Anda di halaman 1dari 17

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

Nama tempat usaha yang akan digunakan yaitu CV. Fipa Sari Wijaya, dengan nama ini, bisa diartikan bahwa nantinya tempat usaha ini akan menghasilkan produk berupa fillet patin yang dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis makanan sesuai dengan masyarakat Indonesia atau kalangan mayoritas pada umumnya, yaitu kelas menengah. Hal ini pula yang diinginkan oleh kami sebagai produsen atau pemilik tempat usaha, agar konsumen memiliki rasa ingin kembali lagi ke tempat usaha kami karena mendapatkan pelayanan yang optimal serta harga yang terjangkau dan akses yang mudah. Bentuk dari usaha ini adalah bentuk CV dimana usaha ini dimiliki oleh lebih dari satu orang yang bertanggung jawab penuh. Bidang usaha perusahaan CV. Fipa Sari Wijaya ini adalah bidang usaha pengolahan. Dimana dalam badan usaha ini akan dikembangkan dalam proses filleting sehingga dapat menghasilkan fillet yang baik dan berdaya jual tinggi. Sedangkan tujuan dari CV. Fipa Sari Wijaya untuk 3 tahun pertama adalah: Menghasilkan produk fillet patin dengan rata-rata penjualan produk sebanyak 3 ton produk per bulan. Menghasilkan produk fillet patin dalam negeri yang bersaing dengan produk internasional untuk ke depannya. CV. Fipa Sari Wijaya nantinya pada konsep awal akan berupa rumah produksi dengan meja-meja, peralatan dan mesin-mesin yang ditata sedemikian rupa untuk memudahkan proses produksi. Dan nantinya akan memilih tempat usaha dalam perkampungan yang letaknya strategis dengan kondisi alam yang mendukung untuk budidaya sehingga kesegaran ikan terjamin serta memiliki pangsa pasar yang sangat menguntukan untuk usaha yang kami lakukan. Pada CV. Fipa Sari Wijaya akan ditampilkan suasana yang nyaman, bersih, santai, dan sederhana sehingga nantinya pembeli dan konsumen merasa diistimewakan dan berdampak terhadap minat mereka untuk terus membeli produk fillet patin yang kami jual sehingga sangat menguntungkan bagi usaha yang kami lakukan.

