Komunikasi adalah melakukan dialog langsung secara lugu dan polos sesuai
dengan keadaan hati kita, tidak perlu bergaya-gaya dihadapan Allah apalagi
dilagu-lagukan. Cukup diam dengan rasa rendah hati (tawadhu'), dan
menjaga kesopanan di hadapan Allah, serta rasakan bahwa Allah sedang
berada sangat dekat bahkan lebih dekat dari urat leher kita. Panggillah
Asma-Nya yang baik-baik .... Ya Allah...Ya Allah ... Ya Allah berulang-ulang
dengan menghadirkan hati serta kerinduan yang dalam. Hal tersebut selalu
harus terus anda lakukan setiap habis melakukan shalat. Kemudian kalau
ada kesempatan waktu lakukanlah dialog-dialog dimana saja berada karena
Allah ada dimana saja anda berada.
Didalam tafakkur kita sebaiknya tetap berbekal ilmu syariat , bahwa Allah
bukan laki-laki juga bukan wanita atau tidak bisa dibayangkan dan
disamakan dengan makhluqnya.
Mulailah setiap melakukan dialog dengan didahului membaca :
BismIlahirrahmanirrahim.....
Dua kalimat syahadat
Shalawat kepada Rasulullah
Bisa dilakukan dalam posisi berdiri, duduk, maupun berbaring ..(QS 4:103).
Hubungkan hati kita, perasaan kita, dan coba timbulkan rasa rindu dan cinta
kepada Allah, panggil Asma-Nya berulang-ulang (tanpa menghitung-hitung
jumlahnya) dengan suara hati yang dalam ... lakukan dengan sungguh-
sungguh sehingga terasa ada sambutan yang menyeruak dalam kalbu kita
... rasakan kedamaian dan keheningan yang sejuk di dada ... sebut terus Ya
Allah ...Ya Allah ... Ya Allah ... dan kuatkan hati kita tetap berpegang kepada
tauhid hanya Allah tujuan kita, hunjamkan sampai kedalam lubuk hati yang
dalam ... sehingga akan ada bimbingan di dalam hati kita untuk selalu ingat
Allah ... hati kita akan bergerak terus seakan-akan tidak mau diajak untuk
berhenti ... terkadang ucapan dzikirnya berubah dengan sendirinya ... ya
Allah .... ya Allah berganti la ilaha illallah ....dan seterusnya ...
Tubuh akan semakin ringan dan pasrah ... hati menjadi lebih tenang dan
terang benderang ... rasanya sejuk dan nyaman yang akan mengakibatkan
hati menjadi lunak dan mudah terkendali.
Keadaan tubuh kadang terasa semakin berat ... getaran jiwa semakin kuat
dan ... emosi jiwa semakin tidak bisa dibendung, rasanya ingin sekali
berteriak sekeras-kerasnya untuk mengungkapkan rasa kerinduan yang
dalam kepada Allah ... Saat itulah kita pasrahkan seluruh jiwa raga kita
dengan ikhlash ... sehingga Allah akan berkehendak membimbing sholat...
membimbing ruku' dan membimbing hati kita untuk bersabar...(lihat surat
Az Zumar ayat 22-23)
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang
serupa mutu ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit
orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit
serta hati mereka diwaktu mengingat Allah, itulah petunjuk
Allah ...
Dan kali ini saya menepati janji saya untuk mengungkapkan praktek dalam
Dzikrullah (pembersihan jiwa). sebab pada intinya "JIWA" lah yang menjadi
penyebab kerusakan manusia ... , dan pada jiwa pula manusia menjadi
tinggi derajadnya disisi Allah ... sedang kebersihan jiwa hanya bisa ditempuh
dengan jalan mengingat Allah (Dzikrullah) secara terus menerus ... serta ...
berusaha keras menghadap untuk berbakti kepada Allah kemudian berpaling
dari kemauan syahwat itulah yang membersihkan dan menjernihkan hati.
Karena hati merupakan pusat sejati dari seorang manusia. Tuhan menaruh
perhatian khusus padanya dan kurang begitu memperhatikan amalan-
amalan aktual yang dilakukan orang-orang "Tidak ada celanya jika kamu
berbuat salah, kecuali jika hatimu menyengaja" (QS 33:5).
Dan sebuah Hadist menyatakan bahwa "Allah tidak melihat badanmu atau
bentukmu ,melainkan kedalam hatimu ".
Karena hati adalah tempat yang dilihat Tuhan, ia merupakan kunci menuju
kemunafikan, watak yang paling buruk dalam pandangan muslim. "Tuhan
tahu apa yang ada dalam hatimu" (QS 33:51).
Hati adalah tempat dimana Tuhan mengungkapkan diri-Nya sendiri kepada
manusia . Kehadiran-Nya terasa didalam hati, dan wahyu diturunkan
kedalam hati para Nabi .