Anda di halaman 1dari 4

Sekolah dan Mobilitas Sosial AJE Toenlioe KETIKA antara penjajah lain, ada Belanda tiga Asing.

Oleh masuk komunitas Masyarakat penjajah keraton dijadikan ke Indonesia sekitar 400 tahun keraton, terdiri lalu, di negeri biasa, ini, dan India, peran

masyarakat: Timur Asing ketiga

masyarakat saat itu

rakyat atas

masyarakat China, dan

Timur Arab.

masyarakat itu diberi

Belanda, dijadikan tangan

komunitas kanan di

masyarakat dalam

diskriminatif. warga Timur

Masyarakat Asing

tangan kanan

bidang

pemerintahan, sedangkan

bidang

perekonomian,

mayoritas rakyat biasa dijadikan tenaga kerja paksa untuk kepentingan ekonomi Belanda. Diskriminasi Untuk sosial pada Belanda Timur jenjang sekitar sedangkan masa penjajahan sekolah Belanda terbaik, untuk misalnya, golongan hanya juga terjadi di sekolah hanya pada Timur bidang untuk tersedia sekolah Asing pendidikan. kalangan sekolah untuk sekitar

kalangan dan Pada

tersedia Asing,

menyusul rakyat lama biasa

bangsawan seadanya. anak lima

sedangkan dasar, untuk biasa dan

pendidikan tujuh untuk tahun,

pendidikan dan

Belanda tahun,

bangsawan dua tahun.

rakyat keluasan

Karena yang

lama

pendidikan pun

berbeda, berbeda.

dengan

sendirinya

kedalaman

pendidikan

diperoleh

AKUMULASI tertutupnya berfungsi bersifat

dari stratifikasi

diskriminasi sosial

sosial

yang masyarakat

diterapkan Indonesia.

penjajah Sekolah,

Belanda yang

berakibat seharusnya karena

dalam

sebagai diskriminatif,

pendorong justru Karena vertikal yang

berkembangnya berfungsi bersifat naik sebagai

masyarakat pembentuk

berstratifikasi dan

terbuka,

pengukuh

masyarakat sebagai peluang status

berstratifikasi sarana bagi

tertutup. sosial

diskriminatif, bagi warga rakyat

sekolah

kehilangan Praktis untuk

fungsi ada

mobilitas warga kelas

masyarakat. pekerja kasar

tidak

bawah

ditempati

meningkatkan

sosialnya melalui sekolah. Setelah demikian, terbuka. masyarakat menjadi bidang merdeka, secara formal tersebut diskriminasi tidak sosial zaman penjajahan dihapus. Meskipun

penghapusan Ratusan

serta-merta sistem kukuh Dan

menciptakan

masyarakat telah mudah

berstratifikasi menghasilkan dikembangkan dalam dari

tahun

penerapan tertutup amat

diskriminasi sehingga ironisnya,

sosial tidak

berstratifikasi masyarakat

berstratifikasi pun jauh dari

terbuka. memadai

kebijakan

pemerintah negatif

pendidikan

untuk

menghilangkan

dampak

diskriminasi sosial tersebut.

Saat petani,

ini

relatif nelayan, warga,

sama

seperti

masa

penjajahan

dahulu, buruh untuk

masyarakat

kelas

bawah, yang status

seperti

pekerja praktis

sektor tidak

informal, memiliki

serta peluang

perusahaan, meningkatkan

merupakan sosialnya

mayoritas

melalui pendidikan. Anak-anak mereka sulit mengenyam pendidikan bermutu karena impitan ekonomi dan biaya pendidikan yang terlampau mahal. Kalaupun mereka dapat mengenyam pendidikan, anak-anak jenjang memiliki mutu dari sekolah kalangan yang ekonomi dimasuki jauh ke di bawah atas. sekolah-sekolah umumnya Akibatnya, adil dengan yang sulit dimasuki mencapai tidak dari

menengah apalagi untuk

Mereka tinggi.

pendidikan cukup

menengah, akademis

pendidikan bersaing

mereka anak-anak

bekal

secara

kalangan ekonomi menengah ke atas dalam memanfaatkan peluang usaha yang tersedia. Dirancang yang efektif akan dan atau ada tidak di dirancang kehadirannya, Akan sosial dan adil tetapi, harus efisien untuk stratifikasi bila kita sosial mau merupakan realitas ini sosial saat sosial secara hasil itu.

masyarakat. stratifikasi yang efektif

membangun

negeri

efisien, penjajah

dirancang, untuk

sebagaimana keperluan

stratifikasi

rancangan Dengan

ekonomi sosial

mereka patut

kata

lain,

peluang

yang

meningkatkan

status

diciptakan.