Kemudian kelebihan dari usaha kami, salah satunya adalah konsumen CV. Fipa Sari Wijaya dapat melihat secara langsung proses produksi dari balik tembok kaca sehingga konsumen merasa yakin terhadap kualitas proses produksi dan produk yang mereka beli. Sementara untuk produk yang dihasilkan berupa fillet patin yang telah dikemas kedalam kemasan kedap udara, tiap kemasan berisi fillet ikan patin seberat 1 kg dengan harga per kemasan Rp. 18.000,-. Berdasarkan penjelasan diatas CV. Fipa Sari Wijaya memiliki visi fillet patin dapat dinikmati semua kalangan dengan kualitas yang sesuai. Untuk segmentasi pasar dari usaha kami diantaranya pada daerah kami sendiri yaitu Cianjur untuk pasar lokal, sedangkan untuk nasional yaitu kota Bogor, Bandung, sukabumi, Semarang, Surabaya dan Jakarta. Sedangkan yang menjadi target utama Fillet patin ini di utamakan pada kalangan restoran, pusat perbelanjaan, caf dan hotel, keuntungan dari diluaskannya pasar adalah untuk mendapat keuntungan yang optimal, dll. Aalsan kami memilih fillet patin sebagai usaha kami karena peluangnya sangat besar bila melihat bagaimana peluang usaha diversivikasi atau jenis olahan ikan sangatlah beragam sepertihalnya abon patin, nugget patin, fillet patin, kerupuk kulit patin dan sarden patin. Peluang pasar untuk ekspor masih terbuka luas, karena konsumen di beberapa negara Eropa, Amerika Serikat dan beberapa negara di Asia saat ini telah mengimpor ikan patin dalam bentuk fillet dari Vietnam. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam pengembangan budidaya ikan patin, terutama dengan telah diperkenalkannya ikan patin lokal (Pangasius djambal Bleeker). Ikan patin djambal berpeluang ekspor, mengingat ikan patin djambal memiliki keunggulan ekonomis sebagai ikan budidaya, yaitu: bobotnya bisa mencapai 20 kg, dan dagingnya berwarna putih yang hampir sama dengan Pangasius bocourti yang merupakan komoditas ekspor dari Vietnam. Ikan patin local juga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan ikan patin import dari Vietnam. Biasanya ikan patin local kandungan airnya lebih rendah yaitu sekitar 10%, sedangkan patin Vietnam mengandung air hingga 40%. Sehingga bila diolah, bobot ikan patin Vietnam mengalami penyusutan yang cukup drastis.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Nama dan Bentuk Usaha 2.1.1 Nama Perusahaan: CV. Fipa Sari Wijaya Nama tempat usaha yang akan digunakan yaitu CV. Fipa Sari Wijaya, dengan nama ini, bisa diartikan bahwa nantinya tempat usaha ini akan menghasilkan produk berupa fillet patin yang dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis makanan sesuai dengan masyarakat Indonesia atau kalangan mayoritas pada umumnya, yaitu kelas menengah. Hal ini pula yang diinginkan oleh kami sebagai produsen atau pemilik tempat usaha, agar konsumen memiliki rasa ingin kembali lagi ke tempat usaha kami karena mendapatkan pelayanan yang optimal serta harga yang terjangkau dan akses yang mudah.

2.1.2 Bentuk Usaha Bentuk usaha dari ini adalah bentuk CV dimana usaha ini dimiliki oleh lebih dari satu orang yang bertanggung jawab penuh.

2.1.3 Data Perusahaan Nama Perusahaan Alamat Perusahaan : CV. FIPA SARI WIJAYA : Jalan Raya Bandung Kampung Ciselang Rt/Rw 02/01 Desa Sukasirna Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur 43284 Telp Perusahaan Nama Pemilik Alamat Pemilik : (0263) 282132 : Ari Warijaya : Jalan Arwinda KM 5 Tajur Halang Rt/Rw 03/05 Desa Sindanglaka Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Cianjur 43281 Telp Pemilik : +6285759571100

Nama Penanggung Jawab : Tika Mulyasari Alamat Penanggung Jawab: Kampung Jangari Rt/Rw 03/10 Desa Bobojong Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur 43292 Telp : +6285624419199

CV. Sari Wijaya nantinya pada konsep awal akan berupa rumah produksi dengan meja-meja, peralatan dan mesin-mesin yang ditata sedemikian rupa untuk memudahkan proses produksi. Dan nantinya akan memilih tempat usaha dalam perkampungan yang letaknya strategis dengan kondisi alam yang mendukung untuk budidaya sehingga kesegaran ikan terjamin serta memiliki pangsa pasar yang sangat menguntukan untuk usaha yang kami lakukan. Pada CV. Fipa Sari Wijaya akan ditampilkan suasana yang nyaman, bersih,

santai, dan sederhana sehingga nantinya pembeli dan konsumen merasa diistimewakan dan berdampak terhadap minat mereka untuk terus membeli produk fillet patin yang kami jual sehingga tentunya sangat menguntungkan bagi usaha yang kami lakukan. Tempat yang akan dijadikan usaha oleh kami akan diseleksi dan dipilih berdasarkan beberapa kriteria di bawah ini: Memilki lingkungan yang kondusif bagi usaha, tidak

mengakibatkan terganggunya kegiatan masyarakat sekitar. Memilki lingkungan yang bersih dan memiliki jalur pembuangan limbah yang ramah lingkungan. Akses mudah untuk mengangkut produk dan memarkir kendaraan, sehingga akan memberikan kelancaran bagi usaha yang kami jalankan. Tidak ada persaingan yang terlalu membebani di area tersebut Lokasi usaha sesuai dengan kelayakan bisnis.

