Anda di halaman 1dari 5

Resume Etika dan Filsafat (pertemuan 1 6)

Ardelia 09120110195 Kelas B

Filsafat secara harfiah philosophia yang berarti mencintai kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan. Sedangkan Plato menyebutkan bahwa filsafat adalah sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. Ada empat hal yang merangsang manusia untuk berfilsafat: 1. Ketakjuban 2. Rasa penasaran 3. Ketidakpuasan 4. Hasrat untuk bertanya Filsafat mengajak manusia sebagai makhluk yang berakal budi untuk dapat berpikir secara kritis tentang segala sesuatunya. Sifat dasar filsafat adalah berpikir secara radikal (out of the box) dan rasional (logis, kritis, sistematis). Lima bidang filsafat secara umum: 1. Metafisika: ontologi sifatnya (hakikat) 2. Epistemologi: ilmu suatu pengetahuan (teori pengetahuan) 3. Logika: pengetahuan yang rasional 4. Etika: tindakan manusia, penekanannya pada tindakan yang baik/buruk 5. Sejarah filsafat: tergantung zaman Metode Filsafat: 1. Metode Sokratik (dialog) 2. Metode Plato (deduktif) 3. Metode Aristoteles (induktif) 4. Metode Skolastik (Sintesis/membuat argumen baru)

Apa itu pengetahuan? - Tidak tau tau - Wawasan Definisi sederhana: Pengetahuan adalah hasil kegiatan ingin tahu manusia tentang apa saja melalui caracara dan dengan alat2 tertentu. Definisi menurut Maufur: Sesuatu/ semua yang diketahui & dipahami atas dasar kemampuan kita berpikir, merasa, maupun mengindera, baik diperoleh secara sengaja maupun tidak sengaja. Kata kunci: proses berpikir merasa / sense penginderaan (pengalaman fisik) secara sengaja / tidak sengaja - Proses mengerti/ memahami sesuatu yang baru - Pengalaman

Proses tercapainya pengetahuan: rasa heran / penasaran / rasa ingin tahu keraguan jawaban yang didapat masih menimbulkan kebimbangan perkiraan / prediksi jawaban yang ditemukan jadi bahan perkiraan kepastian jawaban yang didapat diuji berulang-ulang

Pengetahuan ini memiliki sifat yang khusus, khusus dalam artian bahwa setiap orang memiliki pengetahuannya sendiri dan tidak bisa diterapkan secara umum. Namun apabila pengetahuan mengalami suatu konsesus / diakui oleh semua orang dan disepakati maka itu dapat berubah menjadi ilmu. Syarat pengetahuan menjadi ilmu: Sistematis ada urutan dari awal hingga akhir, dan saling berkaitan yang tersusun secara runtut

General keumuman sifatnya yang bisa berlaku dimanapun berkaitan dengan kadar mutu yang standar Rasional pengetahuan yang dapat dipikir secara rasional, ia baru dapat dikatakan sebagai ilmu Objektif apa adanya mengungkap realitas yang sahih bagi siapa saja Metode mencari & menemukan sesuatu sebagai kebenaran harus diuji dengan metode tertentu secara terus-menerus Dapat dipertanggung jawabkan menggunakan argumentasi logis rasional, apalagi jika telah melalui eksperimen yang berulang kali. Definisi ilmu pengetahuan: Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu, yang diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang (approach), metode (method), dan sistem tertentu. Macam-macam ilmu pengetahuan: Ilmu pengetahuan filosofis yang mempersoalkan hakikat atau esensi tertentu (pengetahuan universal) Ilmu pengetahuan kausalistik, artinya selalu mencari sebab-akibat

keberadaannya. Ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif-analitik, yaitu mencoba

menjelaskan sifat-sifat umum yang dimiliki oleh suatu jenis objek. Ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, yaitu yang mencoba memahami norma suatu objek yang dari sana akan tergambar tujuan dan manfaat objek. Syarat ilmu pengetahuan: a. Pengakuan atas kenyataan bahwa setiap manusia, terlepas dari kasta, kepercayaan, jenis kelamin atau usia, memiliki hak yang sama untuk mencari ilmu. b. Metode ilmiah tidak hanya melakukan pengamatan atau eksperimen, tetapi juga menghasilkan teori dan sistematisasi. c. Ilmu pengetahuan harus berguna dan berarti untuk individu maupun sosial

Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau telah dibuktikan atau dalam kerangka kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual. Filsafat ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun. Proses perolehan pengetahuan dalam ilmu-ilmu alam: 1. menemukan anomali dari keajegan-keajegan 2. merumuskan hipotesis 3. hipotesis yang tak kalah-kalah melahirkan hukum alam 4. hukum-hukum alam yang serumpun diabstraksi menjadi teori ilmiah Ciri pengetahuan dari ilmu alam: 1. pengetahuan itu netral atau bebas nilai; artinya pengetahuan itu tidak mengandung unsur moral, norma, penilaian estetis, idiologi ataupun kepentingan politis; 2. pengetahuan itu objektif; artinya pengetahuan itu dapat disepkati oleh semua orang dari latarbelakang yang berbeda-beda; 3. pengetahuan itu dapat dipakai untuk prognosis; 4. pengetahuan itu universal tidak bergantung ruang dan waktu, berlaku dimanapun dan kapanpun; Filsafat ilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Filsafat ilmu humaniora merupakan studi yang memusatkan perhartiannya pada kehidupan manusia, menekankan unsur kreativitas, kebaharuan, orisinalitas, keunikan. Humaniora berusaha mencari makna dan nilai, sehingga bersifat normatif.

Teori ilmu pengetahuan: o Paradigma Positivisme : semua berjalan sebagaimana adanya (zona nyaman) o Paradigma Konstruktivisme : dibentuk oleh pengetahuan yang kita miliki o Paradigma Kritis : mengedepankan unsur kecurigaan Model-model komunikasi: 1. Model komunikasi linier komunikasi dianggap sebagai suatu fungsi linier Maksudnya seperti ini: sumber pesan pesan saluran penerima pesan 2. Model komunikasi interaktif siapa saja dapat menjadi komunikan ataupun komunikator, alurpun tidak ada. 3. Model zigzag kom.interaktif (cybernetic tradition) komunikasi diibaratkan sebuah sistem Tujuh tradisi komunikasi: 1. The Semiotic Tradition komunikasi merupakan penyelesaian intersubjektif melalui tanda-tanda (signs). Signs adalah sesuatu yang merujuk kepada sesuatu lainnya. Contoh: kalau kita melihat bendera kuning berarti ada yang meninggal/ 2. The Phenomenological Tradition untuk memahami komunikasi, kita harus masuk kedalam dunia orang yang kita ajak untuk berkomunikasi. Manusia secara aktif akan menceritakan yang sudah dialaminya/pengalaman. 3. The Cybernetic Tradition komunikasi merupakan hasil dari interaksi dari berbagai komponen (ada rangkaian sistematis). 4. The Sociopsychological Tradition komunikasi dilihat sebagai proses psikologi. Dengan memahami proses psikologis maka bagaimana jalannya komunikasi akan lebih dapat dipahami. 5. The Sociocultural Tradition Komunikasi dipahami sebagai hasil konstruksi interaksi di antara masyarakat. Interaksi sosial merupakan proses dimana pemaknaan, peran, peraturan dan nilai-nilai kultural terkonstruksikan. 6. The Critical Tradition Tradisi ini melihat komunikasi sebagai praktek sosial, di mana ada berbagai macam kecurigaan yang berada di baliknya. Mengedepankan kritik pada semua fenomena komunikasi. 7. The Retorical Tradition praktek komunikasi merupakan seni dalam praktek bercakap-cakap.

Anda mungkin juga menyukai