-8 lembar 2. Kegunaan dari Ubi kayu (manihot utilissima) makanan,mengobati demam dan diare. 3. Kandungan kimia tanaman Ubi kayu (manihot utilissima) yaitu kalori, protein,lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi. sumber

VI.2 Saran VI.2.1 Asisten Lebih sabar dalam menghadapi praktikan dan saat praktikum asisten mendampingan praktikan agar meminimalisir kesalahan dari praktikan.

VI.2.1 Asisten Agar alat-alat lab di lengkapi dan alat-alat yang rusak di ganti.

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Keanekaragaman tumbuhan yang terdapat di Indonesia

merupakan salah satu kekayaan alam yang perlu untuk dilestarikan, mengingat peranan dan khasiat dari tumbuhan tersebut yang dapat memberikan manfaat bagi pemeliharaan kesehatan dan pengobatan.

Adanya keanekaragaman ini juga menyebabkan banyaknya tumbuhan yang tidak teridentifikasi ciri-ciri maupun khasiatnya. Padahal negara kita menyimpan potensi yang sangat besar dalam bidang kesehatan apabila pemanfaatan tumbuh-tumbuhan dimaksimalkan, tidak hanya pada tumbuhan yang telah dikenal banyak orang tetapi juga tumbuhan yang tidak dilirik oleh masyarakat. Atas dasar inilah dilakukan pembuatan herbarium yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengdokumentasikan suatu tumbuhan sehingga dapat menjadi bahan perbandingan dari tumbuhan lain, baik dari akar, batang maupun daunnya. I.2 I.2.1 Maksud dan Tujuan Penyanderaan Maksud Penyanderaan Mengetahui tata cara pembuatan herbarium, serbuk dan haksel dari suatu tanaman

I.2.2

Tujuan Penyanderaan Adapun tujuan penyanderaan dilakukan, yaitu: a. Mengetahui kunci determinasi dari tanaman Ubi kayu (Manihot utilissima) b. Mengetahui gambaran morfologi dan anatomi dari tanaman Ubi kayu (Manihot utilissima) c. Mengetahui kandungan senyawa dari tanaman Ubi kayu (Manihot utilissima) d. Mengetahui khasiat dari tanaman Ubi kayu (Manihot utilissima)

I.3

Prinsip Penyanderaan a. Pemeriksaan farmakognistik secara makroskopik maupun

mikroskopik dengan penyanderaan untuk mengetahui kunci determinasi, morfologi dan anatomi, kandungan senyawa serta khasiat dari tanaman Ubi kayu (Manihot utilissima)

Anda mungkin juga menyukai