2.2 Visi dan Misi Usaha CV. Fipa Sari Wijaya merupakan tempat usaha produksi fillet ikan patin dengan proses berstandar, pengemasan yang berkualitas serta harga yang terjangkau dengan tidak mengesampingkan kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan penjelasan diatas CV. Fipa Sari Wijaya memiliki visi fillet patin dapat dinikmati semua kalangan dengan kualitas yang sesuai

2.3 Tujuan Usaha Tujuan CV. Fipa Sari Wijaya untuk 3 tahun pertama adalah: Menghasilkan produk fillet patin dengan rata-rata penjualan produk sebanyak 3 ton produk per bulan. Menghasilkan produk fillet patin dalam negeri yang bersaing dengan produk internasional untuk ke depannya.

2.4 Bidang Usaha Perusahaan Bidang usaha perusahaan CV. Fipa Sari Wijaya ini adalah bidang usaha pengolahan. Dimana dalam badan usaha ini akan dikembangkan dalam proses filleting sehingga dapat menghasilkan fillet yang baik dan berdaya jual tinggi

2.5 Struktur Organisasi Struktur organisasi CV. Fipa Sari Wijaya nantinya akan disertakan karyawan-karyawan untuk produksi fillet itu sendiri serta pemasaran, SDM, dan Operasional

2.6 Produksi Awal Biaya pengeluaran awal CV. Fipa Sari Wijaya meliputi bahan-bahan dibawah ini: Pembelian peralatan dan bahan produksi seperti; Pisau, Es, Sterofoam , Plastik, nampan, Cold Storage, Freezer, keranjang, alat vacuum, tong plastik

Pembelian mobil atau kendaraan yang akan digunakan untuk pengantaran barang. Bangunan/tanah/perlengkapan

2.7 Biaya Yang Diinvestasikan Sumber Modal yang digunakan untuk membuat fillet patin berasal dari pemilik CV. Fipa Sari Wijaya sebesar Rp. 200.000.000,- dan investasi sebuah bangunan senilai Rp. 100.000.000,- sebagai tempat produksi dari penanggung jawab produksi dan sisa dana yang kurang, didapat dari pinjaman di Bank Mandiri setelah produksi berjalan. Dan rencana pinjaman dari Bank Mandiri yaitu sebesar Rp. 50.000.000,sebagai tambahan dana dan untuk mengembangkan produksi.

BAB III KONSEP IDE BUSINESS PLAN

CV. Fipa Sari Wijaya akan menyediakan fillet patin yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Kodisi fillet ketika sampai di tangan konsumen dalam keadaan utuh. Tempat usaha berproduksi dari pukul 07.00 s.d 15.00 WIB, dengan jam istirahat pada pukul 12.00 s.d 13.00 WIB. Tempat usaha ini memprioritaskan pada proses produksi dan kenyamanan kerja para pegawai. Limbah yang dihasilkan pada proses produksi berupa kulit, tulang, jeroan dan kepala ikan. Semua limbah tersebut dapat digunakan kembali yakni: Kulit dijual ke perusahaan kerupuk kulit Tulang dijual ke perusahaan pakan untuk dijadikan tepung tulang Jeroan digunakan sebagai pakan tambahan ikan patin yang dibudidaya Kepala dijual ke masyarakat sekitar untuk diolah menjadi bahan makanan seperti sop kepala patin. Konsumen CV. Fipa Sari Wijaya dapat melihat secara langsung proses produksi dari balik tembok kaca sehingga konsumen merasa yakin terhadap kualitas proses produksi dan produk yang mereka beli. Keunggulan CV. Fipa Sari Wijaya dibandingkan dengan usaha fillet ikan patin lainnya adalah: Harga yang lebih terjangkau dengan kualitas yang baik Pelayanan pelanggan yang cepat dan ramah Proses produksi yang dapat disaksikan langsung oleh konsumen Ketepatan waktu pada saat pengiriman Proses pembayaran dengan berbagai system yakni pembayaran secara tunai dan transfer melalui BANK yang kami tunjuk dapat memudahkan konsumen untuk membayar. Diberikan pengurangan harga jika terjadi kecacatan pada proses pengiriman.

