Penilaian:
1. Membeli asset tidak berwujud Perusahaan mencatat asset tidak berwujud yang dibeli dari pihak lain sebesar biaya yang dikeluarkan (at cost). Yang termasuk sebagai biaya adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mengakusisi ditambah dengan beban-beban untuk membuat asset tidak berwujud tersebut siap untuk dimanfaatkan. Biaya tersebut seperti biaya pembelian, biaya legal (pengesahan) dan biaya lainnya. Kadang-kadang perusahaan memperoleh asset tidak berwujud dengan menukarkan saham atau asset lainnya. Untuk kasus seperti itu maka cost dari asset tidak berwujud harus mempertimbangkan nilai wajar (fair value) dari asset tidak berwujud yang diberikan atau diterima sehingga menjadi lebih jelas.
2. Perusahaan menciptakan asset tidak berwujud Bisnis terkadang mengeluarkan biaya untuk bermacammacam sumber daya yang tidak berwujud, seperti pengetahuan , teknologi, riset pasar , merk dan lain-lain. Maka untuk mencatat nilai dari asset tidak berwujud tersebut perusahaan membagi aktivitas menjadi dua yaitu fase riset dan fase pengembangan. Perusahaan membebankan semua biaya yang dikeluarkan pada saat fase riset dan mengkapitalisasi semua biaya pada fase pengembangan, jika pada saat fase pengembangan tersebut perusahaan sudah dapat melihat adanya manfaat ekonomi.
Pada akhir 2011 perusahaan harus mencatat beban amortisasi: Beban Amortisasi Patent $ 400 $ 400
Pada awal tahun 2012 perusahaan A melakukan penilaian kembali terhadap patent tersebut dan didapati nilai patent tersebut naik menjadi $ 1.800 dari nilai buku $ 1.600 (setelah amortisasi tahun 2011). Untuk itu perusahaan harus melakukan pencatatan untuk menaikkan kembali nilai patennya. Maka jurnal yang harus dicatat adalah:
$ 200 $ 200
Untuk amortisasi selanjutnya perusahaan harus membuat skedul amortisasi yang baru dengan masa manfaat yang masih tersisa yaitu 4 tahun: Tahun 2012 2013 2014 2015 Nilai Buku Awal Tahun $ 1.800 1.350 900 450 Amortisasi $ 450 450 450 450 Nilai Buku Akhir Tahun $ 1.350 900 450 0