Dan sekolah seharusnya dapat memainkan peran untuk maksud itu. Di amat negara-negara diperhatikan. maju, Siapa keadilan pun dan adil. dan minat Inilah dalam dari kesempatan latar belakang sekolah, satu mendapat mana lalu kunci pun pendidikan diberi dan berusaha untuk melalui dalam

kesempatan kerja mereka

mengembangkan persaingan

bakat

melalui salah

memasuki

dunia

yang

keberhasilan

mempertahankan maupun meningkatkan kemajuan negerinya. Sebagaimana dapat penjajah. ternyata dikemukakan di atas, sudah untuk berfungsi pengekal hampir 60 tahun kita merdeka, sosial sosial penjajah. terjadinya sosial di namun belum

memanfaatkan Sekolah tetap yang

kemerdekaan seharusnya sebagai

menghapus sebagai

diskriminasi sarana mobilitas

peninggalan yang adil

berfungsi itulah ini. yang Bila

ketidakadilan

peninggalan utama konflik di

Padahal, konflik Papua, adalah

ketidakadilan sosial Maluku, di

sebenarnya dicari Aceh, akar bahkan

merupakan persoalannya, peristiwa

penyebab sebenarnya Mei

negeri Poso,

Sampit,

kelabu

Jakarta,

ketidakadilan sosial.

JELAS, pemerintah mendorong

salah

satu

agenda penghapusan persaingan

utama

di

bidang sosial dalam

pendidikan dalam mengejar

yang

harus

dicanangkan dan di

adalah terjadinya

diskriminasi yang adil

mengenyam mobilitas

pendidikan, sosial vertikal

masyarakat. Untuk itu, kebijakan-kebijakan berikut perlu diambil pemerintah. Pertama, warga dengan kesadaran perlu baik kelas perlu kelas ditanamkan sosial dalam diri setiap realitas warga sosial, negeri dan ini. bila Setiap dikelola Melalui posisinya itu, hak dapat sekolah, tentang

disadarkan, akan kesadaran sosial dalam

merupakan dalam

sebuah

bermanfaat kelas, negeri posisi

memajukan tiap dirinya warga

kehidupan negara posisi serta konteks

bersama. menyadari stratifikasi peluang

pengembangan dalam dan

diharapkan ini, proses strata status kurikulum

stratifikasi kewajibannya untuk sekolah,

menempati

yang sosial ilmu

ditempatinya, baru. sosial, Dalam

yang

dimanfaatkan kurikulum

mendapatkan khususnya

pendidikan kajian

hendaknya

berisi

stratifikasi sosial untuk maksud itu. Kedua, perlu sosial dibuat yang kebijakan pernah kompensasi terjadi. Dengan untuk kata mengembalikan lain, komunitas haknya masyarakat akibat yang

diskriminasi

pada masa penjajahan diperlakukan secara diskriminatif perlu mendapat kompensasi sosial, pernah agar mereka hak dapat mengejar ketertinggalan dalam dari konteks kelompok pendidikan perlu seperti masyarakat sekolah, yang seperti

mendapat

istimewa.

Konkretnya,

dikemukakan sekolah petani, kelas negeri nelayan, menengah secara

Darmaningtyas bermutu buruh, ke yang serta

(Kompas, murah pekerja

19/7/2004), masyarakat informal masuk di

pemerintah kelas bawah,

menyediakan masyarakat masyarakat swasta atas,

untuk sektor untuk

perkotaan. swasta. kalangan untuk

Sedangkan Biarlah

atas

diarahkan untuk

sekolah dari

sekolah ke

bersaing sedangkan

bebas

memperebutkan oleh

siswa

menengah

sekolah

negeri

diproteksi

pemerintah

kepentingan

pemberdayaan

anak-anak kelas bawah. Ketiga, guna negeri. akan pemerintah menampung Pasalnya, perlu anak-anak secara mendirikan dari kelas lebih banyak sekolah yang menengah merupakan kejuruan mayoritas lemah (SMK) warga hanya ke

ekonomi siswa

lemah dari atas

teoretis

mayoritas

kalangan (SLTA),

ekonomi tidak

menyelesaikan

sekolah

lanjutan

tingkat

melanjutkan

perguruan tinggi.

Keempat, memiliki demikian,

pemerintah kemampuan anak-anak

perlu

menyediakan untuk

beasiswa melanjutkan lemah

bagi ke yang

lulusan

sekolah

negeri

yang Dengan

memadai dari kalangan

perguruan memiliki

tinggi.

ekonomi

kemampuan

akademik

untuk kuliah mendapat peluang kuliah seluas-luasnya. Kelima, peluang sesuai setiap dan hasil daerah tantangan identifikasi dan diberi wewenang untuk itu, mengidentifikasi lalu potensi daerahnya, pendidikan dengan dapat

pengembangan itu. Dengan cara

potensi ini, lebih

menyelenggarakan akan

pendidikan mungkin

diharapkan terserap

relevan atau

kebutuhan

setempat,

lulusan

sekolah

dunia

kerja,

membuka lapangan kerja sendiri. Keenam, lima hal Dan yang untuk dikemukakan itu, ketentuan ditetapkan terberat itu 20 dapat persen diwujudkan anggaran bila belanja tidak anggaran negara bisa pendidikan dialokasikan ditawar-tawar. berstratifikasi di negeri ini

memungkinkan. untuk

pendidikan inilah

sebagaimana tantangan

dalam dalam

undag-undang, mengembangkan

Barangkali terbuka

masyarakat secara adil

untuk

mendorong

terjadinya

mobilitas

sosial

vertikal

melalui pendidikan sekolah. Dapatkah pemerintah menemukan jalan keluar dari tantangan terberat ini?

Anda mungkin juga menyukai