BAB IV ANALISIS SITUASI BISNIS 4.1 Lingkungan Makro a. Politik Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang cukup dikenal di Indonesia, serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan patin banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pempek, nugget, dan produk olahan perikanan lainnya. Rasa dagingnya lezat dan gurih sehingga digemari oleh masyarakat. Daging ikan patin memiliki kandungan kalori dan protein yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas, enak, lezat, dan gurih. Ikan patin dinilai lebih aman untuk kesehatan karena kadar kolesterolnya rendah dibandingkan dengan daging ternak Protein daging ikan patin cukup tinggi yaitu 16,58%. Daging ikan patin tebal dan tidak banyak duri, dari berat ikan rendemennya dapat mencapai sekitar 40-50%. (Anonim 2009). Kondisi politik di Indonesia saat ini sedang tidak stabil akibat maraknya KKN yang imbasnya terhadap masyarakat sangat terasa dalam hal pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut. Dalam kondisi seperti ini pebisnis harus memiliki solusi yaitu harus pintar dalam bermain harga dan memberikan inovasi yang baru sehingga pebisnis tidak akan terhambat dan akan terus menjalankan bisnisnya dengan baik dan lancar.

b. Ekonomi Apabila terjadi inflansi secara tidak langsung akan mempengaruhi kelangsungan dari usaha yang dijalankan dan itu tentunya akan menjadi tantangan bagi setiap pelaku bisnis. Solusi untuk itu, tentunya diharapkan strategi dan manajerial yang baik bagi perusahaan yang dijalankan.

c. Budaya Kebanyakan masyarakat sekarang tidak memperhatikan budaya yang ada di masyarakat tersebut. Apalagi dunia sekarang ini kebanyakan masyarakat hanya memperhatikan budaya lain seperti budaya praktis
8

dibandingkan budaya bangsa sendiri. Mereka lebih menyukai zaman modern sekarang dibandingkan nilai-nilai budaya yang dimiliki di Negara mereka sendiri. Begitu tingginya nilai budaya di Negara Indonesia ini, namun masyarakat sekarang tidak menyadarinya. Bahkan mereka lebih memperhatikan perkembangan zaman modern sekarang ini apalagi dalam hal pemenuhan kebutuhannya, semua yang dikerjakan ingin serba praktis dan efisien.

4.2 Lingkungan Mikro a. Prospek Peluang kita sangat besar bila melihat bagaimana peluang usaha diversivikasi atau jenis olahan ikan sangatlah beragam sepertihalnya abon patin, nugget patin, fillet patin, kerupuk kulit patin dan sarden patin. Kesemua jenis olahan ini bisa kita upayakan supaya para pelaku usaha budidaya ikan patin bisa terus semangat dan menggeliat. Data produksi ikan patin pada tahun 2005 sebesar 32.575 ton, pada tahun 2006 sebesar 31.490 ton, pada tahun 2007 sebesar 36.260 ton, dan pada tahun 2008 sebesar 51.000 ton (Kompas 13 April 2008 diacu dalam Ferinaldy 2009). b. Konsumen Peluang pasar untuk ekspor masih terbuka luas, karena konsumen di beberapa negara Eropa, Amerika Serikat dan beberapa negara di Asia saat ini telah mengimpor ikan patin dalam bentuk fillet dari Vietnam. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam pengembangan budidaya ikan patin, terutama dengan telah diperkenalkannya ikan patin lokal (Pangasius djambal Bleeker) kepada masyarakat mulai tahun 2000 dan teknologi

pembenihannya sudah tersedia di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar di Sukamandi (Jawa Barat) dan Loka Budidaya Ikan Air Tawar di Jambi. Ikan patin djambal berpeluang ekspor, mengingat ikan patin djambal memiliki keunggulan ekonomis sebagai ikan budidaya, yaitu: bobotnya bisa mencapai 20 kg, dan dagingnya berwarna putih yang hampir sama dengan Pangasius bocourti yang merupakan komoditas ekspor dari Vietnam. Disamping itu

produksi ikan patin jenis ini dapat memenuhi permintaan industri pengolahan dalam negeri. Selain sebagai ikan konsumsi rumah tangga dan industri pengolahan dalam negeri dan ekspor, ikan patin yang berukuran kecil (benih) juga berpeluang untuk dikembangkan sebagai ikan hias. Ikan patin local juga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan ikan patin import dari Vietnam. Biasanya ikan patin local kandungan airnya lebih rendah yaitu sekitar 10%, sedangkan patin Vietnam mengandung air hingga 40%. Sehingga bila diolah, bobot ikan patin Vietnam mengalami penyusutan yang cukup drastis. Disamping itu kemampuan ikan patin untuk berproduksi juga cukup tinggi, seekor induk yang subur dapat bertelur 200.000 butir telur setiap 6 bulan sekali. Dari segi kualitas, patin Indonesia jauh lebih hebat dibandingkan kualitas patin Vietnam. Hal ini dikarenakan sungai Mekon, lokasi budidaya patin di Vietnam yang mengalir di Vietnam sebelumnya telah melewati China, Thailand, Laos dan Myanmar sehingga sungai tersebut dipastikan juga membawa bahan-bahan cemaran dari wilayah-wilayah yang telah dilewatinya sehingga kualitas airnya menurun.

d. Pemasok/Suplier Pemasukan bahan-bahan yang akan dibeli untuk membuat fillet patin bisa berasal dari waduk Jangari dan dari waduk Jatiluhur. Sebagai tambahan pasokan bisa berasal dari budidaya patin di kolam milik perusahaan.

10

BAB V STRATEGI FUNGSIONAL PERUSAHAAN

5.1 Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) a. Struktur Orgnisasi Dalam menjalankan usaha ini perusahaan dikelola oleh orang orang sebagai berikut : 1. Pemilik (Ari Warijaya) 2. Penanam Modal (Tika Mulyasari) 3. Karyawan : 3 orang memotong dan mencuci ikan patin 2 orang mengemas hasil fillet. Job Analisis 1. Pemilik Job Description Melakukan kegiatan kontroling atas keseluruhan. Melakukan pengawasan kepada pekerja. Melakukan pengambil keputusan akhir di perusahaan. Job Spesifikasi Pendiri perusahaan sekaligus bertanggung jawab seluruhnya dan merupakan pemilik modal perusahaan yang diinvestasikan. Job Description Nama fungsi Bagian Tugas Pokok : Karyawan : Pemotongan dan Pencucian serta Pengemasan :

a. Melakukan kegiatan pemotongan ikan patin yaitu memisahkan bagian kepala, membuang jeroan ikan, memisahkan tulang. b. Mencuci kan patin yang sudah dipotong tersebut serta melakukan pengemasan dan memasukan kedalam cold storage atau freezer. c. Bertanggung jawab langsung kepada pemilik

11

d. Gaji pegawai Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi tenaga kerja, perusahaan memberikan kompensasi dengan ketentuan sebagai berikut : Gaji : Untuk karyawan diberikan gaji berdasar kesepakatan per bulan karena dalam usaha ini belum terlalu besar jadi diberikan gaji yang cukup.

5.2 Manajemen Operasi /Jasa b. Proses Penyediaan Barang Perusahaan ini bergerak dalam bidang produk pengolahan yaitu berupa fillet patin. Proses penyediaan barang olahan dilakukan dengan beberapa cara yang merupakan cara inovatif perusahaan yang

dikembangkan:
Penyedian bahan

Input

Bahan-bahan yang sudah datang langsung di olah sampai mengasilkan produk fillet patin yang berkualitas

Output

Mengantar pesanan

Tambahan

12

5.3 Manajemen Keuangan dan Akuntasi 1. Rincian biaya produksi/modal fillet ikan patin CV. Fipa Sari Wijaya a. Prasarana produksi (biaya tetap) Tanah dan bangunan Rp. 100.000.000,Mobil pic up 1 unit @ Rp. 50.000.000,Peralatan produksi Pisau potong 10 buah @ Rp. 10.000,Meja ukuran 2x4 m 2 buah @ Rp. 250.000,Drum plastic 2 buah @ Rp. 200.000,Tong sampah besar 1 buah @ Rp. 50.000,Rp. Rp. Rp. Rp. 100.000,500.000,400.000,50.000,100.000,1.000.000,200.000,Rp. 100.000.000,Rp. 50.000.000,-

Timbangan max 10 kg 1 buah @ Rp. 100.000,- Rp. Pompa air 1 buah @ Rp. 1.000.000,Selang air 10 m @ Rp. 20.000,Cold storage 1 buah @ Rp. 40.000.000,Freezer 1 buah @ Rp. 5.000.000,Rp. Rp.

Rp. 40.000.000,Rp. 5.000.000,-

b. Sarana produksi (biaya tidak tetap) Tenaga kerja 5 orang @ Rp. 600.000,-/bulan Listrik 1.200 watt @ Rp. 250.000,-/bulan Rp. Rp. 36.000.000,3.000.000,- +

Rp. 236.350.000,2. Analisis biaya produksi per tahun Ikan patin 360 kg/3 hari @ Rp. 8000,Biaya distribusi per 3 hari @ Rp. 200.000,Biaya tak terduga 5% Bunga modal 5% Nilai penyusutan peralatan per bulan 3% Rp. 276.480.000,Rp. Rp. Rp. Rp. 19.200.000,11.817.500,11.817.500,14.205.000,- +

Rp. 333.520.000,-

Kebutuhan Biaya Total Dana yang Tersedia Cadangan Investasi Simpanan di BNI Hutang ke BANK Mandiri

Rp 569.870.000,Rp 200.000.000,-

Rp

75.870.000,-

Rp. 150.000.000,-

13

Hutang ke BRI Hutang ke FIRMA ABADI

Rp. 100.000.000,Rp. 44.000.000,-

3. Analisis pendapatan dan keuntungan a. Pendapatan Total produksi 100 kemasan/hari = 36.000 kemasan per tahun Harga di tingkat distributor Rp. 18.000,-/kemasan Nilai total produksi/pendapatan = 36.000 x Rp. 18.000,Rp. 648.000.000,b. Keuntungan Keuntungan tahun pertama Rp. 648.000.000 Rp. 569.870.000 = Rp. 78.130.000,Keuntungan penjualan per tahun Rp. 648.000.000 Rp. 333.520.000 =Rp. 314.480.000,-

4. Analisis titik impas peluang pulang modal (BEP) a. BEP volume produksi = harga biaya produksi : harga distributor = Rp. 333.520.000 : 18.000 = 18529 kemasan Artinya, pada tingkat penjualan sejumlah 18.529 kemasan telah dicapai titik impas pulang modal b. BEP harga produksi = total biaya produksi : total produksi = Rp. 333.520.000 : 36.000 = Rp. 9.265/kemasan Artinya, harga dasar untuk mencapai titik impas pulang modal adalah Rp.9.265,-/kemasan

5. Analisis kelayakan usaha (B/C ratio) Total pendapatan : total biaya produksi 648.000.000 : 333.520.000 = 1,94 Artinya biaya Rp. 333.520.000,- yang dikeluarkan akan diperoleh sebesar 1,94 kali lipatnya

14

6. Analisis Efisisensi penggunaan modal (ROI) Keuntungan x 100% : modal usaha 73.130.000 x 100% : 236.350.000 = 32,78%

2. Spesifikasi Produk CV. Fipa Sari Wijaya Produk yang dihasilkan berupa fillet patin yang telah dikemas kedalam kemasan kedap udara, tiap kemasan berisi fillet ikan patin seberat 1 kg dengan harga per kemasan Rp. 18.000,-

5.4 Manajemen Pemasaran 1. Segmenting Melihat analisis pasar, CV. Fipa Sari Wijaya yang menghasilkan produk fillet patin dapat dikelompokan kedalam beberapa segmen pemasaran diantaranya

Segmentasi pasar Wilayah : Lokal Nasional : Cianjur, : Bogor, Bandung, sukabumi, Semarang, Surabaya, Jakarta.

2. Targeting Target utama Fillet patin ini di utamakan pada kalangan restoran, pusat perbelanjaan, caf dan hotel, keuntungan dari diluaskannya pasar adalah untuk mendapat keuntungan yang optimal, dll

3. Positioning Karena CV. Fipa Sari Wijaya baru berdiri, maka langkah awal menempatkan diri sebagai pesaing baru yang patut diperhitungkan diantara usaha-usaha produksi pengolahan yang sama yang sudah lama berdiri. Namun selanjutnya dengan penambahan cirri khas dari produksi

15

pengolahan, fillet patin ini bisa bersaing dengan usaha produksi lain yang sama jenisnya.

4. Marketing Mix a. Produk/jasa CV. Fipa Sari Wijaya baru saja didirikan dan dikembangkan, jadi kualitas produk olahan ini harus terjamin dengan mutu terbaik. karena hingga saat ini masih ada produk olahan fillet patin yang belum menjaga mutunya untuk kepuasan konsumen. Oleh karena itu kami melakukan strategi meningkatkan produk ini dengan berbagai cara. b. Harga Harga dari fillet patin ini terjangkau dan bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis produknya. Dengan harga yang relative terjangkau konsumen, yang akhirnya pangsa pasar dari CV. Fipa Sari Wijaya dapat berkembang. c. Distribusi Distribusi yang digunakan di pasarkan langsung kepada konsumen. Proses pembayaran dengan berbagai system yakni pembayaran secara tunai dan transfer melalui BANK yang kami tunjuk dapat memudahkan konsumen untuk membayar. d. Promosi Promosi produk dilakukan pertama-tama yaitu dengan memanfaatkan relasi dan jaringan dari pemilik CV intuk menjual produk ini. Selanjutnya produk dipromosikan dengan cara lansung menawarkan produk Fillet patin ke konsumen yang memang sesuai dengan pangsa pasar fillet Patin ini.

16

BAB VI PENUTUP

Demikian penyusunan business plan ini dibuat dengan harapan dapat berguna baik untuk penyusun sendiri khususnya maupun seluruh civitas akademika pada umumnya. Tentunya tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu penyusun menyadari dengan segala keterbatasan yang ada dalam pembuatan business plan ini, oleh karena itu penyusun menghaturkan maaf yang sebesar-besarnya dan dengan tekad untuk terus memperbaikinya. Suatu usaha yang diawali dengan perencanaan yang baik maka akan dengan mudah menuju keberhasilan dan mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Semoga business plan yang kami buat bisa sebagai pelajaran bagi penyusun dalam merangkai suatu business di masa depan. Tidak hanya bisnis Pengolahan Fillet Patin saja ide yang ada dalam penulis namun begitu banyak ide business yang akan dirancang. Maka penyusun mohon saran dan kritikan supaya penyusun bisa lebih membuat atau menyusunnya dengan lebih baik di masa depan.

17

Anda mungkin juga menyukai